Senin, 27 Mei 2019

SIAPA DALANG SKENARIO 22 MEI 2019?

MAJALAH TEMPO-LAPORAN UTAMA
PAKET DALAM TAS RAKET DAN SKENARIO 22 MEI

Sejumlah tentara dan pensiunan jenderal diduga terlibat dalam pengiriman senjata untuk “demonstrasi” 22 Mei. Bermaksud melahirkan martir, ada kelompok yang menyiapkan senjata dan penembak jitu. Komandan Jenderal Kopassus mengeluarkan maklumat.

Edisi : 26 Mei 2019

SEPEKAN sebelum batas akhir penetapan hasil Pemilihan Umum 2019 yang jatuh pada 22 Mei 2019, Soenarko mencak-mencak terhadap Heriansyah, anak buahnya yang bermukim di Aceh. Bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu menanyakan alasan paket senjata dari Aceh tak kunjung dikirim ke Jakarta, padahal sudah dipesan sejak beberapa bulan sebelumnya. Heriansyah kemudian mengirimkan pesanan tersebut. Tapi, sebelum senapan laras panjang itu sampai ke tangan Soenarko, aparat mencegatnya. Menurut Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, senapan dari Aceh itu rencananya digunakan untuk menyerang aparat dan pengunjuk rasa pada 22 Mei di depan kantor Badan Pengawas Pemilu, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta. “Kalau ada yang tewas, seolah-olah aparat yang melakukan,” ujar Tito dalam konferensi pers, 21 Mei lalu.

Menurut pengakuan Heriansyah kepada penyidik, perkenalannya dengan Soenarko terjadi ketika pensiunan jenderal bintang dua yang kini berumur 65 tahun itu menjabat Panglima Daerah Militer Iskandar Muda pada 2008. Waktu itu, Heriansyah adalah informan yang juga diminta membantu pemerintah mengumpulkan senjata dari kombatan Gerakan Aceh Merdeka, seperti yang diamanatkan Perjanjian Helsinki 2005.

Hubungan dengan Heriansyah tak lekang meski Soenarko ditarik ke Bandung menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri sebelum pensiun. Kepada Heriansyah, Soenarko menitipkan mobil Toyota Fortuner putih dengan nomor polisi BL-511-VG. Kendaraan itu ditengarai fasilitas untuk Soenarko sebagai pengurus sebuah perusahaan swasta yang beroperasi di Aceh. Heriansyah pula yang menyopiri Soenarko dengan mobil tersebut manakala lulusan Akademi Militer 1978 itu singgah di Serambi Mekah.

Heriansyah menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa pada hari Soenarko bersungut-sungut soal pengiriman senjata, ia lantas mengambil senapan yang tersimpan di mobil Toyota Fortuner itu. Kemudian ia mengemas paket dalam tas raket berwarna kuning. Isinya: sepucuk M4 Carbine, dua magasin, dan peredam—persis seperti yang diperlihatkan Kepala Polri dalam konferensi pers pada 21 Mei. “Senjata itu belum pernah dipakai. Hanya Pak Soenarko yang mengetahui asalnya,” ujar Heriansyah kepada penyidik.

Heriansyah lalu menghubungi tentara berinisial BP, seorang tamtama berpangkat prajurit kepala. Mereka bersepakat mengirim paket lewat jalur penerbangan. Agar senjata itu bisa dibawa dalam pesawat, BP memalsukan dokumen pengiriman dengan surat bertanda tangan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Aceh. Hanya, ia mencomot surat format lama yang masih mencantumkan nama Brigadir Jenderal Sunari sebagai Kepala BIN Daerah Aceh. Padahal Sunari telah digantikan Kolonel Cahyono Cahya Angkasa per 26 Januari 2019.

Kolonel Cahyono enggan menanggapi layang palsu yang dipakai untuk meloloskan pengiriman bedil dari Aceh ke Jakarta itu. “Saya tak punya wewenang menjelaskan. Silakan bertanya ke pusat,” kata Cahyono. Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto menjelaskan, pemimpin lembaga telik sandi di daerah tak pernah serampangan mengeluarkan surat izin membawa senjata. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menduga senjata itu bekas konflik Aceh. “Bisa jadi itu sisa perang GAM,” kata mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia ini.

Mengantongi surat lancung pengiriman senjata, BP kemudian meminta bantuan tentara berpangkat sersan satu, berinisial L, untuk mengurus izin paket ke maskapai Garuda Indonesia di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Aceh. L juga disuruh menukar paket senjata dengan dokumen “security item”. Dalam dunia penerbangan, petugas maskapai akan menyimpan senjata di tempat yang tak terjangkau penumpang dan membekali pembawa senjata dengan formulir “security item” untuk ditunjukkan ketika ia mengambil senjata di bandara tujuan. L menerima upah Rp 300 ribu atas pekerjaannya itu. Tugas L selesai di sini.

Dokumen tersebut dititipkan kepada A, perwira berpangkat letnan kolonel, yang menumpang penerbangan pembawa paket. Tiga narasumber yang ditemui Tempo secara terpisah menyebutkan A tak mengetahui pemilik senjata sebenarnya. Ia bersedia menenteng formulir itu semata-mata karena “security item” hanya bisa dibawa oleh tentara atau polisi. Kebetulan A satu-satunya aparat dalam manifes penerbangan. Ia hanya dipesani bahwa ada tentara berinisial ZN dengan pangkat sersan mayor menunggu di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, untuk mengambil dokumen tersebut.

Setelah memastikan Letkol A membawa dokumen “security item” ke Jakarta, BP menghubungi ZN untuk memberitahukan hal tersebut. Jejak Soenarko terlacak lagi di sini. Soenarko juga mengontak ZN lewat telepon.

Menurut pengakuan ZN saat diperiksa, ia meyakini Soenarko menelepon meski tak punya nomor kontaknya. ZN memasang aplikasi Truecaller di teleponnya, yang bisa melacak profil penelepon secara otomatis ketika ada panggilan masuk. Waktu itu, tertera nama Soenarko di profil penelepon. Kepada ZN, Soenarko mengatakan ada kiriman barang atas nama dirinya. Belum sampai kiriman Heriansyah ke tangan Soenarko, polisi militer menangkap A dan ZN di Soekarno-Hatta sekaligus menyita paket tersebut.

Markas Besar TNI menolak mengomentari dugaan keterlibatan sejumlah prajuritnya dalam pengiriman senjata untuk Soenarko. “Saya tak mau memberikan informasi yang dapat mempengaruhi proses hukum,” ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi.

Meski pengiriman senjata terbongkar pada 15 Mei, baru lima hari kemudian tim gabungan polisi militer dan Polri memeriksa Soenarko. Pada Senin malam, 20 Mei, awalnya, Soenarko dipanggil sebagai saksi untuk ZN dan BP di markas Pusat Polisi Militer TNI di Cilangkap, Jakarta Timur. Menurut narasumber yang mengetahui pemeriksaan itu, Soenarko mengakui senjata yang dipaketkan dari Aceh adalah miliknya. Kepada penyidik, dia mengatakan, “Saya mau memperbaiki senjata itu, tapi memang tak ada surat-suratnya.”

Versi lain penangkapan Soenarko diungkapkan dua pejabat pemerintah. Menurut keduanya, Soenarko ditangkap di kediamannya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Dari situ, ia dibawa ke markas Puspom TNI untuk diperiksa penyidik dari Puspom dan Polri. Soenarko kini ditahan di rumah tahanan militer di Guntur, Jakarta Selatan.

Tempo sempat mewawancarai Soenarko dua hari sebelum ia ditangkap. Soenarko membantah menyiapkan skenario makar pada 22 Mei, tenggat Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil pemilihan presiden. “Masak, makar membawa sajadah, kacamata, dan masker?” ujarnya. Mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno pada pemilihan presiden, Soenarko mengatakan berniat turun ke jalan untuk memprotes hasil pemilu bersama sejumlah purnawirawan. “Kalau sesuai undang-undang kan boleh,” katanya. “Tapi, kalau mereka tak berangkat, saya juga tak berangkat.”

Berhitung soal dampak penangkapan Soenarko, pemerintah menggelar rapat di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Menurut seorang pejabat yang hadir di situ, mereka memprediksi gejolak yang muncul di Kopassus setelah kejadian tersebut. Salah seorang peserta rapat langsung meminta Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta Mayor Jenderal Eko Margiyono menjelaskan situasi di korps baret merah. Sebelum memimpin Kodam Jaya, Eko menjabat Komandan Jenderal Kopassus. “Kopassus solid,” ujar pejabat ini menirukan jawaban Eko.

Sehari setelah Soenarko ditangkap, Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal I Nyoman Cantiasa mengeluarkan maklumat. Ia mengatakan nama satuan elite TNI Angkatan Darat tersebut terseret dinamika Pemilu 2019. Menurut dia, situasi yang terjadi tak ada kaitannya dengan institusi Kopassus. Nyoman mengingatkan prajurit baret merah harus mematuhi garis komando. “Tak boleh ada satu pun prajurit yang bertindak atas inisiatif pribadi, kelompok, ataupun pihak di luar garis komando,” kata Nyoman.

Untuk mengecek kelengkapan pasukan, Kopassus sampai menggelar apel hingga lima kali sehari. Pasukan juga tak diterjunkan pada 22 Mei. Di lapangan, TNI menurunkan pasukan lain untuk membantu polisi. Kepala Penerangan Kopassus Letnan Kolonel Susilo menyebutkan satuannya disiagakan menjadi pasukan cadangan. “Penggunaannya sesuai dengan pertimbangan strategis Panglima TNI,” ujar Susilo.

|||

UPAYA mencegah jatuhnya korban penembakan dalam unjuk rasa 22 Mei tak berhasil. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan ada satu jenazah dari delapan korban tewas dalam peristiwa 22 Mei yang teridentifikasi tertembak. “Terkena peluru tajam,” ujar Dedi. Padahal, kata Dedi, polisi sama sekali tak menggunakan peluru tajam.

Hingga kini, penyelidikan polisi atas pemegang senapan yang memuntahkan peluru tersebut masih berkabut. Meski begitu, uji balistik terhadap peluru yang bersarang di tubuh korban memberikan petunjuk. Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, pengujian pada proyektil menunjukkan peluru berotasi ke kanan searah jarum jam. Adapun senjata milik polisi selalu memuntahkan peluru yang berputar ke kiri. “Diduga peluru itu berasal dari senapan buatan Olympic Arms,” tutur Moeldoko.

Olympic adalah pabrik senjata yang berbasis di Washington, DC, Amerika Serikat. Di situsnya, www.olyarms.com, seri senapan serbu M4 Carbine sebagaimana yang disita dari Soenarko dibanderol paling murah US$ 843 atau sekitar Rp 12,5 juta. “Seri itu bukan tipikal senjata untuk polisi kita,” katanya.

Moeldoko mengungkapkan, serangkaian temuan awal dari peristiwa 22 Mei, seperti tembakan kepada demonstran, mengindikasikan ada pihak yang ingin menciptakan peristiwa yang bisa memicu aksi yang lebih besar. “Skenarionya hampir mirip seperti peristiwa Mei 1998.”

Sebagian demonstran adalah massa suruhan yang dikomando dengan cukup rapi. Menurut Moeldoko, berdasarkan temu-an aparat, pedemo menggunakan mobil komando yang dilengkapi monitor untuk menayangkan pantauan kamera pengawas (CCTV) di sekitar simpang pusat belanja Sarinah. Dengan begitu, koordinator lapangan bisa memantau pergerakan unjuk rasa dan mengerahkan massa secara bergantian apabila demonstran terlihat kelelahan berhadapan dengan aparat.

Tempo yang berada di tengah pengunjuk rasa selama sekitar dua jam menyaksikan ada lebih dari seribu orang memenuhi Jalan Wahid Hasyim pada Rabu, 22 Mei. Sebagian di antaranya mengenakan masker yang menutupi setengah wajah. Kantong mata mereka terlihat diolesi odol yang dipercaya bisa menghalau efek gas air mata.

Ketika massa mulai bergerak ke arah kantor Bawaslu, ada pengunjuk rasa yang membagi-bagikan batu berukuran lebih besar daripada kepalan tangan pria dewasa kepada rekannya. Sebagian membawa tongkat kayu. Mereka mengomando demonstran untuk maju dan meneriakkan “serbu!” berulang-ulang. Saat polisi pasif, orang-orang yang sama mengajak massa kembali menyerang. “Pelurunya udah habis. Ayo serang!” kata salah seorang demonstran.

Pemerintah sebenarnya sudah mendeteksi bahwa demonstrasi tersebut bakal berujung rusuh dengan menciptakan martir. Polisi mendapat informasi bahwa ada suatu kelompok yang berencana menggunakan penembak jitu, sebagaimana diungkapkan juga oleh Moeldoko. Kelompok tersebut secara khusus menugasi tim kecil mencari senjata dan menyiapkan eksekutor.

Mendekati 22 Mei, terdeteksi setidaknya dua sniper sudah bersiap. Mereka adalah desertir yang akan ditempatkan di salah satu gedung dalam radius satu kilometer dari kantor Bawaslu di kawasan Sarinah. Sejak pengiriman senjata Soenarko terbongkar, jejak calon eksekutor ini raib.

Moeldoko mengatakan pemerintah bertekad mengusut tuntas auktor intelektualis di balik kerusuhan 22 Mei. “Kami terus memantau semua pergerakan untuk menjaga keamanan negara,” ujarnya.

RAYMUNDUS RIKANG, STEFANUS PRAMONO, DEVY ERNIS, AJI NUGROHO

Sabtu, 18 Mei 2019

OBAT NATURAL UTK KANKER

Jika ada anggota keluarga atau kenalan yang kena kanker dan sudah buntu jalan penyembuhan, tidak punya dana, sebaiknya pakai resep ini. Seorang pasien kanker bernama Ibu Carla yang sudah mulai disembuhkan yang menyebarkan resep ini & dia berkata, sering saya lihat orang CA meninggal bukan karena kankernya tapi karena effek samping kemo yang sangat keras membuat kondisi pasien menjadi tambah lemah setiap kali sehabis kemo. Sering yang sudah sembuh tulangnya menjadi osteoporosis atau rapuh (termasuk gigi) karena kerasnya radiasi/penyinaran juga obat-obatan kemo.

Berikut ini adalah obat kanker dari bahan alami yang bisa Anda buat sendiri di rumah.

Bahan-bahan:
1. 150 gr
Kunyit Putih
2. 150 gr Kunyit Biasa
3. 250 gr Biang Kunyit
4. 25 gr Jahe Merah
5. 100gr Jahe
6. 125gr Temu Ireng
7. 125gr Temu Putih
8. 2-3bh Pinang Muda (hijau)
9. 15-21lbr daun sirih (jumlah tergantung besar kecil daun sirih)
10. 30 gr Asem Jawa
11 Gula Batu (sesuai selera)

Cara buat obatnya:

1) Bersihkan, sikat, cuci, lalu dikeprek bahan-bahan segarnya
2) Rebus dgn 3.5L air dalam panci khusus utk masak jamu/obat cina/enamel
3) Sampai tinggal 2L air
4) Diminum pagi - siang - malam seperti jamu/air biasa, 2L jatah minum utk 2 hari
simpan d kulkas
5) Kalau pancinya kecil boleh direbus dgn 2 L air sampai 1 L utk 2 x rebus
Semoga Bermanfaat buat kita semua..

Minggu, 12 Mei 2019

DESIGN YOUR BRAND: Brand Development Strategy


Brand Development Strategy: A Step-By-Step Guide


 by ALICE JACKSON   Tweet - March 11, 2019 in BUSINESS BRANDING - 9 min read

Last updated on April 26th, 2019

It doesn’t really matter how you got into the business world. If you’re a part of it, you’ve almost inevitably had some experience with brand development. Even if it was at a corporate or personal level, even if you weren’t actually aware of it, you must have done it. Brand development is how we communicate ideas and values about our businesses and ourselves. We can define it as a process which includes any and all activities that lead to forming a specific image in the eyes of the customers about a company or a person. Before we get into all the specifics of the “how”, let’s briefly consider the “why”.

Why Is Brand Development Essential?

Marketing is all about communicating with your audience, and brand development is a very important part of that. It is a consequence of your marketing endeavors. Besides, it is a process so complex that goes deep into the core of any business, branching through every single aspect of it.
It is an ongoing process. You’ll never get to say that you have finished developing your brand development strategy. It doesn’t work that way. That’s why most business owners ponder a lot on how to develop a brand.

How Does Your Brand Influence Your Business?

Your brand exists in the mind of the people. How they think and feel about it will have a huge influence on a lot of things. Whether they’ll make the shift from audience to customer depends on your brand value in their minds. Will they keep coming back to your products or services? It depends on your brand reliability.
Whether they will share your story with their community depends on how happy they are with your product. Thus, we can further conclude that branding plays an important role in increasing your value. Furthermore,  it expands your customer base and promotes loyalty within it.
Let’s assume that you’ve already completed step zero, which would be deciding on a product or service you’re going to sell. We’re going to explore the rest of the steps, one by one, each of them describing a key aspect of the process.

Here Is A Brand Development Strategy: A Step-By-Step Guide

01. Identify And Examine Your Target Audience

You know what you’re going to sell, and you have a good idea of what you’d like to say. However, you need to understand who exactly needs to hear it. The opinions of your target audience are the ones which are most relevant because they are going to affect both your business as well as brand development in a most relevant and direct way.
Try to think of as many characteristics of your potential customers as you can. This can include, for example, sociodemographic categories, behaviors, interests, values and so on. After that, try to validate your assumptions through research, both online and offline.
You can acquire data by exploring relevant forums, social media, conduct surveys. Obviously, you will do these all with the end result of creating a detailed customer persona which will guide your future marketing and branding strategies.
The idea is that once you have a detailed profile description of people who would be interested in buying what you’re selling, you’ll have a better understanding of how to approach them and how to build a positive image in their mind about what you’re doing.



02. Define Your Mission And Your Vision

In business, every activity has or should have a goal, and the common goal that all of your combined business dealings are supposed to achieve is defined as your mission statement. There has to be a clear reason for getting into a business, other than to simply “make money.”
However, the reason has to resonate with your target audience. Maybe you’re trying to solve a specific problem or improve the well-being of a specific group with what you have to offer.
What and how will things look like once you’ve achieved your goal is called a vision statement. While you’ll be using your mission to appeal to people’s values and beliefs, you will use your vision to make a connection with people’s hopes and dreams.
These short statements should become a foundation for your branding process because all activities that follow need to be in line with them to some extent. Aside from telling you what you should do, they can also tell you what not to do.
If you’re, for instance, a company that is looking to fight against global warming, you can’t get involved or sponsor organizations. These types of discrepancies have the potential of degrading and, in some cases, ruining your reputation.

03. Identify And Analyze Your Competition

Competitive analysis is the process of evaluating the behavior of your competitors in order to get a better idea of their positioning on the market and activities which allowed them to do so.
You’ll be looking at their content which can be anything from their website descriptions to blog posts to PR statements, and drawing conclusions about how that is helping them achieve their branding and business development goals.
In order to get the best results, try to always go one step further in your analysis. If you’ve spotted a specific action that has brought results, try to figure out what the underlying problem they were trying to resolve. What were the exact conditions which allowed for their activity to boost their brand status?
Once you see what’s behind the curtain, you might find inspiration to respond to similar topics of discussion in a way that fits best with your mission and your vision. Don’t neglect the information about your competitor’s mistakes. Sometimes analyzing failures and mishaps can be just as useful.
Lastly, make sure to avoid imitating or directly copying what your competitors are doing at all cost!

Recommended Reading:

18 Emerging Graphic Brand Identity Trends In 2019


Social Media Statistics 2019 To Help You Boost Small Business Brand


Rebranding Strategies For Your Communication Business Domain


04. Define Your Identity – Name And Logo Design

Usually, when people think of the term brand, this is the step they have in mind. It’s easy to understand why some believe it’s the most important aspect of brand development strategy. However, not making the proper foundation for it would be the equivalent of throwing darts with a blindfold on. It doesn’t make sense and it is destined to end poorly.
Keeping in mind everything that you’ve discovered and determined in the previous steps, try to think of a name that’s memorable, concise and rationally connected to the product or the service you’re providing. Once you’ve firmly decided how people are going to call you, you can move on to logo design.
To create a logo is cheaper and more accessible throughout the years, but for best results, you’ll definitely want to consult a professional. These are the kind of investments that are difficult to put a price on because you can never know what you could’ve done with a better logo, but you should never experience the downfall of having a bad one. You can read more about how to develop a logo design that will boost your sales, here!
You can create a logo on your own, using Designhill’s Logo Maker tool. The AI enabled tool offers you image and icon suggestions. You can choose fonts and colors according to your choice. These logo designs will be perfect for creating a brand identity that people remember.

05. Adapt Your Marketing Strategy And Find Your Voice

Now that you’ve completed all of the previous steps for brand development strategy, it’s time to think of the bigger picture and act accordingly. The colors and the style of your logo will determine the overall look of your brand, meaning they should be reflected in all aspects of your business.
Your product, website design, social media page – everything will need to be aligned to match that initial intention, in order to achieve consistency and to build positive associations in the minds of your customers.
Another important aspect of brand development strategy is adjusting and planning your content so that it will align with your mission and vision statements. Finding your brand voice is an essential component of this step because it will guide all of your present and future marketing activities.
All of your content will need to be in line with what you’ve defined as your voice. That means things like your website design and copy, product descriptions, social media posts, even podcast interviews. Naturally, all these need to be produced with a specified set of ideas in mind. You can follow this handy guide to creating a brand identity.



Final Thought

Once you’ve understood each and every step of the brand development strategy, you need to consider their interconnected nature. These phases are an interwoven network, bound together in such a way that doing the work in one area will give you ideas about several others.
The main takeaway is that you should not be afraid to go back a step if you feel it’s necessary. You might have a great vision or a noble mission. However, if you can’t find a target audience for what you’re selling, you’ll have to make some changes to the previous step.
Sometimes, you can get the best results if you combine steps or work on a couple of them simultaneously. For example, analyzing the content and activities of your competition can tell you a lot about your target audience, and vice versa.
Always remember that if things don’t seem to go quite the way you planned, there is absolutely no point in getting discouraged. Rebranding is always an option and sometimes, even the biggest of companies need to reach for that lifebelt. If you’re thinking of going down that road, make sure to check out and follow these 9 golden rules of rebranding your business.


Alice Jackson 

a.k.a Alice

Alice Jackson is a business consultant, blogger, social media enthusiast, online market analyst, amateur designer and an avid author at Designhill. She has written on several topics including social media marketing, SEO, content marketing, startup strategies and e-commerce. When she’s not writing, she loves spending her time reading romantic novels, Connect with her on Twitter: @jackson_alice1

CONTACT

 

POSTS

85

More In Business Branding


More By Alice Jackson


Top 50 Online Business Tools For Entrepreneurs In 20194 months ago


How Artificial Intelligence Is Affecting The Way We De ...4 months ago


11 Unique Branding Ideas To Consider In 20195 months ago


10 Best Ways To Promote Your Music Band In 20195 months ago


9 Golden Rules Of Rebranding Your Business1 year ago


7 Customer Centric Habits To Improve Your Business Stra ...1 year ago


Top 4 Email Marketing Elements For Faster Business Grow ...2 years ago


5 Business Promotion Methods For A B2B Organization2 years ago


Top 10 Tips For Promoting An Architectural Design Busin ...2 years ago


13 Tips For Building A Successful Internet Business Tha ...2 years ago


How To Market Your Vintage Car Business2 years ago


9 Promotion Ideas For A Wedding Service Business2 years ago


How To Promote A Pharmaceutical Business?2 years ago


Top 10 Tips For Promoting A Photography Business2 years ago


10 Marketing Tips To Promote Your Cosmetic Brand Effect ...2 years ago


See all Business Branding

Getting Graphic Design Has Never Been Easier!


Designhill allows you to source high quality graphic design at an affordable price. Just tell us what you need, post a project and get dozens of designs to choose from.






Kamis, 02 Mei 2019

PENDIDIKAN ERA DIGITAL: INTERAKTIF, SOLUTIF, MANDIRI, LITERASI DIGITAL


Kamis 02 Mei 2019, 23:13 WIB


KEIN: Pendidikan Era Digital Harus Beri Perhatian ke 4 Hal

ega - detikNews

Jakarta - Revolusi industri keempat sudah di depan mata. Dunia pendidikan Indonesia tak bisa tutup mata dan tetap menggunakan paradigma lama. 

Ketua Kelompok Kerja Industri Kreatif Komite Ekonomi Industri Indonesia (KEIN) Irfan Wahid mengatakan, pendidikan di era digital harus fokus pada PROSES, POLA PIKIR, pilihan PROFESI pasca sekolah yang mulai bervariasi, dan literasi digital.

"Zaman sudah berubah. Semua sektor mengalami disrupsi. Pola pendidikan juga berubah. Dulu, pendidikannya konvensional. Sekarang menjadi lebih komunal karena sumber pengetahuan tak hanya dari guru dan satu arah," kata Ipang Wahid, panggilan akrab Irfan Wahid, Kamis (2/5/2019). 

Paling tidak, kata Ipang, ada empat hal yang perlu diberi perhatian khusus oleh para pendidik dan stakeholder.

Pertama, INTERACTIVE LEARNING dalam pola pengajaran. 
(Discussion, Self Searching Information , Sharing Experience, Workshop, Trial Implementation / Experimental, Evaluation)

"Budaya pengajaran yang searah sudah sangat ketinggalan zaman, karena sumber pengetahuan sekarang bisa dari mana saja. Budaya ini akan membuat generasi baru ke depan terbiasa mempertahankan sikap dan sanggup berargumentasi. Juga terbiasa mencari dan menguji pengetahuan yang mereka dapatkan," katanya.

Siswa yang lahir dari interactive learning, kata Ipang, justru lebih memiliki imunitas terhadap hoaks. Sebab, mereka tidak gampang percaya. Akan selalu mengujinya.

"Dulu, tak semua orang bisa mengakses sumber pengetahuan. Sekarang, sumber bisa dari mana saja. Ketika sumber melimpah, maka kualitas konten-termasuk di dalamnya akurasi, kredibilitas, dan reputasi-yang akan menentukan," kata Ipang yang merupakan putra KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) sekaligus cicit pendiri NU KH Hasyim Asyari. 

Yang kedua, kata Ipang, adalah menanamkan pola pikir kreatif sejak dini. Anak-anak harus diajari bahwa mereka bisa menyelesaikan persoalan dengan banyak cara. Dan dalam semua proses pemecahan masalah, semua metode dihargai. PROBLEM SOLVING ORIENTATION

"Tujuannya, men-stimulate terobosan-terobosan baru, (INNOVATION)" ujar Ipang yang merupakan sosok di balik sejumlah iklan politik Jokowi yang kerap viral.

Ketiga, kata Ipang, adalah berwirausaha (ENTREPRENEURSHIP) sejak dini. Mindset wirausaha harus ditanamkan karena melatih anak-anak untuk mampu berpikir mandiri secara kreatif. Apalagi, di dunia digital, startup tumbuh sangat pesat. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia dari sektor kreatif pada 2018 saja sudah tembus Rp 1.000 triliun.

"Tren anak sekarang adalah memiliki start up sendiri. Terlepas dari masih minimnya startup yang sukses. Tapi, fenomena ini bisa menumbuhkembangkan budaya mandiri dan kewirausahaan. Ujungnya, apalagi kalau bukan bisa sukses menjadi UMKM yang berhasil. Mereka juga harus paham bahwa paradigma entrepreneurship saat ini yang sedang berkembang pesat adalah sharing economy," katanya.

Keempat, kata Ipang, LITERASI DIGITAL. Semua anak mulai dari kecil hingga besar harus melek digital. Sebab, sekarang semua hal sudah berplatform digital.

"Karenanya pendidikan, baik umum maupun pesantren, harus sudah mengajarkan mata pelajaran yang berhubungan dengan literasi digital. Baik itu dengan kemunculan artificial intelligence, bitcoin, cryptocurrency, virtual reality, dan lain lain," katanya. (ega/ega)