Kamis, 25 Oktober 2018

COCO FIBER

https://produkkelapa.wordpress.com/tag/cocofiber/
Cara Menjual dan Memasarkan Produk Sabut Kelapa Cocofiber

JUNI 7, 20128 KOMENTAR

Dari Pertanyaan di Blog ataupun via Facebook, banyak teman bingung menjual potensi sabut kelapa, sy mau sdikit share ya, dalam rangkuman kultweet (Kuliah Twitter) @PakarKelapa #Cocofiber smoga manfaat 


Sejak lama, Indonesia dikenal sbg penghasil kelapa TERBESAR di Dunia


Produsen Terbesar kelapa, tetapi masih minim pemanfaatan produknya, Justru masih kalah dg negara spt Srilangka, apalagi produ


Olahan sabut kelapa dikenal dg #Cocofiber, adalah bahan material produk-produk canggi


#Cocofiber dikenal sejak lama sebagai bahan baku Jok pesawat, Jok mobil mewah teknologi Jerman


Lantas siapa yang menjadi pionir dalam industri #Cocofiber? Negara Miskin di Asia Selatan Srilangka justru pionirnya


Peluang pasar cocofiber yang sangat besar, skrng diambil alih oleh China, mereka produsen terbesar produk turunan tsb


Sementara Indonesia, baru sebatas suplayer bahan baku #Cocofiber untuk China


Industri olahan #Cocofiber Indonesia, sebenarnya sudah mulai ada, tetapi baru sebatas asal ada


Tercatat bbrapa produsen olahan #Cocofiber tanah air yg sudah brjalan ada di daerah Lido Jawa Barat & sbagian di daerah Kebumen Jateng


Namun sayang, produk mereka belum bisa competitif bersaing dg produk China. Kualitas dan pemasaran, masalah klasik pengusaha kita


Ada rekan bisnis yg cukup bagus produknya, sayang manajemennya belum bs menembus pasar yg lebih besar


Akhirnya, Kita masih rela dianggap sebagai Negara pengekspor Raw Material Saja


Cap Negara Pengekspor terbesar #Cocofiber masih lebih bagus, dibanding jika Cocofiber dibakar sebagai sampah saja


Fakta ironis memang, sebagai besar Sabut kelapa di Luar Jawa belum diolah sama sekali, #Cocofiber sekalipun


Banyak rekan luar jawa yg sudah berniat mengolah Sabut Kelapa spy tidak dibiarkan atau dibakar saja


Dan atau ada sebagian yg sudah tahu diolah jadi cocofiber, tetapi banyak tidak tahu cara pemasarannya


Kalaupun sudah tahu cara pemasarannya, sering terkendala persoalan infrastruktur akses produk keluar


Pasar #Cocofiber saat ini, sangat besar kebutuhannya, info dr beberapa rekan pengusaha, kebutuhan hampir lebih besar dr suplai


Peluang pasar Terbuka #Cocofiber ini sebenarnya peluang, sekaligus tantangan, khusus bagi kawan-kawan diluar Jawa


Bagi Luar Jawa, bahan baku cocofiber sama sekali bukan masalah, Justru melimpah


Sementara di Jawa, dg segala kemudahan infrastruktur untuk ekspor, sering kendala bahan baku jadi masalah


Tercatat daerah seperti Ciamis, Jogja, Kebumen, Banyuwangi atau daerah pantai selatan Jawa banyak Industr


Nah, Lalu bagaimana dg Luar Jawa…? saya kira dr uraian sy awal, masih ada beberapa peluang untuk memecahkan masalah pasa


Kalau untuk masalah pasar, diluar persoalan infrastruktur, skrng pasar relativ terbuka, Apalagi skrng Media Sosial sangat MUDAH membantu


Penggunaan media Internet untuk pemasaran #Cocofiber wajib dipakai untuk memperbesar pemanfaatan cocofiber


Jika media Internet sudah dikuasai, selanjutnya kesiapan infrastruktur yang harus diperhatikan


Saat ini, pelabuhan ekspor baru tersedia di beberapa tempat, belum merata. Mau Usaha #Cocofiber, Catat ini harus jadi Perhatia


Diluar Jawa, pelabuhan ekpor yang memadai baru di Belawan Medan, Panjang Lampung, dan di Bitung Manado


Sementara di Jawa, ada Pelabuhan Tj Priuk Jakarta, Tj Emas Semarang dan Tj Perak Surabaya


Bagi kawan-kawan dilaur Jawa, perhatikanlah apakah sebegitu dekatkah dg pelabuhan ekspor impor tsb…?


Kalau dekat atau relativ terjangkau khususnya biaya transportasinya, maka siap-siaplah menjadi pengusaha


Tetapi kalau jauh, maka perlu dihitung ulang, apakah ongkos kirim masih sesuai dg margin yg akan didapat


Contoh kasus, jika lokasi di NTB. Pelabuhan terdekat adalah Tanjung perak surabaya


NTB merupakan salah satu penghasil kelapa terbesar jg, namun pemanfaatan baru sebatas Kopra. Ini PELUANG….. 


Ambil daerah seperti lombok barat. Sumber kelapa, bahan sabut kelapa melimpah, blm ada persaingan usaha #Cocofiber. Peluaaaaang….


kemudian langkah selanjutnya adalah Lihat transportasinya…, info dr kawan katanya Fuso ke Surabaya, cuma 2,5jt ini PELUAAANG….


Kenapa…? karena di Jawa Saja, contoh Ciamis, kalau mau kirim ke Tanjung Priok ya harganya berkisar 2-3jt per Fuso…


Nah Ini saya maksud sebagai studi kasus untuk melihat bagaimana suatu daerah Cocok untuk usaha #Cocofiber atau tidak..


Rekan-rekan… kenapa sih usaha cocofiber menjanjikan… ? sya berikan ilustrasi sederhana yah…


Begini… harga jual cocofiber diangka Rp 2400 per kg, ongkos produksi di Jawa Rp 1600-1800 per kg, kondisi bahan baku beli


Berarti marginnya adalah minimal Rp 600 per kg, hebat bukan? pdahal sekali kirim per kontainer 18 ton,sekali kirim margin sampai 10jt an


satu kontainer 18 ton hanya perlu dicapai 10 hari saja lho…, biasanya proses produksi rata-rata 2 ton per hari


Sekarang kalau bahan baku gak beli, dg kondisi sama, margin kemungkinan tambah jg, ttp ingat ttp hitung ongkir ya.. 


Menggiurkan bukan…? Faktor inilah yang membuat Industri #Cocofiber seolah tertutup tp sebenarnya Pasar Terbuka…


Faktor biaya transportasi, kesediaan bahan baku menjadi hal utama dalam proses industri olahan sabut kelapa


Lalu apalagi yang menentukan berhasilnya industri olahan ini? jawabanya adalah mesin produksinya.


Mesin Produksi Cocofiber minimal terdiri dari mesin pengurai, penyaring dan press


Pembelian mesin yang relativ mahal, trkadang menjadi sandungan untuk masyarakat petani kelapa untuk mengolah peluang Industri


Pembelian mesin yang relativ mahal, trkadang menjadi sandungan untuk masyarakat petani kelapa untuk mengolah peluang Industri


Namun bagi pemilik modal, peluang ini adalah kesempatan emas untuk meraup untung dari bisnis sampah ini


 Seperti apa bentuk mesin cocofiber, silahkan bisa dibaca dilink ini ~> http://rumahmesin.com/mesin-produksi-kelapa/jual-mesin-sabut-kelapa/


Produk samping #Cocofiber ada serbuk sabutnya atau cocopeat, peluangnya bisa dibaca disini http://rumahmesin.com/artikel-proses/mencetak-cocopeat-blok-serbuk-sabut-kelapa-bernilai-ekspor/


Barangkali cukup sekian dulu saya mengupas bisnis #Cocifiber, terima kasih om @pakarseo atas Retweetnya  berkah melimpah

COCO PEAT

Pada satu bagian buah kelapa memiliki persentase sebagai berikut :

Proporsi berat basah

~Sabut kelapa 56%
~ Tempurung kelapa 17%
~ Daging buah kelapa 27%.

Sedangkan untuk proporsi berat kering:

~Sabut kelapa 42%
~ Tempurung kelapa 28%
~ Daging buah kelapa 30%

Cocopeat berasal dari sabut kelapa yang diolah menjadi serbuk, Cocopeat ini sudah melalui penyaringan, sehingga hanya serbuk halus saja yang tersisa. (gambar terlampir pd halaman terakhir)
Di dalam cocopeat juga terkandung unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman.
yaitu :
- kalsium (Ca).
- Magnesium (Mg).
- Kalium (K).
- Natrium (Na).
- Phosfor (P).

Manfaat Cocopeat :
- Dapat mengikat air, sehingga air dan nutrisi (pupuk tidak banyak terbuang).
- Menggemburkan tanah dengan pH netral dan ramah lingkungan ( > 10 tahun).
- Kadar garam rendah, bebas bakteri dan jamur.
- Menunjang pertumbuhan akar dengan cepat sehingga baik untuk pembibitan.
- Dapat mengurangi penyakit dalam tanah.
- Cocopeat dapat digunakan sebagai media pengganti tanah yang aman dan menyehatkan tanaman.

Rabu, 24 Oktober 2018

LIPPO THE SLICK AND DIRTY

Group Lippo
Oleh: John.

"Senin sampai Jumat bohongi orang
Sabtu Minggu bohongi TUHAN".

Prakata

Mochtar Riady, James Riady dan Lippo Group nya,
adalah nama yang saya sangat kagumi. Seorang pria
terhormat, murah hati, kaya raya dan penginjil yang
disegani.  

http://www.mediaoposisi.com/2017/07/the-lippo-way-sisi-gelap-lippo-grup.html?m=1

Saya ingat dulu, waktu dimana saya selalu mencoba
mendatangi dimana beliau memberikan ceramah. Saya
selalu penasaran akan rahasia sukses mereka. Saya
bertanya dan saya meneliti. 

Namun semua informasi yang saya peroleh tidak pernah memuaskan saya.
Ambilah contoh pepatah terkenal dari Mochtar :

Lie Yi Lian Dje. Lie berarti ramah, Yi memiliki karakter
yang baik, Lian adalah kejujuran, sedangkan Dje adalah
memiliki rasa malu. Bagus, tapi tidak cukup untuk
membantu saya jadi sukses.  
 Satu hal yang sedikit banyak ada manfaatnya adalah kata‐kata Mengejar dan menunggang kuda.Yang artinya adalah menumpang pada orang yang lebih sukses untuk mempercepat kesuksesan kita.

Contohnya adalah saat Mochtar memanfaatkan
kepercayaan om Liem (Liem Sioe Liong) untuk menjadi
kaya raya.

Tapi ini belum cukup. Sayapun terus berdoa agar
diberikan petunjuk, supaya bisa menjadi sukses seperti
Mochtar Riady. Seorang hamba Tuhan dan pengusaha
besar yang sangat sukses.

Mochtar Riyadi Pendiri Lippo Grup

Hingga akhirnya, doa saya itu terjawab. Terjawab melalui
cara yang sama sekali tidak saya duga.
Lippo berbisnis dengan keluarga saya. Tepatnya om
saya.  

Kami sangat exited mendengar kabar itu. Om juga tiap
hari membanggakannya pada kami. Saat akhirnya kami  
diundang oleh James untuk bertemu dengannya, betapa
girang hati kami.  

Helikopter, Rols Royce dan Bangunan yang megah
mempesona kami. Sesuai dengan gambaran kami
terhadap para Riady. Kami disambut hangat oleh James.
Dia orangnya ramah dan menyenangkan. Jadinya kami
mau saja diajak join bisnis.

Waktu berlalu dan kami kehilangan bisnis keluarga kami.
Bisnis yang dirintis susah payah oleh Opa. Semua diambil
Lippo tanpa kami sadari. Perlu waktu lama bagi kami
untuk menyadari kalau kami sudah dikerjai. Dikerjai
dengan sangat rapih tanpa melanggar hukum. CLEAR
AND CLEAN istilahnya.  

