Minggu, 31 Desember 2017

10 TRAITS and 6 PRINCIPLES

*"LESSON FROM THE TOP"*

Ada pelajaran menarik yg dpt diambil dr sebuah buku berjudul *"Lesson From The Top"* _karangan *Neff dan Citrin*_ (1999).

Pada tahap pertama, penulis buku meminta kpd sekitar 500 org (CEO dr berbagai Perusahaan, LSM, dan Dekan/Rektor Perguruan Tinggi) agar mrk menominasikan 50 nama orang2 yg menurut mrk tersukses di Amerika. Dari mrk, akhirnya diperoleh 50 nama yg bbrp diantaranya adalah :
*• Jack Welch* _(General Electric)_
*• Bill Gates* _(Microsoft)_
*• Andy Grove* _(Intel)_
*• Lou Gerstner* _(IBM)_
*• Michael Dell* _(Dell Computer)_
*• Mike Armstrong* _(AT&T)_
*• John Chambers* _(Cisco System)_
*• Frederick Smith* _(Federal Express)_
*• Steve Case* _(America Online)_
*• Elizabeth Cole* _(American Red Cross)_
*• Bob Eaton* _(Daimler Chrysler)_
*• Michael Eisner* _(Walt Disney)_
*• Ray Gilmartin* _(Merck)_
*• Hank Greenberg* _(AIG)_
*• Sandy Weill* _(CitiGroup)_
*• Alex Trotman* _(Ford Motor Company)_
*• Bill Steere* _(Pfizer)_
*• Howard Schultz* _(Starbucks)_
*• Ralph Larsen* _(Johnson&Johnson)_
*• Walter Shipley* _(Chase Manhattan)_

Tahap berikutnya, penulis buku mewawancarai 50 org terpilih tsb satu-per-satu. Dalam wawancara tsb antara lain ditanyakan rahasia sukses para pengusaha tsb.

Jawaban mrk kemudian di rangkum di dlm bab kesimpulan yg memuat 10 kiat yg menurut 50 org tsb paling menentukan kesuksesan mrk.

Tahukah Anda? 
Dari 10 kiat sukses tsb *tak satupun menyebut pentingnya memiliki keterampilan teknis alias hard skills sbg persyaratan utk sukses di dunia kerja.* 50 org tsb seolah sepakat bhw yg paling menentukan kesuksesan mrk *bukanlah Keterampilan Teknis, melainkan Kualitas Diri yg termasuk dlm katagori Keterampilan Lunak (Soft Skills) atau keterampilan berhubungan dgn org lain (People Skills)*. Di Jerman dikenal juga dgn istilah *Strategical Skills* atau *Key Qualifications.*

Berikut  ini adalah 10 Kiat Sukses 50 org tersukses di Amerika tsb.

_*10 Common Traits of the Best Business Leaders*_
*01. Passion*
*02. Intelligence and Clarity of Thinking*
*03. Great Communication Skills*
*04. High Energy Level*
*05. Egos in Check*
*06. Inner Peace*
*07. Capitalizing Early Life Experience*
*08. Strong Family Lifes*
*09. Positive Attitude*
*10. Focus on “Doing The Right Things Right”*

Mari kita perhatikan, kiat sukses nomor satu ternyata adalah *“passion”, gairah, atau semangat yg membara.*

Orang bijak menterjemahkan semangat sbg burning desire yg diwujudkan dlm bentuk : _*“bersedia mencurahkan apapun yg dipunyai utk apapun yg sdg dikerjakan."*_

Karena definisinya demikian, tak heran jika 50 org sukses tadi menempatkan “semangat” sbg modal pertama utk meraih kesuksesan.

Yang menjadi pertanyaan, “semangat” itu "andaikan bisa diajarkan" akan diajarkan melalui mata pelajaran apa dan diajarkan oleh siapa dgn cara bagaimana?

_*"Kata orang bijak, semangat itu tidak bisa diajarkan, tetapi bisa ditularkan."*_

Ceritera diatas tadi bukan berarti tdk mementingkan hard skills dlm dunia usaha dan dunia kerja atau dunia bisnis sekalipun. Namun bbrp buku selalu menekankan bhw :
_di dalam dunia nyata tsb soft skills sangat menonjol peranannya dlm membawa org mampu bertahan di puncak,_ sukses. 

Dengan kata lain :
_”We HIRE people for their technical skills,_ but then ... _We FIRE them for behavioral faults”_

Selain 10 kiat sukses tsb, para pengusaha didlm buku Lesson From the Top juga menambahkan :

*6 Prinsip Utama* (Six Core Principles)  bagi suksesnya org2 sukses, yaitu :
*1. Live With Integrity,*
*2. Develop a Winning Strategy,*
*3. Build a Great Management Team,*
*4. Inspire Employees,*
*5. Create a Flexible Organization,* and
*6. Implement Relevant Systems.*

*10 Kiat Sukses* dan *6 Prinsip Utama* tsb di atas semakin menegaskan pentingnya soft skills bagi para lulusan perguruan tinggi sbg Calon Pekerja dan Pengusaha serta Pemimpin Masyarakat.

Sadar atau tidak, diri kita seringkali menilai org lain (terutama yg kita kagumi) dr sikap dan perilakunya.

Artinya apa? 
Kita pun akan dinilai org krn sikap dan perilaku kita. Jadi betapa pentingnya bagi kita utk selalu memelihara sikap dan perilaku yg menyenangkan dan diterima baik oleh masyarakat.

Apabila dicermati dr kenyataan yg ada, baik dr perbincangan informal maupun hasil penelusuran atau kajian formal, maka rasio kebutuhan soft skills dan hard skills di dunia kerja/usaha berbanding terbalik dgn pengemban yg membawa atau mempertahankan org di dlm sebuah kesuksesan di lapangan kerja yaitu 80% ditentukan oleh mind set yg dimilikinya dan 20% ditentukan oleh technical skills.

Namun, di perguruan tinggi atau sistem pendidikan kita saat ini, soft skills hanya diberikan rata2 10% saja dlm kurikulumnya.

Jadi, bgm baiknya agar proses pendidikan kita dpt mensinergikan antara soft skills dan hard skills dgn baik?, sementara jumlah satuan kredit mahasiswa sdh cukup banyak.

Sumber:
https://illahsailah.wordpress.com/2013/03/08/lesson-from-the-top

47 Pencapaian Joko Widodo Memajukan Indonesia

*_47 Pencapaian Jokowi dalam memakmurkan dan memajukan Indonesia_*

1. Membubarkan PETRAL yg bisa hemat anggaran sebesar Rp.250.miliar/hari

2. Mencabut subsidi BBM , sehingga dana nya dapat digunakan untuk berbagai hal yg produktif

3. Meresmikan pembuatan jalan toll Trans Sumatera tahap I dari Lampung-Palembang-Indralaya

4. Meresmikan dimulainya pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah dengan Kapasitas 2.000.MW yang mangkrak selama empat tahun

5. Dimulainya pengairan Waduk Jatigede, Sumedang yg berfungsi untuk mengendalikan banjir di Indramayu , pengairan sawah sawah di Jawa Barat serta pembangunan PLTA dgn kapasitas 110.MW

6. Pada Tanggal 09-09-15, dimulainya pembangunan jalur LRT jurusan Cibubur-Cawang dan Bekasi Timur-Cawang (info: Kemen PUPR)

7. Pada Tanggal 21-09-15, peresmian dioperasikan nya Bor Raksasa untuk membuat terowongan dalam tanah guna jalur MRT trayek Lebak Bulus-KebayoranBaru-Senayan-Bundaran Hotel Indonesia

8. Pemerintahan Jokowi menggelontorkan dana sebesar Rp.16.triliun untuk membangun infrastruktur di perbatasan Kalimantan dari Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat

9. Pembangunan Pelabuhan Laut dalam di Papua : Sorong, Manokwari, Jayapura dan Merauke , serta infrastruktur pembuatan jalan yg menghubungkan kota kota di Papua.

10. Perusahaan Saudi Arabia ARAMCO akan membangun Kilang Minyak serta Storage BBM di Indonesia senilai Rp.140.triliun yg selama ini pembangunanKilang Minyak tidak pernah terwujud sejak era Soeharto

11. Dengan beroperasinya pada bln Nopember 2015 ini unit RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) di Cilacap Jateng dan Kilang TPPI di Tuban Jatim, maka Import BBM Premium bisa berkurang 30% atau Negara bisa hemat Rp.150.M/hari, atau setara dgn 100.ribu Barrel per hari

12. Kasus Lumpur Lapindo yg selama 8 tahun tidak selesai di era SBY, oleh Jokowi hanya dalam kurun waktu 8 bulan rampung ganti rugi semuanya diterima warga Sidoardjo

13. Komite Explorasi Nasional (KEN) yang dibentuk pemerintah Jokowi pada tgl.12-Juni-2015 telah menemukan cadangan Minyak dan Gas di Indonesia Timur sebesar 5.2.miliar barrell untuk Minyak sebanyak 2.7.miliar barrel dan untuk Gas14.TCF Gas

14. Pemerintah targetkan pekerjaan Tol Trans Papua dirancang sepanjang 4.320.Km (Sorong-Manokwari-Wamena-Jayapura-Merauke) (Timika-Oksibil) tersambung pada tahun 2018 ( info : Men PUPR Berita Satu TV-14.10.15 )

15. Satu tahun Jokowi memimpin sudah membuat jalan Tol sepanjang 132.35. Km

16. Izin investasi untuk para investor yg ingin menanamkan modalnya di Indonesia di era SBY harus menunggu sampai 2 tahun (536.hari) Tetapi di era Jokowi urus Izin Investasi cukup dengan 3 jam

17. Presiden Jokowi mengeluarkan Perpres No.115 tahun 2015 untuk Kementrian KP yg isinya tidakperlu ke Pengadilan lagi jika Satgas Illegal Fishing menangkap Kapal Asing Pencuri Ikan bisa langsung tenggelamkan

18. Dalam kurun waktu 9 bulan Jokowi bisa membayar sebagian hutang warisan peninggalan SBY sebesar Rp.293.triliun

19. Sejarah baru Indonesia, dalam waktu 9 bulan Investasi masuk Rp.400.triliun,Jokowi memang ber keinginan kuatuntuk membuat Indonesia sejahtera

20. Mulai beroperasinya 6 rute Tol Laut Jokowi dari Tanjung Priok – Papua. Tanjung Priok – Natuna. Tanjung Perak – ke seluruh pelabuhan di NTT dan seluruh pelabuhan di Maluku serta seluruh pelabuhan di Papua dan Papua Barat

21. Dalam satu tahun pemerintahan Jokowi sedang proses pekerjaan pembangunan 15 Bandara baru di wilayah terluar Indonesia, diantaranya Bandara di Miangas, Manokwari, Berau, Tual, Palu, Maumere, Tarakan, Aceh Tengah, Wakatobi , dll

22. Pemerintahan Jokowi selama satu tahun dapat menurunkan Import Premium sebesar 37.% dari semula 378.5.ribu BPH turun jadi 236.ribu BPH. Begitu juga dengan Solar import nya turun sebesar 84.% dari semula sejumlah 121.3.ribu BPH turun menjadi 20.ribu BPH

23. Setelah 40 tahun Presiden Italia tdk ke Indonesia datang menemui Presiden Jokowi Tanggal.9-11-15 untuk menandatangani MOU investasi sebesar USD.1,055.M. atau setara dengan Rp.140.triliun dalam bidang Logistik, Industri Kulit, Industri Otomotif dan Furniture

24. Presiden Jokowi meresmikan pabrik Pupuk terbesar di Asia Tenggara Pupuk Kaltim 5 Bontang dengan kapasitas produksi Ammonia 825.000.Ton per tahun dan produksi Urea 1.155.000.Ton per tahun, serta dimulainya pembuatan jalur Kereta Api Trans Borneo

25. Keputusan besar telah diambil Presiden Jokowi, yaitu tidak lagi memperpanjang kontrak Freeport yg telah 45 tahun menggali Emas di Papua.

26. Jokowi Tanggal.25.11.2015 meresmikan pembuatan jalur rel kereta cepat Makassar-Pare Pare, diharapkan tahun 2019 sudah bisa beroperasi Kereta Api Trans Sulawesi dari Manado ke Makassar

27. Ground breaking pembangunan jalur Kereta Cepat, Jakarta-Bandung di Walini, Bandung Barat

28. Program pembangunan 1.juta rumah untuk rakyat, akhir Januari 2016 sudah terbangun 700.ribu unit rumah

29. PLN mulai bln Februari.2016 menurunkan lagi tarif Listrik dgn daya dari 450.va, 900.va, 1300.va, 2200.va dan 4400.va

30. Kapal khusus angkut Sapi Camara Nusantara I, berhasil angkut 500.ekor Sapi ke Jakarta dari NTT & NTB, diusahakan setiap bln bisa angkut 1.000.ekor sapi

31. Sejak 50 tahun lalu Warga Sulawesi Utara dan Gorontalo kekurangan Listrik, sekarang sudah bisa merasakan aliran listrik selama 24 jam mulai Januari 2016 karena PLTG Apung yg dikirim Jokowi bln Desember 2015 sudah berfungsi full berdaya 120.MW.

32. Sebanyak 2.519 Desa di Indonesia Timur akan mendapatkan aliran Listrik di tahun 2016 – info : Kemen ESDM 18-12-2016

33. Hari ini tgl.29.02.2016 sebanyak 3.898 rumah tangga di Sorong telah bisa menikmati Gas Alam untuk memasak.

34. Presiden Jokowi programkan dari tahun 2014-2019 akan membangun 49 waduk di seluruh Indonesia untuk mengairi persawahan , tahun 2015 sedang dikerjakan 13 Waduk dan tahun 2016 sedang dikerjakan 8 waduk

35. Waduk yg sedang di kerjakan sejak tahun 2015 : Waduk Raknamo-Kupang. Waduk Pidekso-Wonogiri. Waduk Logung-Kudus. Waduk Lolak-Boolang Mongondow. Waduk Kruereto-Aceh. Waduk Passaloreng-Wajo. Waduk Tanju-Dompu NTB. Waduk Bintang Bano-Sumbawa Barat. Waduk Mila-Dompu NTB. Waduk Kairan-Lebak. Waduk Tapin-Tapin Kalsel. Waduk Rotiklot-Belu NTT. Waduk Telaga Jawa-Karang Asem Bali.

36. Waduk yg mulai dikerjakan tahun 2016   : Waduk Rukoh-Aceh. Waduk Sukoharjo-Lampung. Waduk Kuwil Kawangkoan-Sulut. Waduk Ladongi-Sulawesi Tenggara. Waduk Ciawi-Jawa Barat. Waduk Sukamahi-Jawa Barat. Waduk Leuwikeris-Jawa Barat. Waduk Cipanas-Jawa Barat.

37. Presiden Jokowi Ground Breaking Pembangunan MPP di Kab.Bangka untuk pembangkit Listrik dgn daya 350.MW guna kebutuhan Regional Sumatera – Yaitu : Bangka-Belitung-Lampung-Nias-Duri Riau-Medan. Tanggal.01-06-2016

38. Presiden Jokowi meresmikan PLTMG Arun dengan daya listrik 184.MW untuk kebutuhan warga Lhokseumawe. Tanggal.02-06-16

39. Presiden Jokowi Ground Breaking Pembangunan Mobile PP 4×25.MW di Kab.Mempawah. Kalbar Tgl.02-06-16

40. Melalui video konferensi Presiden Jokowi meresmikan beroperasinya PLTU Ketapang dengan daya 20.MW. Tanggal.02-06-16

41. Presiden Jokowi meresmikan beroperasinya PLTG Paguat Pohuwato di Gorontalo dengan daya 100.MW. Tanggal :03-06-16

42. Presiden Jokowi ground breaking pembangunan PLTU unit IV Lontar di Kronjo Banten dgn daya 1×315.MW. Tanggal.10-06-16

43. Presiden Jokowi meresmikan pembangunan MPP Jeranjang PLTG berdaya 2×25.MW di Gerung Lombok Barat NTB. Tanggal.11-06-16

44. Jokowi menambah Terminal 3 Bandara Soetta Ultimate International yg bisa angkut penumpang 25.juta orang mengungguli Bandara Changi Singapore

45. Setelah Indonesia merdeka 71 thn baru di era Jokowi warga perbatasan di Krayan Nunukan bisa beli Solar Pertamina dengan subsidi khusus seharga Rp.5.150,- per liter

46. Warga Sungai Mandau, Kab.Siak selama 71 tahun baru saat ini menikmati aliran Listrik

47. Warga Kab.Puncak Jaya Papua selama 71 tahun di era Jokowi ini dibangun SPBU pertama dengan harga Premium yg semula Rp.50.ribu, bisa turun ke Rp.6.500.per Liter.-

Sabtu, 30 Desember 2017

JACK MA 25 QUOTES

Here are his 25 motivating quotes to inspire you moving into new year 2018.

1. “No matter how tough the chase is, you should always have the dream you saw on the first day. It’ll keep you motivated and rescue you (from any weak thoughts).” – Jack Ma

2. “Help young people. Help small guys. Because small guys will be big. Young people will have the seeds you bury in their minds, and when they grow up, they will change the world.” – Jack Ma

3. “I try to make myself happy because I know that if I’m not happy, my colleagues are not happy and my shareholders are not happy and my customers are not happy.” – Jack Ma

4. “Without internet, there would have been no Jack Ma, and no Alibaba or Taobao.” – Jack Ma

5. “I’m not a tech guy. I’m looking at the technology with the eyes of my customers, normal people’s eyes.” – Jack Ma

6. “Never ever do business with the government. Be in love with them, never marry them.” – Jack Ma

7. “My job is to help more people have jobs.” – Jack Ma

8. “When we have money, we start making mistakes.” – Jack Ma

9. “We should never finish a 20 year program in two years.” – Jack Ma

10. “If you’ve never tried, how will you ever know if there’s any chance?” – Jack Ma

11. “I’m a normal guy.” – Jack Ma

12. “If you don’t give up, you still have a chance. Giving up is the greatest failure.” – Jack Ma

13. “Life is so short, so beautiful. Don’t be so serious about work. Enjoy the lives.” – Jack Ma

14. “Opportunity lies in the place where the complaints are.” – Jack Ma

15. “When you are small, you have to be very focused and rely on your brain, not your strength.” – Jack Ma

16. Jack Ma Quote – “Today, making money is very simple. But making sustainable money while being responsible to the society and improving the world is very difficult.” – Jack Ma

17. “I don’t care about revenues. – Jack Ma

18. “You never know that the things you’re doing are that meaningful to society.” – Jack Ma

19. “If we are a good team and know what we want to do, one of us can defeat ten of them.” – Jack Ma

20. “A leader should have higher grit and tenacity, and be able to endure what the employees can’t.” – Jack Ma

21. “A peace talk is always difficult, always complicated.” – Jack Ma

22. “I don’t want people (in China) to have deep pockets but shallow minds.” – Jack Ma

23. “I don’t want to be liked. I want to be respected.” – Jack Ma

24. “You never know how much can you do in your life.” – Jack Ma

25. “You should learn from your competitor, but never copy. Copy and you die.” – Jack Ma

AHOK Quotes

Kumpulan Kata Mutiara  Bijak Paling Populer Ahok 2017 Bijak sana Dan Menginspirasi

1. “Apapun yang terjadi dalam hidup ini jangan pernah salahkan Tuhan, karena Tuhan tidak pernah salah.”

2. “Jika kalian belum siap mati jangan pernah tantang Saya, Saya siap mati demi menegakkan keadilan.”

3. “Yang menjadi sumber dari permasalahan adalah pemimpin, jika pemimpinya benar tentu bawahanya juga akan ikut benar.”

4. “Kita tidak butuh lagi orang pintar, yang kita butuhkan adalah orang-orang yang peduli terhadap sesama.”

5. “Kamu tidak bisa menilai baik atau buruknya seseorang sebelum bunyi empat paku diatas peti mati kamu.”

6. “Kalaupun Saya mati demi memperjuangkan kebenaran dan menegakkan keadilan, kalian tidak akan pernah bisa membeli cara mati Saya.”

7. “Anda tidak perlu angkat sejata kemedan perang seperti jaman dulu, Anda cukup jangan korupsi saja itu sudah cukup.”

8. “Menjadi seorang pejabat itu adalah pekerjaan yang mulia, karena dengan jadi pejabat ada banyak orang yang bisa kita tolong.”

9. “Saya cinta tanah air ini, jika suatu saat Indonesia diserang maka Saya akan menjadi orang pertama yang berada diposisi terdepan untuk membela Indonesia.”

10. “Transparan adalah kunci untuk memajukan negara ini, tidak ada gelap, sembunyi-sembunyi ataupun remang-remang.”

11. “Saya tidak akan tega makan duit rakyat seperti itu, sekalipun bukan saya yang makan. saya di sumpah untuk mengelola uang rakyat ketika masuk disini. kalo saya harus terjungkal, tidak jadi gubernur pun saya puas. karena dalam hidup saya, saya tidak akan menghancurkan nurani saya.”

12. “Menurut saya definisi santun adalah berjuang mewujudkan keadilan sosial untuk rakyat, tidak mencuri uang rakyat itu namanya santun, yang cuma bisa ngomong saja dan tetap mencuri uang rakyat itu namanya berengsek, bajingan.”

13. “Akar dari permasalahan itu bukanya soal biaya yang tinggi pemilihan langsung, mereka pikir nyogok ratusan juta orang kan capek enak nyogok ratusan orang anggota DPRD.”

14. “Kalaupun saya harus mati demi membela dan mempertahankan kepentingan orang banyak, kalian tidak akan bisa membeli cara mati saya boss.”

15. “Anda tidak perlu mengangkat senjata dan membunuh orang seperti jaman perjuangan dulu, cukup jangan korupsi saja itu sudah cukup menolong negara kita.”

16. “Saya sudah betul – betul muak dengan kemunafikan. pejabat DKI ini benar – benar santun bila berbicara dengan saya namun bila di belakang saya mereka itu bajingan semua.”

17. “Saya bisa di sogok tapi harganya seharga nyawa kamu.”

18. “Orang kaya bukan berarti orang yang memiliki Alphard, orang kaya adalah orang yang cukup dengan apa yang dimiliki dan merasa cukup.”

19. “Tugas kami banyak berbenturan dengan pemerintah pusat, wajar kalo pak jokowi geram dan ingin menjadi presiden. kalo belia tidak mau mencalon biar saya yang akan mencalon menjadi presiden.”

20. “Saya pernah di ajarkan oleh guru agama saya jangan pernah gampang menyerah, karena dengan man jadda wajada bila berusaha dengan sungguh – sungguh pasti bisa.”

21. “Bahwa jika kepalanya lurus maka yang dibawahnya tidak berani untuk tidak lurus”

22. “Bedanya kami melakukan pendidikan politik untuk menyadarkan rakyat untuk memilih (pemimpin yang Bersih, Transparan dan Profesional) bukan memilih karena diberi baju kaos atau uang.”

Siapapun akan terharu ketika mendengar Kata bijak paling populer Ahok. Seseorang yg telah berjuang untuk pengabdian demi mewujud kan mimpi warga nya. Ia adalah individu yang mau menyimak aspirasi rakyat dan merealisasikan nya dengan langkah tidak terduga. Sebetul nya tersembunyi banyak pesan dibalik perkataan nya yang lantang. Tidak banyk orang bisa menggali lebih dalam profil Basuki Tjahaja Purnama ini. Bagaimanapun kiprah nya, ia telah menyumbang kemakmuran untuk Jakarta.

Smoga 22 Kata Kata Bijak Paling Populer Ahok 2017 di atas bisa menginspirasi anda dan banyk orang. Jangn malu melakukan perubahan. Slama itu baik dan bermanfaat, maka percaya lah akan ada pencapaian luar biasa yg anda raih.✌🤓

 

2 LANGKAH KELAM INDONESIA


PERJUANGAN MORAL JOKOWI....

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)  dalam sambutan acara Simposium Ekonomi di gedung MPR, Senayan, mengatakan ada 2 kebijakan keliru yang dilakukan pemerintah sehingga menghabiskan anggaran Rp 6000 triliun. Kebijakan itu menjadi salah satu penyebab ketertinggalan Indonesia dari negara-negara tetangga. Satu kebijakan era Soeharto dan satu lagi era SBY.***

32 tahun Soeharto berkuasa, tidak ada riak yang berarti untuk menghentikannya dan barulah Soeharto jatuh ketika fundamental ekonomi yang di simpan rapat bertahun tahun terbuka lebar oleh aksi George Sorros. Nyatanya berpuluh tahun kita menyimpan data busuk dan kebohongan. Tidak ada sesungguhnya kekuatan ekonomi. Tidak ada. Soeharto tidak punya rencana hebat kecuali menggali lubang sedalam dalamnya lewat hutang tanpa recana real untuk merubah indonesia menjadi lebih baik. Jumlah hutang yang digalinya hanya 30% yang digunakan untuk membangun. Selebihnya habis dikorup oleh mereka yang menopangnya menjadi penguasa selama 32 tahun. Akibat kebijakan yang diambilnya sebelum jatuh adalah menanda tangani LOI dengan IMF sebagai blank Cheque yang  harus diselesaikan oleh rezim setelahnya. Beban masalah yang di tinggalkan Soeharto kalau di kurs sekarang dan ditambah dengan bungan obligasi rekap mencapai mencapai Rp, 3000 triliun.

Era Habibie, Gus Dur, Megawati adalah era tersulit bagi kita untuk berdamai  dengan kenyataan. Indonesia dinyakan negara insolvent dan semua financial resource tertutup. Pemasukan lebih kecil daripada pengeluaran. Kehidupan politik tidak jelas. Enam tahun proses transisi dari legislasi Era Soeharto ke era Reformasi seakan waktu terpanjang dalam sejarah. Selama itu tidak ada pembangunan real. Negara stuck. Namun akhirnya indonesia bisa keluar dari proses transisi itu dengan terpilihnya SBY sebagai Preseden secara demokrasi langsung. Harapan di pagut dan masa depan disongsong dengan ceria.

Tapi apa yang terjadi ? selama 10 tahun SBY berkuasa, untuk mempertahankan kekuasaanya dia membakar  uang sebesar Rp. 3000 triliun untuk subsidi. Pada periode 2004-2014, subsidi energi rata-rata memiliki porsi sebesar 21% dari APBN dan mengalami porsi terbesar pada tahun 2008 yang mencapai 28%. Di dalam subsidi energi, alokasi subsidi BBM adalah yang terbesar dengan mencaplok 80% dari seluruh subsidi energi. Dan menciptakan mega skandal dengan korupsi tak terbilang. Andaikan uang sebanyak itu dia gunakan untuk membangun jalan toll maka kita sudah punya jalan toll trans sumatera dan trans jawa, juga kereta cepat Jakarta Surabaya dan puluhan kawasan industri beskala international, puluhan bendung dan irigasi untuk ketahanan pangan, bahkan setiap kota besar sudah punya MRT. SBY hanya bekerja membuat rencana dan membuang uang begitu saja untuk ongkos politik agar kekuasaanya stabil selama dua periode.

Era Soeharto kita abai karena salah memilih pemimpin dan takdir kita berhasil mengubah tatanan politik yang diktator menjadi demokrasi tapi setelah demokrasi kita justru melahirkan gerombolan maling yang menjarah lebih dahysat dari 32 tahun Soeharto berkuasa. Selama itu tidak ada gerakan agama yang hebat hendak menggulingkan Soeharto atau SBY. Tidak ada demo berjilid jilid hendak menjatuhkannya. Mengapa ? karena baik partron agama maupun politik mendapat berkah uang dan konsesi bisni dari politik lendir tebar uang oleh penguasa.

Di era Jokowi, seorang yang bukan elite politik di tubuh partai, bukan jenderal yang berkaliber nasional, bukan konglomerat yang kaya dari bisnis rente, bukan pula tokoh budayawan atau agama yang selebritis. Dia muncul kepanggung politik karena kehendak Tuhan. Tak ada satupun kekuatan yang menghentikannya ketika situkang kayu yang krempeng itu masuk ke istana. ini takdir indonesia dan Tuhan berbuat sesukanya. Ketika dia berkuasa, subsidi yang memanjakan rakyat di hentikan.  Anggaran di reformasi secara fundamental dari berorientasi konsumsi ke produksi. Efisiensi anggaran dilakukan dengan keras.

Walau diawali dengan fundamental ekonomi yang retak karena Current Account yang defisit,Jokowi tetap melaju dengan agenda besarnya. Menciptakan kemandirian , bukannya hanya lewat restruktur APBN dan Hutang tapi juga revolusi mental dengan menghapus semua bisnis rente yang melahirkan mafia disemua lini. Negeri para gangster diubahnya menjadi negeri para pekerja keras. Status quo didobraknya, menghentakan tatanan politik yang terbiasa hidup manja menipu rakyat. Dan apa hasilnya ? Hanya dua tahun berkuasa semua rating international berkaitan dengan index korupsi, pembangunan, ekonomi membaik. Indonesia termasuk negara peringkat tiga terbaik ekonominya diantara anggota G20.

Saya membayangkan setiap langkah Jokowi tidak lah mudah dan penuh resiko. Karena semua elite politik yang kini ada adalah bagian dari kekuasaan Orde baru yang pernah merampok indonesia meninggalkan beban kerugian sebesar Rp. 3000 triliun dan juga bagian dari kekuasaan era SBY yang membakar uang negara sebesar Rp. 3000 triliun demi melanggengkan kekuasanya. Semua mereka ingin agar situkang kayu ini dihentikan. Karena jokowi bukan hanya menghancurkan kekuasaan sebagai ladang bisnis mendatang harta tapi juga menjadikan rakyat cerdas berpolitik , dan mempermalukan elite politik dengan banyaknya elite politik terancam masuk bui karena aksi KPK. Pesta usai.

Dulu Ahok dijadikan pintu gerbang menjatuhkan Jokowi dengan alasan menistakan agama. Dan dari keadaan ini Jokowi berhasil keluar dengan selamat. Dan kini PERPPU pembubaran Ormas Radikal dijadikan alasan untuk menjatuhkannya karena dibilang anti demokrasi dan anti Islam. Padahal tidak ada ada dalam PERPPU itu yang menyebut Islam atau ormas tertentu. Namun oleh para gangster mafia meng-create semua kegaduhan ini agar pesta kekuasaan kembali marak. Dan karena itu emosi agama kembali dibenturkan. Andaikan PERPPU itu ditolak DPR maka tahulah kita bahwa agenda menjatuhkan Jokowi memang datang dari segala penjuru mata angin. Apakah jokowi akan jatuh? Tuhanlah yang berhak menentukan siapa yang pantas berkuasa dan setiap orang yang berkuasa adalah cobaan bagi rakyat.

Usia saya lebih dari 50 tahun. Saya generasi yang gagal karena tak bisa berbuat banyak menghentikan Soeharto dan penikmat subsidi BBM era SBY yang membakar uang ribuan triliun. Apa yang saya lakukan sekarang adalah berusaha setiap hari berbuat kebaikan agar negara ini lebih baik.  lewat tulisan, lewat interaski denga teman teman politisi dan aktifis , saya berusaha menyampaikan pesan moral bahwa bukan sistem yang jadi masalah tapi akhlak kita yang buruk, Mari perbaiki moral dan sudahilah niat mengubah sistem agar impian makmur jadi kenyataan. Perbaiki akhlak dan perbaiki etos kerja maka rahmat Tuhan akan datang by the time. Mari kita bersama sama menjadi kekuatan moral menghadang semua niat mereka yang ingin merusak negeri ini dengan alasan agama budaya atau apalah. Kita membela Jokowi bukan bertujuan politik tapi demi moral. Jadilah gerakan moral, mendukung orang baik agar berprestasi baik.

SEMOGA BERMANFAAT DAN MENAMBAH ILMU SERTA WAWASAN KITA BERSAMA......
🙏🙏
Bantu share ke seluruh anak negeri...!!!

*59 TAHUN BUSUKNYA SOEHARTO ~ SBY Diberesi JOKOWI Dalam 3 TAHUN*

__*Selama 3 Tahun BAJINGAN PEJABAT & PENGUSAHA Bersinergi dengan Asing pun Berusaha Menjatuhkan JOKOWI dengan Bayar ANJING PENGGIGIT*_

Dari RI 2 bapak JUSUF KALLA :

*Re-send*

*PERJUANGAN MORAL JOKOWI....*

*Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)*  dalam sambutan acara Simposium Ekonomi di gedung MPR, Senayan, mengatakan *ada 2 kebijakan keliru yang dilakukan pemerintah yang lalu sehingga menghabiskan anggaran Rp 6000 triliun.*

Kebijakan itu menjadi salah satu penyebab ketertinggalan Indonesia dari negara-negara tetangga.

*Satu kebijakan era Soeharto dan satu lagi era SBY.**

32 tahun Soeharto berkuasa, tidak ada riak yang berarti untuk menghentikannya dan barulah Soeharto jatuh ketika fundamental ekonomi yang di simpan rapat bertahun tahun terbuka lebar oleh aksi George Sorros.

Nyatanya berpuluh tahun kita menyimpan data busuk dan kebohongan.

Tidak ada sesungguhnya kekuatan ekonomi.

* Tidak ada. Soeharto tidak punya rencana hebat kecuali menggali lubang sedalam dalamnya lewat hutang tanpa recana real untuk merubah indonesia menjadi lebih baik.*

Jumlah hutang yang digalinya hanya 30% yang digunakan untuk membangun.

* Selebihnya habis dikorup oleh mereka yang menopangnya menjadi penguasa selama 32 tahun.*

Akibat kebijakan yang diambilnya sebelum jatuh adalah menanda tangani LOI dengan IMF sebagai blank Cheque yang  harus diselesaikan oleh rezim setelahnya. *

* Beban masalah yang di tinggalkan Soeharto kalau di kurs sekarang dan ditambah dengan bunga2 obligasi rekap mencapai mencapai Rp, 3000 triliun.*

Era Habibie, Gus Dur, Megawati adalah era tersulit bagi kita untuk berdamai  dengan kenyataan.

Indonesia dinyatakan negara insolvent dan semua financial resource tertutup.

Pemasukan lebih kecil daripada pengeluaran.

Kehidupan politik tidak jelas.

Enam tahun proses transisi dari legislasi Era Soeharto ke era Reformasi seakan waktu terpanjang dalam sejarah.

Selama itu tidak ada pembangunan real.

Negara stuck.

Namun akhirnya INDONESIA 🇮🇩 bisa berharap keluar dari proses transisi itu dengan terpilihnya SBY sebagai PRESIDEN secara demokrasi langsung.

Harapan di pagut dan masa depan disongsong dengan ceria.

*Tapi apa yang terjadi ?

SELAMA 10 tahun SBY berkuasa, untuk mempertahankan kekuasaanya dia membakar  uang sebesar Rp. 3000 triliun untuk subsidi.*

Pada periode 2004-2014, subsidi energi rata-rata memiliki porsi sebesar 21% dari APBN dan mengalami porsi terbesar pada tahun 2008 yang mencapai 28%.

Di dalam subsidi energi, alokasi subsidi BBM adalah yang terbesar dengan mencaplok 80% dari seluruh subsidi energi.

* Dan menciptakan mega skandal dengan korupsi tak terbilang.

Andaikan uang sebanyak itu dia gunakan untuk membangun jalan toll maka kita sudah punya jalan toll trans sumatera dan trans jawa, juga kereta cepat Jakarta Surabaya dan puluhan kawasan industri beskala international, puluhan bendung dan irigasi untuk ketahanan pangan, bahkan setiap kota besar sudah punya MRT.*

SBY hanya bekerja membuat rencana dan membuang uang begitu saja untuk ongkos politik agar kekuasaanya stabil selama dua periode.

Era Soeharto kita abai karena salah memilih pemimpin dan takdir kita berhasil mengubah tatanan politik yang diktator menjadi demokrasi *tapi setelah demokrasi kita justru melahirkan gerombolan maling yang menjarah lebih dahysat dari 32 tahun Soeharto berkuasa.*

_*Selama itu tidak ada gerakan agama yang hebat hendak menggulingkan Soeharto atau SBY. Tidak ada demo berjilid jilid hendak menjatuhkannya. Mengapa ? karena baik partron agama maupun politik mendapat berkah uang dan konsesi bisni dari politik lendir tebar uang oleh penguasa.*_

Di era Jokowi, seorang yang bukan elite politik di tubuh partai, bukan jenderal yang berkaliber nasional, bukan konglomerat yang kaya dari bisnis rente, bukan pula tokoh budayawan atau agama yang selebritis. Dia muncul kepanggung politik karena kehendak TUHAN.

Tak ada satupun kekuatan yang menghentikannya ketika situkang kayu yang krempeng itu masuk ke istana.

Ini takdir INDONESIA dan TUHAN berbuat sesukanya.

Ketika dia berkuasa, subsidi yang memanjakan rakyat di hentikan. 

Anggaran di reformasi secara fundamental dari berorientasi konsumsi ke produksi.

Efisiensi anggaran dilakukan dengan keras.

Walau diawali dengan fundamental ekonomi yang retak karena Current Account yang defisit,Jokowi tetap melaju dengan agenda besarnya.

Menciptakan kemandirian , bukannya hanya lewat restruktur APBN dan Hutang tapi juga revolusi mental dengan menghapus semua bisnis rente yang melahirkan mafia disemua lini.

* Negeri para gangster diubahnya menjadi negeri para pekerja keras.*

* Status quo didobraknya, menghentakan tatanan politik yang terbiasa hidup manja menipu rakyat.*

Dan apa hasilnya ?

*Hanya dua tahun berkuasa semua rating international berkaitan dengan index korupsi, pembangunan, ekonomi membaik. Indonesia termasuk negara peringkat tiga terbaik ekonominya diantara anggota G20.*

Saya membayangkan setiap langkah Jokowi tidak lah mudah dan penuh resiko.

Karena semua elite politik yang kini ada adalah bagian dari kekuasaan Orde baru yang pernah merampok indonesia meninggalkan beban kerugian sebesar Rp. 3000 triliun dan juga bagian dari kekuasaan era SBY yang membakar uang negara sebesar Rp. 3000 triliun demi melanggengkan kekuasanya. *Semua mereka ingin agar situkang kayu ini dihentikan.

Karena jokowi bukan hanya menghancurkan kekuasaan sebagai ladang bisnis mendatang harta tapi juga menjadikan rakyat cerdas berpolitik , dan mempermalukan elite politik dengan banyaknya elite politik terancam masuk bui karena aksi KPK.

Pesta usai.*

*Dulu AHOK dijadikan pintu gerbang menjatuhkan JOKOWI dengan alasan menistakan agama.*

Dan dari keadaan ini Jokowi berhasil keluar dengan selamat.

*Dan kini PERPPU pembubaran Ormas Radikal dijadikan alasan untuk menjatuhkannya karena dibilang anti demokrasi dan anti Islam.

Padahal tidak ada ada dalam PERPPU itu yang menyebut Islam atau ormas tertentu.*

_*Namun oleh para gangster mafia meng-create semua kegaduhan ini agar pesta kekuasaan kembali marak. Dan karena itu emosi agama kembali dibenturkan.*_

Andaikan PERPPU itu ditolak DPR maka tahulah kita bahwa agenda menjatuhkan Jokowi memang datang dari segala penjuru mata angin.

*Apakah jokowi akan jatuh? Tuhanlah yang berhak menentukan siapa yang pantas berkuasa dan setiap orang yang berkuasa adalah cobaan bagi rakyat.*

Usia saya lebih dari 50 tahun. Saya generasi yang gagal karena tak bisa berbuat banyak menghentikan Soeharto dan penikmat subsidi BBM era SBY yang membakar uang ribuan triliun. Apa yang saya lakukan sekarang adalah berusaha setiap hari berbuat kebaikan agar negara ini lebih baik.  Lewat tulisan, lewat interaksi denga teman teman politisi dan aktifis , saya berusaha menyampaikan pesan moral bahwa *bukan sistem yang jadi masalah tapi akhlak kita yang buruk.*
Mari perbaiki moral dan sudahilah niat mengubah sistem agar impian makmur jadi kenyataan. Perbaiki akhlak dan perbaiki etos kerja maka rahmat TUHAN akan datang by the time.

*Mari kita bersama sama menjadi kekuatan moral menghadang semua niat mereka yang ingin merusak negeri ini dengan alasan agama budaya atau apalah.*

_*Kita membela Jokowi bukan bertujuan politik tapi demi moral. Jadilah gerakan moral, mendukung orang baik agar berprestasi baik.*_

*SEMOGA BERMANFAAT DAN MENAMBAH WAWASAN KITA BERSAMA......

Demi NKRI Yang Pancasila Bhineka Tunggal Ika*
🙏🙏

Bantu share ke seluruh anak negeri...!!!

Selasa, 26 Desember 2017

E-PAYMENT

Ternyata Goj*k mau jadi lembaga keuangan terbesar di Indonesia
Para penggiat UKM sejak 2 tahun lalu berpikir, Goj*k mau ngapain? Investornya mau ke mana buang² duit sampai ratusan milyar?
Operasional jalan sudah hampir 4 tahun, tapi tak pernah satu kalipun profit, namun investor berebut invest. Bahkan muncul pesaingnya, Grab (lippo) & Uber. Bisnis macam apa ini? investornya sudah pada gila, apa?
Jawabannya ternyata di bulan ini, Goj*k di beli Tencent, pesaing kuat Alibaba (Jack Ma). Tencent beli Goj*k 1,2 Billion USD, atau setara dengan 16,2 trilyun rupiah. Jelas ini pasti bukan perusahaan tukang ojek biasa.
Goj*k ternyata mau jadi lembaga keuangan non bank terbesar di Indonesia. Dengan layanan go-pay, ia mau jadi konglomerasi e-money terbesar, mengalahkan e-money Mandiri, BNI, BRI sekalipun.
Menurut riset lembaga survei JakPat pada Desember 2016 lalu, persentase penggunaan GoPay di Indonesia telah mencapai 27,1 persen, berada di urutan keempat setelah Mandiri e-Money (43,8 persen), BCA Flazz (39,1 persen), dan Telkomsel T-Cash (29,1 persen).
Abang² ojek cuma jadi alat Goj*k untuk mencapai tujuannya. Intinya adalah transaksi.. transaksi.. transaksi..
Segala jenis produk yang dikeluarkan, ujungnya untuk meningkatkan transaksi dan database pelanggan.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kuasai informasi kuasai dunia. Namun tambah lagi, kuasai perputaran uang, anda kuasai seluruh dunia.
Itulah yang dilakukan Jack Ma. Kuasai e-commerce, lalu buat J&T, perusahaan logistik keren 1 hari sampai. Buat apa? Buat melihat lebih jeli peta pergerakan uang dan transaksi di grass root. Dan apa selanjutnya?
Sebentar lagi Jack Ma akan buat perusahaan e-money di Indonesia, mungkin Alipay akan buka cabang segera di sini. Kita lihat saja nanti.
Ujungnya, mereka semua akan membuat lembaga keuangan non bank, untuk kuasai transaksi, database, dan dunia.
Siapa yang menguasai informasi akan menang dalam persaingan di abad ke 21
===========
https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20170505090826-185-212445/diguyur-duit-dari-china-gojek-kini-bernilai-rp38-triliun/

Senin, 25 Desember 2017

ROLE OF THE FOUNDER OR CEO

https://hackernoon.com/the-role-of-the-founder-ceo-you-have-one-job-3bbaabceadac

The Role of the Founder/CEO: You Have One Job

Most people have a certain image in their minds when they think of a founder/CEO.

They picture the boss in the corner office, standing behind her desk, gazing out over the city. They imagine someone calling all the shots, and everyone relying on their insight and wisdom — a visionary who is never wrong. They fear being grilled, berated, and guilted into working long hours — inevitable top-down command-and-control.
When startup founders take this approach today, they fail.

In my experience, this couldn’t be further from the true purpose of the role.

Yet, too many founders fall into the trap of trying to live out this image — and I’ve seen their startups underperform or even fold as a result.

Over the past decade, I have founded and exited two companies — Increo and Crashlytics — and then stayed on to build large teams at the acquirers — Box and Twitter. And as an angel investor in 30+ startups and entrepreneurs, I have had the opportunity to see the role’s function outside of myself, and the successes and challenges that different founders’ approaches beget.

Through these experiences, I’ve learned that the humbling role of the founder is about putting others in a position to succeed beyond their wildest dreams.

Your role as a founder isn’t to be in charge of everything, all the time. In fact, it’s the opposite.

The more involved you are with the day-to-day work, the more difficult it will be for you to scale, and the less likely it is that your company will succeed.

Every founder believes they have no time, they have too many priorities, and they have 100 different roles they need to play. I disagree.

As the founder/CEO, you have one job: Look at where you’re spending your time, then fire yourself from that position.

Here’s what I’ve learned that makes this possible:

1. Perform The Role, Then Hire Someone Better

The best founder/CEOs are jacks-of-all-trades.

Their value doesn’t come from doing one single thing exceedingly well. It comes from being able to perform an array of things fairly well, and then having the awareness to find someone better than them to take over those responsibilities — allowing them to move on to the next most-important role and the next most-consequential hire.

Leave egoism out of it: you should always be able to find someone who can perform a given role within your company better than you can — and that’s a good thing. (If you honestly can’t, play that role instead and question whether there is someone better than you at being CEO…)

You’ve probably heard the CEO role compared to the conductor of an orchestra, but in a startup, you’re more likely the conductor of musical chairs:

The founder has no choice but to start in whatever role is most necessary for the company to exist. He or she learns the role, understands its function and measures for success, and then fires themselves from that position and passes those responsibilities to someone else.

The founder then trains the newly appointed person up, provides context for how to best succeed in that role, and then moves on to the next role — and so on, and so forth.

When I was building Crashlytics with Wayne Chang in 2012, this was exactly my process.

For those who don’t know, Crashlytics is a mobile crash reporting service that was acquired by Twitter (2013), and later acquired by Google (2017). From the day of launch, we scaled rapidly, growing the product to over 300 million iPhones in the first year. Today, Crashlytics operates on over 3 billion active devices.

At the very beginning, though, my job wasn’t to direct a room-full of engineers or motivate a sales team. There weren’t any. Crashlytics was just an idea — which meant my full-time priority was to code and prove-out the product.

Once we hired our first iOS engineer, I gave him context as to what we were working toward, introduced him to the codebase, and shifted my responsibilities to working on the backend. When we hired our first backend engineer, I shifted to frontend. When we hired a frontend engineer, I transitioned to fundraising, and helping Wayne with marketing and PR.

I moved in circles, like musical chairs, always making sure I was spending time where we were light and needed the most help.

This was how we slowly (but surely and confidently) built our team from the ground up. We intimately knew the type of people and skillsets we had to hire, because Wayne or I was playing each role ourself before hiring for them.

2. Hire People to Help you Hire.

If you’re doing this well, you’ll quickly reach the point where the company will outgrow your own ability to “chair hop.”

Instead of filling one role at a time, you’ll be filling three.

When we had a team of six engineers at Crashlytics, I realized I was spending nearly all of my time recruiting. I was putting up job postings, scheduling interviews, and performing a role that could have been done far more effectively by someone else. Someone better than me.

As my co-founder Wayne would put it, this meant reassessing our “build order” — choosing how we invested our capital in order to continue growing and what role we should hire for next.

So we hired a full-time recruiter.

Most startups withhold this hire for later in the game, but from our perspective it was a huge opportunity cost. The more time I spent sifting through candidate resumes, the less time I had to chart our course in the market and identify the next big challenge coming down the road.

And it worked — the recruiter we hired was so vastly better than me that we tripled our team in the next five months.

(Hat-tip to Aaron Levie for the original kick-in-the-pants to do this. In a future company, I would hire a full-time recruiter even sooner.)

3. Bring Top-Down Context, Not Top-Down Decisions

As the founder/CEO, you are in the single position that can see across roles, across skill-sets, across your market, and across your customer base. That is your unfair advantage. You aren’t better than your team, but you certainly have more context than your team. How can you use this to empower them?

I like to picture my org chart upside-down. They don’t report to me. I report to them. What do they need to succeed at their roles? Context to prioritize. Context to make decisions. Context to know when to push for more resources, or when to make-do.

When done correctly, this gives your team superpowers: they will be able to make the right decisions and prioritize what is most important without you having to hand-hold every conversation. And this gives you superpowers too: the time to focus on forward-looking strategy and risks instead of the day-to-day.

As the founder, you should be making 10% (or less) of all the key decisions in your company.

In fact, if you have to make a decision, it likely means you’ve already failed in some other way:

You haven’t filled that specific role yet.You’ve hired the wrong person for that role.You’ve hired someone at the wrong seniority for that role.You haven’t shared enough context with them.You haven’t clearly defined their areas of responsibility.You haven’t empowered them to make the decision.

One of the greatest skills a founder/CEO can acquire is a talent for deference. I know plenty of founders who struggle to let go of direct responsibility, or fear letting other people drive parts of their business.

If you’re unsure how self-sufficient your team is, ask yourself, how many times do you use the word “defer” in a day?

“I’m going to defer to Sarah on this decision.”

“I’ll defer to Tom on that.”

Deference shows your team that you trust them to make their own decisions. And it shows yourself that you’ve put the right people in the right roles. The sooner you learn to empower your team to make decisions on their own, and the sooner you give them the context required to make the right decisions, the faster you will be able to fire yourself from day-to-day work.

All in all, so many founders forget that the ultimate goal is to make themselves completely unnecessary to the day-to-day operations of the company.

This sounds counter-intuitive, but trust me, there will always be someone better than you at every position in your company. And you should be excited to hire people who are smarter, more specialized than you at each individual skill set. They are the ones who will ultimately supply you with the time (and head space) to steer the company as a whole to market success.

The irony of course is, as a founder, you’ll never be completely unnecessary to the business. In constantly trying to “fire yourself” from different roles, the company will continue to grow. As it grows, new responsibilities and challenges will arise, and you’ll have to repeat the process of getting people up to speed all over again.

But that’s the point.

The moment you stay married to any one role, you’ve stopped searching for your next replacement, and the company has begun to stand still.

You never want to be standing still.

StartupFoundersSelf ImprovementCompany CultureEntrepreneurship

One clap, two clap, three clap, forty?

By clapping more or less, you can signal to us which stories really stand out.

Why People Buy Your Brand

http://creasionbrand.blogspot.sg/2017/12/6-alasan-mengapa-konsumen-membeli-brand.html?m=1

Dec 25, 2017

6 Alasan Mengapa Konsumen Membeli Brand Anda

Mengapa konsumen membeli atau akan membeli brand kita? Sebuah pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab dari waktu ke waktu karena "keinginan" atau "Motivasi" konsumen untuk membeli seiring waktu selalu berubah dipengaruhi berbagai faktor baik internal maupun faktor eksternal.

Dahulu datang ke tempat makan mungkin faktor paling penting mengapa tempat tersebut dipilih karena memang makanannya terkenal enak, namun sekarang defini "enak" tanpa didukung oleh fasilitas yang diharapkan oleh konsumen "jaman now" seperti Wifi, nyaman, kemudahan pembayaran, instagramable, layanan bagus menjadi kurang relevan lagi karena "enak" jadi relatif tanpa hal-hal yg sebetulnya "dinginkan" oleh konsumen tersebut tidak terpenuhi. Pernah tidak kita datang ke satu restaurant misalnya ternyata tidak bisa debit dan kita tidak jadi makan ditempat tersebut?

Dahulu, saya punya tempat favorit sekali untuk nonton bioskop, masalah memang harus ke sana langsung untuk membeli tiket klopun bisa online rada "ribet" prosesnya menurut saya, sekarang dengan Go-Tix powered by Gojek, tinggal buka Handphone, pilih seats, ok done, tinggal datang diwaktunya dan beres. Apa ini? yah Motivasi saya nonton bukan semata dipengarahi "brand" biskop tersebut tapi lebih kuat dipengaruhi bawah brand yang satu lagi memberikan "solusi" untuk saya dan menyelesaikan sebagaian besar masalah saya untuk untuk menonton film di bioskop yaitu harus antri, datang berjam-jam sebelum film mulai karena harus antri dan belom tentu dapat.

Ok kembali lagi ke pertanyaan di atas, jadi mengapa konsumen akan membeli brand kita? Kita akan coba bahas beberapa contoh faktor yang membuat konsumen membeli, namun saya berikan catatan bahwa faktor apapun yg muncul terkait dengan brand kita harus melalui proses riset dan insight sehingga kita betul-betul bisa mengembangkan pendekatan yang tepat sehingga konsumen akhirnya mau membeli produk kita, membeli lagi dan lagi dan yang terbaik tentunya juga mau merekomendasikan produk kita ke konsumen lainnya.

1. Aktualisasi atau Identitas Diri
Mengapa orang membeli Apple? Mengapa orang membeli Harley Davidson? Atau melakukan modifikasi mobil di mana biaya modifikasinya mungkin bisa 10x lipat dari harga mobilnya? Mungkin alasan paling mendalamnya adalah aktualisasi diri.

Yah gua pake Apple X beda ajah sih dari yang lain, Apple gitu loh, yah gua naik harley karena gua banget, yah gua modif mobil gua karena keren ajah sih, bisa tampail lain daripada yang lain dan hasil modif nya ituloh gua banget.

Dari sisi ini produk menjadwab kebutuhan konsumennya soal aktulitasi diri dan hal ini lah yang membuat produk tersebut akhirnya menjadi pilihan konsumen tersebut.

2. Pengakuan "Show off"
Mengapa banyak orang yg senang menampilkan photo jalan-jalannya di IG/ Path atau Facebook? Ah saya tidak perlu menjawab hal ini lah, coba ajah tanya ke masing-masing hati kita sendiri. Hal ini lah mungkin salah satu insight yang ditangkap oleh Instagram sehingga penggunannya saat ini mencapai 800 million users.

Instagram menciptakan produk dimana setiap orang punya "solusi" untuk bisa tampil maksimal, di mana setiap orang bisa "mengumumkan" apapun yang jadi bagian dari dirinya setiap hari baik itu makanannya, pakaiannya, liburannya ataupun yang terkait dengan bisnisnya. Yah Instagram memberikan solusi yang sangat jelas dimana akhirnya ada "channel" untuk bisa show off.

3. Fear
"eh bro, kenapa beli asuransi x?" Mosthly kita mungkin akan menjawab yah proteksilah untuk jaga-jaga di masa yang akan datang, dan coba kita perhatikan kebanyakan agen-agen asuransi kalo masuk menjelaskan "menjual" produknya mulai dari titik point mana? FEAR.

"Wah pak klo nanti amit2 sakit keras, ini bisa cover .. bla bla", "Ibu ini jaminan untuk anak ibu kelak, bisi ada apa2, setidaknya biaya mereka kelak di cover oleh asuransi..", "Wah klo mobil bapak hilang khan rugi banget, nah klo asuransi bisa di cover 80 persen lebih nih" ..... Yap semua menampilkan "fear" yg akhirnya anda merasa problem2 anda tersebut"fear" bisa dijawab dengan asuransi tersebut tentunya.

4. Purpose/ Value
Dari dulu saya sering sekali bertemu dengan beberapa user dari Body Shop dan bertanya "kenapa pake body shop" .... guess what jawabannya apa? No animal testing, mereka sepertinya satu suara bahwa value yg dibawa oleh Body Shop ini sebagai "why" untuk mereka membeli produk-produk bodyshop.

Atau mengapa beberapa sahabat yang memutuskan untuk pindah ke Bank Syariah, jika ditanya alasannya mengapa karena nilai-nilai yang dianut klop dengan nilai yang ditawarkan oleh bank tersebut, menghidari bunga dan dibangun atas prinsip syariah.

Dalam ilmu management, kesamaan purpose merupakan dasar yang sangat kuat untuk konsumen menjadi loyal terhadap sebuah brand, namun hal ini tentu tidak mudah untuk dibangun. Bro.Do & Damn I Love Indonesia misalnya, nilai terhadap brand lokal dan kualitasnya sangat kuat sehingga muncul "alasan" yg sangat kuat untuk selalu support dan membeli brand tersebut.

5. Experience
Jika kita main ke yogya, pasti sudah tidak asing dengan yg namanya Bakmi Mba Mo, Kopi Klotok, Raminten, Sate klatak dan berbagai kuliner khan lainnya. Bakmi Mba Mo, ini klo mau makan ke bantul mungkin perjalan bisa memakan waktu 45- 1 jam, sampai di sana jangan main-main telat dikit siap2 nunggu 1-2 jam hanya untuk sepiring bakmi, masaknya satu satu bo tapi anehnya tiap kali ke sana kayanya ga pernah kapok, tetep ajah rame, atau kopi Klotok yang konon pisang gorengnya cuman bisa dimakan ditempat, ga terima dibungkus "WHAT" dan pas saya ke sana emang bener ga boleh pesen buat bawah pulang haha, mungkin karena rame.

Mengapa brand-brand tersebut tetap ramai? 100% saya yakin kalo hanya bicara kualitas produk, banyak yang sama enak apalagi bakmi jowo seperti Pa Sus Geno, Bakmi Pele dll mungkin ga kalah enak sama mbah Mo, lantas kenapa? Experience, yah pengalaman makan di pedalaman kampung, di mana mie dimasak satu per satu, duduk seadanya menjadi "alasan" kuat untuk orang kemudian membeli, dan satu lagi khususnya turis, Mba Mo memberikan solusi terhadap keinginan mereka mencoba apa yang "favorit" yg kelak bisa di post dan diceritakan ke banyak orang.

6. Layanan Terbaik
Sekali waktu cobalah naik kelas business salah satu maskapai penerbangan, kadang saya tidak habis pikir hanya perjalanan 6 jam kelas bisnis bisa sampai full, apakah orang-orang ini kelebihan duit semua? Mungkin tidak tapi yang pasti sebagian besar pasti menginginkan layanan terbaik untuk kenyamanan mereka. Bisa membaringkan diri, mendapatkan service makanan yang nikmat, akses Wifi, duduk terpisah mungkin merupakan sesuatu yang "layak" untuk dibayar lebih dari 2x lipat harga biasa.

Dibidang teknologi, sadar atau tidak Gofood by Gojek pun menjadi alasan yg kuat mengapa berkembang demikian besar dan menjadi "new game" of food delivery. Bayar mahalan dikit no problem, asal tinggal sentuh layar HP, potong saldo gopay dan bisa pesan makanan apapun tanpa harus pergi dulu, antri dulu atau bermacet2 ria di jalan. Yes it is about services dan "kemanjaan" untuk bisa mendapatkan layanan yang terbaik menurut kita.

Contoh2 di atas hanya sebagian kecil dari why people our brand, masih banyak lagi yang bisa muncul terkait "why" ini dan kuncinya adalah Insight dari siapa target market kita, karena itulah proses mencari dan menemukan insight ini sangat penting. Setelah kita dapat menemukan "why" dari sanalah konsep brand kita bisa kita bangun dan arahkan.

LI KA SHING 23 PRINCIPLES

"Li Ka Shing" "23 Prinsip"

1. Jika tidak melihat dengan mata kepala sendiri, maka tak perlu gunakan mulut untuk membuktikannya. Tidak Usah Membicarakan Yang Kamu Tidak Lihat dan Ketahui secara Langsung.

2. Untuk hal yang tidak diketahui, langsung katakan "tidak tahu" adalah hal yang paling mudah.

3. Jika orang lain melemparimu batu, jangan melemparkannya balik. Simpan dan kumpulkan untuk membangun pondasi kerajaan mu kelak.

4. Yang dapat ditahan, tahanlah. Yang tidak dapat ditahan, berubahlah. Jika tidak dapat berubah, mengakulah.

5. Hadapilah masalah secara perlahan. Jangan lupa berhenti sejenak saat berbicara. Segala hal akan menjadi lebih jelas.

6. Nyalakanlah cahaya-mu, namun jangan sampai menganggu cahaya orang lain.

7. Setiap orang pasti punya rahasia yang tidak mau dibuka. Jangan pernah memaksa

8. Banyak orang yang mengerjakan hal yang sama di saat kamu tidak. Tidak berarti kamu salah.

9. Buah yang matang boleh dipetik. Pemikiran yang matang boleh disampaikan.

10. Jika kamu menyadari bahwa kamu salah, maka kamu benar.

11. Lebih baik diam seperti orang bodoh, daripada sekali bicara langsung ketahuan bodoh.

12.  Jangan menganggap diri Anda selalu salah, jangan juga menganggap diri Anda selalu benar.

13. Anda tidak dapat menentukan baik buruknya seseorang. Namun Anda dapat menjadi orang baik.

14. Daripada mengatakan orang lain menyakitimu, lebih baik mengatakan diri sendiri harus diperbaiki.

15. Jangan pernah membohongi orang. Karena orang yang bisa Anda bohongi adalah orang yang percaya pada Anda.

16. Hati orang yang dipenuhi dengan pemikiran dan pendapat diri sendiri, selamanya tidak akan mendengar suara orang lain.

17. Orang yang mengerti Anda, belum tentu adalah orang yang perhatian pada Anda. Mungkin dia hanyalah orang yang pintar.

18. Mereka yang menyakitimu, jika bukan lebih kuat darimu, maka lebih lemah darimu. Untuk orang yang lebih lemah darimu, maafkanlah mereka. Untuk orang yang lebih kuat darimu, maafkanlah diri sendiri.

19. Jika Anda ingin mendaki ke tempat yang paling tinggi, gunakanlah kedua kakimu. Jangan menaiki punggung orang, jika tidak, akan mudah dijatuhkan.

20. Jadi orang harus percaya diri, namun jangan berlebihan hingga menjadi arogan. Jadi orang harus rendah hati, namun jangan berlebihan hingga kehilangan kepercayaan diri.

21. Hidup di dunia ini sangat melelahkan, karena banyak orang yang ingin memamerkan hal yang sebenarnya dia tak miliki.

22. Hal yang sederhana tak perlu dipeributkan, hal yang rumit tak usah dikhawatirkan, saat emosi janganlah berbicara, saat marah janganlah membuat keputusan.

23. Jika salah pilih barang, mendapat rugi sesaat. Jika salah pilih orang, menyesal selamanya.

Senin, 18 Desember 2017

BRAND VALUE JAMAN NOW

Inspirasi dari wall Pak Jokowi. "Bisnis Old vs. Bisnis Now" 😊

=======

Saya sudah 27 tahun jadi pengusaha meubel. Usaha saya sampai sekarang masih berjalan. Perusahaan saya mengekspor meubel ke Eropa, Amerika, lalu sekarang banyak juga ke Korea dan Jepang. Jadi saya tahu betul seluk-beluk berusaha.

Seperti yang saya ceritakan dalam acara Entrepreneurs Wanted! di Bandung siang tadi, saya tahu betul bagaimana susahnya cari modal usaha di awal-awal, kemudian keliling-keliling mencari pembeli, mengurus perizinan yang rumit, mengisi SPT pajak, mengurus karyawan, pegawai, dan mengurusi alat-alat produksi.

Tapi, terus terang, saya sedih tiga anak saya tak satu pun yang mau meneruskan usaha saya. Kurang apa? Pabriknya ada, alat-alat produksinya ada, karyawannya ada.

Yang bikin “shock”, waktu anak sulung saya Gibran datang: “Pak, saya mau jualan martabak”. Dalam hati saya, “Waduh, jualan martabak."

Tapi kemudian apa yang terjadi? Saya terkejut, hanya dalam rentang waktu lima tahun saja "brand value" pabrik kayu yang saya bangun ternyata sudah kalah jauh dari "brand value" martabak milik Gibran. Merek usaha martabak Gibran nilainya lima kali lipat dari merek pabrik kayu saya.

Rupanya ini yang membedakan antara generasi tua dengan generasi muda saat ini. Generasi dahulu seperti saya lebih bangga jika memiliki aset besar, karyawan banyak, dan ekspor besar. Saat ini ada hal yang lebih besar nilainya yakni "brand value".

Itulah sebabnya saya tidak kaget lagi ketika tiga bulan lalu, anak bungsu saya Kaesang, juga datang dan menyampaikan: “Pak, saya mau jualan pisang goreng." Ya sudah. 😀

==========
Home / detikFinance / Detail

Senin 18 Dec 2017, 13:01 WIB

Jokowi: Sedih, Anak Saya Tak Mau Teruskan Usaha Mebel

Mukhlis Dinillah - detikFinance

Foto: Dok. ANTARA Foto/Puspa Perwitasari

Bandung - Jokowi bercerita soal kesuksesan usaha mebel yang dijalankan 27 tahun terakhir ini. Namun, ia mengaku kaget sekaligus sedih kedua putranya Gibra Rakabuming dan Kaesang Pangarep tidak mau meneruskan usahanya tersebut.

Jokowi hadir dalam acara Entrepreneurs Wanted ke 8 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (18/12/2017). Hadir juga ribuan mahasiswa dan siswa yang tertarik untuk menjadi wirausahawan.

Jokowi mengatakan usaha mebel yang dijalaninya saat ini terbilang cukup sukses. Sebab, sambung dia, mebelnya masih rutin mengirim produknya ke luar negeri seperti Eropa dan Asia.

"Yang saya sedih anak saya enggak ada yang mau urusi usaha saya. Padahal pabrik ada, karyawan ada," ungkap Jokowi dihadapan ribuan undangan.

Namun, yang membuat Jokowi kaget putra sulungnya Gibran Rakabuming malah membuka usaha kuliner berupa martabak yang dikenal saat ini Markobar. Jokowi mengaku heran dengan keputusan Gibran saat itu.

"Yang lebih kaget anak saya pertama bilang mau jualan martabak. Saya syok saya bayangin jualan martabak," tutur dia.

Seiring berjalannya waktu, keraguan Jokowi pada usaha yang dijalankan Gibran dibayar kesuksesan putranya. Usaha martabak yang dijalankan Gibran ternyata brand value Markobar jauh lebih tinggi dibandingkan mebelnya.

"Kurang 5 tahun brand value pabrik saya dengan martabak (Gibran) 5 kali lipat lebih tinggi nilai martabaknya. Inilah saya kira pikiran anak muda iang sering banyak tidak ngerti. Kalau pengusaha dulu pabrik gede dan banyak ekspor itu bangga. Tapi sekarang yang dijual brand value," jelas dia.

Alih-alih berharap ada penerus usaha mebelnya, purta bungsu Kaesang Pangarep malah memilih membuka usaha pisang goreng. Jokowi hanya bisa geleng-geleng meski akhirnya mengizinkan Kaesang untuk menjalankan usahanya tersebut.

"Anak saya yang paling kecil, baru 3 bulan ini ngomong ke saya mau jualan pisang goreng. Karena pengalaman pertama (Gibran) sudah 5 kali lipat lebih tinggi brand value-nya saya izinkan (Kaesang)," kata dia.

Jokowi menyimpulkan dari pengalaman pribadinya tersebut, bahwa peluang usaha saat ini sangat terbuka lebar terutama untuk anak muda. Kemajuan teknologi sangat membantu para pengusaha untuk memasarkan produknya secara luas.

"Jadi kesimpulannya memang usaha sekarang sangat terbuka lebar di Indonesia. Apalagi di era ekonomi digital saat ini," kata Jokowi.(zlf/zlf)


Copyright @ 2017 detikcom
All right reserved

Kamis, 07 Desember 2017

DIGITAL VS LEISURE ECONOMY

*MARKETING OUTLOOK 2018*
By Yuswohadi

Ada dua arus besar yg bakal menyapu lanskap bisnis Indonesia di tahun 2018 yaitu: digital economy n leisure economy.

Digital economy mendisrupsi pasar ke arah "commoditization" dmn pemain berlomba menerapkan market pricing; leisure economy mendorong "customization" utk menghasilkan premium pricing.

Digital economy menghasilkan "functional solution" dg menawarkan utility value; leisure economy menciptakan "defining moment" dg menawarkan experience & connection value.

Digital economy mengandalkan "technology"; leisure economy mengandalkan kekuatan "human" sbg faktor kunci keunggulan bersaing.

Selasa, 05 Desember 2017

JOKOWI VS ORBA

Mengapa Presiden Jokowi tidak Disukai oleh Trah Soeharto, SBY, dan Prabowo...?? ini Fakta Dibaliknya...

Kericuhan yg terjadi bukan tentang pribumi, agama, kebangkitan PKI atau disintegrasi. Ini cuma tentang sekelompok orang yg berjibaku untuk menjaga dan menguasai warisan hasil merampok selama 32 tahun. Mereka harus menjaga warisan itu dari penguasa baru, yg ingin mengambil hasil rampokan dan mengembalikan kepada rakyat Indonesia.

Mereka tidak perduli siapa yg jadi pemimpin, selama bisa dikendalikan, pemimpin itu akan didukung, bila tidak, harus secepatnya dilengserkan. Kuda boleh berganti, sais harus tetap. Abdurrahman Wahid atw Gus Dur, tidak mungkin berpihak kepada mereka, sebab itu kekuasaan Gus Dur harus dilengserkan, meski beliau adalah seorang Ulama dan Tokoh NU. Organisasi Islam terbesar Indonesia.

Gus Dur adalah musuh Soeharto. Dalam acara Kick Andy pada 15 Nopember 2007, Gus Dur secara frontal mengatakan “Pemimpin di Indonesia ini yang pantas jadi musuh saya cuma satu, Pak Harto". Pada Muktamar PBNU tahun 1994 di Cipasung, Suharto memecah NU dengan melakukan Muktamar Tandingan. Namun krn kuat dan solidnya warga NU, Muktamar tandingan tersebut gagal untuk menyingkirkan Gus Dur. Lengkap sudah ketidaksukaan Soeharto terhadap Gus Dur.

Megawati juga bukan tokoh yg bisa diharapkan bagi mereka. Trah Soekarno dianggap duri dalam daging bagi Soeharto. Tahun 1996, Megawati dipaksa lengser oleh Soeharto dari ketua PDI yg akhirnya menimbulkan perpecahan ditubuh PDI dan berakhir dengan peristiwa 27 Juli 1996.Pada pilpres tahun 2004, mereka menggelontorkan isu bahwa dalam Islam, wanita tidak boleh dipilih sebagai pemimpin dan dalam PDI-P, terdapat org2 PKI. Bambang Yudhoyono bisa menyelesaikan dua periode kepemimpinan. Tapi harus diingat,meskipun diakhir era Orde Baru SBY bukan penentu komando dalam Militer, tapi jabatan Beliau adalah Kassospol ABRI. Jabatan strategis dalam pembinaan perpolitakan diwaktu itu.

SBY pun menaruh hormat terhadap penguasa Orde Baru itu. SBY tidak responsif ketika adanya tuntutan penyelidikan dan pemeriksaan harta kekayaan Soeharto.

Jokowi bukan siapa2 ketika Orba berkuasa. Beliau hanya tukang Mebel.

Saat Beliau menjadi walikota Solo, masih banyak pujian yang diberikan. Namun ketika beliau bergerak untuk menjadi DKI 1, menjadi warning bagi penikmat kekuasaan. Apalagi Jokowi berasal dari partai musuh Orba, PDI-P.

Ketika PDI-P mengusungnya sebagai RI 1, genderang perangpun mulai ditabuh. Gaya Orba pun dilakukan. Isu PKI, ketidak jelasan keturunan dan agama yang dianut. Semua isu dipaksakan untuk menjegalnya.

Saat Jokowi menutup Petral tahun 2015, para penjaga warisan orba semakin yakin bahwa Jokowi adalah orang yg harus disingkirkan. Apapun caranya, berapapun biayanya.

Petral adalah wadah para perampok warisan orde baru dalam mengelola hak jual beli minyak ke Pertamina.
Dengan ditutupnya Petral, Pertamina bisa menghemat 250 Milyar/hari. Siapa yg selama ini menikmati uang 250 milyar/hari?

Untuk diketahui, Tommy Soeharto dan Bob Hasan memiliki saham masing2 sebesar 20%. Dan saat pilpres 2014, Reza Chalid, sebagai pengendali Petral, ikut mendanai pencalonan Prabowo sebagai capres.

Menjelang pilpres 2014, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menjanjikan untuk tidak akan menaikan pajak PT Freeport saat berpidato di acara The United States-Indonesia (Usindo) Society Washington Special Open Forum Luncheon.
Alih2 mendapat keringanan pajak, Jokowi yg terpilih sebagai Presiden justru melakukan divestifikasi saham PT Freeport sebesar 51%. Siapa yang sakit hati dengan kebijakan Jokowi?

Ketika Ahok melakukan blunder tentang ayat suci, hal tersebut seperti menjadi bahan bakar bagi mereka untuk melengserkan Jokowi. Ahok yang melakukan blunder kenapa Jokowi juga harus dilengserkan?

Jokowi dan Ahok adalah satu paket yang ingin dilengserkan, Jokowi-Ahok bukan penikmat kekuasaan dan tidak bisa dibeli. Tidak ada beban bagi mereka berdua untuk melaksanakan reformasi. Namun para pembenci gerakan reformasi tidak menyukai hal itu.

Jadi jelas ya, ini cuma amanat untuk menjaga hasil rampokan JOKOWI DAN ISUE PKI

Tulisan Ari Wibowo

Jokowi memang sialan. Dia melakukan banyak hal yang tak pernah bisa dilakukan oleh presiden presiden sebelumnya. Jokowi seorang risk taker yang berani mengambil resiko dengan kalkulasi yang matang dan resiko terburuknya sudah bisa diukur. Jadi bukan sekedar nekat dan "gacuk ngglundung".

Disaat semua presiden sebelumnya tersandera dengan komposisi APBN yang 60 - 70% nya tersedot untuk bayar hutang, belanja rutin dan subsidi, sehingga alokasi untuk pembangunan infrastruktur dan investasi produktif sangatlah minim karena lebih banyak untuk belanja konsumtif, Jokowi berani mengambil resiko dengan memindahkan budget subsidi menjadi budget membangun infrastruktur.

Disaat isue "berhutang" masih laku dijual ke publik sebagai sebuah aib pemerintah, ternyata kabinetnya Jokowi berani mengambil resiko tersebut dan mensiasati kekurangan biaya pembangunan infrastruktur melalui pos hutang luar negeri. Argumennya masuk akal, yaitu rasio hutang terhadap PDB (produk domestik brutto) masih dalam batas kewajaran bahkan cenderung lebih rendah dibanding negara penghutang lainnya. Argumen lainnya, hutang dibuat bukan untuk keperluan konsumtif (misal subsidi) atau untuk dikorupsi.

Jadi hutang diambil untuk membangun infrastruktur, dan infrastruktur yang baik adalah stimulan efektif untuk bertumbuhnya ekonomi riil. Jika ekonomi menggeliat, akan menyerap tenaga kerja, ada perputaran uang, ada peningkatan daya beli, ada kontribusi pajak yang masuk ke kas negara. Dari situlah negara punya pendapatan tambahan untuk membayar bunga serta mengangsur cicilan pokoknya. Semuanya pasti butuh waktu, tak mungkin terjadi secara instan.

Lawan politik Jokowi tahu banget mengenai hal ini. Mereka melihat Jokowi begitu agresif membangun pelabuhan, bandara, jalan tol, waduk, rel KA, pembangkit listrik, kilang minyak dll. Jika publik awam sampai tahu betapa luar biasanya efek dari semua progres pembangunan fisik itu, mereka takut Jokowi mendapat penilaian positif. Mereka takut pamor Jokowi melambung tinggi, mereka takut tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi sangat bagus, sehingga popularitas serta elektabilitasnya meningkat.

