Rabu, 13 Mei 2020

PEKERJAAN TERDISRUPSI dan KEHADIRAN AI dalm Hidup Manusia

*Disrupsi AI: Apa yang Lenyap 10 Tahun ke Depan?*


Tahun baru 2020 tak hanya menandai pergantian tahun dari 2019 ke 2020, tapi juga pergantian dekade memasuki 2020an. 

Dekade 2020an adalah masa yang krusial dalam sejarah peradaban umat manusia karena di dekade ini untuk pertama kalinya akan terjadi penggantian massal pekerjaan-pekerjaan yang selama ini dilakukan manusia oleh robot yang digerakkan oleh Artificial Intelligence (AI). 

Namun AI tak hanya “membunuh” jutaan produk, bisnis, industri, dan pekerjaan yang out–of–date, namun juga sekaligus “melahirkan” jutaan yang baru dan promising. “the fall, and the rise“. 

Coba bayangkan kita sedang merayakan pesta kembang api di malam tahun baru 2030. Dan barangkali hal-hal berikut ini bakal terjadi: 

#1. Chatbot berbasis AI kini telah digunakan oleh bank-bank besar di tanah air menggantikan petugas callcenter dan customer service. Seiring murahnya layanan ini, semua industri akan menggantikan layanan pelanggannya dengan layanan chatbot yang makin cerdas, murah, dan handal. Lonceng kematian bagi petugas call center. 

#2. Profesi sekretaris bakal punah karena sejak 2017 Personal Virtual Assistant (PVA) berbasis AI maju pesat dikembangkan oleh Amazon (Alexa), Apple (Siri), Google Assistant, hingga Samsung (Bixby). PVA akan terus disempurnakan sehingga nantinya setiap orang akan memiliki sekretaris pribadi yang menjalankan perintah mulai dari memesan tiket di Traveloka, memilihkan film di Netflix, mengurus SIM dan KTP, hingga memesan barang di Tokopedia. 

#3. Profesi sopir makin tak dibutuhkan dengan kehadiran kendaraan yang dapat berjalan dengan sendirinya tanpa perlu pengemudi sama sekali. Hanya dengan perintah suara atau bahkan tanpa perintah sama sekali, mobil akan bisa menelusuri jalan-jalan secara otonom. Self-driving vehicle kini terus-menerus disempurnakan ekosistem AI-nya, sehingga sudah menjadi moda transportasi massal sebelum kita melalui malam Tahun Baru 2030. 

#4. Begitupun profesi kasir akan kian langka karena gerai ritel semacam Indomaret atau Alfamart bakal mengadopsi konsep autonomous retail seperti Amazon Go. Akan kian banyak supermarket, minimarket, conveniencestore (kalau masih ada) yang mengaplikasikan computer vision yang memungkinkan konsumen keluar-masuk gerai tanpa harus antri bayar di depan kasir. AI akan tahu konsumen mengambil produk yang mana, harganya berapa, dan langsung mendebetnya ke virtual accountkonsumen.  

#5. Barangkali akan makin banyak kurir yang menganggur karena drone yang digerakkan AI bakal mengantar paket atau barang dengan efisien, presisi, dan super murah. Menjelang tahun 2030 kita bakal menyongsong era “satu miliar drone” yang berseliweran mengantar barang di udara kita. 

#6. Pekerja pabrik kian terpangkas. Mengaplikasikan AI untuk 3D printing bakal menghasilkan revolusi “additive manufacturing”. Produksi barang menjadi demikian presisi, betul-betul zero–defect, dan super-cepat. Mesin-mesin manufaktur akan bisa mengambil keputusan sendiri karena data yang di-feeding ke algoritma AI memungkinkannya “belajar” dan mengambil keputusan sendiri. “Welcome ghost factory.” Pabrik dimana tak satupun pekerja ada di dalamnya.

#7. Pekerja gudang akan banyak yang menganggur karena robot bermesin AI akan melakukan pekerjaan operasional di gudang selama 24/7 non-stop tanpa perlu lagi bantuan manusia. Mereka mulai menggantikan buruh gudang dalam memindahkan dan mengatur penempatan barang untuk meminimalisir human error dan mendongkrak produktivitas. Konsep “ghost warehouse” (gudang tanpa satupun tenaga manusia) akan menjadi mainstream di dekade 2020an. 

#8. Profesi petani kini tidak menarik dan semakin terpuruk ketika agriculture drone mendominasi industri pertanian menggantikan peran petani. Agriculture drone adalah salah satu bentuk unmanned aerial vehicle (UAV) yang berfungsi menggantikan manusia dalam memantau, mengontrol, dan mengelola tanaman pertanian dengan jauh lebih efektif, efisien, presisi, dan tanpa pernah kenal capek. “The death of farmers” 

#9. Profesi penerjemah dan kursus bahasa asing bakal terancam. Pasalnya AI juga bakal mampu melakukan penerjemahan berbasis percakapan (speech-to-speech translation), bukan hanya berbasis teks. Artinya, jika ada bule berbicara dalam bahasa Inggris, maka wearable device berbasis AI yang dipasang di telinga Anda bisa langsung menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dalam bentuk ucapan secara real time.

#10. Celakanya profesi guru pun tak luput dari incaran “malaikat pencabut nyawa” AI. Ya, karena robot berbasis AI dapat menjadi pengajar dan sepenuhnya menggantikan guru manusia. Teaching robot yang digerakan AI ini bisa berinteraksi secara natural dengan murid, bisa membaca ekspresi wajah murid, menguasai puluhan bahasa, lebih sabar dan tekun. Dan karena otaknya komputer yang tersambung ke cloud, maka tentu saja ia jauh lebih cerdas dari guru manusia paling cerdas sekalipun.

#11. Di sektor perbankan, analiskredit juga semakin tidak dibutuhkan ketika machine learning (ML) modeling platform bakal merevolusi metode credit scoring dalam memotret risiko kreditor secara holistik, efisien, dan presisi. Mesin akan ML mampu adaptif dan “belajar” secara intuitif terhadap big data nasabah yang di-feedingkepadanya. Persetujuan kredit bisa demikian presisi dan bisa dilakukan secara real time. 

#12. Dokter konvensional semakin berkurang perannya ketika dengan predictive analytics AI akan bisa meramalkan bahwa seseorang bakal terkena kanker, misalnya, jauh sebelum penyakit mematikan itu datang. Sehingga berbagai upaya pencegahan bisa dilakukan, katakan 10 atau 20 tahun sebelum kanker terjadi. Inilah yang disebut predictive care.

#13. Secara massal AI mulai menggantikan pekerjaan kognitif yang berpola seperti akuntan, pengacara, wartawan, apoteker, peneliti, hingga analis saham. Pekerjaan manusia yang mengandalkan analisa dan olah data akan tergantikan, karena AI mampu melakukannya secara lebih cepat, presisi, nir-bias. 

#14. Namun menyedihkannya, tak hanya pekerjaan-pekerjaan kognitif, AI pun mulai bisa menulis novel sekelas karya JK Rowling, komposisi musik sekelas gubahan Lennon-McCartney, atau menulis skenario film sekaligus menyutradarainya. Bahkan Brad Pitt pun akan tergusur oleh CGI (computer–generated imagery) sebagai aktor (lihat: film Avatar dan terakhir Alita: Battle Angel). Pekerjaan seniman pun di ujung tanduk.

#15. Tentara juga di ambang kepunahan, karena mereka akan tergantikan oleh robot seperti di film Iron Man yang bisa mengendalikan dirinya sendiri tanpa campur tangan manusia. Deep learning memungkinkan “soldier robot” melakukan analisis situasi, menghitung kekuatan lawan, dan kemudian mengambil keputusan penyerangan secara mandiri tanpa sedikitpun intervensi manusia. Perang tak lagi antara manusia vs manusia, tapi antara robot vs robot.

#16. Teroris dan disiden bakal tak berkutik dan akhirnya punah. Cina menggunakan pemindai wajah (facial recognition) berbasis AI yang memungkinkan pemerintah mengawasi setiap gerak-gerik warganegaranya, di manapun, kapanpun. Secara agresif Cina mengembangkan jejaring kamera pemindai wajah dengan menggunakan teknologi biometrik sehingga tak satupun warganegara yang bisa luput dari pengawasan pemerintah. Welcome the era of government surveillance.

#17. Bisa jadi profesi petinju, pegulat, atau atlit UFC kian tak populer karena tersaingi oleh robot olympic yang lebih seru dan sangar. Pertarungan dua humanoid robot hingga mati dapat menjadi olahraga dan hiburan baru dalam perkembangan teknologi di masa depan. Hal tersebut dapat menggantikan pertarungan antar petinju. Menciptakan hiburan baru kepada masyarakat yang diwakili oleh robot.

#18. Nasib sial juga akan menimpa salah satu industri tertua yaitu prostitusi. Sexbot berbasis AI akan menggantikan PSK untuk memuaskan orgasme setiap pelanggannya. Harmony by RealDoll adalah salah satunya. Sexbot pertama di dunia ini bisa berbicara sensual, mendesah, berkedip menggoda, dan memahami emosi/kepribadian setiap pria pelanggannya karena diperlengkapi self–learning software. 

#19. Di bidang transportasi, mobil bensin dan disel (internal combation engine) pelan-pelan akan lenyap tergantikan oleh mobil listrik (electric vehicle) seperti Tesla, mobil nir-sopir (autonomous vehicle) seperti Google Waymo, bahkan taksi terbang (electric vertical take-off and landing e-VTOL) Vehicle seperti Uber Air. 

#20. Minimarket, supermarket, hypermarket akan kian tergusur karena kita tak perlu shopping lagi. Lemari es kita di rumah bakal dipasangi computer vision sensor yang bisa memindai dan memonitor apakah persediaan susu, daging, atau sayur kita masih cukup. Begitu habis maka ekosistem AI akan “memerintahkan” vendor produk-produk tersebut untuk mengirim barang-barang yang telah habis tersebut. Semuanya berlangsung secara otomatis tanpa campur tangan manusia. Kita akan memasuki era “zero–click shopping”. 

#21. Akademi dan universitas konvensional akan tutup tergantikan instructional tutorial system (ITS) yang mampu memberikan instruksi dan feedback pembelajaran secara customised ke mahasiswa tanpa ada campur tangan pengajar manusia. Dengan ITS pembelajaran akan berlangsung secara one–to–one, personalized tutoring tidak massal di kelas seperti sekarang. Teknologi MOOCs akan terus diperbaiki dengan memanfaatkan AI (natural language processing, machine learning, semantic web, social/emotional computing) untuk menyempurnakan learning experienceterbaik. 

Kata Prof. Clayton Christensen, pencipta teori disruptive innovation di tahun 2017: “50% of the 4,000 colleges and universities in the U.S. will be bankrupt in 10 to 15 years.” 

 

30 JOBS WILL BE KILLED BY AI

Survei McKinsey (2017) menunjukkan sampai dengan 10 tahun ke depan sekitar 800 juta pekerjaan akan hilang oleh dampak otomasi yang digerakkan oleh AI. Berikut ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang sebagian atau sepenuhnya bakal tergantikan oleh AI: 

1. Bank Tellers
2. Cashiers
3. Administrations
4. Retail Workers
5. Restaurant Clerks
6. Warehouse workers
7. Secretary & Personal Assistant
8. Call Centre & Customer Service
9. Telemarketers
10. Drivers & Couriers
11.Tour Guide
12.Translators/Interpreters
13. Farmers
14. Traffic Police
15. Finance and Accounting
16.Tax Preparer & Tax Analyst
17. Book-keeper Clerks
18. Auditing Clerks
19. Data Entry & Data Analyst
20. Market Research Analyst
21. Assemblers (Electrical and Electronic Products)
22. Proof-readers
23. Journalists/Writers
24. Lawyers & Paralegals
25. Musicians and other 26. Artists
27. Soldiers
28. Doctors
29. Astronouts
30. Teachers
31. Actors/Actrees


Bagaimana menurut Bapak2 dan Ibu2 ....

Durasi pandemi covid19 diprediksi akan berlangsung dlm jangka 1-2 th ke dpn (sesuai prediksi dipasarkannya vaksin). 

Prediksi Business yg akan  booming : 
1. E-commerce 
2. Remote working
3. Logistic 
4. Online schooling
5. Webinar / online training 
6. Netflix, indihome
7. Telco
8. Telemedicine
9. Cleaning services
10 Wellness
11 Medical equipments
12 Home entertainment

Business yg terpuruk: 
1. Hotel 
2. Travel
3. Bioskop
4. Mall 
5. Retail 
6. Entertainment
7. Property
8. MICE 
9. Persewaan kantor 
10. Restoran ( tdk ada Dine in )

Benefit 
1. Work life balance - productivity meningkat
2. cost efisien & produktif
3. Karyawan bersedia dibyr murah

Website hrs jadi ecommerce.

Hotel akan food delivery juga.

Martha Tilaar dari kosmetik berubah jadi hand sanitizer - survival modenya.

Es teler 77 skrg masuk ke Frozen food.

Lippo mall / hotel difungsikan ke rumah sakit Krn punya RS Siloam / punya kompetensi nya.

Dlm rangka omzet ke Business yg lagi trending

Ruang guru & zoom jadi booming, cloud juga.

Makin byk perush cari survival mode agar dpt cash. Ini akan lama.

Sejauh vaksin tdk ditemukan kita akan ragu. Nanti pesawat akan adaptasi ksh jarak 0.5 mtr, bioskop juga akan jadi separuh kursinya.

Perush yg blm masuk digital hrs bgmn:
1. Arahnya ke cloud, IT as services. Masalah capability
2. Jual lewat socmed
3. Model Business direct to konsumen trend nya, misal Kalbe bikin Marketplace sendiri. Karena mengalami deepening & widening / wajib. Produsen hrs mengembangkan channelnya sendiri. Modal nyawa perush di data nya. Mrk hrs punya big data sendiri.
4. Marketplace spt tokopedia

Dlm waktu 1 bln dipaksa beli online.

Strategi marketing di era covid & building branding utk Business yg lagi bgs, mrk hrs empatik. CSR hrs kuat, giving, ksh solusi. Jgn hard sell. Spiritnya membantu.

Bagi yg businessnya kurang bgs masuk ke survival mode atau pivot spt Martha Tilaar. Lippo mall/hotel.

Semakin besar, semakin sulit berubah. Contoh Garuda : cargo. Food online delivery.

Toyota / Astra utk survive tdk mudah, ada yg mati, ada yg survive.


UKM gampang pivot ke jualan nasi goreng dll.

Konsumen akan hold spending utk jaga2 kebutuhan yg essential spt grocery, kesehatan & higienitas.

Segmentasi pemenuhan kebutuhan pasar. Walaupun big discount konsumen msh tahan spending. Termasuk perusahaan menunda bayar supplier. Kelangsungan hidup menjadi yg utama.

Sekolah sdh mulai online course termasuk konsumen.

Tips :
1. Jangan berpikir pandemi ini sementara, ini mirip katak yg di kuali yang airnya dipanaskan...  Karena ini bisa 1 -2 th menurut Bill Gates, Paul Romer, Yuval Harari, dll.
2. Business yg terpuruk harus cari survival mode atau model bisnis baru;
3. Business yg booming harus branding & soft selling, jangan hard selling.
4. Makhluk yang bisa survive bukan yg paling besar / kuat / kaya tapi yg paling bisa beradaptasi (Darwin)
5. Hadapi & terima kenyataan.
6. Fokus pada hal yg mungkin dilakukan
7. Upgrade diri utk bisa beralih dari offline selling ke online selling.
8. Bantu mereka yg hrs dibantu, peduli dan berbagi. 
9. Everything is changing; a new system is coming!

Just sharing

2 komentar:


  1. Izin promo ya Admin^^
    bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
    mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
    mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
    ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~

    BalasHapus