James Riyadi Putra Muchtar Riyadi Saat hadir di Mukernas PBNU

Disanalah saya baru sadar seperti apa rupa Lippo yang
sesungguhnya. Tehnik bisnis dia yang sesungguhnya.
Dan jawaban yang saya cari selama ini, yaitu cara sukses
ala Lippo.

Untuk pertama kalinya dalam hidup saya. saya
mengetahui tehnik bisnis yang begitu licin dan kejam.

Teknik ini terus ada di kepala saya selama bertahun‐
tahun, hingga saya tidak tahan lagi dan harus
menumpahkannya. Tapi tiap kali saya ingin mempraktekannya, hati nurani saya selalu
menghalanginya. 

Maka itu, saya putuskan untuk
menuliskannya dalam sebuah buku.

Karena tidak ada yang mau menerbitkannya, dan
ketakutan saya untuk menyebut nama asli saya disini,
maka biarlah pengetahuan ini saya bagikan secara
Cuma‐Cuma.

Daftar isi :
Bab 1. Cara kerja Bisnis Lippo
Bab 2. CARA HALUS
Bab 3. CARA KASAR
Bab 4. MENCURI ILMU
Bab 5. MUKA TEBAL
Bab 6. MANIPULASI SAHAM
Bab 7. SERANGAN GELAP
Bab 8. TUMBAL

BAB 1

Cara kerja Bisnis Lippo
Dulu saya pikir, Lippo itu adalah bisnisnya property dan  
bank. Tapi setelah berbisnis dengan mereka, ternyata
semua itu hanya topeng.  

Pada dasarnya, bisnis lippo dapat dibagi 2. 

Yaitu bisnis normal dan bisnis manipulasi. 
Kedua bisnis ini saling berkolaborasi satu sama lain. 

Bisnis normal akan menjadi pembuka jalan, dan bisnis manipulatif akan
memanennya. Juga sebaliknya, bisnis manipulatif akan
membuka jalan bagi bisnis normal mereka.

Contoh :
Pada jaman jayanya Lippo Bank, adalah salah satu bank
besar yang sangat disegani di Indonesia dengan berbagai
produk kreatifnya. Tapi Bank ini memiliki sisi gelap,
karena digunakan oleh pemiliknya untuk merampas
bisnis orang lain.

Misalnya, jika anda adalah seorang pebisnis sukses yang
memiliki rekening di lippo dan memiliki perputaran
keuangann yang baik, maka anda akan langsung masuk
radar mereka.

Semua data anda akan dikumpulkan. Setelahnya anda
akan ditawarkan kredit, untuk memancing anda
membuka isi perut anda (rahasia bisnis). Setelah rahasia
anda terbongkar, Lippo akan membuat bisnis tiruan.

Setelah itu, supplier anda akan diajak untuk jangan
mensupply pada anda dengan iming‐iming kredit.
Demikian juga dengan pelanggan anda.

Akibatnya, bisnis anda akan tercekik dan mati. Saat
itulah dia datang sebagai pahlawan untuk membelinya.  
Setelah dibeli, dia akan mengucurkan kredit besar untuk
bisnis ini, meluncurkannya ke pasar saham dan
mengambil untung besar dengan menggoreng
sahamnya.  

Saham yang digoreng inipun nanti setelah harganya
mahal akan dia jual. Pas dia jual, harga akan jatuh ke titik
nadir. Setelahnya dia beli lagi dengan harga murah.
Begitu terus sampai minat masyarakat pada saham ini
hilang.

James Riyadi Pemilik Lippo Grup
Berdasarkan contoh itu, dapat disimpulkan bahwa bisnis
Bank lippo adalah bisnis normal yang digunakan untuk
bisnis manipulatif, yang kemudian membuat lippo
memiliki bisnis normal hasil rampasan, yang
digunakannya lagi untuk menmanipulasi investor agar
berinvestasi padanya dan mencuri uang mereka.  

Untuk melakukan ini, mereka memerlukan senjata. 
Apa saja senjata itu?

Senjata Lippo

1. Koneksi Pemerintah
2. Citra yang baik
3. Pameran Kemewahan
4. Menjual mimpi
5. Network yang luas dan powerful
6. Serangan gelap
7. Tumbal

Analsisa :
Dalam contoh yang disebutkan sebelumnya, Lippobank
masuk dalam Network yang luas dan powerful. Melalui
bank itu, kita dapat memperoleh bocoran kekuatan

sasaran :
1. Bisnis apa mereka?
2. Perputaran rekening mereka
3. Kemana saja mereka mentransfer uang mereka?  
4. Siapa supplier?
5. Siapa Customer?

Melalui Bank ini juga dia memperbesar networknya yang
powerful dengan mengetahui siapa supplier dan
customer anda. Secara diam‐diam mereka akan menjalin relasi.

Setelahnya anda akan ditawari kredit. Ini masuk pada
bagian menjual mimpi. Dengan begitu anda akan
membiarkan diri anda digiring ke penjagalan, dengan
cara membuka rahasia bisnis anda.

Setelah itu dia akan memanfaatkan kembali networknya
yang sudah bertambah kuat itu untuk menekan anda
dan membuat bisnis anda bangkrut sebelum akhirnya
dia datang sebagai juru selamat.

Disini kita sudah membahas tentang nomor 4 (menjual
mimpi) dan no 5 (Network yang luas dan powerful). Lalu 
bagaimana dengan 4 poin yang lain? mari kita bahas satu
per satu.  

Koneksi pemerintah
Sepanjang kariernya, Mochtar Riady selalu berkoar kalau
dirinya tidak pernah memanfaatkan koneksinya di
pemerintahan untuk kepentingan pribadi. Terus terang
itu omong kosong besar.  

Ini mengingatkan saya pada masa kecil saya. waktu itu,
jika tercium bau kentut biasanya pelakunya adalah dia
yang teriakannya paling besar untuk mencari tersangka.
Woiiii siapa yang kentut neh?  

Seperti kata pepatah :
Orang baik tidak akan menyebut dirinya baik, orang kaya
tidak akan menyebut dirinya kaya. Mereka yang berlaku
demikian adalah orang yang tidak yakin akan kekayaan
mereka dan tidak yakin akan kebaikan mereka.
Lippo jelas memanfaatkan sekali koneksi pemerintahan
ini untuk berbagai kepentingan pribadi. Tapi memang,
cara kerjanya jauh lebih halus daripada orang
kebanyakan. Yang meminta proyek kemudian membagi‐
bagi jarahan dengan korupsi.  

Yaitu :

1. Membuat agar pemerintah tutup mata terhadap
model bisnis mereka yang tidak etis. Ini terkait
dengan cerita jebakan bank yang kita sempat bahas
sebelumnya. Kenapa praktek yang sudah terendus
umum ini bisa terus berjalan tanpa tindakan
pemerintah? Konon karena pihak terkait adalah
orangnya dia.

2. Mendorong agar pemerintah mengesahkan aturan
yang sesuai dengan kebutuhan mereka untuk
mengumpulkan kekayaan atau menyingkirkan
pesaing

3. Mendapat bocoran akan informasi rahasia negara  

4. Memanfaatkan aparatur negara untuk menghambat
mereka yang harus di hambat atau memuluskan
keinginan mereka.

Beberapa kejadian sejarah membuktikan ini :

1. Pada krisis moneter 1998, semua orang tahu kalau
Lippo adalah bank busuk. Namun dia berhasil lolos
dari pengambil alihan oleh negara antara 1997‐1998

2. Pada saat pemerintah mengumumkan rekap. Yang
mana pemerintah bersedia mensubsidi bank‐bank
sakit dengan mengeluarkan surat utang negara.
Lippo tiba‐tiba saja menjadi bank sakit dan menjadi
bank swasta pertama yang menerima dana rekap
lebih dari 6 trilyun rupiah

3. Saat ekonomi pulih, Sebuah konsorsium asing yang
aneh tiba‐tiba saja membeli bank lippo dengan
harga Cuma 1 trilyun.

4. Dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana dukungan Lippo terhadap Jokowi baru‐
baru ini? tentu saja tidak gratis.

Lippo memiliki jaringan rumah sakit siloam yang sangat
luas. Sebuah tantangan tersendiri jika ingin membuatnya
tetap bernafas. Maka itu Lippo memerlukan jaminan
pemasukan yang diperolehnya dari BPJS.  

Tapi jika sampai disana, bukanlah lippo namanya. Dalam
beberapa desas desus yang berhasil saya telusuri, Lippo
konon meminta posisi bagi orangnya untuk ditempatkan
di kementrian kesehatan atau dinas kesehatan (saya
tidak ingat). 

Alasananya sangat masuk akal, yaitu karena
banyaknya pejabat Indonesia yang tidak benar maka
beresiko pencairan BPJS untuk Siloam di hambat.  
Jokowi katanya sih tidak menaruh curiga dan langsung
menyetujuinya. Nah disini dia memanfaatkan posisinya
untuk menunda atau menghambat pembayaran BPJS
dari rumah sakit lain yang jadi sasarannya. Dengan
dicekiknya pembayaran BPJS, rumah sakit itu akan
kesulitan cash flow dan akhirnya dapat dia beli dengan
murah.

Cara diatas itu berhasil beberapa kali, tapi katanya sih
tidak selalu berhasil. Alasannya karena bukan Cuma dia
saja yang menyusupkan orangnya di dinas kesehatan.
Kisah tentang Siloam ini sebenarnya lebih rumit lagi, dan
digunakan untuk tujuan yang lebih mengerikan oleh
grup lippo. Tapi untuk sementara cukuplah sampai disnii.
Saya akan ceritakan lagi perihal ini di bab yang
selanjutnya.

Citra yang baik

Lippo bisa terus mencelakakan banyak orang, tidak lain
dan tidak bukan adalah karena dia berhasil membuat
orang lengah melalui citra baik yang dia bangun. 

Citra sebagai seorang Kristen yang taat
Citra sebagai seorang misionaris
Menjadi pendeta
Membangun gereja
Lulusan Teologi
Membangun sekolah
Membangun rumah sakit

Citra sebagai pebisnis yang memiliki pandangan jauh
kedepan dan ahli dalam mengelola bisnis
Dan yang terakhir adalah menulis buku yang isinya puji
pujian pada dirinya sendiri.
Jaman dahulu saat orang masih terbuai oleh citra ini,
setiap kali Lippo go public orang akan berbondong‐
bondong membelinya. Harganyapun dia goreng sampai
10 kali lipat, hanya untuk dihancurkannya kemudian dan
dibelinya dengan harga lebih murah.

Detil akal‐akalan ini akan saya bahas kemudian di bab
lain.

Pameran Kemewahan
Satu lagi cara Lippo untuk mebius lawan‐lawannya. Dia
akan dengan royal mentraktir anda dengan Rols Roys,
Helikopter, Gedung‐gedung megah, dan makanan enak,
disertai puji‐pujian oleh karyawan pada bos mereka,
untuk membuat anda rendah diri atau lengah.

Setelah lengah dan rendah diri, anda akan dengan
mudah digiring untuk menanda tangani perjanjian yang
berat sebelah sebelum akhirnya dimakan olehnya.
Detil tentang hal ini juga akan saya bahas di bab‐bab
berikutnya.

Serangan gelap

Adalah cara untuk menyingkirkan penghalang ataupun
potensi musuh oleh Lippo.
Tidak semua orang bisa dengan mudah dia kelabui. Ada
orang‐orang yang dengan gigih melawan mereka. pada
orang‐orang ini, Lippo tidak segan‐segan melenyapkan
mereka dengan serangan gelap. Serangan gelap ini
seringkali bertujuan untuk membunuh.

Ya, anda tidak salah baca. Ini sungguh serangan gelap
untuk menyingkirkan lawan dengan cara membunuhnya.
Ini adalah poin yang mungkin bagi pembaca sangat sulit
untuk di percaya. Namun saya mengalaminya sendiri.
Om saya meninggal tidak wajar, dan tidak hanya om
saya. Ada sederet nama yang meninggal setelah bisnis
dengan kelompok ini.
Sama seperti sebelumnya, detail mengenai hal ini  akan
saya bahas di bab‐bab selanjutnya.

Tumbal

Adalah cara Lippo untuk lepas dari tanggung jawab atas
perbuatannya.

Ada kalanya Lippo berhasil disudutkan karena satu dua
hal. Jika ini terjadi dia tidak akan mau menerima
tanggung jawab dan lebih suka menggunakan tumbal.
Contoh paling nyata adalah saat Lippo tertangkap tangan
KPK melakukan suap urusan first media yang sempat
heboh beberapa tahun lalu. Tak ada keluarga Lippo yang
tertangkap, dan pelakunya dengan sukarela menjadikan
dirinya tumbal.

Ada juga permainan good cop bad cop yang dimainkan
ayah dan anak Riady (Mochtar dan James). Dimana
Mochtar memainkan peran baik dan James
menumbalkan diri sebagai peran antagonis yang jahat.
Kedua peran ini akan menjadi penyeimbang grup Lippo,
agar namanya tidak jadi jelek.
Buktinya?
Gampang saja. Lihat 100 orang terkaya di Indonesia. Ada
yang namanya James Riady ? Sama sekali tidak ada. yang
ada adalah Mochtar Riady. Artinya, rampasan James
senantiasa diserahkan ke bapaknya. Tapi secara
menjijikan, si bapak ini terus menampilkan muka tak
berdosa.
Urusan tumbal menumbal ini terlalu sederhana jika
contohnya adalah kasus itu. Masih banyak lagi. Lebih
detilnya ijinkan saya bahas di bab yang lain.

Cara‐cara Lippo
Dengan bermodalkan 7 senjata yang disebutkan
sebelumnya, Lippo memanfaatkannya untuk
melaksanakan niatnya dengan modus operandi sebagai
berikut :
1. Cara halus
2. Cara kasar
3. Mencuri Ilmu
4. Bertebal muka
5. Manipulasi saham
6. Serangan Gelap
7. Tumbal

Yang kesemuanya ini akan dirinci pada bab‐bab
berikutnya.
Catatan : apa yang saya tuliskan ini ada yang masuk akal
sampai perbuatan yang sangat tidak masuk akal dan
diluar nalar. Maka itu, untuk memahami cara‐cara
konglomerat ini beroperasi, bukalah pikiran anda
selebar‐lebarnya untuk menerima hal baru.  
   
BAB 2 CARA HALUS

Inti dari cara ini adalah dengan menggiring anda untuk
secara sukarela menyerahkan perusahaan atau aset
property anda pada group Lippo secara sah.
Kok Mau ?

Karena anda sudah mengagguminya, anda percaya
padanya, dan anda rendah diri di hadapannya.  Ada juga
masanya dimana anda terpaksa melakukan deal ini
dengannya. Kalau sudah begitu, apapun yang dia
sodorkan anda akan patuh saja
Tapi semuanya itu sudah disetting.

Kasus Kemang Village
Ceritanya, pemilik Kemang Village, ibu Maria Korompis si
pemilik tanah raksasa di Kemang itu mau jual tanahnya.  
Ibu Maria di dekati oleh seorang antek kepercayaan
James (Biasanya Eddy Sindoro). Menurut sumber yang
saya dengar, si Eddy ini adalah orang yang bisa
berbohong sambil menatap tulus mata anda. Jadinya,
banyak sekali orang tertipu olehnya.

Dikatakan kalau James si bos besar sudah tertarik
dengan tanah si ibu, dan meminta si ibu untuk datang
menghadap si bos. Siapa bosnya? Itu tuh, si James Riady
dari Lippo. Konon, si ibu kegirangan sekali
mendengarnya (sama seperti waktu om saya deal
dengan lippo)

Pada hari H, ibu Maria dan keluarganya dilarang
menggunakan mobil sendiri, tapi dijemput dengan Rolls
Royce dari Lippo, oleh Eddy Sindoro yang notabene
adalah tangan kanan bos besar. Sepanjang jalan, si ibu
mendengar tangan kanan bos ini memuja‐muji
kehebatan bosnya.

Memasuki kawasan Karawaci, si Eddy semakin menjadi
memuja‐muji bosnya. Dia tunjuk sana sini. Tidak hanya
kemampuan bosnya dalam mengelola bisnis dan
membangun gedung‐gedung mewah, tapi juga iman
kristiani si bos.  

Mobil masuk ke kompleks Taman Golf Karawaci, yang
merupakan pemukiman paling elite disini. Si Eddy
menunjuk ke kanan dan kiri sambil menyebutkan nama
orang‐orang hebat yang tinggal di kompleks itu. Mobil
melaju terus menuju gerbang yang lebih megah dan di
jaga ketat. 

Setelahnya melaju menyebrangi jembatan
menuju ke sebuah pulau dengan pemandangan yang
asri, dimana berdiri rumah paling megah di kawasan ini.
Rumah ini luas dan beratap tinggi tapi tidak terlalu
banyak pernak pernik. 

Didalamnya terkesan kosong dan
luas, namun tetap mempertahankan kemegahannya.
Saat mereka masuk kedalam, si bos besar ceritanya
belum pulang. Para tamu diantar ke ruang khusus untuk
dijamu dengan hidangan‐hidangan mewah. 

Sementara itu, si Eddy terus saja melantunkan puji‐pujian setinggi
langit perihal keluarga Riady.

Barulah, setelah si ibu mulai memuji‐muji  si bos. Si bos
tiba‐tiba datang. Bukan dengan cara masuk yang sama,
tapi melalui helikopter yang sengaja lewat di depan para
tamu. Si bos akan turun dengan penuh gaya mendekati
para tamu. Si Eddy akan bangkit dan menyambut sang
bos, menyalaminya, kemudian memperkenalkan tamu
mereka. Si bos menatap si ibu dengan ramah, dan
menyalaminya.

Jika anda adalah tamu itu, kira‐kira apa yang anda
rasakan?
Saya dan keluarga, yang pernah menerima perlakuan
serupa tentu saja ciut nyali. Kita merasa kecil
dibandingkan yang mulia James Riady (JR). Rasanya,
demikian jugalah yang dirasakan oleh Maria Korompis
(MK)

JR : Ibu, Maria tanah ibu bagus sekali, sayang sekali
dijual. Tanah di Jakarta sudah langka sekali loh bu.
Apalagi yang sebesar ibu punya
MK : yah, bagaimana ya. Saya tidak bisa urus tanahnya.
Biaya makin mahal. Umur saya sudah tua. Mau nikmatin
aja.
JR : Wah ibu salah sekali. Ibu harus pikirkan juga anak
cucu ibu. Begini aja, tanah ibu kan senilai 1 Trilyun ya.
Saya bayar ibu 100 Milyard, sisanya ayo kita bangun
apartment, mall dan office building. Saya akan invest lagi
500 Milyard, sisanya kita akan ambil loan dari dana REITS
yang bunganya Cuma 5%, jauh dari bunga bank sekarang
yang 14%. Perkiraan saya, nanti kalau sudah jadi, aset ini
nilainya tidak hanya 1 Trilyun, tapi akan menjadi 1
milyard dollar. Ibu akan dapat 1 Trilyun yang ibu mau,
dan sisanya adalah passive income untuk ibu dan
keturunan ibu sampai selamanya.

Singkat cerita, si ibu Maria ini terbuai dan menyetujui
menanda tangani kerja sama dengan Lippo.
Dengan kondisi terkagum‐kagum dan percaya seperti ini,
kalaupun anda disodorkan perjanjian dengan kata‐kata
menjebak, seringkali kita mengabaikannya. Kalaupun
kita sadar, kita akan mengabaikannya juga. Karena kita
yakin Riady yang terkenal sangat saleh itu tidak mungkin
berkhianat pada kita.

Yang terjadi kemudian adalah ibu Maria dan keluarganya
kehilangan seluruh tanahnya. Bagaimana bisa ?
Yang pertama adalah tentang bunga 5%. Benarkah itu?
ya secara legal memang Cuma 5%. Tapi mungkin yang
anda bayarkan lebih dari 100%
Loh?  

Iya, karena kontraktor dari dia, bahan dari dia, arsitek
dari dia, karyawan dari dia, semua‐mua dari dia dan kita
tidak tahu berapa kali lipat dia mark up.
Selain itu, penjualan juga sengaja dia perlambat.
Akibatnya, perusahaan kesulitan cashflow dan terpaksa
disita. 

Setelah disita, dia akan beli kembali dengan harga
murah, dengan menggunakan keuntungan hasil mark up
yang kemarin. Dengan kata lain, uangnya hanya pindah
dari kantong kanan ke kantong kiri.
Tapi kenapa keluarga Korompis tidak melakukan
perlawanan?  

Pertama, secara hukum mereka jelas sudah kalah.
Kedua, umumnya korban Riady ini dibuat sedemikian
rupa mentalnya, hingga mereka tidak mampu melawan.  
Bagaimana caranya? Saya akan bahas detail di bab‐bab
berikutnya.

Kasus tanah lain yang mirip  
Selain kasus model keluarga Korompis ini, ada juga kasus
yang setengah jadi.

Bagaimana itu?  
Yaitu, tanahnya dikuasai dulu, kemudian mereka akan
membuat rencana bangun, kemudian membuat tiang
pancang. Setelahnya mereka tinggalkan begitu saja.
Saat anda protes, dengan santai mereka akan menjawab
“Belum waktunya. Ekonomi belum bagus”
Anda mau protes? Ehhh tidak bisa, karena anda telah
menanda tangani perjanjian yang tidak memungkinkan
anda untuk memutuskan hubungan dengannya. 

Apalagi, dia sudah invest sejumlah uang untuk tiang pancang,
yang artinya adanya pengerjaan di tanah tersebut.
Ada saran untuk mengatasi jebakan ini, yaitu
memaksakan untuk memasukan pasal terminasi atau
pembatalan jika pembangunan terlambat.

Tapi jarang sekali yang mampu melakukan itu. Kalaupun
pasal itu berhasil dimasukan, seringkali para korban
tidak mampu mengeksekusinya.

Kenapa? Baca terus buku ini dan anda akan tahu sendiri
jawabannya. Ini yang terjadi pada paman saya yang
berusaha melawan mereka.

Kasus Matahari Dept Store

Sekarang, mari kita bahas pencapaian terbesar grup
Lippo. “Perampasan Matahari Putra Prima”
Kenapa saya sebut pencapaian terbesar? Karena saat
buku ini ditulis, 80% penghasilan resmi grup ini adalah
dari Matahari Putra Prima yang dirampasnya dari Pak
Hari Darmawan.

Matahari Department Store
Pada tahun 1990an, bisnis Department Store yang
dirintis pak Hari Darmawan telah tumbuh sebagai toko
retail pakaian terbesar di Indonesia.  

Seperti yang pernah saya sebutkan di bab 1 buku ini
tentang bagaimana bank Lippo menjebak nasabahnya,
maka Matahari Department Store segera masuk
kedalam radar pemangsa dari Lippo.  

Beruntung bagi Hari Darmawan. Dia telah membangun
bisnisnya sedemikian rupa hingga sulit untuk diambil
paksa dengan cara‐cara kuno.  

Tapi Pak Hari memiliki beberapa kelemahan :

1. Dia dan keluarga Riady berasahabat baik, bahkan
sama‐sama satu gereja dalam Jemaat Stephen Tong

2. Dia merasa berhutang budi pada Mochtar Riady,
karena pernah mendapat bantuan pendanaan di 
awal kariernya untuk mengembangkan Matahari Departement Store

3. Dia sangat mengaggumi Mochtar Riady sebagai
pebisnis jenius

Maka itu James merancang suatu jebakan :
1. Dia terus memuja muji kehebatan Matahari Putra
Prima dan membuat Hari Darmawan menjadi besar
kepala

2. Dia memanfaatkan kepemilikannya atas bank Lippo
dan persahabatannya pada Pak Hari, untuk
menyatakan dukungannya pada pertumbuhan grup
Matahari.  

Singkat cerita, Matahari grup berekspansi besar besaran
dengan dukungan kucuran dana massive dari Lippo.

Kesempatan itu datang, saat James mendapat bocoran
dari mata‐mata nya di bursa efek Jakarta, yang
mengatakan bahwa Matahari Putra Prima berencana
melakukan right issue untuk menutup hutang‐hutangnya
yang membengkak karena membuka terlalu banyak toko
di seluruh Indonesia. 

Berita ini di konfirmasi juga oleh
Roy Tirtaji dari Lippo Bank yang ditugasi khusus memata‐
matai Matahari.

Konon, James segera menyuap banyak bank dan
investment bank untuk menjegal langkah right issue dari
Matahari.

Pertama, dia menghancurkan harga saham matahari
melalui short sell di pasar saham secara massive. Kedua
dia menyuap banker untuk mencekik aliran pinjaman
pada matahari. Yang ketiga adalah dengan menyebar isu
kebangkrutan dan kerugian dari Matahari untuk
menakuti mereka yang berminat membeli saham
Matahari.

Hasilnya tepat seperti yang James inginkan. Pak Hari
Darmawan segera saja tercekik hutang. Kemanapun dia
minta tolong tidak ada yang bersedia memberinya
bantuan.

Saat Pak Hari Darmawan mencoba bertahan, tiba‐tiba
istrinya katanya sakit keras hingga menguras
perhatiannya. Pak Hari jadi semakin tertekan dan stress
Hingga akhirnya dia meminta tolong pada James. James
yang cerdik bersedia membeli Matahari Departemen
Store. Tapi dia tidak membayarnya dengan uang
melainkan dengan dengan saham‐saham perusahaannya
yang lain.

JR :  Pak Hari, you tidak usah kuatir. You fokus saja pada
urusan keluarga. Biar bisnis ini saya yang urus. You
duduk tenang dan terima deviden yang jadi bagian you.
Kepada James yang tampak mulia itu, yang rajin kegereja
itu, anak dari bankir legendaris Mochtar Riady itu dan
dijuluki sebagai pebisnis muda berbakat itu, Pak Hari
Darmawan menyerahkan Matahari Putra Prima untuk
ditukar dengan tumpukan saham milik grup lippo yang
sudah digorengnya setinggi langit.

Dan seperti yang sudah bisa ditebak. Pak Hari kehilangan
segalanya, karena saham yang dimiliki pak Hari besoknya
langsung terjun bebas tidak bernilai. 

Pak Hari yang kelilit
hutang terpaksa menjualnya dengan harga murah, dan
dengan senang hati dibeli kembali oleh James.
Kasus ini sempat heboh di akhir 90an, namun berita ini
terkubur oleh berita Krisis Ekonomi yang melanda
Indonesia. Konon Pak Hari Darmawan sempat
menantang James berkelahi, tapi dilerai oleh pendeta
Stephen Tong.

Kisah ini cukup terkenal dikalang pengusaha waktu itu,
dan dapat di konfirmasi ke banyak sumber.
Sayangnya saya tidak bisa menemui pak Hari untuk
mengkonfirmasi kisah itu. Walaupun mungkin saya ragu
beliau mau bicara. Karena satu dua hal, yang konon
salah satunya adalah karena beliau sudah memasrahkan
dirinya pada Tuhan.

Jika saja pak Hari baca buku ini, saya dengan tulus
mengucapkan prihatin.

Teknik pengambil alihan paksa lainnya
Ada teknik lain yang katanya menjadi favorite Lippo
dalam pengambilan paksa perusahaan. Sayang saya
tidak dapat mengkonfirmasi perusahaan apa saja yang
jadi korban. Walaupun begitu, banyak yang
menceritakan kisah ini. Maka itu saya masukan sebagai
satu referensi.

Anggaplah Mr.X seorang pebisnis yang ingin
membesarkan usahanya, dan dia melakukan perjanjian
pendanaan dengan keluarga Riady.

James akan memaksa anda untuk kerja keras
membesarkan terus usaha anda yang sebagai akibatnya
adalah perlunya modal semakin besar.

Pada saat kebutuhan modal itu muncul, kedua belah
pihak harus melakukan setor modal. Saat itu anda tidak
akan punya uang dan terpaksa menjual saham anda
padanya. Makin lama saham anda akan makin sedikit
hingga akhirnya sangat sedikit dan anda ditendang
keluar, kemudian saham anda akan dibeli murah.
JR : Saya mau ekspansi lagi. Kali ini kita perlu modal 10
M. Kamu sanggup setor berapa?
Anda : Saya Cuma punya 1 M hasil dari deviden kemarin.  
JR : gapapa. Sisanya saya beli dari saham kamu
Berikutnya
JR : kita perlu setor modal lagi nih. Punya uang ga?
Anda : belum nih
JR : ya sudah saya beli saham anda lagi untuk tutupi
kekurangan modal

Hingga akhirnya saham anda tinggal sedikit. Diadakanlah
RUPS untuk mengganti anda dengan orangnya dia.
Kemudian perusahaan dipaksa bagi deviden untuk
menebus modal yang kemarin dia keluarkan. Saat
perusahaan makin sekarat dia akan paksa anda lepas
saham anda dengan harga murah padanya.

Untuk mengatasi tehnik ini, kita harus memaksa JR
bersedia mempertahankan porsi saham kita seiring
pertumbuhan. Dia akan menjamin ketersediaan modal,
sementara kita adalah tenaga ahlinya.  
Inilah yang dilakukan oleh Johanes Oentoro (JO), si
pendiri UPH.  
JO : Pak James, ok saya bersedia mengembangkan bisnis
ini dengan anda. Anda sebagai pemodal dan saya
sebagai expert. Tapi saya tidak mau saham saya terus
berkurang. Saya mau saham saya dipertahankan terus
30%, tidak perduli berapapun modal yang anda suntikan
nantinya.

JR : Wah mana bisa begitu. Tidak fair dong.
JO : Makanya, ekspansi kita harus benar kita pikirkan
dengan cermat. Kalau anda tidak setuju tidak apa, anda
bisa cari yang lain.
JR : ya ya ya, ga papa. Biasanya saya tidak akan mau deal
tidak fair seperti ini. Tapi karena ini adalah paK Johannes
saya ok. Tapi ingat ya ini hanya dengan anda saja.
Johannes Oentoro merasa pintar berhasil menaklukan
seorang James Riady. Tapi sayangnya dia puas terlalu
cepat. Dia lupa kata pepatah yang mengatakan bahwa
tidak ada satupun perjanjian yang dapat melindungi
anda dari orang yang berniat mencurangi anda.
Saat bisnis UPH menjadi sangat besar dan JR memiliki
semua ilmu yang dia perlukan untuk menjalankan bisnis
ini sendiri, JO dilenyapkan dan sahamnya diambil alih
dari keluarganya.
Tentang bagaimana caranya, anda akan tahu nanti.
Maka itu, selalu ingat untuk tidak pernah lengah.

BAB 3 CARA KASAR

Cara kasar biasanya mereka lakukan jika cara halus
gagal. Inti dari cara ini adalah dengan menantang anda
berkonfrontasi langsung atau langsung menyerang anda
dengan brutal, dengan mengeksploitasi semua
kelemahan anda.

Super Mall Karawaci
Mall ini, lepas dari tangannya tak lama setelah
kerusuhan hebat yang melanda Indonesia pada 14‐15
Mei 1998. Pada waktu itu, mall di jantung Lippo
Karawaci ini disita BPPN sebagai kompensasi atas
hutang‐hutang Lippo yang menumpuk.  

Menjelang krisis moneter mulai berakhir, mall ini ditebus
oleh David Salim dari BPPN. Negara yang saat itu sedang
perlu uang dengan senang hati melepaskannya dengan
harga murah. Konon, James dan Mochtar marah karena
merasa asetnya dicuri daripadanya (padahal dia sendiri
yang bikin bangkrut). James berusaha membeli balik
namun tidak dijual.  

Sebagai balasan, dia membangun mall yang lebih mewah
disampingnya dengan tujuan untuk membuat
saingannya bangkrut. Lebih jauh lagi, dia juga
membangun apartment tinggi yang berhadapan dengan
apartment yang ada di kompleks super mall dengan
tujuan menghalangi view mereka akan padang golf yang
asri. Maksudnya supaya para penghuninya memprotes
Salim karena janji marketing dari apartment itu adalah
golf view.  

Cara kekanak‐kanakan, tapi jangan anggap enteng.
Karena sering kali ini dilakukan bukan atas perhitungan
bisnis, tapi atas kepuasan ego.

Lippo Carita

Lippo Carita adalah kisah kegagalan grup Lippo. Karena
resort yang katanya akan jadi salah satu yang paling
sukses di Asia ini tidak laku dengan ratusan apartment
tidak terjual, akhirnya menjadi kumuh dan harganya
tidak naik‐naik bahkan jauh setelah melewati krisis
moneter yang berhasil mendongkrak harga properti
puluhan kali lipat.  

Harga yang tidak naik‐naik itu diperburuk dengan aksi
korporasi Lippo yang mengobral sisa apartment yang
ada dengan harga separuh harga pasar, hingga
hancurlah harga Lippo Carita. Para pembeli lama marah
besar atas aksi ini, namun tidak dapat berbuat apa‐apa.

Bertahun‐tahun berlalu, munculah indikasi kalau daerah
carita akan bangkit kembali. Para investor kakap mulai
memasukan uangnya. Saat itu menyesalah grup Lippo.
Supaya tidak kalah langkah, dia menyebarkan orang‐
orangnya untuk membeli kembali lippo carita dari
tangan pemilik lama. Tapi konon tak ada yang sudi
menjualnya pada Lippo, maka itu mulailah dia main
kasar :

1. Menutup kolam renang, dengan alasan bahwa
sertifikat kolam renang beda dan bukan milik dari
Resort

2. Saat poin no 1 gagal, dia bertindak lebih jauh dengan
mematikan air

3. Sementara itu para orang JR berkeliaran dengan
tugas merayu pemilik untuk menjual.
Diperlakukan begitu, perhimpunan penghuni marah dan
bersatu melakukan tuntutan hukum. Melihat penghuni
dapat bersatu, Lippo segera menghidupkan kembali
asupan air.

Terlepas dari cepatnya dia mundur, ini mengindikasikan
kalau dia tidak segan‐segan melakukan segala cara untuk
mencapai apa yang dia inginkan. Jika saja para penghuni
tidak bersatu, maka dapat dipastikan dia akan
melakukan aksi yang semakin kasar.

Supplier Grup Lippo

Salah satu cara lain memaksimalkan keuntungan yang
dipelopori Lippo adalah dengan tidak membayar
supplier. Kalau pun terpaksa bayar, bayarlah semurah
mungkin dan jangan dalam bentuk uang.

Jurus yang satu ini sangat terkenal di tahun 90an dan
banyak yang menirunya. Semua kontraktor dan supplier
grup Lippo umumnya dibayar dengan barang. Itupun
kebanyakan bukan yang kualitas baik.

Salah satu yang mereka pelopori dan akhirnya menjadi
populer adalah dengan tidak membayar kontraktor.
Semua kontraktor Lippo dibayar dengan menggunakan
rumah yang mereka bangun sendiri. Bukan dengan uang.
Itupun bukan dengan harga diskon, tapi dengan harga
pasar yang sudah di mark up sekian kali lipat.

Perhatikan klausul perjanjian anda. biasanya ada kata‐
kata intinya sebagai berikut : Anda akan dibayar sekian
dalam waktu sebulan setelah pekerjaan anda terbukti
baik. Jika gagal bayar, maka anda berhak menyita aset
perusahaan senilai sama dengan hutang anda.

Nah, klausul ini biasanya digunakan untuk mencari‐cari
kesalahan anda, mengulur pembayaran, bahkan
meminta diskon lagi dari harga yang sudah disepakati.
Setelah semua poin dipenuhi, itupun pembayaran akan
terus diulur dengan berbagai alasan. Yang paling sering
adalah bos sedang tidak di tempat, atau bos tidak suka
desainnya. Sampai akhirnya anda akan dibayar dengan
rumah.

Praktek ini banyak ditiru, bahkan kini menjadi lazim
diantara perusahaan raksasa. Kenapa para kontraktor
akhirnya menerima? Karena dalam banyak kasus, harga
property nya naik dan si kontraktor tidak sampai habis
benar.

Salah satu kasus ngemplang supplier terbesar mereka
adalah kasus Great river garment

Great River Garment

Great river adalah salah satu perusahaan garment
terbesar di Indonesia, didirikan oleh Sukanta Tanujaya.
Seorang konglomerat yang membangun kekaisaran
bisnisnya dari nol. Bermula dari sebuah toko kecil di
kawasan glodok.

Terlepas dari ukurannya yang sangat besar ini, Great
River memiliki kelemahan besar, yaitu : client utama
mereka adalah Matahari Department Store.
Matahari Dept Store saat itu sudah dirampas oleh Lippo.
Dan melalui data yang dia miliki, James sudah tahu betul
berapa besar penjualan dari Great River kepada
Matahari Dept Store.

Konon, James mendekati Sukanta untuk membeli Great
River dengan harga murah yang tentu saja langsung di
tolak oleh Sukanta.  

James marah dan memerintahkan Matahari Dept Store
menghentikan pembayaran kepada Great River. Great
River akhirnya kesulitan cashflow, hingga tidak mampu
membayar obligasinya yang jatuh tempo, bahkan gagal
membayar gaji karyawan dan akhirnya mendatangkan
gelombang demonstrasi yang besar.  

Setahun lebih menagih tanpa hasil, akhirnya Great River
melaporkan hal ini kepada Bapepam.  

Tapi aneh, Bapepam bukannya memeriksa Matahari,
mereka malah mengaudit Great River. Dari sana
ditemukan sekitar 100 milyard dana yang tidak dapat
dipertanggung jawabkan.  

Sunyoto Tanujaya anak dari Sukanta Tanujaya malah
dijadikan tersangka.

Karena ketakutan, Sunyoto melarikan diri ke Singapore.
Disana dia meminta tolong pada Nikko Sekuritas, selaku
32
penjamin emisi dari Great River. Nikko setuju
membailout Great River.  

Usai di bail out, Great River memutus kontrak dengan
Matahari, dan memulai kontrak baru dengan Victoria
Secrets.  

Itupun tidak berjalan lancar. Banyak sabotase yang
menghantui perjalanan bisnis mereka.    Salah satu yang
membuat manajemen baru mengelus dada adalah
seringnya ditemukannya ular di kantor direksi.

Suara Pembaharuan

Nah, kali ini adalah sebuah kisah dari kehebatan seorang
Riady untuk memanfaatkan loop hole dari hukum
dengan sangat baik sekali. Bahkan para pakar hukum
korporasi yang mendegar kisah ini hanya bisa melongo
tidak percaya.  

Diharapkan setelah membaca kisah ini, pembaca
semakin hati‐hati sekali dalam mengurus kontrak bisnis.
Kisah ini adalah kisah pengambil alihan Suara 
Pembaharuan oleh Berita Satu milik Lippo.
Suara pembaharuan adalah bisnis rintisan keluarga
Soedarjo. Keluarga Soedarjo adalah penganut Kristiani
yang taat.

Pada suatu hari Pak Soedarjo sakit aneh dan tidak bisa
bangkit dari tempat tidurnya. Sakitnya semakin hari
semakin parah dan beliau pun akhirnya meninggal 8
bulan kemudian. Tak lama setelah kejadian itu, James Riady mendekati keluarga Soedarjo untuk berinvestasi di  Suara Pembaharuan. Bagi James, ini adalah investasi
strategis yang penting untuk memoles citra mereka.

Konon, James juga sedang mempersiapkan John Riady
anaknya untuk  berkarir di politik.

Masuknya James ini mendapat tentangan keras dari
Sasongko Soedarjo. Salah satu anak dari bapak Soedarjo.
Dia sudah dengar kabar hitam tentang sepak terjang
Lippo, terutama kasus pengambil alihan matahari
department store. Dia tidak mau perusahaan warisan ini
bernasib sama. Tapi dia kalah suara oleh saudaranya
yang lain, yang sudah sangat memihak James.  
Singkat cerita, sebuah harga diputuskan di angka Rp.40
Milyard untuk 40% saham.  

Proses selanjutnya adalah sebagai berikut
1. Menuliskan perubahan akta perusahaan, berisi
masuknya Grup Lippo untuk membeli 40% saham
Suara Pembaharuan, dan memasukan beberapa
orang kunci dari Lippo dalam struktur dewan
komisaris dan dewan direksi dari Suara
Pembaharuan.

2. Surat ini di sahkan oleh notaris, kemudian dilaporkan
kepada department kehakiman.

3. Department kehakiman memberikan
persetujuannya, kemudian JR mentransfer uang
sebesar 2 Milyard

4. Sisanya katanya akan dibayar nanti
Bisa ditebak, sisa pembayaran tidak pernah dia
bayarkan. Dan setiap kali rapat direksi JR selalu
bertingkah seperti pemilik 100% perusahaan dengan
mengatur ini itu.
Peristiwa ini selalu memicu pertengkaran antara dirinya
dan Sasongko Soedarjo.  
Makin hari, Sasongko semakin berani mendesak James
untuk memenuhi kewajibannya atau ditendang keluar.
Saat itulah James mengirimkan pembunuh gelap untuk
menyingkirkannya, dan membuat seolah kematiannya
karena sakit.
Selepas kematian Sasongko, perlahan‐lahan saham
keluarga Soedarjo beralih ke Lippo, dan kini mereka
tidak punya pengaruh apa‐apa lagi di perusahaan yang
dirintis ayah mereka itu.

Pertanyaannya adalah, kok bisa si JR yang Cuma setor
Rp. 2 milyard berlaku begitu? Logikanya kan dia sudah
ditendang keluar?

Rupanya inilah celah hukum yang ada di Indonesia. Jika :
1. Kehakiman sudah setuju akan perubahan akta
2. Sudah ada bukti transfer uang walaupun 1 rupiah
Maka perjanjian itu dianggap sah. Bagaimana uang yang
sisa? Itu dilaporkan sebagai hutang si pemegang saham
pada perusahaan. Tapi kedudukan JR sebagai pemegang
saham tidak lagi dapat di ganggu gugat.

Harusnya jika mau aman, kita sebaiknya tambahkan
kalusul pembatalan jika terjadi keterlambatan bayar.

Hypermart vs Carefour
Mungkin masih segar di ingatan kita, kalau di
pertengahan tahun 2000an, banyak gerai carefour
ditutup dan berganti menjadi Hypermart, sebelum
akhirnya berubah menjadi Carefour kembali.

Hypermart

Usut punya usut, rupanya ini dikarenakan Lippo ingin
mengembangkan Hypermart miliknya di lokasi
menguntungkan yang sudah jelas pangsa pasarnya dan
jelas untungnya. Dan lokasi itu jelas adalah lokasi milik
Carefour.

Untuk menjalankan aksinya, Lippo dengan seenaknya
menutup carefour (CF) yang beroperasi di jaringan mall
milik Lippo (LP).  
LP : Mulai bulan depan, kontrak kalian tidak bisa
diperpanjang lagi.
CF : Mana boleh begitu, kontrak kita adalah 10 tahun. Ini
baru berjalan 5 tahun. Masih ada 5 tahun lagi
LP : Maaf, kami tidak pernah merasa menanda tangani
kontrak apapun dengan kalian. Itu adalah kontrak kalian
dengan pemilik lama. Kami adalah pemilik baru. Kontrak
tidak berlaku.
CF : Pak, anda ini ngerti hukum dan punya etika bisnis
tidak ? Di negara maju, kalau anda beli satu property
atau perusahaan, semua kontrak yang dibuat
perusahaan itu, baik oleh pemilik lama atau baru harus
dihormati.

LP : Maaf pak, ini Indonesia. kalau anda merasa benar,
silahkan tuntut kami.
Setelah itu, pintu masuk carefour di segel, listrik
dimatikan, jalan ditutup, dan semua barang‐barangnya
dikeluarkan dan ditelantarkan begitu saja.

Carefour menerima tantangan Lippo dan langsung
menuntutnya ke pengadilan. Tapi mereka kalah.  
Kekalahan ini membuat Carefour yakin, kalau dia tidak
lagi bisa berbisnis di Indonesia. 

Coba bayangkan, kita yang memilih lokasi, melakukan promosi, dan merintis
ini itu dari nol. Pada saat sudah maju, dengan seenaknya
kita diusir dan hasil kerja kita diteruskan orang lain.  

Salah satu pejabat tinggi Carefour di masa itu yang
sempat saya wawancarai menceritakan lebih jauh pada
saya, kalau Lippo sudah membeli Polisi, DPR, OJK, BPK,
Kehakiman, bahkan tentara.

Pada kesempatan itu, pejabat itu sempat
mengungkapkan amarahnya :  
“Sudahlah, negara ini tidak punya masa depan. Negara
para bangsat! Cuma bangsat yang bisa hidup disini! “
Sebagai akibat dari peristiwa itu, diumumkanlah kalau
Carefour akan menjual Carefour Indonesia. Para
konglomerat berlomba‐lomba melakukan penawaran,
dan pemenangnya adalah Chairul Tanjung dengan
Transcorp miliknya.  

BAB 4 Mencuri Ilmu

Intinya adalah, jika JR menginginkan membuka satu
bidang bisnis baru yang menurutnya menguntungkan
tapi dia awam sekali terhadap bisnis itu, dia akan
mengajak bekerja sama seseorang yang menurutnya
ahli.  

Orang ahli ini, akan dia paksa bekerja melebihi
kemampuannya. Otomatis orang ini akan mengerahkan
segala kemampuannya yang terbaik. Setelah semua ilmu
dia dapat, tenaga ahli itu akan dengan mudah ditendang
keluar, atau dihabisi.

Contoh paling bagus dari cara ini adalah apa yang terjadi
pada Johannes Oentoro dan UPH miliknya, yang sudah di
bahas sebelumnya. Ada juga cara melalui pinjaman
bank, yang juga sudah dibahas sebelumnya.

Kampus Universitas Pelita Harapan (UPH)

Tapi tentunya masih banyak contoh kasus lain yang bisa
jadi bahan pembelajaran.

Siloam Hospital
Untuk mendirikan rumah sakit ini, Lippo menggandeng
Gleneagles Hospital dari Singapore.  

Seperti biasa, diawal kerja sama semua berjalan lancar.
Sampai pada suatu waktu, dimana Lippo sudah
menguasai semua ilmu yang dia butuhkan untuk
mengelola rumah sakit ini, maka mulailah lippo dan
komplotannya mencari‐cari kesalahan Gleneagles. 

RS Siloam

Melalui kesalahan‐kesalahan yang dicari‐cari ini, Lippo
dan komplotannya mengajukan komplain, menuntut
macam‐macam, dan akhirnya menolak membayar
kewajibannya pada Gleneagles.  

Untuk mencari‐cari kesalahan ini, Lippo tidak segan‐
segan menyuruh anak buahnya melakukan sabotase
sadis yang konon menyebabkan pasien meninggal.

Dengan jatuhnya korban ini, maka makin kuat alasan
Lippo untuk perkarakan Gleneagles. Semakin hari makin
banyak saja hal yang dipermasalahkan.

Masalah inipun akhirnya dibawa ke pengadilan
internasional Singapore, dan berhasil dimenangkan oleh
Lippo.
Kok bisa?

Tentu bisa, karena Lippo sudah sejak awal
mempersiapkan dirinya untuk bersengketa dengan anda
di Singapore, bahkan sebelum perjanjian itu ditanda
tangani.  

Dengan kata lain, saat Lippo menanda tangani perjanjian
dengan anda, dia sudah siap untuk bertarung dengan
anda di Singapore dan memastikan dirinya menang. 

Dia sudah mempersiapkan celah hukum yang tersembunyi
dalam kata‐kata halus dalam surat perjanjian yang anda
tanda tangani. Dia sudah persiapkan pengacara untuk
melawan anda di Singapore.

Dia sudah mengalokasikan
sejumlah uang untuk sengketa ini. Dia juga senantiasa
melengkapi dirinya dengan bukti‐bukti yang menguatkan
posisinya untuk menang melawan anda di pengadilan.

Hypermart

Sukses besar Walmart yang berhasil membawa Sam
Walton menjadi orang terkaya di dunia, mengusik jiwa
serakah dari Lippo. Mereka berpikir, Indonesia yang
penduduknya 200 juta lebih ini tentunya adalah potensi
yang bagus untuk mengembangkan tiruannya.  

Namun, karena Lippo tidak tahu bagaimana mengelola
sebuah Hypermarket dengan ratusan ribu item, diapun
mengambil franchise dari Walmart.

Dengan mengandalkan reputasinya sebagai
konglomerat, pemilik bank, pengembang property besar
di Indonesia, dan koneksinya dengan Presiden Bill
Clinton, Lippo berhasi memperoleh lisensi dari Walmart,
dengan janji akan membuka gerai Walmart sebanyak‐
banyaknya di Indonesia.

Hypermart

Cabang pertama segera di buka di Lippo Karawaci. Tapi
hanya sebatas itu. Walmart pusat konon sempat protes
keras dan meminta Lippo memenuhi janjinya dalam
membuka cabang, namun ditolak Lippo secara halus
dengan berbagai macam dalih. 

Seperti keadaan ekonomi
yang belum baik, ataupun aturan pemerintah yang
belum mengakomodir adanya sebuah Hyper Market.
Diam‐diam Lippo memanggil banyak konsultan ahli dan
menyuruh mereka untuk membuat tiruan dari Walmart
dan menamainya Hypermart.

Sementara itu, Walmart tidak lagi bisa dibohongi. Karena
saat yang bersamaan, Carefour Indonesia sedang
tumbuh pesat dan membukukan penjualan yang tinggi.

Walmart kembali mendesak Lippo untuk membuka
cabang. Tapi kali ini karena ilmunya sudah dia kuasai,
maka Lippo sengaja mengajak ribut Walmart, dengan
mencari‐cari alasan untuk memutuskan hubungan bisnis
dengan sah.

Seperti kasus Gleneagles yang dibahas sebelumnya,
Lippo sudah sangat siap untuk berperkara di pengadilan.
Konon mereka menang mudah, dan semenjak itu nama
Hypermart berkibar sebagai pesaing utama Carefour.

Big TV

Kasus yang mirip dialami juga oleh Ananda Krisnan,
pemilik Astro dari Malaysia.

Konon kisah ini berawal dari kalahnya KableVision milik
Lippo saat bersaing dengan Indovision. Keunggulan
Indovision adalah kemudahan pemasangannya.

Indovision tidak memerlukan jaringan kabel optik yang
mahal seperti yang dimiliki Kablevision. Cukup pasang
antena dan langsung pelanggan bisa nonton.

Belajar dari kekalahan ini, JR berpikir untuk mencoba
model bisnis yang mirip dengan Indovision. Karena tidak
adanya pengalaman, maka digandenglah Astro dari
Malaysia.

BIG TV
Akhir ceritanya bisa ditebak. Yaitu setelah Lippo
menguasai ilmu yang dia perlukan maka dimulailah
dilakukan sabotase, dengan tujuan untuk memutuskan
kontrak dengan Astro.

Tapi karena kali ini lawannya adalah Ananda Krisnan
yang merupakan orang terkaya di Malaysia, maka
perlawanannya pun sengit. Astro konon hampir berhasil
mengalahkan Lippo.

 Orang‐orang banyak yang
berspekulasi kalau Lippo terkena batunya sekarang.
Tapi yang terjadi tidak seperti itu. Justru setelah
bersitegang dengan Lippo, Ananda Krisnan semakin
menurun, dan kini dia menghilang entah kemana.
Bagaimana bisa?

Tentunya pembaca masih ingat, kalau JR mampu
melakukan hal yang bahkan tidak mampu orang
bayangkan. Konon, JR mengirimkan pembunuh gelap
untuk menghabisi Ananda Krisnan.

Berita terakhir yang saya dengar, Ananda melarikan diri
ke Prancis. Semenjak itu dia tidak terdengar lagi
kabarnya. Pada waktu saya bertandang ke Malaysia
untuk mencari dia. Tidak ada satupun yang mengetahui
keberadaannya.

BAB 5 Muka Tebal

Saat orang kebanyakan memikirkan reputasi dalam
dunia bisnis. Tidak demikian dengan Lippo. Jika
momentum itu muncul, dan dia yakin kalau momentum
itu mungkin tidak terulang lagi, JR tidak akan segan‐
segan mengabaikan etika dan bertindak vulgar.

Gereja Stephen Tong
Pada suatu ketika JR dipanggil oleh Stephen Tong dan
dimarahi. Alasannya adalah karena adanya laporan
bahwa Lippo telah mengklaim bahwa Katedral Messias,
yang merupakan gereja besar di kemayoran yang
menjadi pusat Gereja Reformed Injili dibangun atas
sumbangan 100% dari Lippo. Padahal bangunan megah
itu dibangun atas prakarsa banyak sekali orang. Lippo
bahkan bukan penyumbang terbesarnya.

Lebih parah lagi, JR telah menyebar luaskan berita ini di
berbagai media di Amerika dan Australia yang akhirnya
berhasil mengangkat namanya dan Lippo.
JR berusaha keras berkelit dan membantah. Dia bahkan
rela bersumpah.  

Konon, sepulangnya dari pertemuan dengan Pak Tong
(panggilan pendeta Stephen Tong), JR segera
memerintahkan untuk membeli semua media yang
memberitakan dirinya sebagai sponsor utama dari
Katedral Messias. Setelah itu dia menutup operasi media
itu setelah memusnahakn bukti beritanya.

BAB 6 MANIPULASI SAHAM

Sampai saat buku ini ditulis, sebagian besar konglomerat
yang saya temui bermimpi untuk menemukan satu bisnis
istimewa yang bisa mereka bawa ke public untuk
mengeruk uang banyak. Setelah itu mereka akan keruk
lebih banyak uang lagi melalui manipulasi saham atau
temukan bisnis baru untuk mereka bawa ke public lagi.  
Dalam hal manipulasi saham ini, tidak ada yang lebih ahli
daripada Lippo (untuk Indonesia).

Ada 5 tahap dalam memanipulasi saham ini :
1. Pertama adalah menciptakan isu. Kalau perlu
manipulasi pembukuan.
2. Menggoreng Isu
3. Menggoreng harga saham dengan menyuap para
broker
4. Menjual saat tinggi
5. Saat harga jatuh beli kembali
Multipolar
Beberapa tahun lalu, Multipolar dengan kode saham
MLPL ini sempat mengguncang bursa dengan gonjang
ganjing harga saham. Dari saham mati yang di pantek
pada nilai 200 rupiah, melompat ke angka 1000,
kemudian kini kembali ke angka 200an lagi.
Permainan ini bisa ditilik ke tahun 2013, dimana MLPL
tiba‐tiba mengumumkan berbagai aksi korporasi dan
membukukan keuntungan yang sangat besar.  

Pada saat yang bersamaan terdengar kabar bahwa
banyak investor asing berbondong‐bondong memborong
saham ini.

Harga segera meroket. Dari mulai 200an, naik ke 500an.
Spekulan lokal mulai terpancing untuk ikut. Tapi mereka
yang berpengalaman cenderung curiga dan menahan
diri.

Tapi harga terus naik sampai ke 700. Pemain ada yang
ambil untung, ada yang melipat gandakan taruhannya.
Mereka yang tadinya bertahan mulai banyak yang
menyesal dan mulai menginvestasikan uang mereka.

Angka terus naik ke level 800. Orang mulai yakin bahwa
ini sungguhan dan mulai merasa aman dengan investasi
mereka. Bagi mereka yang sempat take profit dengan
menjual saham mereka di angka 700 mulai menyesal,
dan banyak yang kembali melakukan pembelian saham,
bahkan mereka berani menggunakan margin trading
(pinjam uang untuk beli saham).

Harga sempat turun lagi ke level 400 dan membuat para
investor ketakutan. Tapi kemudian melompat lagi
sampai menyentuh level 1000. Para investor bersorak
sorai.

Tapi kemudian saham mulai menunjukan pelemahan.
Tapi itu tidak masalah, karena memang pasar saham
selalu naik turun. Esoknya naik lagi dan para investor
kembali bergembira.

Yang terjadi kemudian, harga terus turun. Walaupun
diiringi kenaikan sedikit, tapi lebih banyak turunnya.  

Pada posisi yang menukik turun ini, mereka yang
bertransaksi menggunakan margin, mengalami apa yang
disebut margin call dan dipaksa jual oleh brokernya.
Akibatnya, harga menukik makin cepat dan tajam.
Memasuki awal pertengahan 2015, harga sempat
menyentuh level 200an, tapi kemudian naik lagi ke
500an. Pada saat buku ini dibuat, harga MLPL terpantek
di level awalnya. Yaitu 200an.

Apa yang sebenarnya terjadi?
Pertama, pada tahun 2013, Lippo (LP) melakukan aksi
korporasi dengan melaporkan keuntungan besar melalui
penjualan aset mereka. penjualan ini rencananya akan
digunakan untuk aksi korporasi lebih besar yang
perkiraannya berpotensi menikngkatkan ukuran
perusahaan sampai 10 kali lipat

Berita diatas, digoreng oleh beberapa kantor berita dan
gosip gosip yang sudah disuap oleh LP. Didukung oleh
puluhan broker saham (BS) yang disuap untuk membeli
saham MLPL.

Kesepakatannya biasanya seperti ini :
JR : Kalian akan saya kasih loan untuk beli saham MLPL
itu sendiri. Jika harga naik, kalian bisa kembalikan uang
saya berikut bunganya. Kalau harga turun dan jatuh,
saham MLPL kalian saya sita.
BS : OK, ga ada resikonya.

Praktek ini terus dilakukan sampai beberapa bulan.
Tujuannya supaya investor percaya dan berani bertaruh
besar pada MLPL. Dan ini tampaknya terbayar, dengan
saham MLPL yang melompat ke 800 rupiah di triwulan
pertama 2013.  

Mencapai angka ini, JR yang sudah untung besar
melakukan penjualan besar‐besaran atas saham miliknya
yang disamarkan dalam nama‐nama palsu yang tersebar
di berbagai broker di seluruh dunia. Hargapun jatuh ke
level 400. Pada tahap ini, modal JR untuk goreng saham
sudah kembali dan memperoleh untung besar.

Keuntungan yang diperoleh ini, kembali
diinvestasikannya untuk membeli saham dengan harga
murah, aksi korporasi megah dan menggoreng berita.
Pada saat itu, berita yang digoreng adalah kerjasama
mereka dengan Mitsui sebuah perusahaan Zaibatsu
Jepang yang terkenal konservatif untuk membangun
data center.

Harga langsung melonjak signifikan sampai ke level 700
dalam waktu singkat. Angka ini digoreng terus sampai
mencapai 1100.

Begitu angka menyentuh 1100, JR langsung
memerintahkan menjual semua saham yang dia
kumpulkan di harga 400 secara besar‐besaran.

Sahampun jatuh ke level 200an. Level di awal 2013.
Banyak investor yang berinvestasi dengan margin
mengalami kerugian besar dan bangkrut. Konon ada
yang sampai bunuh diri.  

Pada level 200an ini, JR melalui account‐account fiktif
miliknya kembali memerintahkan melakukan pembelian
secara bertahap. Sambil menunggu momentum besar
berikutnya.

Aksi macam ini, jika terjadi di Amerika, akan langsung
masuk pengawasan SEC. Di Indonesia sebenarnya ada
BEI dan OJK. Tapi LP selalu lolos dengan gemilang berkat
koneksinya yang baik.
   
BAB 7 SERANGAN GELAP

Akhirnya sampai juga ke bagian yang ditunggu‐tunggu.
Ini dan bab berikutnya mungkin adalah bagian yang
paling sulit dipercaya, maka itu saya tempatkan di bagian
akhir.

Keluarga Riady yang terkenal sangat saleh itu, tidak
segan‐segan menghabisi nyawa anda dan keluarga anda
dengan cara yang sangat halus, yaitu membuatnya jadi
seperti kecelakaan atau sakit biasa, jika anda atau
keluarga anda mereka anggap sebagai penghalang.

Sulit dipercaya? Sebelum saya ceritakan metode yang
mereka pakai, saya akan menunjukan daftar korban‐
korban yang berhasil saya lacak. Masih banyak lagi, tapi
dengan apa yang ditampilkan disini harusnya cukup
membuka wawasan anda.

Haji Hasjim Ning

Hasjim Ning adalah korban
paling awal yang berhasil saya
lacak.
Dia adalah pemilik dari BPI
(Bank Perniagaan Indonesia)
yang belakangan menjadi
bank Lippo, dan kini sudah
menjadi CIMB Niaga.

Beliau adalah orang kaya lama yang memiliki banyak sekali aset yang tersebar di selururh Indonesia. Dia dibunuh agar asetnya dapat dikuasai Lippo. Konon asetnya inilah yang menjadi cikal bakal dari banyak bisnis property Lippo. 

TO BE CONTINUED...

Senin, 22 Oktober 2018

9 Most Disruptive Business Model

https://morethandigital.info/en/9-disruptive-business-models-new-opportunities-for-companies/

Moving into 2018, 75% of CEO’s of global 2000 companies have digital transformation as the centre focus of their corporate strategy.

Having that shift in your business means that you are giving yourself, and your employees the chance to access better data, and better ways to process this data because the technology you are using are more advanced, and up-to-date.

With having better data, comes better selling and marketing techniques and democratises the access to information, and decision making, meaning from a sales and marketing point of view, you can be more productive.



1. Freemium Model


One of the most frequently used business models. The consumer receives a product or service free of charge. Either only basic functions are offered and for premium functions, no branding or extension of the services, the customer must then pay. This way you can quickly reach a broad customer base.

This model is especially applicable for products or services that have low marginal costs (additional costs per additional customer) or where marketing and customer information have a higher value than the operating costs.

The freemium model is one of the most popular business models online. This is where users get either a “basic” (free) version of a product/service, or a “free” trial. This user will then have the option to upgrade to a paid version of said product/service.

LinkedIn do this well for their upgraded version, as does Dropbox, Hootsuite and hundreds of other companies.



Typical examples: Spotify, Linkedin, Xing, Canva.com, MailChimp


2. Subscription Model


Products and services can usually also be offered as subscriptions. An amount that would normally only occur once is split or a new service is created that is billed periodically. The aim is to bind the customer in the long term. In contrast to the one-time purchase, the customer benefits from improvements and extensions of the service.

Non-divisible products can also be converted into a subscription here. Amazon has already provided an example with this system of how products such as detergents, cosmetics, etc. can also be delivered automatically on a regular basis.

Before the internet became so inclusive in our day-to-day lives, the subscription model was not as prevalent as it is now.

The subscription model works by bringing a customer into the business based on a monthly payment, giving them continued access to a specific product/service. Take Netflix as an example. They have over 100 million users paying a small monthly subscription fee for access to thousands of films and tv shows.

Typical examples: Amazon, Netflix (and maybe GenMudaID) - selling content


3. CUSTOMER DATA


A model that has gained in popularity especially through Google. For many entrepreneurs, this is also the most incomprehensible business model, but it has great potential for some services. Since such business models usually evaluate customer data for advertising or personalized offers, it is interesting to use a lot of information about customers.

The free model has been adopted by the likes of Facebook, Instagram, Google and Twitter. The ideology behind the free model is that you, as the user become the product because you are not paying for this. This means that your data becomes the most valuable part of the business, as does your attention for advertising purposes.

Typical examples: Google, Facebook


4. Marketplace Model


For some industries, marketplaces already had or have great disruptive potential. The business model used here is usually a digital marketplace which connects seller and buyer on a common platform. Money is usually generated via brokerage fees, commissions or fixed transaction costs. However, it is also possible to use membership fees on the platform or to generate money through advertising.

Typical examples: Amazon, Alibaba, Uber, eBay


5. Sharing Economy – Access-over-Ownership Model – Renting & Leasing


In the classic sense, the sharing economy is referred to as letting. Goods or services that can usually only be purchased are made available to another person for a limited period of time. There is the example of car sharing. The car is made available for a certain period of time and a number of km for another person against payment. In general, this can be applied to all products, whether from private individuals or companies, real estate or intangible assets.

This business model is all about a “sharing” philosophy. You pay to use the product/service, but it does not become yours to own; you are only accessing it. This is one of the most disruptive business models as it gives the same experience as purchasing something, but without having the ownership implications.

Those who are doing this well would include Zipcar and AirBnB.


Typical examples: AirBnB, Sharoo, Mobility, Lyft


6. User Experience Premium


This is a premium model that can be easily observed using Apple. A good customer experience adds value to an exchangeable product. Service, the brand and especially the experience of the customer are improved and premium prices are charged.

This is all about giving your consumers a unique experience that they are willing to pay good money for. Think about Tesla. Elon Musk has created a unique product with Tesla and because of how innovative, and how experience-driven it is, the company and its CEO are both benefiting from the success of not only the experience they offer, but how digitally-disruptive Tesla is.

Typical examples: Tesla, Apple und Premium-Marken


7. Pyramid Model


The model is a typical sales model that has been available for years. Especially due to the easy billing by technical aids, these pyramids models can be quickly built up and easily managed. It is especially interesting for products with high margins and which can be easily explained.

Typical examples: Amazon Affiliate, Microsoft, Dropbox


8. Ecosystem – Create your own ecosystem


To bind customers to an ecosystem in the long term through a “lock-in” process in a service is a dream for every entrepreneur. For example, if you have a mobile phone from Apple or with Android, you are probably included in this ecosystem. You buy hardware and use software that may only be compatible in the same system. This makes the change difficult and also prevents new competition from gaining a foothold.

Thanks to the likes of Google and Apple, the Ecosystem model is more disruptive than ever before. This business model is a success because of the way it sells an interdependent suite of products/services that when purchased, increase in value based on how many you own.

This does create consumer dependency but this is what makes Apple users stay with Apple (myself included).

Typical examples: Apple, Google


9. On-Demand Model


Time is money, that is the structure of this business model. The immediate access is sold or also the premium access to “time”. The delivery, the product or the service can be called up at a certain point in time. Video-on-demand, taxi (over) on-demand and many other systems are a good example. Companies or persons with goods or time provide their services for persons without goods and time but with money.

As important as on-demand content is, having an on-demand business model serves as an even more vital part of embracing a digital transformation. This works by having users pay for a service that they don’t have time to do for themselves, but is fulfilled by people with time, and short on money.

For example, Uber and Lyft have made the on-demand model a huge success.

Typical examples: Amazon Prime, Uber, Upwork


Now that you, as a CEO can see my 9 business models of digital disruption, it is imperative to also understand changes that are currently happening so that you can be ahead-of-the-curve.


#1: Outcome-based models:


understanding how profitable each customer is, and developing a business model to facilitate individuality.


#2: Expansion-based models:


taking your business and expanding into new industries and markets.


#3: Digital-first models:


taking the way products and services are designed, and delivered and taking the digital approach to serve more customers online.


Sabtu, 20 Oktober 2018

DETIK DETIK MENENTUKAN HABIBIE PRABOWO

*_DETIK DETIK YG MENENTUKAN ; dialog_ HABIBIE dg PRABOWO*

Semua Pelaku dan Saksi masih hidup hingga sekarang...., bisa dicrosscheck.

*Habibie :* Terjadi dialog antara saya dan Pangkostrad, dan sebagaimana biasanya jika kami bertemu, ia berbicara dalam bahasa Inggris.

*Prabowo :* "Ini suatu penghinaan bagi keluarga saya dan keluarga mertua saya Presiden Soeharto, Anda telah memecat saya sebagai Pangkostrad."

*Saya (Habibie) menjawab,* "Anda tidak dipecat tetapi jabatan Anda diganti."

*Prabowo :* "Mengapa?"

*Habibie :* “Saya menyampaikan bahwa saya mendapat laporan dari Pangab bahwa gerakan pasukan Kostrad menuju Jakarta, Kuningan dan Istana Merdeka.”

*Prabowo :* "Saya bermaksud mengamankan presiden,"

*Habibie :* "Itu adalah tugas Pasukan Pengamanan Presiden yang bertanggungjawab langsung kepada Pangab dan bukan tugas Anda."

*Prabowo :* "Presiden apa Anda? Anda naif!" jawab Prabowo dengan nada marah.

*Habibie :* "Masa bodoh, saya Presiden dan harus membereskan keadaan bangsa dan negara yg sangat memprihatinkan," jawab Habibie.

*Prabowo :* "Atas nama ayah saya Prof. Soemitro Djojohadikusumo dan ayah mertua saya Presiden Soeharto, saya minta Anda memberikan saya tiga bulan untuk tetap menguasai pasukan Kostrad," mohon Prabowo.

Habibie jawab dengan nada tegas, "Tidak! Sampai matahari terbenam Anda sudah harus menyerahkan semua pasukan kepada Pangkostrad yang baru!"

"Berikan saya tiga minggu atau tiga hari saja untuk masih dapat menguasai pasukan saya!" Mohon Prabowo kpd Presiden Habibie.

Habibie langsung menjawab, *"Tidak! Sebelum matahari terbenam semua pasukan sudah harus diserahkan kepada Pangkostrad yang baru! Saya bersedia mengangkat Anda menjadi duta besar di mana saja."*

"Yang saya kehendaki adalah pasukan saya," jawab Prabowo.

Habibie menegaskan : "Ini tidak mungkin, Prabowo!"

Sementara itu pintu terbuka dan Sintong Panjaitan masuk dan mengatakan, "Jenderal, Bapak Presiden tidak punya waktu banyak dan harap segera meninggalkan ruangan."

Habibie mengatakan, "Sebentar,"

Sintong Panjaitan meninggalkan ruangan. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Prabowo untuk meminta agar ia dapat berbicara melalui telepon dengan Pangab. Habibie tugaskan kepada salah satu ADC Presiden yang berada di ruangan untuk segera menghubungi Pangab.

Setelah menelpon ke Markas Besar ABRI, ADC Presiden menyampaikan bahwa Pangab tidak dapat dihubungi.

Untuk kedua kalinya pintu terbuka dan Sintong Panjaitan mempersilahkan Prabowo meninggalkan ruangan karena tamu Presiden yaitu Gubernur BI sudah tiba dgn staf, bersama Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita.
_______________

Sumber :
_[Bacharuddin Jusuf Habibie, "Detik-Detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, THC Mandiri, 2006]_

Minggu, 14 Oktober 2018

WARTEG BY WAHYOO

https://www.google.co.id/amp/s/dailysocial.id/post/fokus-dan-strategi-wahyoo-startup-berbasis-aplikasi-menyasar-warung-makan/%3famp=1


Fokus dan Strategi Wahyoo, Startup Berbasis Aplikasi Menyasar Warung Makan

Didirikan oleh Peter Shearer dari AR&Co, memudahkan warung makan mengadopsi teknologi



Founder dan CEO Wahyoo Peter Shearer bersama pemilik warung makan / Wahyoo
Setelah sukses membangun AR&Co yang fokus pada pengembangan produk berbasis augmented reality, Founder & CEO Peter Shearer mendirikan startup social enterprise bernama Wahyoo.
Kepada DailySocial, Peter menyampaikan sejumlah alasan mengapa dirinya tertarik untuk mendirikan startup baru yang menyasar warung makanan di Indonesia (warteg).
“Jika dilihat saat ini ada sekitar tiga ribu warung makan di Jakarta saja. Namun bisnis yang hanya ada di Indonesia ini masih belum memanfaatkan teknologi dengan sempurna. Berangkat dari alasan itulah akhirnya Wahyoo saya dirikan,” kata Peter.

Memanfaatkan pengalaman dan latar belakang teknologi yang dimilikinya, Peter dan tim kemudian mencoba untuk mengoptimalkan warung makan di Jakarta mengadopsi teknologi. Dengan demikian mereka bisa meningkatkan pendapatan sekaligus menjadi platform untuk keperluan digital yang saat ini makin marak kehadirannya.