Untuk itu perlu dicarikan isue guna menutupi serta menghambat prestasi Jokowi. Itulah sebabnya mereka memperalat gerombolan radikal supaya terus membikin negeri ini selalu hiruk pikuk dengan isue kamtibmas. Tak boleh ada jeda sedikitpun. Aksi demo serta terorisme akan membuat masyarakat ketakutan dan terancam. Energi publik habis terbuang untuk membahas teror dan sejenisnya. Mereka lupa melihat prestasi Jokowi.

Isue PKI adalah satu satunya isue ampuh yang tersisa untuk menggoyang Jokowi di Pilpres 2019 nanti, karena isue lain mudah dipatahkan. Jangan heran jika yang bikin ribut jelas jelas mengibarkan bendera hitam sebagai identitasnya, tapi yang jadi kambing hitam adalah PKI. Jangan heran jika pelaku aksi terorisme berteriak 'thagut' yang jelas jelas bahasanya kaum radikal, yang dituding tetap saja PKI.

Publik dianggap bodoh. Yang lagi berenang di kolam jelas jelas seekor bebek, tapi mereka kompak menyebut itu adalah ayam. Modalnya cuma publikasi dan propaganda secara masif kalau perlu hoax, berharap orang lain merasa matanya rabun dan ragu bahwa yang dilihat memang seekor ayam.

Grand skenarionya memang mengaburkan prestasi Jokowi dan menciptakan ancaman psikis tentang PKI dan terorisme di benak publik. Pinternya mereka, kemasan anti Jokowi ini disajikan dalam sentimen agama, karena mereka tahu bahwa banyak orang kurang wawasan yang mudah dipengaruhi dengan sentimen agama. Inilah jurus ampuh untuk merebut kekuasaan dari tangan Jokowi.

Sabar ya, negara ini tetap akan gaduh hingga 2019 nanti.

*Share ke teman2 yaaa*!!!

Kamis, 23 November 2017

50 Makanan Terenak Di Dunia

https://amp.cnn.com/cnn/travel/article/world-best-foods-readers-choice/index.html

#Keren. Juara 1 dan 2 makanan ter-enak di dunia diraih Indonesia : Rendang dan Nasi Goreng. Sate nomor14.

*Daftar 50 makanan ter-enak sedunia versi CNN tahun 2017*

1. Rendang, Indonesia
2. Nasi goreng, Indonesia
3. Sushi, Jepang
4. Tom yam goong, Thailand
5. Pad thai, Thailand
6. Som tam, Thailand
7. Dim sum, Hongkong
8. Ramen, Jepang
9. Bebek peking, China
10. Massaman curry, Thailand
11. Lasagna, Italia
12. Kimchi, Korea
13. Chicken rice, Singapura
14. Sate, Indonesia
15. Es krim, Amerika Serikat
16. Kebab, Turki
17. Gelato, Italia
18. Croissant, Perancis
19. Green curry, Thailand
20 Pho, Vietnam
21. Fish and chips, Inggris
22. Egg tart, Hongkong
23. Bulgogi, Korea
24. Fried rice, Thailand
25. Cokelat, Meksiko
26. Penang assam laksa, Malaysia
27. Tacos, Meksiko
28. Barbecue pork, Hongkong
29. Chili crab, Singapura
30. Cheeseburger, AS
31. Fried chicken, AS
32. Lobster (global)
33. Seafood paella, Spanyol
34. Shrimp dumpling, Hongkong
35. Neapolitan pizza, Italia
36. Moo nam tok, Thailand
37. Potato chips, AS
38. Warm brownie and vanilla ice cream (global)
39. Masala dosa, India
40. Bibimbap, Korea
41. Galbi, Korea
42. Hamburger, Jerman
43. Fajita, Meksiko
44. Laksa, Singapura
45. Roti prata, Singapura
46. Maple syrup, Kanada
47. Fettucini alfredo, Italia
48. Parma ham, Italia
49. Lechon, Filipina
50. Goi Cuon, Vietnam

https://amp.cnn.com/cnn/travel/article/world-best-foods-readers-choice/index.html

Minggu, 19 November 2017

ESTEEM ECONOMY : Orang Minta Pengakuan by Rhenald Kasali


"Esteem Economy", Ketika Setiap Orang Haus Pengakuan

Rhenald Kasali (Kompas.Com)
Senin, 20 November 2017 | 06:30 WIB

(14/11/2017).
Iseng-iseng saya bertanya pada ibu-ibu peserta seminar dan pelatihan “Marketing in Disruption” di Rumah Perubahan: “Pernah selfie dan tayangkan fotonya di Facebook dan Instagram?”

“Sering” jawab mereka.

Lalu apa yang dirasakan kalau sejam tak ada yang kasih jempol, “like,” atau “share”?
Tiba-tiba ibu-ibu tadi gelisah, tapi cuma sebentar, lalu tertawa riang. Menertawakan diri sendiri.

Seorang pria menjawab, “Saya yang disuruh kirim ‘like’ ke istri. Setelah diberi ‘like,’ dia nyenyak tidurnya. Kalau tidak, gelisah.”

Advertisement
Begitulah Esteem Economy. Manusia gelisah, bukan karena hal-hal riil seperti generasi sebelumnya, yang dibesarkan di lapangan nyata, dengan bermain ayunan, bola kasti dan gobak sodor. Ah benar-benar jadul. “Manusia baru” atau kids zaman now yang hari-hari ini mengisi perekonomian kita adalah manusia cyber.

Seperti yang ditulis oleh pioner Cyberpsychologyst Marry Aiken, “ketika menapakkan kaki ke semak-semak belukar, intuisi manusia langsung mengatakan: “Awas ular.” Tetapi di dunia cyber, kita belum punya intuisinya.

Manusia cyber mempunyai cara sendiri dalam memenuhi rasa aman (safety needs) dan self esteem yang kita pelajari sebagai Maslow Hierarchy of Needs. Dan foto-foto diri, komplain-komplain kecil, share tentang sesuatu adalah objeknya.

Leisure Tanpa Tekanan, Esteem Sebaliknya

Benarkah manusia mencari “leisure” dengan berekreasi? Sepertinya, leisure yang kita kenal di abad 21 benar-benar berbeda. Leisure yang dulu, digambarkan sebagai “menikmati waktu hidup dan berekreasi“ kini berubah.

Para pekerja di Prancis dan Italia di akhir abad 20 menikmati leisure economy. Pukul 15.30 mereka sudah kongkow-kongkow menikmati happy hour di bar. Maka, begitu pemerintah berencana menambah 30 menit saja waktu kerja per hari, mereka pun melawan dengan demo besar dan sedikit kerusuhan.

Saya pun jadi ragu kalau akhir pekan ratusan ribu mobil bergerak dari Jakarta ke arah Bandung untuk leisure. Macetnya bisa 4-6 jam. Di Yogyakarta, mobil-mobil yang bergerak mencari rumah makan termasuk ke Mie Jawa yang terletak di “kandang sapine mbah Gito” sepertinya juga bukan untuk leisure.

Warung Bakmi Jowo Mbah Gito di Kelurahan Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta.
Butuh satu-dua jam karena macet. Antre makannya satu-dua jam lagi. Di kaleng-kaleng kerupuknya tertulis kata ini: “sabar.”

Abad 19 kita mengenal leisure class (Veblen, 1899), lalu di abad 20 menjadi experience economy (Joseph Pine & Gilmore, 1998). Tetapi kini disebut esteem economy, kumpulan dari manusia-manusia yang rindu pengakuan bahwa dia sudah sampai di sana.

Skylodge di Tebing Parang atau Selfie di Ponggok

Di usia 20-an, saya gemar mendaki gunung. Maka berita tentang hotel gantung di Tebing Parang sungguh menggoda. Namun begitu melihat cara menjangkaunya, saya harus tahu diri.

Berita dan foto-foto tentang hotel gantung ini menjadi viral di jagat dunia maya. Persis seperti foto-foto tentang padang bunga di Gunung Kidul yang pernah viral.

Tiap generasi punya needs yang berbeda. Generasi saya butuh “leisure,” sedangkan  millennials butuh esteem. Mereka mencari share, “like” atau jempol karena difasilitasi medsos.
Ini persis dengan yang dilakukan sebuah rumah makan tak jauh dari Rumah Perubahan.

Makanannya biasa saja. Tetapi, tak henti-hentinya ibu-ibu muda berdatangan. Rupanya di situ ada foto bangunan besar 3 dimensi. Mereka bisa bergaya melayang seakan-akan tengah berada di atas gedung. Jadilah itu tempat selfie.

Ini cerita lain lagi. Di sebuah meja kerja di suatu kantor duduk seorang pegawai perempuan. Wajahnya bete sekali. Seharian tak mendapatkan “like” atau share dari foto-foto yang diunggahnya. Ia pun  merapihkan meja dan menambah secangkir kopi panas yang asapnya mengepul. Lalu foto diunggah di Facebook dengan caption: Good Morning ….kerja semangat! 

Wajahnya berubah sumringah ketika satu-persatu likes berdatangan. Temannya di seberang sana memberi “likes,” padahal mereka tengah duduk berempat di meja makan sebuah restoran mahal.

Hotel gantung Padjajaran Anyar yang terletak di tebing Gunung Parang, Purwakarta, Jawa Barat setinggi 500 meter difoto menggunakan drone, Minggu (19/11/2017). Hotel gantung ini diklaim sebagai hotel gantung tertinggi di dunia mengalahkan ketinggian hotel gantung di Peru. 
Namun keempatnya juga tengah mencari esteem dengan membuka gadget mereka masing-masing. Pelayan restoran datang menanyakan pesanan. Mereka lalu bersama-sama mengucapkan kalimat ini, “foto dulu ya!”

Pelayanpun mengambil ponsel mereka. Semua minta foto pakai ponsel masing-masing. Jadi fotonya empat kali. Selesai difoto, mereka pesan makanan, lalu kembali membuka gadget, upload, mencari esteem lagi.

Di desa Ponggok, Klaten, ada proyek dana desa yang berhasil, berupa desa wisata. Sebuah embung besar mereka bersihkan menjadi umbul untuk selfie di dalam air.

Pengunjung pun berebut datang melakukan selfie di atas sepeda motor, bermain ayunan, pura-pura tengah bekerja atau berkemah di dalam air. Alhasil, dari dana desa Rp 300 juta (2015), BUMDES desa berpenduduk 2.300 jiwa ini tahun ini akan meraih pendapatan Rp 15 miliar.

Untuk apa bersusah payah menahan napas di dalam air? Anda tahu jawabannya.

Esteem Economy

Mendalami motif manusia memenuhi kebutuhannya penting untuk memahami proses shifting perekonomian. Dunia benar-benar disruptif. Motif memenuhi kebutuhan itu bergeser di peradaban cyber. Manusia beradaptasi, bertahan dan berevolusi dengan motif pemenuhan kebutuhan tadi.

Ditenggarai oleh kemampuan bersembunyi (anonymity), dunia online seakan mampu memberikan rasa aman (safety needs) bagi sebagian orang yang pemalu dan takut-takut dalam interaksi tatap muka. Manusia bisa “mengambil foto” milik orang lain, mencuri atau mengedit jati dirinya.

Orang-orang yang memiliki “kelainan” di dunia riil, atau yang gemar menyebar fitnah ternyata sosoknya tak semenakutkan tulisannya. Bahkan belum lama ini Ditreskrim Polri mengumumkan sebagian besar adalah penakut yang jarang bergaul. Tetapi di dunia cyber, dengan anonymitas itu bisa membuat mereka merasa nyaman dan berani berkomunikasi.

Tetapi baiklah kita kembali ke esteem economy. Dengan bergabung dalam komunitas online, kini manusia bisa merasakan ”a sense of belonging.” Kata Aiken, “mendapatkan ‘liked’di Facebook adalah wujud dari memenuhi needs for esteem.

Tombol Like Facebook
Bukan hanya itu. Mereka juga bawel cari perhatian terhadap soal-soal kecil. Mulai dari soal toilet, sampai taksi yang tak datang-datang saat hujan deras, pun dijadikan tulisan pendek, sekedar komplain untuk mendapatkan esteem.

Dengan menyebarkan berita buruk atau copas-copas tanpa memeriksa kebenarannya, manusia yang belum matang juga ingin mendapatkan pengakuan bahwa ia lebih pandai atau tahu lebih dulu dari yang lain.

Pusingkan? Begitulah esteem economy. Manusia selalu mencari cara untuk mendapatkan pengakuan berupa share, like dan jempol.  Bukan es krim.

http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/20/063000526/-esteem-economy-ketika-setiap-orang-haus-pengakuan

EQ adalah kunci Kesuksesan kata Jack Ma

https://m.detik.com/inet/cyberlife/d-3701283/nasihat-manusia-rp-637-triliun-pintar-bukan-jaminan-sukses

Nasihat Manusia Rp 637 Triliun: Pintar Bukan Jaminan Sukses!

Jakarta - Bermodal secuil pengetahuan teknologi, Jack Ma berhasil membuat Alibaba menjadi raksasa e-commerce dunia. Hingga kini jadi orang terkaya di China dan Asia, dengan harta diestimasi USD 46,9 miliar atau di kisaran Rp 637,6 triliun.

Baginya, kecerdasan tidak menjamin kesuksesan. Satu kunci keberhasilan menurutnya adalah mengetahui bagaiamana memperlakukan orang dengan baik.

"Jika ingin sukses, maka kalian harus memiliki emotional quotient (EQ) yang sangat baik. Karena kalian akan memahami bagaimana bekerja sama dengan orang lain. Tak peduli seberapa cerdas kalian, jika tidak dapat bekerja sama, kalian tidak akan pernah sukses," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa love quotient (LQ) juga memainkan peranan yang besar untuk mendapat rasa hormat dari orang lain.

"Banyak murid yang hanya memerhatikan intelligence quotient (IQ), tanpa memikirkan EQ dan LQ. Jika kalian tidak memiliki dua elemen itu, kalian tidak akan maju," katanya.

Jack Ma mengaku bahwa ia tidak pernah dididik untuk menjadi pengusaha. Namun, masa-masa saat menjadi ketua kelas membantunya mendapat pengalaman untuk bekerja sama dan menghadapi orang lain. 

Selain itu, mengakui kegagalan sendiri pun menjadi salah satu hal yang penting dalam pembentukan diri.

"Banyak orang-orang gagal karena selalu mengeluh dan mengomentari hal-hal lain ketika tertimpa masalah. Hanya orang-orang yang memahami masalah mereka mampu menjadi sukses. Jika kalian punya keluhan, harus ada solusinya. Jika tidak, jangan mengeluh," ujarnya.

Kemudian, ia menitikberatkan kepada para generasi muda untuk belajar dari kesalahan yang telah dibuat oleh orang lain sehingga mereka dapat menghadapi masalah tersebut jika sewaktu-waktu datang.

Jack Ma juga mengingatkan mereka untuk bertanya kepada diri sendiri, seberapa besar mereka rela berkorban, ketika mereka tengah mengejar sesuatu yang diinginkan.

Ketika mulai menjalankan Alibaba pada 1999, banyak orang yang mengatakan dirinya dan mimpi yang ingin dicapainya itu gila. Menariknya, masih ada 18 koleganya yang sama gilanya dengan dia, yang mau mengembangkan Alibaba. 

"Tidak ada mimpi yang gila selama ada orang yang memercayainya. Jika dalam sebuah tim seluruhnya berisi orang gila, maka akan terjadi hal-hal yang menarik," ucapnya.

Di usia 53 tahun, ia mengaku memikirkan bagaimana setelah pensiun Alibaba bisa terus bertumbuh, seperti dilansir detikINET dari Inquirer pada Kamis (26/10/2017).

"Jika saya tidak dapat menjamin hal tersebut, itu akan menjadi kesalahan terbesar saya," pungkasnya. 

Copyright @ 2017 detikcom
All right reserved

Sabtu, 18 November 2017

LEISURE ECONOMY ala Pak Joko Widodo Digerakkan Oleh Millenial Jaman Now dibedah oleh Yuswohady

http://www.yuswohady.com/2017/11/18/milenial-jaman-now-penggerak-leisure-economy/

Milenial Jaman Now: Penggerak Leisure Economy

Tulisan saya “Welcome Leisure Economy” sekitar dua minggu lalu viral luar biasa di medsos. Kenapa tulisan itu viral, menurut saya, karena banyak pembaca yang mengamini fenomena tersebut seraya bergumam: “ini gue banget”.

Artinya, tanpa disadari (unconsciously) mereka de facto telah merasakan bahwa leisure dan experience sudah menjadi bagian dari “kebutuhan pokok” mereka sehari-hari. Tak beda jauh dengan kebutuhan akan wifi atau Facebook.

Pertanyaan kemudian muncul, siapa sesungguhnya yang menjadi driver dari fenomena menggeliatnya leisure economy tersebut di Indonesia. Mesin penggerak bertumbuhnya leisure economy tak lain adalah para milenial jaman now (MJN).

Experience Consumers
By-default, konsumen milenial adalah konsumen yang paling haus akan pengalaman (experience) dibanding generasi-generasi sebelumnya. Survei di seluruh dunia (Everbrite-Harris Poll, 2014) membuktikan bahwa milenial lebih memilih menghabiskan uang mereka untuk pengalaman (experience) ketimbang barang (material goods).

Tulis Everbrite-Harris Poll: “For millennials, happiness isn’t as focused on possessions or career status. Living a meaningful, happy life is about creating, sharing and capturing memories earned through experiences.”

Karena itu saya menyebut generasi milenial sebagai e-generation atau experience generation.

Ada pergeseran arti kebahagiaan antara MJN dengan generasi-generasi sebelumnya (sebut saja: “Generasi Jaman Old”, GJO). Bagi MJN, kebahagiaan bukan ditentukan oleh kepemilikan akan rumah besar, mobil mewah, atau karir yang mentereng, tapi mendapatkan pengalaman dan membaginya (baca: “memamerkan”) ke teman-teman dan orang lain.

Jadi, kalau GJO pamer baju, sepatu, mobil, atau iPhone yang dimilikinya, maka kini MJN pamernya adalah: liburan di mana, nonton film apa, dine-out di mana, ndengerin musik apa, nongkrong di mana, atau jalan-jalan weekend di mal apa. Dan itu begitu mudah di-share melalui akun seperti Instagram atau Facebook.

Go Minimal: From Owning to Sharing
Walaupun masih di fase dini, kini mulai muncul pergeseran gaya hidup di kalangan MJN dari memiliki barang (owning) ke berbagi (sharing). Mereka berhemat dengan cara mengurangi konsumsi yang sifatnya memiliki barang dan mengalokasikan hasil penghematan tersebut untuk konsumsi yang berbasis pengalaman.

Contoh yang kini sudah terlihat adalah mengoleksi CD/DVD sudah tergantikan oleh koleksi musik/film melalui layanan digital seperti iTunes, Spotify, atau Netflix. MJN juga mulai memilih layanan Grab atau Gojek ketimbang mempunyai mobil atau motor sendiri. Ketimbang memiliki ruko sendiri untuk kantor, mereka mulai memanfaatkan kantor bersama (co-working space) yang tiga tahun terakhir menjamur di kota-kota utama tanah air.

Alasan mengadopsi sharing lifestyle di Indonesia agak berbeda dengan di negara-negara maju. Kalau di negara-negara maju pertimbangan utamanya adalah faktor-faktor seperti simplisitas atau kepedulian kepada lingkungan, di Indonesia alasan utamanya adalah keren. Karena sharing lifestyle itu memang keren dan bisa menjadi alat ekspresi diri.

Travelling More
Studi di berbagai negara mengonfirmasi bahwa MJN mengonsumsi liburan (travelling) lebih sedikit dibanding GJO (terutama Gen-X). Sebabnya tak lain, karena MJN saat ini (usia mereka 18-35 tahun) masih berada di masa awal-awal karir (first jobber).

Sehingga dari sisi kemampuan daya beli mereka untuk liburan masih rendah. Di sisi lain, mereka relatif tak punya cukup waktu untuk berlibur karena sebagian besar waktunya ditumpahkan untuk bekerja menggapai karir.

Tapi seperti dikatakan di depan, by-default MJN adalah experience customer yang haus liburan. Nielsen Millennial Travellers Study (2017) menyimpulkan: “In fact, they travel more than any other generation, and they’ll likely travel more as their incomes and financial standings grow.”

Sesungguhnya MJN adalah generasi yang paling besar berkeinginan untuk liburan. Karena itu, di tengah kendala daya beli dan keterbatasan waktu di atas, MJN semaksimal mungkin menyisihkan pendapatannya untuk liburan.

Nah, sekitar 5 tahun lagi saat mereka menduduki posisi penting di organisasi dan cukup punya pendapatan menganggur (discretional income) maka di situlah MJN akan massif berlibur dan betul-betul menjadi mesin penggerak leisure economy.

Dine-Out Revolution
Studi yang dilakukan oleh Nielsen di 11 kota di Indonesia menunjukkan bahwa MJN memiliki pengeluaran paling tinggi untuk makan di luar (dine-out) dibanding GJO.

Masih menurut survei Nielsen di 60 negara termasuk Indonesia (Global Generational Lifestyles Report 2016), antara tahun 2013-2016 porsi milenial yang dine-out setidaknya sekali seminggu mencapai dua kali lipat (58% vs 29%) jika dibandingkan dengan Generasi Baby Boomers.

Itu sebabnya di era leisure economy warung gaya hidup (seperti OTW atau Warung Upnormal), kedai kopi “third wave” (Tanamera atau One-Fifteenth), atau kafe tempat nongkrong berkonsep “third place” (resto di Citos) menjamur tak hanya di Jakarta atau Surabaya, tapi juga mulai merambah ke second cities, bahkan third cities.

MJN makan di luar rumah tak sekedar untuk menghilangkan lapar dan dahaga, tapi lebih karena alasan social dan experience. Yaitu untuk bercengkrama dengan anggota keluarga, bersosialisasi dengan teman, mendapatkan pengalaman dan membaginya melalui medsos.

Instagram Effect
MJN hidup di “dua alam” yaitu alam offline dan online. Celakanya, dengan adanya mobile (gadget) revolution, kini makin banyak mereka terperangkap di ranah online. Kalau di offline saya sebut pengalaman realitas; kalau di online pengalaman hiper-realitas. Kalau di offline apa adanya (authentic); kalau online penuh dengan pencitraan yang sarat kepalsuan (fake).

Melalui media seperti Instagram dan sejenisnya MJN menunjukkan sosok ideal yang mereka inginkan kepada para audiensnya. Mereka menunjukkan sosok ideal tersebut dengan cara memperlihatkan di mana mereka liburan, dengan siapa mereka bergaul, atau di mana mereka nongkrong dan dine-out.

Tak heran jika kita selintas mencermati foto-foto mereka di Instagram kita menemukan sosok-sosok yang selalu bahagia, penuh senyum-ceria, inspiratif, positif, sarat prestasi, seolah dunia ini tak punya masalah. Itulah dunia hiper-realitas. Apakah dunia realitasnya semengkilap itu? Sudah bisa ditebak, jauh lebih muram.

Inilah yang saya sebut Instagram Effect. Dengan adanya Instagram atau Facebook kini semua orang menjadi selebritas, mereka punya audiens yang siap dipameri (self-promotion) pengalaman dan gaya hidup mereka. Di tengah kerumunan audiens online itulah mereka eksis dan menemukan kebahagiaan palsu. Tak heran jika di era leisure economy salah satu “komoditi” yang paling bernilai adalah “Like”, “Comment” atau “Share”.

FOMO
Di era leisure economy kini mewabah fenomena yang disebut “fear of missing out” (FOMO), sebuah ketakutan di kalangan MJK jika mereka tidak ikut menikmati sebuah pengalaman. Takut jika tidak ikutan heboh nonton konser Ed Sheeran di Jakarta. Takut jika tidak bisa merasakan pengalaman berlibur di Raja Ampat. Atau bagi kids jaman now takut tidak bisa menikmati pengalaman nongkrong di Warung Upnormal.

Fenomena FOMO inilah yang menjadi sebab kenapa resto-resto kekinian yang experiential seperti OTW atau Warung Upnormal ramai minta ampun di awal-awal launching. Karena para MJN dihinggapi ketakutan jika teman-teman mereka sudah pernah makan dan nongkrong di resto-resto tersebut, sementara dia sendiri belum pernah. Mereka takut dibilang kurang gaul.

FOMO inilah yang menjadi katalisator menggeliatnya beragam industri yang berbasis experience mulai dari liburan, kafe-resto, hiburan, gadget, musik, film, perawatan kecantikan, hingga wellness.

Memasuki tahun 2018 tren kearah leisure economy semakin menemukan critical mass-nya, dimana apapun bentuk konsumsi oleh konsumen Indonesia selalu dikaitkan dengan experience dan leisure.

Ketika milenial jaman now sudah berubah sedemikian rupa menjadi experience consumers, secara mendasar pula strategi Anda harus diubah. Memasuki tahun 2018, apapun bisnisnya, Anda harus mengubah pola pikir bisnis dari “goods-mindset” ke “leisure-mindset”. Anda harus menyuntikkan experience ke dalam produk dan layanan Anda