Potensi ekspor rempah-rempah Indonesia diprediksikan masih akan meningkat pada 2018 apabila menilik dari capaian hasil tahun lalu.
Direktur PT. Alam Sari Interbuana –eksportir rempah— Sigit Ismaryanto mengatakan terdapat delapan komoditas rempah-rempah yang potensial. Daftar komoditasnya adalah
kayu manis,
cengkeh,
kapulaga,
pala,
kopi,
lada,
kunyit, dan
jahe.
Menurutnya, selama pasokan dari petani lokal dapat terjaga kualitasnya sampai ke negara tujuan, ekspor rempah-rempah asal Indonesia pasti dapat berdaya saing di pasar internasional.
Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, dalam laporan Potensi Ekspor Rempah-rempah Indonesia 2017, mencatat komoditas lada, kayu manis dan pala merupakan kontributor utama ekspor Indonesia dengan pangsa sebesar 62,8%; 12,4% dan 11,9% dari total ekspor rempah Indonesia.
Rempah-rempah menjadi salah satu komoditas yang mencatatkan surplus pada neraca perdagangan luar negeri sebesar US$ 1,379 miliar pada 2017. Surplus tersebut meningkat sebesar US$ 33,8 milliar dibandingkan dengan capaian 2016 sebesar USD 1,041 miliar
Oleh sebab itu pemerintah mengambil kebijakan untuk mengembalikan kejayaan rempah seperti dahulu.
Menurut catatan Bisnis, Pemerintah mengalokasikan Rp200 miliar pada 2017 untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia.
Kementrian Pertanian mengalokasikan anggaran itu untuk bantuan bibit di Maluku dan Maluku Utara sebagai sentra rempah-rempah dengan masing-masing Rp100 miliar. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan dalam 10 tahun ke depan misi tersebut dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar