Jumat, 14 Februari 2020

HR OUTLOOK 2020 - 2025 by Pambudi



*HR OUTLOOK 2020-2025*
(HR has to change faster than the speed of business transformation)

Hari Minggu itu saya ingin bertemu dengan sahabat saya. Pada awal tahun 2020 ini saya ingin sekali mendengar sharingnya tentang HR Outlook lima tahun ke depan.
Sebut saja namanya David, seorang senior HR yang pernah menjadi HR Director di 4 perusahaan di 4 industry yang berbeda.
Hari itu David menyambut saya di rumahnya yang asri di daerah Sentul, ternyata dia bisa masak. Maka kamipun minum kopi sambil makan martabal telur dengan resep yang sama yang telah dia lakukan sejak 35 tahun yang lalu.

Saya pun memulai diskusi Minggu pagi itu.
"David, Menurut anda, seperti apa gambaran HR Outlook pada 2020-2025? Apa saja tren baru yang akan terjadi di segala aspek (recruitment, learning & development, retention, compentation & benefit, Industrial Relations, HR Technology, HR Transformation)?"

David menjabarkan ...
HR outlook pada 2020-2025 akan sangat dipengaruhi oleh perubahan business yang terjadi sebagai pengaruh dari Industry 4.0, Artificial Intelligence dan penggunaan Data Analytic yang semakin dominan. Trend bisnis yang penuh dengan disruption, innovations, entrepreneurship dan start-ups, akan terus terus berlanjut.

Ini mengakibatkan banyak perusahaan baru akan dibentuk, sebagian akan sukses, dan ada banyak juga yang akan gagal, dan investor akan menghentikan funding nya. 

Dan ini berarti banyak perusahaan baru akan lahir dan merekrut karyawan, tetapi beberapa tahun kemudian beberapa perusahaan baru itu akan mengurangi karyawan atau bahkan menghentikan bisnisnya. That’s the law of nature, ada kompetisi, ada yang lahir, ada yang survive, dan dari yang lahir itu juga ada yang tidak mampu survive! 

Business dan kompetisi akan berubah begitu cepat, dan berarti perusahan harus melakukan transformasi dengan kecepatan yang lebih cepat lagi di dalamnya.

HR harus mempersiapkan perusahaan, secara organisasi, talent, structure, dan culture agar mampu melakukan perubahan secepat itu.

Trend yang akan terjadi:

a) Recruitment to ATTRACTING THE TALENTS

Talent war masih akan terus terjadi. Perusahaan akan berebut untuk mendapatkan talent-talent terbaik di negeri ini. Ubah kata recruitment menjadi attracting the right talents. Because you have to attract them, so they will join you!

Bagaimana anda menarik mereka? Dengan mempunyai EMPLOYEE VALUE PROPOSITION  yang keren! (Apa yang mereka akan dapatkan kalau mereka join perusahaan anda? Gaji, karier, boss yang perhatian, suasana kerja yang menyenangkan, lingkungan kerja yang cool, kantor yang instagrammable? Atau apa?)

Faktor-faktor itu menjadi semakin penting di masa depan!
Sementara di masa lalu, calon karyawan hanya bertanya berapa gajinya, dan sekarang mereka bertanya bagaimana karier opportunitynya, di masa depan (selain pertanyaan-pertanyaan itu), mereka akan bertanya “How instagramable is your office?”
Define your employee value proposition, before you attract the best talents!

b) Learning and development into DIGITAL LEARNING PLATFORM based

Lupakan training yang dilakukan di classroom selama 3 hari atau lebih. Runtuhkan bangunan-bangunan kokoh yang anda bangun untuk corporate university. Seriously! Semuanya akan go digital dalam 3-5 tahun ke depan.
Instead of membangun corporate university, bangunlah mobile learning platform yang comprehensive.

Jaman sudah berubah, kita memerlukan learning-on-demand yang available anywhere, anytime!
Attention spam akan semakin berkurang. 

Jaman dulu anda bisa memaksa talent anda untuk duduk manis dan mendengarkan trainer (yang membosankan) selama 2 hari tanpa mereka boleh memegang HP mereka.
Wake up, the world will change! Metode training harus diganti.
Kalau anda memaksa talent-talent anda mendengarkan trainer anda. selama 3 jam tanpa mereka memegang HP, mereka akan epilepsi, diare atau muntah-muntah!

Justru challenge lah trainer anda, apakah mereka bisa mengajar dengan menarik yang membuat pesertanya akan mendengarkan dengan khidmat dan seksama, dan membuat participant nya akan meletakkan HP di kantong mereka.

Semuanya akan menjadi digital learning, dalam modul-modul yang pendek, dan mereka boleh memilih module sesuai dengan yang mereka butuhkan, kapanpun, dan di manapun!

c) Retention by INSPIRING OUR TALENTS

Apakah itu retention? Menahan talent supaya tidak keluar? Di masa depan anda tidak akan bisa lagi melakukan retention!

Apapun yang anda lakukan, competitor anda akan menawarkan sesuatu yang lebih indah, gaji yang lebih tinggi, suasana kerja yang lebih menyenangkan, bonus yang lebih besar atau kantor yang lebih cool !
Apa yang bisa anda lakukan? “Inspire them

Inspire them dengan melakukan hal-hal yang luar biasa, yang membawa manfaat, bukan hanya bagi para pemegang saham, tetapi juga bagi seluruh karyawan, keluarga mereka, bahkan masyarakat di sekitar mereka.
Inspire them dengan melakukan inovasi yang cool dan membuat mereka bangga.

This is the end of “retention”, this is the great beginning of inspiration and how we inspire our talents.

Kalau kita melakukan itu, talent kita akan terus bangga dan terus bekerja dengan professional di perusahaan kita.

d) Compensation & Benefits yg FLEXIBLE

Trend nya sederhana,”Flexible Benefits”!
Talent-talent di masa depan tidak menginginkan hal yang sama.
Bagaimana anda menawarkan medical benefits sampai dengan tiga anak, kalau mereka gak berencana punya anak?
Bagaimana anda menawarkan kendaraan, kalau mereka benci menyetir dalam kemacetan dan lebih suka naik MRT.

Bagaimana anda menawarkan benefit kepemilikan rumah, kalau mereka gak mau beli rumah (yang jauh dari kantor), dan lebih suka kos dekat kantor.
Talent-talent kita menginginkan hal yang berbeda, dan berarti perusahaan harus memberikan freedom dan flexibility agar mereka bisa memilih benefits yang mereka inginkan!

e) Industrial Relations

Fungsi IR di Indonesia akan semakin relevant. 

Banyak perusahaan baru akan dibentuk, sebagian akan sukses, dan ada banyak juga yang akan gagal, dan investor akan menghentikan funding nya. Dan ini berarti banyak perusahaan baru akan lahir dan merekrut karyawan, tetapi beberapa tahun kemudian beberapa perusahaan baru itu akan mengurangi karyawan atau bahkan menghentikan bisnisnya. That’s the law of nature, ada kompetisi, ada yang lahir, ada yang survive, dan dari yang lahir itu juga ada yang tidak mampu survive! 

Di sinilah pentingnya IR, dalam setiap aspek dalam hubungan antara karyawan dan perusahaan.
Saat ini Ada stigmata bahwa IR fungsinya hanya di belakang saja, pada saat terjadi perselisihan atau penghentian hubungan kerja.
Trend ke masa depan adalah membangun hubungan Industrial yang sehat, sejak karyawan direkrut, pada saat di training, membangun compensation yang competitive dst..dst.

Dokter yang baik dibutuhkan pada saat kita sehat (untuk mencegah), bukan hanya pada saat manusia itu sakit.
Hubungan IR yang sehat dibutuhkan pada saat harmonis, dan bukan hanya pada saat sengketa dan perselisihan.

e) HR Technology for People Data Analytic

HR Technology tidak hanya digunakan untuk mengumpulkan data, tetapi juga untuk menganalisa data, meramalkan kondisi di masa depan, dan mengambil keputusan untuk mengantisipasi hal itu. (DATA ANALYTIC)
HR System akan mampu memprediksi berapa jumlah talent yang akan resign tiga tahun lagi, dari divisi/departemen apa, dengan competence/capability apa? Sehingga dari sekarang kita sudah bisa melakukan tindakan untuk menyiapkan pengganti mereka (baik dari dalam perusahaan maupun dengan mulai mengidentifikasi talent-talent external yang bisa di recruit).
Kita akan berubah dari “pengumpulan data” menjadi “Analisa data untuk meramalkan masa depan, dan memutuskan apa yang HR harus lakukan sekarang"

f) HR Transformation

Kalau sebuah perusahaan bergerak lebih lamban dari kompetisi, dia akan mati pelan-pelan. Sama, kalau HR berubah dengan kecepatan lebih lamban daripada perusahaannya, maka HR akan menjadi tidak relevant.
Ingat perusahaan harus berubah lebih cepat (daripada external environment), dan HR harus berubah lebih cepat daripada perusahaannya sendiri.
In the future, Kill your HR structure, start with Resource Management and Gig-economy inside of HR. Implement Project Management, PCMM (People Capability and Maturity Model), dan bahkan gunakan SCRUMP framework untuk project transformasi yang HR harus lead!

Be the change you want to be.
HR harus menjadi role model dalam change management dan business transformation yang dijalankan.

Saya terpaku sambil menyeruput cangkir kopi Toraja di depan saya 

Saya pun meneruskan dengan pertanyaan saya berikutnya...

"David, Apa saja tantangan yang akan dihadapi perusahaan terkait HR pada 2020-2025?"

Tantangan yang akan dihadapi ada 3:

1- Bagaimana menciptakan CULTURE yang akan membuat perusahaan terus menerus sukses di masa depan (Creating the right culture)
2- Bagaimana mengembangkan LEADER di masa depan, yang mampu menjadi business leader yang baik (mampu mengembangkan bisnisnya dan sekaligus mampu mengembangkan teamnya)
3- Bagaimana mengembangkan organisasi (secara structure, culture dan agility) agar mampu menjawab tantangan yang berubah terus menerus

"Kalau trend bajak-membajak talent? Apakah hal ini masih akan terjadi? Talent di bidang apa saja yang akan diperebutkan? Talent di level apa yang akan sengit perebutannya? 

Di Indonesia, masih akan terus terjadi ketidakseimbangan antara demand yang semakin tinggi (untuk talent yang bagus), dan supply (ketersediaan) talent yang bagus.

Bisnis semakin berkembang, banyak perusahaan akan mengembangkan usaha dan membuka cabang baru, semakin banyak talent yang dibutuhkan.

Tetapi kecepatan untuk menghasilkan talent yang bagus tidak secepat itu.
Maka akan terus menerus terjadi talent war, perebutan talent yang bagus.
Perusahaan terpaksa melakukan dua hal (BUILD and BUY). 

Mereka harus mengembangkan (BUILD) talent dengan mendidik dari internal talents. Tetapi itu tidak akan pernah mencukupi, berarti mereka juga harus BUY (merekrut talent dari perusahaan lain).

Di sinilah phenomena talent war masih akan terus berjalan, dan bajak-membajak akan terus terjadi.
Perebutan yang paling sengit akan terjadi di level menengah ke atas (senior manager sampai ke Director).

"Gig Economy atau Freelance Economy akan menciptakan suatu kondisi perekonomian di mana terjadi pergeseran status para pekerja perusahaan, yang umumnya merupakan tenaga kerja permanen menjadi karyawan kontrak sementara (short-term contract), independent workers, maupun karyawan tidak tetap (temporary workers). Benarkah di Indonesia gig economy akan terjadi signifikan dalam waktu dekat?"

Yang jelas gig-economy pasti akan terjadi di masa depan. Kapan tepatnya? Dua, tiga atau lima tahun lagi ? Itu adalah pertanyaan yang masih terbuka. Banyak sekali talent-talent dengan competency khusus yang tidak mau lagi terikat dengan sebuah pekerjaan di sebuah perusahaan, di masa depan.
Mengapa? Karena dengan bekerja dengan banyak perusahaan sekaligus, mereka akan mendapatkan freedom (kebebasan) yang lebih besar, dan juga learning (pembelajaran) yang lebih banyak!

Saat ini trend ini sudah dimulai, meskipun jumlahnya belum banyak.
Tetapi dalam waktu 3-5 tahun ke depan, akan semakin berkembang.

"David, Apa saja profesi yg akan hilang?dan Apa saja profesi baru yg akan diperlukan?"

Semua profesi yang berhubungan dengan hal-hal administrasi, proses manual dan rutinitas akan semakin berkurang!

Profesi yang diperlukan adalah profesi yang berhubungan dengan data analytic dan predictive analytic akan dibutuhkan. Jangan lupa, di dalam jaman apapun creativity dan innovation akan terus menerus relevant!

"David, ini pertanyaan terakhir saya. Bagaimana seharusnya perusahaan menyikapi berbagai tren dan tantangan di atas? Apa saja yang harus dilakukan perusahaan mulai dari sekarang? Bagaimana agar tidak telat mengantisipasi?"

Perusahaan harus selalu focus pada mempersiapkan organization capability untuk terus menerus sukses di masa depan. Jaman akan berubah, bisnis akan berubah begitu cepat. Berarti competence dan capability yang diperlukan untuk sukses bagi perusahaan di masa depan juga akan berubah dengan cepatnya.
Perusahaan harus mampu membangun agility (kemampuan bagi organisasi untuk mempelajari sesuatu yang baru) dan kemampuan mengubah budaya kerja sesuai dengan perubahan jaman yang semakin cepat.

Wow keren banget. Hari sudah semakin siang, dan saya pun pamit dari rumah sahabat saya.

Terimakasih banyak David for all the learning points from today.

Salam Hangat 

Pambudi Sunarsihanto
(Penulis adalah Chairman of ASEAN Human Development Organization)