“Berbasis aplikasi nantinya pemilik warung bisa mendapatkan akses kebutuhan produk dari brand FMCG ternama hingga menjadi meeting point layanan transportasi on-demand di Indonesia,” kata Peter.

Cara kerja Wahyoo

Warung makan binaan Wahyoo
Menggandeng enam brand terkemuka saat ini, di antaranya adalah Redoxon, Teh Pucuk, Betadine, Le Minerale, Tora Bika dan Happy Tos, pemilik warung makan diberikan kesempatan untuk menjual sekaligus mempromosikan brand tersebut di warung makan mereka. Memanfaatkan jumlah pengunjung yang datang ke warung makan setiap harinya, kegiatan pemasaran tersebut bisa dimanfaatkan oleh brand secara langsung.

“Setiap harinya untuk satu warung makan bisa kedatangan 100 orang. Potensi tersebut bisa dimanfaatkan oleh branduntuk promosi, dan tugas kami dari Wahyoo adalah memastikan kegiatan pemasaran tersebut berjalan dengan baik,” kata Peter.


Sementara keuntungan yang bakal didapatkan oleh pemilik warung adalah akses mudah dan cepat produk FMCG pilihan tersebut, point rewards yang nantinya bisa ditukarkan hadiah umroh hingga naik haji, juga pelatihan yang dihadirkan oleh Wahyoo seputar cara tepat mengelola keuangan, memilih menu dan produk makanan yang sehat hingga demo masak.
“Dengan demikian pemilik warung bisa meningkatkan pendapatan melalui promo yang ada sekaligus mendapatkan informasi dan pengetahuan tambahan untuk meningkatkan usaha,” kata Peter.
Masih fokus melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi kepada pemilik warung, untuk menghindari kesulitan mengakses aplikasi tersebut, Peter dan tim pun mencoba untuk membuat aplikasi semudah mungkin.

“Yang penting aplikasi bisa digunakan untuk melakukan pembelian produk, nantinya secara rutin update fitur akan kami tambahkan mengikuti demanddan perkembangan yang ada,” kata Peter.

Strategi monetisasi

Untuk saat ini monetisasi yang diterapkan oleh Wahyoo adalah berasal dari brand yang menjalin kemitraan dengan Wahyoo. Target dari Wahyoo selain menambah jumlah brand dari FMCG, juga dari startup agriculture demi menyediakan bahan makan dan sayuran yang berkualitas.

“Salah satunya kita juga tengah melakukan finalisasi dengan 8Villages agar nantinya bisa memasok bahan sayuran dan produk segar lainnya kepada pemilik warung makan binaan Wahyoo,” kata Peter.

Di fase awal fokus dari Wahyoo adalah merekrut lebih banyak warung makan di seluruh Jakarta. Saat ini Wahyoo telah memiliki 315 warung makan di Jakarta. Target Wahyoo hingga akhir tahun 2018 bisa mencapai 2000 warung makan.

“Fase lainnya yang ada di pipeline kami adalah menambah kemitraan dengan platform crowdfunding, memberikan pilihan pembayaran hingga menghadirkan bahan makanan setengah jadi untuk warung makan,” kata Peter.


Bermitra dengan Grab

Founder dan CEO Wahyoo Peter Shearer
Kemitraan lain yang bakal dilancarkan oleh Wahyoo adalah dengan Grab. Bentuk kemitraan ini adalah menjadikan warung makan binaan Wahyoo sebagai meeting point sekaligus tempat beristirahat mitra pengemudi Grab. Dengan demikian mitra pengemudi tersebut memiliki tempat istirahat di semua warung makan yang bergabung dengan Wahyoo dan akan mendapatkan minuman gratis jika membeli makan di warung makan binaan Wahyoo.

“Bentuk kerja sama lainnya yang akan kami hadirkan adalah pengantaran makan dan minum dari warung makan tersebut ke rumah pembeli melalui aplikasi dan mitra Grab. Namun saat ini masih dalam rencana kami,” kata Peter.

Saat ini Wahyoo belum meluncurkan aplikasi untuk pengguna dan masih fokus kepada aplikasi untuk pemilik warung makan. Jika nantinya sudah diluncurkan, aplikasi untuk pengguna lebih kepada loyalty program dengan memberikan poin yang bisa didapatkan jika makan dan minum di warung makan binaan Wahyoo.

Rencana fundraising Wahyoo

Masih menjalankan bisnisnya secara bootstrapping, Wahyoo yang mulai berjalan sejak bulan Juni 2017 sudah berencana akan melakukan fundraising. Berencana untuk launching akhir bulan Maret 2018 mendatang, Peter berharap melalui publikasi tersebut, Wahyoo bisa menarik perhatian investor yang tertarik dengan model bisnis Wahyoo.

“Sesuai dengan misi kami yaitu membantu meningkatkan usaha pemilik warung makan agar lebih relevan menyesuaikan kemajuan jaman. Kami juga ingin menggali potensi bisnis ini menjadi seperti ‘one stop shopping’ bukan hanya sebagai warung makan namun juga agen pulsa, tempat branding perusahaan dan masih banyak lagi,” tutup Peter.



Peter Shearer Setiawan Wahyoo Peduli Warung Makan


Penulis: Cikwan Suwandi - 05 April 2018, 06:30 WIB
MI/Pius Erlangga

PERSAINGAN di bisnis makanan dan minuman saat ini makin ketat. Meski demikian, warung makan sederhana yang menjual berbagai makanan siap santap masih menjadi favorit bagi kalangan menengah ke bawah.

Bisnis warung makan pula yang dipilih kebanyakan masyarakat dari daerah saat merantau ke kota karena dinilai mudah. Sudah banyak pengusaha warung makan yang sukses karenanya dan bahkan menjadi bos kecil di daerahnya.

Namun, citra warung makan yang masih dianggap urakan menjadi masalah, terlebih di tengah menjamurnya usaha ritel dan rumah makan modern yang sudah terdigitalisasi. Bukan tidak mungkin, warung-warung makan tradisional akan tersisih dan punah.

Hal tersebut yang melatarbelakangi didirikannya Wahyoo, perusahaan sosial digital yang melibatkan pengusaha warung makan, pedagang asongan, pemilik produk serta konsumen. Nama Wahyoo sendiri berasal dari kata 'wahyu' yang diartikan sebagai sebuah kebaikan dan pesan yang diturunkan Tuhan untuk manusia.

"Saya harap Wahyoo ini memberikan pesan kebaikan untuk pelaku usaha. Kenapa namanya kita pakai huruf O? Karena itu, biar lebih mengikuti era digital, lihat Facebook pake O, Yahoo pake O," terang Peter Shearer Setiawan, Founder dan CEO of Wahyoo yang ditemui Media Indonesia di Jakarta, akhir Maret lalu.

Peter mengisahkan ide memoles warteg agar menjadi warung modern kekinian tercetus dua tahun lalu. "Saat itu saya mengamati jalanan Jakarta ini. Ritel-ritel di jalanan begitu sangat berkembang. Banyak sekali rumah makan atau warteg, tetapi perbedaan dengan ritel ini begitu mencolok. Lalu saya berpikir apakah saya bisa membantu dan mengembangkan usaha mereka," kata Peter.

Ia lalu melakukan riset, dimulai dengan menggali masalah-masalah apa saja yang dialami sejumlah pelaku usaha warteg. Salah satu keluhannya ialah mereka jenuh karena jam buka warteg berlangsung selama 24 jam. "Mereka ingin berlibur, tapi enggak ada yang gantiin," tutur Peter.

Masalah lainnya, pelaku usaha warteg tidak paham mengelola keuangan, pemodalan, dan tidak ada inovasi. Mereka tidak pernah menghitung berapa keuntungan pasti yang didapatkan setiap bulan. Juga berapa piring yang terjual per harinya dan makanan apa yang paling favorit.

Nah, aplikasi Wahyoo membantu para pelaku usaha warung makan, mulai standardisasi pelayanan, membantu promosi dan memperhatikan keperluan para pemilik warung. "Dekorasi, pelatihan, pemodalan, penyediaan barang, hingga pengiriman barang gratis adalah sederet keuntungan yang diberikan Wahyoo," beber Peter.

Wahyoo berupaya membuat tempat usaha menjadi lebih nyaman untuk pelanggan dengan mendekorasi ulang. "Kita lakukan cat ulang. Kalau ada yang bocor, kita perbaiki, kita berikan celemek," imbuhnya.

Selain mencolok, warna kuning cerah dipilih karena dianggap memberikan kebahagiaan dan sukacita kepada pemilik warung. Wahyoo juga memberikan bantuan pemodalan yang dibutuhkan seperti kulkas hingga penanak nasi dengan mekanisme kredit.

Tak hanya tampilan warung, Peter juga mengedukasi pemilik warung makan mengenai pentingnya kebersihan, menjaga kualitas makanan, cara mengelola keuangan dan cara memanfaatkan teknologi.

Keuntungan lainnya ialah pemilik warung dapat mengakses lebih cepat dan mudah produk yang mereka butuhkan untuk dijual melalui aplikasi. Wahyoo menggandeng penyedia jasa transportasi daring Grab untuk kebutuhan ini. Selain itu, para pemilik warung akan mendapatkan point reward untuk ditukarkan umrah dan haji.

Wahyoo juga menggandeng sembilan merek terkemuka untuk kerja sama yang menguntungkan dengan memanfaatkan keramaian konsumen yang datang ke warung, dengan menjual maupun mempromosikan produk mereka.

"Kita akui keuntungan kita dari kerja sama bersama merek-merek ini. Persentasenya itu 60% untuk warung dan 40% untuk Wahyoo. Bagi hasil keuntungan brand ini menjadi penghasilan tambahan pemilik warung," terangnya.

 

Jajaki kemitraan

Sejak didirikan Juni 2017 lalu, saat ini anggota warung makan di Wahyoo sudah mencapai 400 warung. Peter menargetkan sedikitnya 2.000 warung makan akan bergabung hingga akhir 2018.

"Memang perlu kerja keras. Bagaimana kita harus melakukan pendekatan sangat dekat secara pribadi kepada mereka. Kita yakinkan bahwa mereka adalah mitra dan keluarga Wahyoo," katanya.

Omzet yang dihasilkan Wahyoo pun sudah mencapai US$100 ribu atau mendekati Rp1,4 miliar. "Kondisi Wahyoo masih sangat kecil, tetapi kami sudah banyak yang memercayai," ujarnya.

Setelah Grab, Peter mengaku tengah menjajaki berbagai kemitraan untuk bergabung dengan Wahyoo. Peter memiliki ide, jika warung makan yang tergabung dengan Wahyoo bisa menjadi meeting point dan tempat istirahat para pengemudi Grab. "Dibanding mereka panas-panasan, tempat kami bisa menjadi tempat istirahat. Tentunya ada perlakuan spesial untuk mereka, misalnya Grab yang makan di warung Wahyoo akan mendapatkan kupon. Setelah lima kupon terkumpul, itu akan mendapatkan makan gratis," kata dia.

Bukan itu saja, kemitraan lain yang akan dirangkul menurutnya adalah start-up yang bergerak di bidang pertanian, yakni 8vilages. Menurut Peter, kerja sama ini penting mengingat Wahyoo ingin mengembangkan sejumlah katalognya untuk menyediakan sayuran berkualitas.

"Kami pastikan ini upaya dalam memangkas rantai pasar dan tengkulak. Yang justru menyengsarakan petani dan konsumen," tutur Peter.

Tak berhenti di situ, Wahyoo berencana menggalakkan sistem gerakan nontunai di kalangan anggotanya. "Nanti para konsumen akan memiliki user untuk digunakan pembayaran dan isi saldo," kata dia.

Pengembangan lainnya ialah Wahyoo ingin membuat central kitchen. Wahyoo ingin menyediakan jalur distribusi bahan setengah jadi masakan yang dibutuhkan warung makan.

"Ini sebagai solusi agar pemilik warung bisa berlibur. Saat ini kami tengah siapkan jalur distribusinya," pungkas Peter.  (M-4)