Pengusaha muda Sandiaga Salahudin Uno mendorong para calon pengusaha dan mahasiswa entrepreneur untuk tetap optimistis menyikapi prospek ekonomi Indonesia ke depan. Menurut founder PT Saratoga Investama Sedaya itu, ekonomi Indonesia akan terus membaik dan memberikan kesempatan kepada pengusaha untuk berkembang.
Pengusaha yang akrab disapa Sandi ini membeber data, ekonomi Indonesia saat ini berada pada urutan 16 besar dunia. Ada senilai 50,5 triliun rupiah peluang pasar yang bisa digaet dari sektor layanan konsumen, agrobisnis, perikanan, sumber daya dan pendidikan. Pasar itu sebagian besar ada di perkotaan dan dimiliki oleh 48 juta konsumen kelas menengah.
”Sejumlah 83 persen populasi perkotaan menyumbang 74 persen dari gross domestic product,” ungkap Sandi ketika menjadi pemateri Seminar Nasional Entrepreneur Fest 2015 hasil kerja bareng MW Universitas Brawijaya dan GenerasiMudaID, Jumat (4/12/2015).
Bahkan, Sandi memprediksi pada 2030 nanti, ekonomi Indonesia ada pada peringkat 7 dunia dengan sekitar 135 juta konsumen kelas menengah dan 1,8 miliar US dollar peluang pasar. Untuk peluang pasar sebesar itu, ada di sektor layanan konsumen, agrobisnis, perikanan, sumber daya, dan pendidikan.
Kita negara agraria masih mengimpor pangan. Mengapa? Kita juga masih Impor Garam. Ironis.
Masih sering mati lampu di sumber batu bara di Kalimantan. Ironis.
Kenapa nggak kita jualan bantu Javara?
Kalau dikemas dg baik bisa bersaing di pasar ekspor.
Mengembangkan usaha dg kemitraan. Sharing Economy.
Gak punya modal dan gak mau pinjam bank. Solusinya BERMITRA.
Tokopedia menggabungkan Passion dan Teknologi, bermula keinginan untuk memfasilitasi orang untuk membuka usaha sekarang ditaksir 10 miliar dolar.
Tapi kita kurang dg model yang produk massal.
Produk2 yang berbasis Halal.
1.6 miliar orang dunia takut ini halal atau tidak.
Kurang dari 3 tahun. Nilai 1 miliar dolar.
Akan mengadopsi teknologi di Pasar Tradisional. Happy Fresh, Groceria akan antar ke masyarakat
70% masyarakat masih mau ke pasar tradisional. Produk2 Unilever Indofood ada di sana.
Smart Cities. Kesehatan. Pendidikan.
Kembangkan Industri Logistik.
Belum berjalan 1 tahun..
Jasa restrukturisasi. Mampu mengelola human resources. Take over pabrik alat2 otomotif. Modalnya Reputasi, Network dan Keahlian.
Pasar Tradisional maju?
Ekonomi Rakyat tumbuh.
Mahasiswa akan maju.
Selain harus optimistis dan pantang menyerah, Sandi menyarankan agar selalu berpikir out of the box. Lalu carilah mitra yang bisa saling berkomitmen.
Kita harus selalu bisa mengukur dampak usaha kita.Punya inovasi Produk Susu Listrik. Menang Award. Dari Brawijaya. Karena sedih ayahnya produknya banyak yg busuk dalam 7 hari.
Dikejutkan dg listrik. Bisa bertahan lebih lama.
Kebanggaan kita berapa orang yang bisa bekerja dg kita. Berapa orang yg kena dampak positif usaha kita. Hitung dampaknya.
”Dan jangan lupa, what ever you do, make it count,” saran pengusaha kelahiran Pekanbaru tahun 1969 ini.
Sebelum mengakhiri paparannya, mantan Ketua Umum HiPMI 2005-2008 ini memberikan sedikit gambaran tetang peluang sektor usaha yang kebal krisis. Ada empat sektor yakni industri kreatif, tekstil berbasis pasar ekspor, pariwisata, dan teknologi digital. ”Apa yang ditunggu, besok pun juga belum tentu ada jaminan. Ayo jadi pengusaha,” ajak Sandi. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar