Mohon ijin menyampaikan sbb:
*ANOMALI PILGUB JABAR 2018*
*_Dahsyatnya peningkatan suara ASYIK(Sudrajat-Ahmad Syaiku) usungan Gerindra PKS dan PAN, di Injury time_*
*_Ancaman nyata untuk menghadang Jokowi 2 Periode_*
Ivan. P.Purba
*Please yang ingin Jokowi 2 periode, wajib baca sampai selesai.*
*Dan yg punya akses ke Pak De Jokowi mohon share ke beliau.*
*Salam 2 Periode*✌
Sampai hari ini *jagad politik Indonesia* masih *terperangah* dan memperbincangkan dahsyatnya peningkatan suara Paslon ASYIK yang mencapai lebih dari 20 % dalam waktu 1 minggu. Hasil survei *lembaga lembaga yang kredibelpun* dijungkir balikkan, seolah olah sekarang mereka dinilai sama sama tidak cermat dalam menghitung dan menganalis, dan tidak bisa dipungkiri *jadi agak malu juga mereka dihadapan publik*.
Sekarang *semua stake holder politik ingin tahu* jawabannya. Kenapa bisa demikian.
Sebelum saya mencoba menjawab pertanyaan itu ada baiknya saya paparkan *rangkuman rentang hasil hasil survei berbagai Lembaga kredibel* seperti Indobarometer SMRC, LSI Denny JA, Polltracking, Charta Politica,dll.
*Survei* mnjelang Pilgub
antara 22 Mei - 21 Juni
*1) RINDU 36,9 - 42%*
*2) HASANAH 5 - 8,67%*
*3) ASYIK 6,1 - 10,7%*
*4) 2DM 30,1 - 36,6%*
*Swing Voters 6 - 20,8%*
Sekarang coba kita melihat hasil *Hitung Cepatnya*.
*1 RINDU 31,89 - 34,33%*
*2)HASANAH 11,47 - 13,05%*
*3) ASYIK 27,84 - 30,16%*
*4) 2DM 25 - 27,36%*
*Rahasia* apa yang dapat *diungkapkan* dari data dan fakta diatas adalah :
1) Dalam kurun *satu minggu* terjadi peningkatan suara *ASYIK lebih dari 20 %*.
2) Perolehan Suara ASYIK diperoleh *dari*
- Mayoritas suara *Swing voters*
- *Menggerus* suara *RINDU dan 2 DM*
3) *HASANAH* juga hebat berhasil *meningkatkan suaranya secara signifikan* dalam waktu singkat. *Perolehan suaranya patut diduga dari swing voters*.
*Masalah utama HASANAH dari awal* adalah modal *popularitas T. B. Hasanudin dan Anton Charliyan kurang*. Pada umumnya popularitas figur berbanding lurus dengan elektabilitasnya. Meskipun dalil ini nanti bisa dipatahkan oleh ASYIK.
Jadi *tidak benar mesin politik HASANAH tidak bekerja maksimal*. Cuman batas maksimum *CC nya cuma segitulah*
Peningkatan suara ASYIK yang mencapai *lebih dari 20 % relatif dalam waktu satu minggu itu maha dahsyat.* Sulit diterima oleh para pakar konsultan politik sehebat apapun, *dengan money politik segudangpun sulit mencapai hasil yang demikian*.
Jumlah DPT Jabar 2018 adalah 31.735.133, dari laporan terakhir tingkat partisipasi 80 % berarti 25.388.106.pemilih.Berarti, *ASYIK berhasil meraih suara 5.077.621 dalam waktu seminggu.* *_Amazing_* seperti serangan *_Blitzkrieg_* NAZI ke jantung kota Paris pada masa perang dunia II.
Hasil Hitung Cepat yang selisih tipis 3 % dengan margin of error yang mendekati angka itu, membuat kemenangan RINDU masih *belum 100% di tangan*. *Rawan sengketa di MK.*
Jadi apa yang Tim Sukses Asyik lakukan, *terutama kader dan Relawan PKS,* yang saya yakin dikerjakan secara sangat serius H-14 sampai hari H.
Karena berdasarkan penelitian, *ingatan pemilih kita itu pendek yaitu 14 hari/2 minggu*.
Di injury time inilah kader dan Relawan militan PKS bekerja dengan rajin, gigih, massive dan tertata rapih.
Yang mereka lakukan adalah :
1)Pengerahan masyarakat untuk *sholat subuh berjamaah*. Di sinilah pemilih dipengaruhi dgn menggunakan sentimen agama. Semacam dicuci otaknya. Semua Masjid-masjid diupayakan mereka kuasai.
2) *Door to door* ke rumah pemilih dengan *Face to Face* berdialog atau paling tidak dengan menyebarkan brosur yang didesain menarik, diamplopin dan sedikit lux.
Isinya juga menggugah *sentimen agama*. Data pemilih yang seagama mereka punya detail sampai tingkat RT.
3) *Serangan Massive lewat Medsos(terutama FB, Instagram, dan WAG)*. Kader dan Relawan PKS canggih bermain disini karena pendidikannya rata-rata tinggi, yaitu mahasiswa dan alumninya. Meskipun kontennya vulgar tapi penyajiannya menarik lewat video singkat, meme dan infografis. Masyarakat Netizen yang tidak terjangkau serangan darat maka dibombardir dengan serangan udara yang massive. Semua matra dikerahkan untuk menyerang.
Hasilnya amazing ASYIK nyaris menang. Kita tunggu hasil rekapitulasi manual KPUD nanti. ASYIK punya data C1 lengkap. *Terus terang saya deg-degan menunggu hasilnya*.
Apa yang mereka lakukan sebenarnya *Brainwash/cuci otak*. Cuci otak dengan menggunakan sentimen agama.
Ini strategi yang selalu dipakai PKS dari dulu benar-benar *menyentuh sampai ke Grass root*.
*Saya sudah mengalaminya ketika menjadi ketua tim sukses Agum Gumelar-Nu'man* bidang hukum dan advokasi pada Pilgub 2008.
Dimana hasil survei pasangan Agum teratas, no 2 pasangan Incumbent Danny Setiawan tapi masih terpaut jauh dgn Agum, sementara yg underdog adalah Ahmad Heryawan- Dede Yusuf. Suara kecil dan figur Aher tidak dikenal sama sekali bukan tokoh Jawa Barat, tapi hari H menyalib semuanya dan menjadi pemenang dengan selisih yg sangat signifikan. Semua pada waktu itu jagad politik juga terperangah seperti sekarang. Kok bisa. Selebrasi kemenangan yg sudah disiapkan Agum Nu'man di Hotel Holiday Inn Dago pun buyar pada pagi itu. Itu salah satu hari yang paling naas dalam hidup saya .
*Fenomena ini pun sebenarnya terjadi juga di Jateng*. Hasil survei terakhir Sudirman - Ida berkisar 10-20% namun hasil hitung cepat memperlihatkan mampu melakukan perlawanan sengit dengan hasil 41,66%. Sudirman Ida yg didukung PKS mampu meningkatkan suara lebih dari 20% pada masa injury time. *Demikian juga Oded yg didukung PKS Gerindra di Pilkot Bandung* suaranya melonjak drastis pada hari pencoblosan mencapai 51,2% sehingga menang telak atas dua pasangan lawannya.
Dengan hasil hasil yang mengejutkan seperti diatas saya agak khawatir kalau Partai-partai koalisi Jokowi dan relawan pendukungnya tidak punya cara jitu untuk menetralisir strategi PKS yang akan dimainkan dalam koalisi oposisi dan tidak punya strategi yang dapat menyentuh merata ke akar rumput, maka Jokowi bisa tidak mencapai 2 periode.
*Bayangkan dalam waktu singkat saja PKS mampu meningkatkan suaranya lebih dari 20 %,apalagi Pilpres masih panjang 9 bulan lagi*.
*Apa yang harus segera dikerjakan* sekarang oleh koalisi Jokowi adalah :
-Segera, *mengambil alih pengaruh di Mesjid-mesjid* yang sudah dikuasai mereka dan buat strategi pencegahan untuk yg belum kena pengaruh.
- Memiliki pemetaan dan data yang lengkap mengenai jumlah dan profil pemilih sampai tingkat RT/RW dan *membentuk kelompok kelompok kecil Relawan untuk melakukan pemantauan, penangkalan dan penetrasi*.
- Tim sukses koalisi Jokowi juga harus *mengelola dengan baik organ-organ relawan yang banyak jumlahnya* dan akan tumbuh terus terutama setelah penetapan calon tanggal 10 Agustus yad dari mulai pusat sampai ke daerah daerah. Jangan hanya terfokus ke organ Relawan yg lama saja, semua diirangkul. Organ Relawan yg demikian banyak ini diarahkan kerja-kerja pemenangannya sesuai peta situasi pertarungan yg dihadapi. Jangan bergerak tanpa arah dan sasaran yang jelas. Dan yang penting juga *meskipun Relawan itu mandiri, namun tetap harus dibantu logistiknya sebagai bentuk motivasi solidaritas perjuangan dan juga akan meringankan beban*. Pokoknya Organ organ Relawan Jokowi jangan dicuekin sekecil apapun itu dan sebaru apapun itu.
Demikianlah ulasan tentang kenapa suara ASYIK dapat meningkat luar biasa dalam kurun waktu satu minggu dan hampir nyaris menang.
*Seperti kata Pak De Jokowi, kaos tidak bisa mengganti Presiden. Demikian juga pendapat saya kaos juga tidak bisa menaikkan Presiden*. *Kita jangan terpancing sibuk membuat kaos untuk mengcounter issuenya #Ganti Presiden 2019 tapi lupa menyentuh dan menjangkau akar rumput pemilih*
*Salam 2 Periode*✌
Ivan P Purba
*#Jokowi 2 Periode*
*# Jodoh (Jokowi Moeldoko hebat)*
*#Jaga 5 konsensus dasar* :
*1) Pancasila*
*2) UUD 1945*
*3) NKRI*
*4) Bhineka Tunggal Ika*
*5) Sumpah Pemuda*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar