Senin, 18 Desember 2017

BRAND VALUE JAMAN NOW

Inspirasi dari wall Pak Jokowi. "Bisnis Old vs. Bisnis Now" 😊

=======

Saya sudah 27 tahun jadi pengusaha meubel. Usaha saya sampai sekarang masih berjalan. Perusahaan saya mengekspor meubel ke Eropa, Amerika, lalu sekarang banyak juga ke Korea dan Jepang. Jadi saya tahu betul seluk-beluk berusaha.

Seperti yang saya ceritakan dalam acara Entrepreneurs Wanted! di Bandung siang tadi, saya tahu betul bagaimana susahnya cari modal usaha di awal-awal, kemudian keliling-keliling mencari pembeli, mengurus perizinan yang rumit, mengisi SPT pajak, mengurus karyawan, pegawai, dan mengurusi alat-alat produksi.

Tapi, terus terang, saya sedih tiga anak saya tak satu pun yang mau meneruskan usaha saya. Kurang apa? Pabriknya ada, alat-alat produksinya ada, karyawannya ada.

Yang bikin “shock”, waktu anak sulung saya Gibran datang: “Pak, saya mau jualan martabak”. Dalam hati saya, “Waduh, jualan martabak."

Tapi kemudian apa yang terjadi? Saya terkejut, hanya dalam rentang waktu lima tahun saja "brand value" pabrik kayu yang saya bangun ternyata sudah kalah jauh dari "brand value" martabak milik Gibran. Merek usaha martabak Gibran nilainya lima kali lipat dari merek pabrik kayu saya.

Rupanya ini yang membedakan antara generasi tua dengan generasi muda saat ini. Generasi dahulu seperti saya lebih bangga jika memiliki aset besar, karyawan banyak, dan ekspor besar. Saat ini ada hal yang lebih besar nilainya yakni "brand value".

Itulah sebabnya saya tidak kaget lagi ketika tiga bulan lalu, anak bungsu saya Kaesang, juga datang dan menyampaikan: “Pak, saya mau jualan pisang goreng." Ya sudah. 😀

==========
Home / detikFinance / Detail

Senin 18 Dec 2017, 13:01 WIB

Jokowi: Sedih, Anak Saya Tak Mau Teruskan Usaha Mebel

Mukhlis Dinillah - detikFinance

Foto: Dok. ANTARA Foto/Puspa Perwitasari

Bandung - Jokowi bercerita soal kesuksesan usaha mebel yang dijalankan 27 tahun terakhir ini. Namun, ia mengaku kaget sekaligus sedih kedua putranya Gibra Rakabuming dan Kaesang Pangarep tidak mau meneruskan usahanya tersebut.

Jokowi hadir dalam acara Entrepreneurs Wanted ke 8 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin (18/12/2017). Hadir juga ribuan mahasiswa dan siswa yang tertarik untuk menjadi wirausahawan.

Jokowi mengatakan usaha mebel yang dijalaninya saat ini terbilang cukup sukses. Sebab, sambung dia, mebelnya masih rutin mengirim produknya ke luar negeri seperti Eropa dan Asia.

"Yang saya sedih anak saya enggak ada yang mau urusi usaha saya. Padahal pabrik ada, karyawan ada," ungkap Jokowi dihadapan ribuan undangan.

Namun, yang membuat Jokowi kaget putra sulungnya Gibran Rakabuming malah membuka usaha kuliner berupa martabak yang dikenal saat ini Markobar. Jokowi mengaku heran dengan keputusan Gibran saat itu.

"Yang lebih kaget anak saya pertama bilang mau jualan martabak. Saya syok saya bayangin jualan martabak," tutur dia.

Seiring berjalannya waktu, keraguan Jokowi pada usaha yang dijalankan Gibran dibayar kesuksesan putranya. Usaha martabak yang dijalankan Gibran ternyata brand value Markobar jauh lebih tinggi dibandingkan mebelnya.

"Kurang 5 tahun brand value pabrik saya dengan martabak (Gibran) 5 kali lipat lebih tinggi nilai martabaknya. Inilah saya kira pikiran anak muda iang sering banyak tidak ngerti. Kalau pengusaha dulu pabrik gede dan banyak ekspor itu bangga. Tapi sekarang yang dijual brand value," jelas dia.

Alih-alih berharap ada penerus usaha mebelnya, purta bungsu Kaesang Pangarep malah memilih membuka usaha pisang goreng. Jokowi hanya bisa geleng-geleng meski akhirnya mengizinkan Kaesang untuk menjalankan usahanya tersebut.

"Anak saya yang paling kecil, baru 3 bulan ini ngomong ke saya mau jualan pisang goreng. Karena pengalaman pertama (Gibran) sudah 5 kali lipat lebih tinggi brand value-nya saya izinkan (Kaesang)," kata dia.

Jokowi menyimpulkan dari pengalaman pribadinya tersebut, bahwa peluang usaha saat ini sangat terbuka lebar terutama untuk anak muda. Kemajuan teknologi sangat membantu para pengusaha untuk memasarkan produknya secara luas.

"Jadi kesimpulannya memang usaha sekarang sangat terbuka lebar di Indonesia. Apalagi di era ekonomi digital saat ini," kata Jokowi.(zlf/zlf)


Copyright @ 2017 detikcom
All right reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar