Senin, 05 September 2011

Minal Aidin Wal Faidzin : "Lebaran adalah Hati yang Baru, bukan Show Off Barang Baru"

Jakarta, 1 September 2011

Di hari Idul Fitri ini, saya dan sekeluarga mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin. Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Semoga kita semua telah melewati bulan Ramadhan dan Idul Fitri dengan khusyuk dan menemukan banyak pembelajaran sehingga menjadi manusia yang lebih baik di masa mendatang.

Berikut adalah sedikit sharing kami di koran INDOPOS, 1 September 2011.
"Lebaran artinya memiliki Hati yang Baru, bukan memiliki Barang Baru untuk di Show Off"


koran INDOPOS, 1 September 2011


"Tidak ada persiapan apa-apa bagi kami sekeluarga di Lebaran ini. Hanya siap-siap saja ditinggal oleh para pembantu dan baby sitter pulang kampung".
"Setiap lebaran kami pada umumnya berlebaran di Jakarta, karena nenek dan ibu mertua saya ada di Jakarta. Orang tua saya dari Malang juga biasanya akan berlebaran di Jakarta karena keluarga pada umumnya ada di Jakarta"

Lebaran adalah suatu momen yang 'memaksa' kita untuk dapat memaafkan dan meminta maaf pada orang lain. Ibadah kita di bulan Ramadan satu bulan penuh dan di Idul Fitri, semuanya adalah satu kesatuan.
Ini adalah suatu pelatihan buat kita untuk menjadi manusia yang lebih baik. Manusia yang sabar, taqwa pada Allah SWT, terkontrol, lebih tenang dan rendah hati (karena menyadari besarnya kuasa Allah SWT).

Lebaran bagi keluarga kami bukan berarti harus semua baru dan berfoya foya. "Jadinya malah jadi riya' kan?"
 Jadi tips untuk mengelola keuangan pada waktu lebaran adalah hilangkan persepsi di Lebaran itu harus selalu beli barang baru.

Selain itu, justru di bulan Ramadhan ini , orang harusnya bisa menabung lebih karena telah menerima THR (Tunjangan Hari Raya). "Simpan saja dananya dan diinvestasikan untuk membeli rumah, emas, tanah atau aset lainnya".

"Kita harus tahu, bahwa lebaran itu artinya hati kita yang harus baru, bukan punya barang baru".