Jumat, 29 Januari 2016

Mengenai Syukur

Aku melihat hidup orang lain  begitu nikmat,
Ternyata ia hanya menutupi   kekurangannya tanpa berkeluh kesah..

Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan,
Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri..

Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian,
Ternyata ia begitu menikmati badai hujan dlm kehidupannya..

Aku melihat hidup sahabatku  begitu sempurna,
Ternyata ia hanya berbahagia  menjadi apa adanya..

Aku melihat hidup tetanggaku  beruntung,
Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung..

Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui..
Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmatMu..
Bahwa di belahan dunia lain masih ada yang belum seberuntung yang aku miliki saat ini....

Dan satu hal yang aku ketahui, bahwa Allahu Rabbi tak pernah mengurangi ketetapanNya.
Hanya aku lah yang masih saja mengkufuri nikmat suratan takdir Ilahi...

Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain..

Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku.. Tapi rezekiku tahu dimana diriku..

Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah Ta'ala telah memerintahkannya menuju kepadaku...

Allah Ta'ala menjamin rezekiku, sejak 4 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku..

Amatlah keliru bila bertawakkal rezeki dimaknai dari hasil bekerja..
Karena bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..

Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..

Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..

Mereka lupa bahwa hakekat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya..

Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Allah menaruh sekehendak-Nya..

Diulang bolak balik 7x shafa dan marwa, tapi zamzam justru muncul dari kaki sang  bayi, Ismail a.s.

Ikhtiar itu perbuatan.. Rezeki itu kejutan..

Dan yang tidak boleh dilupakan, tiap hakekat rezeki akan ditanya kelak..
"Darimana dan digunakan untuk apa"
Karena rezeki hanyalah "hak pakai", bukan "hak milik"...

Maka, aku  tidak boleh merasa iri pada rezeki orang lain..

Bila aku iri pada rezeki orang, sudah seharusnya juga iri pada takdir kematiannya....  astaghfirullaah...

...untaian kalimat" ini sejujurnya ditujukan untuk diri saya sendiri yang masih berupaya menata hati 😊🙏

@ust.Adit
(@RS Haji jakarta)

Jack Ma about Poor People

statement by Jack Ma:

"The worst people to serve are the Poor people.

Give them free, they think it's a trap.
Tell them it's a small investment, they'll say can't earn much.
Tell them to come in big, they'll say no money.
Tell them try new things, they'll say no experience.
Tell them it's traditional business, they'll say hard to do.
Tell them it's a new business model, they'll say it's MLM.
Tell them to run a shop, they'll say no freedom.
Tell them run new business, they'll say no expertise. 

They do have somethings in common: They love to ask google, listen to friends who are as hopeless as them, they think more than an university professor and do less than a blind man.

Just ask them, what can they do. They won't be able to answer you.

My conclusion:
Instead of your heart beats faster, why not you just act faster a bit;
instead of just thinking about it, why not do something about it.

Poor people fail because on one common behaviour: Their Whole Life is About Waiting not Acting."

There are 3 types of mindset : poor,fixed, growth, we must have growth mindset at all time, fixed mindset sometimes ( when execute the agreed mission ) , and never have poor mindset at anytime.

Stop waiting too long, golden opportunities do not come too often, grasp the chances,sieze the day.
See You at the top!

Kamis, 28 Januari 2016

Compile Fund dalam bentuk Sukuk untuk Beli Asset dg Dana Org Lain ala Elang Gumilang

ELANG GUMILANG, INSPIRASI

Majelissirah.com - Elang Gumilang, tidak berubah sejak 8 tahun lalu saya mengenalnya, tetap bersahaja.. Setiap yang keluar dari mulutnya selalu bermakna.
 

Sudah enam kali saya tidur sekamar dengannya, ketika dulu kami mengisi seminar bareng di berbagai kota. Ngobrol hingga larut malam, mendengar visinya tentang ekonomi Islam yang selalu membuat saya mendengkur duluan. Ilmunya melesat jauh di depan, visinya sudah 100 km ketika saya masih 1 km.
 

Tiap pagi di kamar dia yang minta ijin sholat dhuha duluan, khusuk diatas sajadah kecilnya. Sejak remaja sudah menempa hidupnya jualan donat, jualan minyak, sampai ketika kuliah IPB, tidak malu jualan lampu di kampusnya. Semua jadi ilmu yang menempa hidupnya.

Elang Gumilang, yang namanya ketika dipanggil sebagai pemenang pertama ajang bergengsi entrepreneur 2007, dia langsung sujud syukur di atas panggung, disaksikan 2000 lebih pasang mata di JCC, di usianya yang baru 22 tahun sudah berbisnis property dan membangun ratusan rumah sederhana untuk masyarakat bawah di Bogor.

Selalu menganggap dirinya orang kampung, ketika dulu harus tidur dipinggir sumur, bersebelahan dengan knalpot motor, akhirnya dia sering tidur di masjid agar dapat tempat yang lebih lega, sekaligus dia bisa mewakafkan waktunya disela kuliah membersihkan masjid.

Obrolan panjang kami berlanjut kemarin siang di kantornya yang megah di pinggiran kota Bogor. 
"Sejak bisnis dulu saya mengandalkan hutang bank konvensional mas, bertahun-tahun gak terasa hutang saya 40 Milyar. Sebulan saya harus membayar 600 juta ke bank, dan hutang pokoknya hanya berkurang sebagian, selebihnya adalah bunga..." Dia mulai bercerita.
 

Saya mulai memasang frekuensi telinga di radar paling tinggi untuk menangkap semua ceritanya.
"Kita yang terus menggerakkan bisnis ini, susah payah, tapi ketika kita belum ada penjualan bank tidak mau tau, kita tetap dipaksa harus membayar. Setiap saya lihat laporan keuangan, hutang saya tidak berkurang banyak, beban bunganya justru makin bertambah"

Lanjutnya..
 

"Akhirnya saya memutuskan harus segera meninggalkan riba ini, mencari cara lain berbisnis tanpa hutang bank.."
 

Proses detailnya gimana Lang? Tanya saya
 

"Tidak semua langsung lunas mas, saya pun bertahap satu-satu. 
 

Pertama: saya memindahkan hutang saya di Bank Syariah, dengan akad setiap bulan bunganya tidak lebih besar dari pokoknya, dan ternyata bisa, tiap bulan pokok hutang saya terus menurun"
Mmmmm... 
 

"Kedua: saya mulai fokus menggenjot penjualan rumah saya mas, permintaan juga makin banyak, setiap ada pemasukan langsung buat ngelunasin hutang"
Mmm.. Yayaya, terus?

"Ketiga: Karena ijin sudah lengkap, tanah yang di akuisisi juga makin bertambah, ada tawaran akuisisi proyek dari Sedco Saudi Arabia senilai 270 Milyar mas, saya sudah tidak mau melibatkan bank. Lalu saya menerbitkan Sukuk (Obligasi Syariah) senilai 400 Milyar. Proyek Perumahan itu bisa senilai dua kali lipatnya kalo jadi nanti. Dan Allah benar-benar mudahkan mas, Garuda gabung membeli sukuknya 80 Milyar, Pertamina 90 Milyar dan lain-lain, sampai total modal 400 Milyar terkumpul, hutang saya di bank pun sudah lunas semua"
 

Wow! Gimana sistem bagi hasilnya Lang?

"Perjanjian sesuai DSN (Dewan Syariah Nasional) yaitu Sukuk Ijarah (Sewa), 14% dalam tempo 2 tahun. Kalo dengan pajak, biaya2 sekitar 20%. Jadi misal kalo Telkom membeli Sukuk saya 80 Milyar, tahun kedua akan mendapatkan 96 Milyar."
 

Kalo misal rugi dan tidak terbayar lang?
 

"Nanti asset dilelang mas, itulah adilnya sesuai syar'i, misal semua asset laku 600 Milyar, semua pembeli sukuk akan kebagian dari total 400 Milyar + 20%nya = 480 Milyar, yang sisanya 120 Milyar itulah asset perusahaan saya"
Mmmm.. Yayaya saya tambah ilmu lagi.

Saya membolak-balik laporan penilaian asset usahanya yang sudah dibuat dan dilaporkan OJK. Tiga tahun lalu masih diangka 11 digit, tahun ini assetnya sudah tembus 12 digit..
Saya tidak kaget..

Saya tidak iri..
 

Ini semua sudah seperti yang Elang katakan jauh-jauh hari kepada saya dulu.
"Mas baca deh Quran Ali Imran 26: Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.

Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
"Semua ini milik Allah mas, kerajaan ini milik Allah, saya hanya mengelola saja, dan sewaktu-waktu Allah akan ambil jika Allah berkehendak. Ketika saya mantap meninggalkan riba, Allah kasih jalan lain yang lebih baik, asset saya tidak berkurang, justru makin bertambah.."
Lanjut Elang.

Usianya masih 30 tahun sekarang, namun kemantapkan pola pikirnya sudah sangat matang. 
Ketika godaan kemewahan yang datang melanda, berapa banyak pengusaha yang tergelincir ketika tidak mampu menahan hawa nafsunya.
 

Kami berjalan keluar, Elang mengajak saya ke lokasi satu perumahannya.

"Ini satu komplek termasuk rumah untuk saya dan keluarga saya mas, itu disana nanti rumah saya berdampingan dengan bapak ibu, masjid di tengah kompleks ini senilai 3 Milyar akan segera jadi mas, disana sudah siap sekolah untuk anak-anak yatim dan duafa, bagian belakang adalah tempat tinggal mereka. Sekarang 23 orang tinggal di rumah saya, besok kalo sudah jadi bisa menampung 100 anak disini semua"

Sore menjelang ketika saya belajar pada mantan penjual donat ini, wajahnya makin matang namun tetap bersahaja. Ternyata Sampai sekarang puasa senin kamis masih rutin dijalaninya. Jika dia mau, membeli Ferrari atau Lamborghini seharga 5 Milyar cash pun dia sanggup melakukannya.
 

Dia memilih cukup naik Honda CRV kemana-mana, hanya mobil biasa.. yang akan langsung berbelok ke masjid terdekat ketika panggilan adzan terdengar di telinganya.

Senin, 25 Januari 2016

12 Signs You Have Entrepreneurial Mindset

http://www.entrepreneur.com/article/243054

12 Signs You Have an Entrepreneurial Mindset

This story first appeared in the March 2015 issue ofStartups. To receive the magazine, click here to subscribe.

If you were pressed to describe the stereotypical entrepreneur, which words would you use? Passionate? Dedicated? Optimistic? Sure, those apply. But insecureand troublemaker are more accurate, according to ’treps who know a success when they see one. Do the following traits, characteristics and quirks describe you? Well then, you might be an entrepreneur (at heart, if not yet in practice).

1. You take action. 

Barbara Corcoran, founder of The Corcoran Group and co-star of TV’s Shark Tank, says people who have a concept but not necessarily a detailed strategy are more likely to have that entrepreneurial je ne sais quoi. “I hate entrepreneurs with beautiful business plans,” she says.

Corcoran’s recommendation? “Invent as [you] go,” rather than spending time writing a plan at your desk. In fact, she believes that those who study business may be prone to overanalyzing situations rather than taking action.

2. You’re scared. 

“Many entrepreneurs judged as ambitious are really insecure underneath,” Corcoran says. When evaluating potential investments, she adds, “I want someone who is scared to death.” Those who are nervous about failing can become hyperfocused and willing to do whatever it takes to succeed. If you feel insecure, use that emotion to drive you to achieve your business goals.

3. You’re resourceful. 

“One of my favorite TV shows growing up was MacGyver,” confides Tony Hsieh, lifelong entrepreneur and CEO of Las Vegas-based Zappos, “because he never had exactly the resources he needed but would somehow figure out how to make everything work out. Ultimately, I think that’s what being an entrepreneur is all about.” It’s not about having enough resources, he explains, but being resourceful with what you do have.

4. You obsess over cash flow. 

Prior to founding Brainshark, a Waltham, Mass.-based provider of sales productivity software, Joe Gustafson bootstrapped a venture called Relational Courseware. “All I ever thought about was cash flow and liquidity,” he admits. “There were seven times in [the company’s] eight-year history when I was days or hours away from payroll and didn’t have enough cash to make it.” 

How did he respond? “In the early days, you could step up and put expenses on your personal credit card, but that can only go so far,” he says. “You need cash.”

5. You don’t ask for permission. 

Stephane Bourque, founder and CEO of Vancouver, British Columbia-based Incognito Software, says true entrepreneurial types are more likely to ask for forgiveness than permission, forging ahead to address the opportunities or issues they recognize. 

“Entrepreneurs are never satisfied with the status quo,” says Bourque, who discovered he was not destined for the corporate world when his new and better ways of doing things were interpreted as unwanted criticism by his bosses. Now, he says, “I wish my employees would get into more trouble,” because it shows they are on the lookout for opportunities to improve themselves or company operations.

6. You’re fearless. 

Where most avoid risk, entrepreneurs see potential, says Robert Irvine, chef and host of Food Network’s Restaurant: Impossible. True ’treps are not afraid to leverage their houses and run up their credit card balances to amass the funds they need to create a new venture. In some ways, he says, they are the ultimate optimists, because they believe that their investments of time and money will eventually pay off.

7. You welcome change. 

“If you have only one acceptable outcome in mind, your chances of making it are slim,” cautions Rosemary Camposano, president and CEO of Silicon Valley chain Halo Blow Dry Bars. She says that if you are willing to listen, your clients will show you which of your products or services provide the most value. 

Her original vision for Halo was part blow-dry bar, part gift shop, “to help busy women multitask,” she explains. But she quickly learned that the gift shop was causing confusion about the nature of her business, so she took it out and replaced it with an extra blow-dry chair, and things took off. Smart entrepreneurs constantly evolve, tweaking their business concepts in response to market feedback.

8. You love a challenge. 

When confronted by problems, many employees try to pass the buck. Entrepreneurs, on the other hand, rise to the occasion. “Challenges motivate them to work harder,” says Jeff Platt, CEO of the Sky Zone Indoor Trampoline Park franchise. “An entrepreneur doesn’t think anything is insurmountable … He looks adversity in the eye and keeps going.” 

Candace Nelson, founder of Sprinkles Cupcakes, agrees. Despite naysayers who questioned her idea for a bakery in the midst of the carb-fearing early-2000s, she persevered and now has locations in eight states. In fact, she was one of the first entrepreneurs in a business that became an ongoing craze, sparking numerous copycats.

9. You consider yourself an outsider. 

Entrepreneurs aren’t always accepted, says Vincent Petryk, founder of J.P. Licks, a Boston chain of ice-cream shops. They may be seen as opinionated, quirky and demanding—but that is not necessarily a bad thing. “They are often rejected for being different in some way, and that just makes them work harder,” Petryk says. Case in point: Rather than copying what most other ice-cream shops were doing, including buying from the same well-known suppliers, Petryk forged his own path for J.P. Licks, developing made-from-scratch desserts in bold flavors.

10. You recover quickly.

It’s a popular notion that successful entrepreneurs fail fast and fail often. For Corcoran, the trick is in the speed of recovery: If you fail, resist the urge to mope or feel sorry for yourself. Don’t wallow; move on to the next big thing immediately. 

11. You listen. 

Actress Jessica Alba, co-founder and president of Santa Monica, Calif.-based The Honest Company, which sells baby, home and personal-care products, notes that “it’s important to surround yourself with people smarter than you and to listen to ideas that aren’t yours. I’m open to ideas that aren’t mine and people that know what I don’t, because I think success takes communication, collaboration and, sometimes, failure.” 

12. You focus on what matters (when you figure out what matters). 

“Entrepreneurs fall down and pick themselves up until they get it right,” says Micha Kaufman, co-founder and CEO of the fast-growth online freelance marketplace Fiverr. During Fiverr’s launch, instead of trying to deal with “an endless number of potential challenges,” Kaufman and his team focused on “the single biggest challenge every marketplace has: building liquidity. Without liquidity, there is no marketplace.” 

Copyright © 2016 Entrepreneur Media, Inc. All rights reserved.

Terms of Use Privacy Policy Site Map

Sabtu, 23 Januari 2016

Cluster Pengembangan Pariwisata Indonesia

http://m.detik.com/finance/read/2016/01/23/183018/3125536/4/jaring-20-juta-wisman-dalam-3-tahun-ri-bikin-ltigtclusterltigt-wisata-nasional

Jaring 20 Juta Wisman dalam 3 Tahun, RI Bikin Cluster Wisata Nasional

Dina Rayanti - detikFinance

Jakarta - Saat ini sedang dikembangkan 3 cluster kawasan strategis destinasi wisata nasional. Upaya ini dilakukan untuk menjaring 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang. 

Tachrir Fathoni, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menjelaskan destinasi wisata yang akan dikembangkan ini fokus pada 3 cluster. 

Pertama, Cluster Timur (NTB, NTT, Bali).

Kedua, Cluster Ujung Jawa Timur (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Alas Purwo). 

Ketiga, Cluster Ujung Jawa Bagian Barat (Jawa Barat dan Lampung).

"Jadi destinasi wisata yang akan dikembangkan itu kita fokus kepada 3 cluster tadi," jelas Tachrir dalam acara 

Tachrir menambahkan, untuk mengembangkan 3 cluster tersebut butuh dukungan pembangunan infrastruktur, misalnya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

"Itu yang kita butuhkan dari PU adalah dukungan untuk mengembangkan infrastruktur dasar, jalan akses menuju disana, akses menuju ke dalam, akses sanitasi, dan kemudian kebersihan dan sebagainya," kata Tachrir dalam seminar Percepatan Pembangunan Infrastruktur Indonesia, di Philip Kotler Theater, Markplus Main Campus, Jakarta, Sabtu (23/1/2016).

Sedangkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan prioritas pembangunan infrastruktur untuk pengembangan destinasi wisata adalah sanitasi dan air bersih.

"Perintah Presiden, sanitasi diminta bagus bintang 4, sehingga turis lebih senang," ujar Basuki.

(hns/hns)

Copyright © 2016 detikcom, All Rights Reserved

Jumat, 22 Januari 2016

If you can dream it, you can do it

Postgraduate of design and economy creative in London.

Pidato wisuda hari ini menarik.

"Wisudawan, hari ini kami lepas kamu dalam hari dimana driving a car will be only a hobby, karena self driving car sudah ada.

Hari dimana manusia terbang yang dulu hanya ada di buku cerita bergambar, hari ini sudah ada human drone.

Melatihmu menjadi entrepreneur dan membuat bisnis, being ahead of competition is not only important, but essential. Buatlah bisnis yang beretika dan punya social responsibility".

Pidato dari wakil wisudawan juga bagus. "Sebagai orang Jerman yang suka "quantify everything", hari ini saya hitung untuk kita wisudawan bisa lulus dan hadir di ceremony ini, perlu 2700 jam kerja. Itu artinya jika kita pakai untuk berjalan kaki, dari london sini sampai ke sydney. Jika kita pakai tidur, itu artinya 112 hari tidur terus menerus".

Dan kalimat akhir rektor mengutip walt disney "if you can dream it, you can make it".

Minggu, 17 Januari 2016

KEJUJURAN di PERUSAHAAN

UJIAN BENIH 

Seorang CEO hendak mewariskan perusahaan besar kepada karyawan terbaiknya.

Untuk itu Ia memanggil sejumlah kandidat dari karyawannya, dan memberikan masing-masing sebutir benih di tangannya dan berkata, "Sirami dengan teratur, rawat and kembalilah setahun dari sekarang dengan membawa hasilnya dari benih ini. Dari hasil tersebut, kita akan menentukan siapa karyawan terbaik yang akan menjadi penggantiku sbg CEO perusahaan ini."

Seorang karyawan, Toni pulang ke rumah. Setiap hari benih itu ia siram dengan air, diberinya pupuk, dan selalu mendoakan agar benih itu dapat tumbuh dengan subur. .
Setelah 6 bulan, di kantor semua sedang membicarakan tanaman mereka masing-masing. Hanya Toni yang benihnya tidak tumbuh sama sekali. Toni merasa gagal.

Setelah beberapa bulan, seluruh karyawan terpilih menghadap CEO memperlihatkan hasil benih tersebut.

Toni berkata pada istrinya bahwa ia tidak akan membawa pot yg kosong tersebut. Namun istrinya mendorong untuk menyatakan yang sebenarnya hingga Toni akhirnya menyadari bahwa istrinya menyarankan hal yang benar.

Masuk kedalam ruang meeting, Toni membawa pot kosong, sementara kandidat-kandidat lain membawa pot dengan tanaman yang tumbuh dengan subur terawat. Seluruh mata memandang kearah pot Toni dengan belas kasihan.

Ketika CEO masuk ruangan, Ia terpesona memandang keindahan seluruh tanaman itu, hingga akhirnya berhenti di hadapan Toni yang tertunduk malu.

Sang CEO memintanya kedepan dan menceritakan kronologisnya

Setelah ia menceritakan kronologisnya, CEO berkata, "Beri tepuk tangan untuk Toni, CEO baru kita!!!"

Lalu ia berkata, "Semua benih yang kuberikan kepada kalian, sebelumnya telah KUREBUS DENGAN AIR PANAS hingga mati dan tidak mungkin tumbuh lagi. Dan kini terbukti, siapa yang paling JUJUR diantara kalian dan berhak untuk mendapat posisi tersebut!"... Dari @alhikmahjkt

Mudah-mudahan renungan ini bisa menjadi pengingat untuk kita semua ...

15 Kebiasaan Sukses Orang Terkaya Dunia

15 Kebiasaan Sukses Orang Terkaya Dunia

Jumat, 24 Oktober 2014

Oleh Tim AndrieWongso

Ingin sukses? Banyak caranya. Tapi ternyata, dari sekian banyak orang tersukses dan kaya di dunia, punya kemiripan dalam kebiasaansehari-hari. Apa saja kebiasaan mereka yang bisa Anda duplikasi?

1. Mereka tidak pernah menyebut uang sebagai simbol kesuksesan.
2. Mereka tidak pernah memulai hari tanpa rencana.
3. Mereka tidak mau berada di lingkungan dengan pikiran yang negatif.
4. Mereka tidak membiarkan diri berlama-lama saat kecewa.
5. Mereka tidak mau berlama-lama tenggelam dalam kegagalan.

6. Mereka tidak berpikir bagaimana orang lain menanggapi dirinya.
7. Mereka tidak bersembunyi di balik alasan-alasan.
8. Mereka tidak mudah iri dengan kesuksesan orang lain.
9. Mereka tidak pernah menyepelekan peran orang lain atas kesuksesannya.
10. Mereka tidak takut adanya perubahan.

11. Mereka tidak pernah berhenti belajar.
12. Mereka tidak terjebak pada kesalahan di masa lalu.
13. Mereka tidak membiarkan hidup tanpa tujuan yang jelas.
14. Mereka tidak mengizinkan diri terintimidasi oleh hal di luar diri mereka.
15. Mereka tidak lupa mengucap terima kasih atas pencapaian yang telah mereka terima.

 

Sabtu, 16 Januari 2016

SUDDEN SHIFT ECONOMY by Rhenald Kasali


Oleh Rhenald Kasali @Rhenald_Kasali

KOMPAS.com - Lima tahun yang lalu, mantan Dirut Pertamina, Ari Soemarno pernah menyampaikan sepotong data kepada saya. Itu tentang shale gas, yang kalau sampai kongres Amerika Serikat memberi lampu hijau untuk dieksplore dan diekspor, maka harga gas dunia akan turun.

Data itu rupanya segera direspons oleh para pemain saham yang mengakibatkan harga-harga saham perusahaan tambang batu bara kita anjlok. Mengapa demikian? Inilah gejala perubahan mendasar yang disebut 3S : "Sudden Shift, Speed dan Surprise!"

Sudden Shift

Daripada mereka-reka kapan dollar AS akan kembali turun, atau tenggelam dalam rasa takut yang besar bahwa PHK besar-besaran akan terjadi, lebih baik kita paham apa yang tengah terjadi, mengapa dan bagaimana meresponsnya.

Gejala ini kita sebut sudden shift (tiba-tiba berpindah). Faktanya, konsumennya tetap di situ, populasinya tetap besar (8 miliar jiwa), semuanya butuh makan, minum, transportasi, gadget, hiburan, dan sebagainya. Tetapi siapa yang menikmati perpindahan itu?

Sudah begitu, berpindahnya mengejutkan karena seakan tiba-tiba (sudden), cepat sekali (speed) dan membuat kita terkaget-kaget (surprise). Mengapa? Karena kita mengabaikan, kita menyangkal, kita gemar berolok-olok, berpolitik, bersiasat, berpura-pura menyelamatkan (padahal menyesatkan). Kadang mengatasnamakan rakyat pula, menghiburnya, berpura-pura seakan-seakan masalahnya ada di tempat lain.

Kembali ke shale gas, Ari Soemarno memberi tahu saya bahwa cost-nya sangat rendah, demikian harga jualnya, yakni dari harga jual gas konvensional. Saya membayangkan begitu informasi itu beredar, maka para pemakai minyak (oil) pun akan beralih? Maka harga minyak pun akan goncang. Lalu pada akhirnya, tambang energi lain akan terganggu: batu bara.

Di luar dugaan saya, ternyata batu bara terkena imbasnya lebih dulu, lalu baru minyak. Maklum harga kertasnya (saham) sudah lama dijadikan buble, lagi pula ia sangat merusak lingkungan. Sekarang harga minyak dunia baru turun sekitar 50-60 persen. Para ahli menduga ia masih akan turun hingga sekitar 10 dollar AS (saat ini masih sekitar 47dollar AS) per barel.

Bisa dibayangkan kerugian apa yang akan diderita pengusaha-pengusaha minyak, kalau mereka tak berani merevolusi biaya-biaya kenikmatan yang selama ini sudah dirasakan para pegawai. Dulu, saat harga minyak di bawah 10 dollar AS per barel, mereka sanggup berproduksi dengan biaya 6 dollar AS per barel, tetapi begitu harga pasarnya 120 dollar AS per barel, mereka berproduksi dengan biaya 100 dollar AS per barel. Segala yang membuatnya mahal, akan membuat manusia meningkatkan biaya kenikmatan.

Zalora

Di Bandara Halim Perdanakusuma, saya menerima CEO Zalora Indonesia. Anak-anak muda tentu lebih tahu apa itu Zalora. Ini situs belanja online yang sedang digemari konsumen muda. Dengan belanja online, selain mendapat barang-barang baru, anak-anak muda bisa mendapat harga yang lebih murah.

Saat itu saya baru membaca data penjualan ritel Indonesia yang dilaporkan turun besar-besaran. Keadaan ekonomi pun kita persalahkan. Bahkan para politisi menduga adanya miss management dalam pemerintahan.

Saat industri ritel konvensional melaporkan penurunan 3-4 persen, Zalora justru mengatakan omzet mereka naik 240 persen. Dalam dunia online, kalau kami tumbuhnya di bawah 100 persen itu sama dengan kegagalan, ujar mereka.

Saya pikir Zalora masih kecil. Tetapi bayangan saya kembali ke tahun 1998 saat semua orang dicekam rasa takut akibat gelombang PHK. Asing pun hengkang. Ketika para ekonom di FE UI masih berpikir keras bagaimana menciptakan iklim yang kondusif agar investasi asing kembali lagi, saya memilih untuk mendorong lahirnya entrepreneur lokal.

Saya masih ingat ejekan para ekonom yang mengabaikan kemampuan bangsa ini berwirausaha. Saya bahkan ditanya, apa bisnis yang akan diekmbangkan wirausaha lokal? Saya sebutkan nama-nama produk mereka: kacang (Garuda dan Dua Kelinci), herbal (Sido Muncul), kosmetik (Wardah), bola buatan masyarakat di Majalengka dan lain-lain.

Di luar perkiraan saya, mereka mempertanyakan, Sampai kapan kacang dan jamu bisa menciptakan lapangan kerja? Yang bisa itu otomotif. Rakyat kita itu pegawai, bukan entrepreneur.

Anda tahu berapa jumlah wirausaha kita sekarang? Jangan lagi mengatakan masih di bawah 1 persen. Kalau mereka yang sudah terlibat dalam sektor informal saja sudah 60 juta orang, bisa hitung sendiri berapa banyak orang yang sudah bergulat dalam bidang kewirausahaan.

Demikian juga dengan Zalora dan mereka yang bergerak dalam sektor ekonomi kreatif lainnya. Sekarang memang masih kecil. Tetapi mereka memiliki daya disruptif yang bisa menggerus para pelaku usaha konvensional.

Semua Shifting

Pergeseran konsumsi tak hanya terjadi dalam dunia energi dan belanja melainkan dalam konsumsi di segala bentuk kehidupan kita. Semuanya bergeser. Keseimbangan baru belum terbentuk, tetapi pindah-pindahnya mulai terasa.

Minggu lalu, 17 Agustus 2015, Indonesia-X baru saja meluncurkan situs belajar bebas biaya (massive online course) di mana Rumah Perubahan ikut di dalamnya.

Pernahkah anda membayangkan bahwa kampus-kampus besar sedang berjuang melawan perubahan? Ya, di seluruh dunia, bukan cuma surat kabar berbasis kertas yang kesulitan karena hadirnya media-media online, melainkan juga kampuskampus yang kini ditantang dunia belajar online.

Bahkan gelar akademis pun kini mulai ditinggalkan para kaum terpelajar dunia. Para pemberi kerja mulai melirik mereka mereka yang tak bergelar. Dari "siapa kamu" ( atau "apa gelar akademismu"), dunia manajemen mulai beralih pada apa yang bisa kamu lakukan. Lihatlah di perusahaan- perusahaan besar, di kartu-kartu nama para pimpinan dan stafnya. Tak banyak lagi yang mencantumkan gelar akademisnya.

Gerakan masif ini membuat kaum muda beralih dari membeli degree (formal) kepada membeli keahlian dan paket-paket kursus, yang mereka ramu sendiri racikannya. Bukan lagi racikan akademik yang dibuat pemerintah karena mereka ingin membangun keahlian yang unik, yang tidak massal dan siap pakai. Dan pasar tenaga kerja global pun mengakomodir mereka. Apa yang bisa mereka berikan di dunia kerja bukan lagi rangkaian matakuliah racikan kampus.

Dan Indonesia-X menjadi pelopor belajar online yang heboh. Kelak Anda bisa mengambil kursus apa saja. Karena murah (gratis), switching cost nya menjadi rendah. Dan perubahan pun terjadi.

Gojek, Uber, Seven Eleven, dan lain lain.

Kalau anda belum puas dengan contohcontoh di atas, maka pelajarilah segala fenomena di dunia transportasi, retail, telekomunikasi, trading, financing, dan sebagainya. Anda pasti akan menyaksikan gejala sudden shift ini.

Konsumen perbankan pun mulai meninggalkan kunjungan ke loket-loket bank. Mereka beralih ke mobile banking. Pemakaian voice dalam berkomunikasi beralih ke cara-cara baru: data. Dari voice ke BBM, lalu pindah lagi ke Whatsapp dan social media.

Sama halnya pertarungan sengit yang tengah dihadapi tukang-tukang ojek pangkalan vs Gojek dan Grab-Bike, atau taksi biasa Vs Uber. Semua mengalami gejala shifting.

Jadi, jangan melulu menyalahkan krisis ekonomi dunia. Karena krisis berdampak pada semua usaha dan kali ini terjadi luas di seluruh dunia. Yang jauh lebih penting bukan krisis itu sendiri. Bukan dollar AS, tetapi apa respons kita terhadap usaha yang kita jalani. Dan apa respons kita untuk mempersiapkan masa depan anak-anak kita dalam dunia yang benar-benar baru ini.

Kalau Anda diamkan, bukan krisis yang menghantam, tetapi persaingan baru melalui business model yang benar-benar berbeda.

Lagi pula, krisis selalu menjadi alasan bagi kaum malas untuk berhenti bekerja, dan bagi mereka yang senang mencari kambing untuk menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dilakukannya.

Selamat merenungkannya!

Prof Rhenald Kasalikampuskampus yang kini ditantang dunia belajar online.
dunia manajemen mulai beralih pada apa yang bisa kamu lakukan


kultwit Rhenald Kasali 3/8 2015.

(1) Bangsa yg Punya mata uang kuat itu menyenangkan tp juga berbahaya. Alam semesta ini selalu balance… maka akan ada masanya mencapai equilibrium.        (2) Menjadi pertanyaan mengapa Rupiah terkesan loyo? Apakah benar dia yg loyo atau karena the USD is too strong? Jawabnya adalah mata uang USD saat ini tengah berada pada posisi super strong dan ini sesungguhnya rawan  juga bagi Amerika, krn exportnya jadi tidak kompetitif. P&G, Coke, GE, Catterpilar, Detroit, Microsoft, Aple..dll bakal kesulitan.

(3) Tapi ini terjadi merata, bukan krn mata uang lain yg loyo, tapi karena kebijakan jangka menengah The Fed, begini ceritanya.            

(4) Pada tahun 2008 Amerika dilanda krisis. Mereka pontang-panting. Obama pusing, maka dicari jalan keluar.

(5) Tahun 2009 The Fed (bank central Amerika) mulai mengambil kebijakan Quantitative Easing secara besar2an. Intinya, Amerika mencetak dolar dalam jumlah besar untuk menarik obligasinya. Jumlahnya amat besar: USD 3.5-4.5 T.

(6) Dengan program itu, dolar mengalir deras ke emerging countries, termasuk Brazil, Indonesia, Chili dll.

(7) Dengan demikian supply dollar di emerging countries jadi berlimpah, wajar kl kursnya turun. Dan Rupiah terkesan membaik saat itu. Maka mata uang berbagai bangsa, antara 2009-2012 terkesan menguat, dan kepala2 negara emerging countries senang.

(Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD)
2009 :  9.447,00
2010 :   9.036,00
2011 :   9.113,00
2012 :   9.718,00
2013 : 12.250,00
2014 : 12.500,00
2015 : 13.500,00

(8) Sayangnya kebijakan itu ada batas waktunya, dan pemerintah Amerika sudah jauh2 hari mengingatkan akan ada batas waktunya dan batas waktunya adalah tahun lalu.

(9) Program quantitative easing diakhiri bertahap. Rupiah yg menguat 2009-2013.

(10) Perlahan2 goyah Quantitative easing diakhiri, dolar dipanggil pulang. Bunga T-bond dilepas, naik perlahan- lahan, dolar pun pulang kandang ke USA

(11) Investor di US yg senang bisa dapat return lbh baik, tapi yg meminjam jadi kena beban bunga lebih mahal. Maka mereka yg biasa pinjam uang di bank USA utk main saham di Asia dan Amerika Latin mulai mengurungkan niatnya. Pasokan dolar di negara2 Asia tiba-tiba menjadi seret, dan menguatlah dolar. Dollar mengguncang bukan hanya indonesia.

(12) Menurut Morgan Stanley, The Fed dan bbrp biro riset, negara yg bakal mengalami negara yg bakal mengalami kesulitan utama: Brazil, Chile, Turkey, Afsel, lalu kemungkinan Indonesia. Itu sdh diumumkan th lalu. Menjadi masalah, sejak 2009 kita tak membuat planning apa2.

(13) Bahkan subsidi BBM tdk dialihkan ke sektor produktif Infrastruktur tdk dibangun, penegakkan hukum terkesan diabaikan, pelabuhan tidak dibenahi sejak 5 thn lalu. Dgn demikian, saatnya tiba kita tdk siap.

(14) Bahkan hiruk pikuk politik membuat kebijakan Menkeu yg saat itu dijabat Sri Mulyani menjadi krg berkesinambungan.

(15) Kini masalahnya sudah di depan mata...ibarat kita ingin merubah udara panas menjadi hujan, rasanya sia2. Tapi bukan tak ada jalan. Sampai di sini dulu ya agar kita paham penyebabnya...nanti kita lanjutkan lagi.

Kiriman Rhenald Kasali di grup FE UI Angk 80.

Kamis, 14 Januari 2016

Ekonomi dalam Islam adalah Kearifan untuk Keadilan

Waktu di pesawat disebelah saya duduk pria bule. Awalnya kami bersediam sambil asyik dengan buku bacaan masing masing. Namun satu jam dalam penerbangan, dia menegur saya dengan menanyakan buku yang sedang saya baca. Saya perlihatkan buku itu yang berjudul the great Arab Conquests. Dia tersenyum sambil menanyakan apakah saya muslim. Saya mengangguk dengan tegas. Dari sini kami mulai asyik berbicara. Barulah saya tahu bahwa dia seorang banker yang mempunyai posisi sebagai VP di Singapore. Dia berkeluh kesah karena keadaann ekonomi global yang tidak kondusif. Dia juga menyalahkan system ekonomi saat ini yang merantai tangan pemerintah untuk perkasa mengatur. Saya hanya diam sambil mengaminkan. Namun ada yang mulai membuat saya tertarik untuk memberikan perjelasan ketika dia menyinggung tentang keberadaan Bank syariah yang katanya hanyalah symbol agama dalam marketing business perbankan. Essensinya tetap tidak beranjak dari system perbankan konventional.

Saya katakan kepadanya bahwa sebetulnya dalam islam tidak ada ajaran tentang perbankan. Yang ada adalah Baitul Maal. Mengapa sampai ada bank syariah? Tanya nya. Menurut saya bahwa itu karena kesepakatan para ulama yang mencoba menerapkan hukum islam dalam system perbankan yang mana dizaman Nabi tidak ada. Umat islam percaya. Namun bagaimanapun, dalam tataran implementasinya tergantung dari manusia itu sendiri. Apakah dia mau mengikuti prinsip ajaran islam dengan benar ataukah dia bermain main dengan symbol agama untuk keperluan bisnisnya. Dia nampak terkesan dengan penjelasan saya. Diapun mengakui bahwa pada awalnya memang ekonomi itu lahir dari kebijakan agama seperti gereja, yang dikenal dengan hukum trustee. Tapi belakangan pada awal abad 17 , ketika adanya revolusi industry, keadaan ini mulai berubah. Agama dan ekonomi terpisah. Ia berjalan sendiri sendiri. Akibatnya batasan moral menjadi subjective , dan akhirnya kepentingan pelaku ekonomi lebih dominan. Kerakusan dan keculasan menjadi bumbu system ekonomi yang akhirnya menjadi biang ketidak adilan dan memicu terjadi krisis ekonomi, katanya.

Lantas bagaimana sebetulnya system ekonomi dalam islam? Tanyanya. Menurut saya bahwa islam punya system tersendiri. Didalamnya ada kandungan filsafat yang menjadi dasar berpikir dan bersikap umat islam dibidang ekonomi. Bahwa alam semesta, langit dan bumi berserta isinya termasuk harta yang ada pada manusia adalah milik Allah. Mengapa ? karena Allah yang menciptakan dan mengkaruniakannya kepada seluruh manusia ( QS 20:6, 5:120). Manusia hanya diberi hak mengurus dan mengelolanya, bukan memilikinya. Hak mengurus dan mengelola itu akan dipertanggung jawabkan kelak diakhirat. Kami umat islam percaya itu.  Jadi filsafat ekonomi islam dengan tegas  menempatkan Tuhan sebagai titik awal dan titik akhir dari semua permasalahan ( QS 2:156).  Kalau begitu, apakah nilai nilai dasar dari filsafat ekonomi islam itu sendiri. Karena, katanya, dia ingin membandingkan secara konkrit dengan system ekonomi lainnnya seperti kapitalis, sosialis , komunis yang masing masing mempunyai seperangkat nilai nilai sebagai struktur bangunan.

Saya katakanya bahwa nilai dasar dalam islam dibangun dari tiga hal yaitu nilai kepemilikan, keadilan, persaudaraan dan kebersamaan. Pertama kepemilikan, islam menegaskan bahwa kepemilikan itu bersifat relative, karena pemilik hakiki dari segala sesuatu adalah Allah ( QS 2:107). Jadi kami umat islam percaya bahwa apapun yang ada pada kami maka itu tak lain adalah titipan dari Allah dan kami mengemban tanggung jawab atau kepemilikan itu. Makanya harus dipergunakan sesuai dengan apa kata Allah. Apa yang Allah mau ? kepemilikan itu harus mempunyai fungsi social.  Kedua adalah keadilan. Semua umat islam percaya bahwa setiap mereka dituntut untuk menegakkan keadilan ( QS. 5:8) dan menghormati hak orang lain. Ini artinya dalam bidang ekonomi  umat islam harus menghindari perbuatan yang merugikan orang lain. Tidak boleh ada iklan yang menipu dengan tujuan menaikkan laba berlipat. Tidak boleh merekayasa pasar untuk menguasai pasar. Tidak boleh menguasai barang dan produksi untuk mengatur harga dipasar. Tidak boleh ada perjanjian yang merugikan pihak lain atau mereka yang lemah. Dan lain sebagainya.

Ketiga, persaudaraan dan kebersamaan. Umat islam percaya bahwa manusia adalah bersaudara karena dia sama sama diciptakan dari tanah ( QS 6:2) dan sama sama keturunan Adam ( QS 4;1). Artinya dalam islam , setiap orang harus  menjunjung tinggi nilai nilai persaudaraan dan kebersamaan ( QS 49:10). Dalam konteks ekonomi, dia harus berbuat sesuatu dengan hartanya agar mampu mendorong terciptakan perluasan kesempatan bagi orang lain. Jadi islam tidak mengenal individualistis. Tidak mengenal pengelompokan untuk kepentingan kelompok seperti konglomerasi dll. Yang ada adalah satu untuk semua dan semua untuk satu dengan satu tujuan beribadah kepada Allah. Kembali nampak dia terpesona dengan uraian saya tersebut. Lantas bagaimana mengimplementasikan nilai nilai tersebut. Maaf terkesan utopis, katanya. Saya jelaskan bahwa ini bukan utopis yang tidak mungkin dilaksanakan. Islam punya instrument untuk terbangunnya nilai nilai tersebut. Apa? Jelaskan kepada saya. Katanya.

Intrument atau alat untuk terbangunnya nilai nilai islam itu ada lima yaitu pertama, kewajiban membayar zakat ( QS 2:43). Karena dalam pandangan islam, setiap harta yang dimiliki ada hak orang lain dan karena itu harus dikeluarkan zakat untuk diberikan kepada yang berhak menerima ( QS 9:61).Kedua, jaminan social. Setiap umat islam bertanggung jawab untuk memberikan peningkatan kualitas hidup didalam masyarakat ( QS 9: 6). Banyak sekali dalam Al Quran menjelaskan tentang kewajiban membantu orang miskin , karyawan, juga orang yang sedang mengalami kesulitan ekonomi ( QS 2:273.  9:60). Ketiga, pelarangan Riba. Islam tidak membenarkan praktek bisnis ribawi,dimana menempatkan orang lemah karena modal, pengetahuan dirugikan. Itu sebabnya bunga bank tidak boleh kecuali bagi untung karena prinsip bagi rugi. Itu sebabnya tidak dibenarkan kenaikan harga berlebihan dipasar karena permainan suplly and demand. Itu sebabnya perdagangan tanpa barang /jasa seperti perdagangan index bursa saham/komoditi tidak dibenarkan.

Keempat, kerjasama ekonomi. Allah menyuruh umat manusia untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan  jangan tolong menolong dalam keburukan atau permusuhan ( QS 5:3).  Apapun model kerjasama itu tidak dipersoalkan asalkan terciptanya produktifitas ditengah masyarakat (QS 2:190) untuk terciptanya kesejahteraan dan mencegah kesengsaraan social ( QS 3:103, 5:3, 9:71,105) serta melindungi kepentingan ekonomi lemah ( QS 4:5-10, 89:17-26). Kelima, peran Negara ( Pemerintah ) Imenghormati mekanisme pasar tetapi juga sekaligus memberikan peran kepada Negara atau pemerintah untuk menegakkan keadilan. Jadi peran Negara sangat penting dan harus regulated for justice.  ( QS 4:57).  Apa yang dimaksud dengan negara harus mengatur itu ? tanyanya. Negara harus menguasai atau mengendalikan semua usaha  yang berhubungan dengan kepentingan publik  sepertik Listrik, Air , jalan , perbankan dll,. Negara harus menguasai sepenuhnya semua sumber daya alam yang tak terbarukan. Semuanya ditujukan untuk kepentingan umum.

Demikian saya sampaikan dengan singkat. Pria yang duduk disebelah saya berkata “ Kalau begitu saya sebut ekonomi islam adalah ekonomi kearifan untuk  keadilan. Inilah yang tak ada dalam system ekonomi lainnya. Inilah sebetulnya solusi bagi dunia untuk keluar dari krisis berkepanjangan. Apakah mungkin ? Saya tersenyum...

Minggu, 03 Januari 2016

9 Perilaku Atasan yang Membuat Pegawai Terbaiknya Resign

9 Perilaku Atasan yang Membuat Pegawai Terbaiknya Resign

Torie Natalova - 14 Agustus 2015 15:49 wib

Metrotvnews.com: Mungkin Anda sering mendengarkan keluhan atasan tentang karyawan terbaiknya mengundurkan diri atau resign.

Sang atasan tak menyadari, bahwa karyawan terbaiknya itu resign karena sikap atau ucapan darinya, bukan karena menurunnya pendapatan perusahaan ataupun persoalan gaji.

Berikut adalah sembilan hal yang dilakukan atasan dan membuat karyawan terbaiknya mengundurkan diri.

1. Tidak menghargai hasil kerja dan kontribusi pegawai
Semua orang suka dengan pujian, terlebih orang yang sudah bekerja keras dan memberikan segalanya untuk perusahaan. Seorang atasan perlu berkomunikasi dengan karyawannya untuk mencari tahu apa yang membuat mereka merasa baik (misalnya, kenaikan gaji atau pengakuan publik).

2. Tidak peduli terhadap karyawannya
Menurut survey, setengah dari jumlah orang yang resign karena hubungan yang kurang harmonis dengan atasan. Perusahaan yang baik akan memastikan manajer mereka untuk bisa menerapkan antara profesionalitas dan kemanusiaan.

Pimpinan yang baik adalah pimpinan yang menginginkan keberhasilan dan kemajuan karyawannya, berempati dengan karyawan yang sedang kesulitan, atau membantu mereka yang sakit. Bos yang tak pernah peduli dengan karyawan akan selalu diincar untuk dikhianati.

3. Memberi banyak pekerjaan
Salah satu pemicu karyawan resign adalah atasan terlalu banyak memberi pekerjaan. Karyawan yang diberi terlalu banyak pekerjaan atau lembur justru merasa seperti mendapatkan hukuman dari atasannya. Memberikan terlalu banyak pekerjaan pada karyawan pada akhirnya justru membuat karyawan menjadi kontraproduktif.

Sebuah penelitian terbaru dari Stanford menunjukkan bahwa produktivitas per jam pekerja akan menurun bila ia bekerja melebihi 50 jam per minggu dan akan menurun drastis jika melebihi 55 jam kerja per minggu.

Kenaikan gaji juga merupakan stimulus yang dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan.

4. Tidak menghormati komitmen
Ketika atasan tidak menghormati komitmen seperti janji manis kenaikan gaji atau kenaikan jabatan, maka tak lama lagi mereka akan ditinggal pegawainya pergi. Para pegawai melihat atasannya sebagai orang yang bisa dipercaya dan memegang janji. Tapi, ketika janji itu tak dipenuhi, seorang atasan tidak akan dihargai dan tidak dihormati.

5. Merekrut dan mempromosikan orang yang salah
Karyawan yang bekerja keras ingin bekerja dengan profesional dan menggunakan hati. Namun, ketika atasan tidak bisa merekrut orang yang tepat dan baik, maka ia hanya akan menciptakan kondisi kerja yang penuh kecemburuan.

Salah mempromosikan orang pun sama buruknya dengan salah merekrut pegawai. Ketika Anda bekerja keras demi mencari sebuah promosi, namun promosi itu justru diberikan kepada orang lain yang hanya memintanya tanpa bekerja keras, itu adalah alasan yang tepat untuk Anda meninggalkan perusahaan itu.

6. Tidak membiarkan pegawainya mengejar passion
Karyawan yang berbakat memiliki passion atau kesukaan. Mengikuti apa yang karyawan sukai akan membuat hasil pekerjaan lebih baik dan memuaskan. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang mengikuti passion mereka dalam pekerjaan akan membuat mereka lebih produktif.

7. Gagal mengembangkan keahlian pegawainya
Atasan yang baik dapat mengelola bakat atau talenta karyawannya. Bila Anda seorang atasan dan memiliki karyawan yang berbakat, gali terus potensinya untuk mencari atau mengembangkan bakatnya yang bisa menguntungkan perusahaan. Tugas atasan adalah memotivasi karyawannya.

8. Gagal terlibat dalam kreativitas karyawan
Karyawan yang berbakat selalu mencari hal baru untuk berkreativitas. Jika atasan tidak melihat atau mengijinkan karyawan mengembangkan talentanya karena terpaku pada aturan kuno, ini akan membuat karyawan membenci pekerjaannya.

9. Gagal memberi tantangan untuk karyawan
Bos yang hebat menantang karyawannya untuk melakukan hal yang mungkin sulit bagi mereka. Atasan mencoba agar karyawannya keluar dari zona nyaman yang mungkin justru bisa membuatnya bersinar. Jika karyawan merasa pekerjaannya itu-itu saja, mereka akan lebih cepat bosan.

Jika atasan ingin orang-orang terbaiknya tetap tinggal, mereka perlu berpikir lagi tentang bagaimana mereka memperlakukan pegawainya. Anda sebagai atasan harus membuat kayawan ingin merasa senang dan puas bekerja dengan Anda. (Realsuccess)