Sabtu, 11 Agustus 2018

Si Donatur 1T mas Sandiaga

Donator 1 T BukanSandiaga,
Dia Hanya Penyalur

Gerindra bisa mendelegasikan dua kadernya jadi capres dan cawapres bukan sebuah keajaiban?
Bagaiamana mgkn mereka yg selama ini memainkan politik identitas tdk mendengarkan ijtima ulama?
Ada apa PAN yg awalnya keukeh mengajukan nama UAS jadi luluh?
Kenapa juga PKS yg menyodorkan 9 pendekarnya tak satupun dipilih?
Terakhir Demokrat yg menawarkan si bocah ajaib juga tak digubris?
Kalo ego masing2 partai pengusung yg dijadikan pertimbangan, mengapa juga nama Jenderal purnawirawan Gatot Nurmantyo yg non partai dan lebih moncer di beberapa survei dimana sejak awal menjalin komunikasi dgn kubu Prabowo juga tdk dipilih?

Tiba2 Sandiaga Uno yg notabene satu partai yg tdk terdengar di survei2 cawapres bisa jadi cawapres Prabowo?
Sedinamis dinamisnya politik pasti ada yg melatarinya.

Yg menjadikan semua itu bisa dicerna akal sehat, cuitan petinggi demokrat ttg jenderal kardus dan mahar rekom senilai 500 milyar untuk masing2 PAN dan PKS.

Sah2 saja jika ada yg bilang dlm politik tdk ada makan siang gratis. Kalau diartikan bagi2 jabatan masih bisa maklumi. Tapi jika ini menyangkut kedaulatan negara jelas akan jadi persoalan besar. Negeriku cuma dihargai 1T lebih murah dibanding harga seorang CR7 saat dibeli Juventus.
Kalau cuitan petinggi demokrat benar, siapa sebenarnya Bos pemilik 1 T tsb?
Mengapa ini penting untuk di ketahui. Kalau boneka2 ini menang semua kebijakan2 negara ini akan bergantung kepentingan si Bos.
Masih ingat rekaman PAPA MINTA SAHAM dimana didalamnya ada obrolan seorang mafia migas  menggelontorkan 500 milyar untuk membantu pasangan Prabowo-Hata Rajasa di pilpres 2014?
Masih ingat komentar Prabowo agar Indonesia menghormati Amerika, justru disaat pemerintah RI berjuang merebut saham mayoritas PT. F I ?
Bisa jadi semua kebijakan ttg Freeport àkan direvisi, Rokan 2021 tdk jadi kembali kepangkuan anak negeri, Blok Masela tdk 100% di kelolah Pertamina.
Jadi jika anda percaya pada janji mereka yg akan menjaga kedaulatan NKRI sama saja anda percaya propaganda Jepang sebagai saudara tua saat menginjakan kakinya di bumi pertiwi.

Jika cuitan Andi Arif hoax dan fitnah tdk ada alasan bagi PAN dan PKS untuk tdk membawa kasus ini ke ranah hukum krn ini menyangkut nama baik partai mereka.
Tapi saya yakin PAN dan PKS tdk akan membawanya ke ranah hukum, bukan krn Demokrat sdh satu gerbong dgn mereka tapi krn mereka menghitung resiko pengadilan yg bisa membuat benderang apa yg sebenarnya terjadi. Krn (sekali lagi) kalaupun cuitan Andi Arif benar, kalau  cuma Banwaslu saja yg menangani akan sulit membongkar dan membuktikannya, krn ini 'permainan' kelas tinggi.
Bahkan keputusan Sandiaga Uno sebagai petinggi teras partai Gerindra rela keluar dari partainya untuk bergabung dgn PAN sesaat sebelum pencalonannya bisa jadi alibi pengaburan.

Satu2nya cara agar sumber daya alam ini tdk dijarah asing lagi. Kita perjuangkan dan kawal kemenangan Jokowi yg berpasangan dgn Kyai Ma'ruf.

Lawan kita bukan cuma Bowo-Sandi (Bosan). Kalo cuma Bosan bukan kelasnya Jokowi.
Lawan kita pemilik 1 T yg mau 'membeli' negeri ini.

Dirgahayu Negeriku,
MERDEKA LAGI INDONESIAKU...!!

https://www.facebook.com/groups/464399333932365/permalink/678131559225807/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar