http://m.antaranews.com/berita/527993/peningkatan-perekonomian-butuh-kebijakan-transformasi
Sabtu, 7 November 2015 19:31 WIB - 2.452 Views
Pewarta: Fiqih Arfani
Menko Perekonomian Darmin Nasution (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Surabaya (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia dibutuhkan kebijakan besar untuk mentransformasi perekonomian yang programnya memerlukan waktu panjang karena menyangkut sektor ekonomi, perdagangan, pertanian dan industri.
"Jadi, meningkatkan pertumbuhan perekonomian bukan hanya deregulasi saja yang dibutuhkan," ujarnya di sela pembukaan Sidang Dewan Pleno I dan Musyawarah Nasional Khusus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, jika ingin ekonomi bisa berkembang dengan baik maka sektor industri harus dijadikan motor penggerak perekonomian.
"Selain itu, keberadaan BUSINESS AGGREGATOR juga diperlukan sehingga bisa tercipta standar yang hampir sama," ucapnya.
"Kita membutuhkan para pelaku usaha yang bisa menjadi HUB dan Facilitator bagi para UKM untuk:
- membenahi desain packaging
- memasarkan dan membuka pasar global.
Saya rasa para pemuda dengan intelektual dan skill lebih baik, bisa bawa UKM products ini ke level lebih tinggi."
Di tempat sama, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai bahwa pengusaha muda mempunyai peran strategis dalam membangun bangsa, terutama sebagai penggerak perekonomian.
Untuk mewujudkannya, kata dia, dibutuhkan sinergitas dan soliditas dengan pemerintah agar tercipta akselerasi dalam pertumbuhan ekonomi.
"Jika para pengusaha muda ini terus melakukan sinergi dan kerja sama kuat maka dalam MEA nanti saya yakin bisa menang. Apalagi ditunjang dengan kebijakan-kebijakan yang telah digulirkan Pemerintah Pusat maupun Daerah," katanya.
"Semisal, saya di sini mengkonsep Jatimnomics, yang mencoba memposisikan Jatim sebagai provinsi industri berbasis UMKM dengan penguatan aspek ekonomi berupa peningkatan produksi, sistem pembiayaaan yang kompetitif, dan pemasaran yang inovatif," katanya.
Dukungan para pengusaha muda, lanjut dia, juga tepat diberikan karena daya saing Jatim menduduki peringkat kedua se-Tanah Air.
Sementara itu, Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadiala mengatakan, SDP I dan Munassus ini menjadi ajang konsolidasi para pengusaha muda untuk merapatkan barisan menghadapi tantangan perlambatan ekonomi dan implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Ia mengaku optimistis, anggota HIPMI yang jumlahnya mencapai lebih 42 ribu orang se-Indonesia akan berkontribusi dalam dunia ekonomi dan mampu menyerap tenaga kerja yang tak bisa diremehkan.
"Anggota HIPMI tentu mempunyai bisnis dan mereka pasti punya karyawan. Kami ingin mendorong agar teman-teman pengusaha muda tidak patah arang menghadapi kondisi ekonomi sekarang," katanya.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Copyright © 2015 www.antaranews.com
All Rights Reserved
Tidak ada komentar:
Posting Komentar