Minggu, 31 Januari 2021

KEMAMPUAN KITA BANGKIT DARI KEGAGALAN

KARENA KEBERHASILAN ITU DIBANGUN DARI *KEMAMPUAN KITA BANGKIT DARI KEGAGALAN*
**
Sebut saja namanya mas Hendy (bukan nama sebenarnya). Sekarang beliau menjadi Direktur sebuah perusahaan nasional yang menjadi market leader di negeri ini.
Pada usianya yang mapan, semua keberhasilan sudah dimilikinya. Jabatan yang tinggi, rumah yang megah dan asri, mobil-mopbil yang nyaman, istri yang baik hati, anak-anak yang baik dan cerdas, ada anaknya yang sudah merintis usaha sendiri, ada anaknya yang masih kuliah di luar negeri dan ada juga yang memilih kuliah di perguruan tinggi ternama di negeri ini.
Sekarang beliau sudah memikirkan bagaimana hidupnya bisa bermanfaat bagi orang lain. Beliau membantu masyarakat di daerah asalnya untuk berkarya dan memasarkan hasil karya mereka ke luar daerah dengan konsep marketing yang modern.
Banyak orang yang sekarang kagum dan terpesona dengan keberhasilan yang dicapai mas Hendy.
Tidak banyak yang tahu betapa beratnya perjuangan yang dialami mas Hendy seumur hidupnya.
**
Saya mengenal mas Hendy, tahun 1989. Waktu itu saya sedang liburan dari Perancis. Saya mampir di rumah paman saya di daerah Cibubur. Dan mas Hendy numpang di rumah paman saya, bekerja sebagai tukang ojek yang mangkal di daerah PAL di dekat Cibubur. Iya, sebagai tukang ojek. Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Direktur perusahaan nasional yang menjadi market leader ini pernah menjadi tukang ojek pangkalan.
Mas Hendy lahir dan besar di Magetan, setelah lulus SMA , dia bercita-cita masuk ke Universitas negeri. Sayangnya beliau tidak berhasil lulus dalam tes masuknya. Kegagalan pertama!
**
Hal ini tidak mematahkan semangatnya.
Dia terus berusaha. Dan kemudian dia kuliah di sebuah universitas swasta di Surakarta.
Setelah lulus, beliau bercita-cita menjadi pengusaha. Pulanglah ke Magetan, dan membuka usaha peternakan ayam. Beliau menangani sendiri peternakan ayam, mengurusi kandangnya, makanannya, sampai menjual telur dan ayam tersebut.
Usaha tersebut berjalan dengan baik berbulan-bulan. Bahkan dia sudah mampu pelan-pelan menambah dan melipatgandakan jumlah ayamnya yang tadinya dirintis dengan jumlah yang jauh lebih kecil.
Dan suatu saat mimpi buruk itu terjadi lagi. Ayam-ayamnya sakit. Dan penyakitnya menular ke hampir semua ayam yang dimilikinya. Satu per satu ayamnya mati. Dan sebelum semuanya mati, mas Hendy menjual semua ayam yang tersisa. Tentu saja dia mengalami kerugian yang besar. Kegagalan yang kedua!
**
Mungkin orang lain akan patah semangat. Tidak dengan mas Rendy, dia merantau ke Jakarta, dengan sisa uang penjualan ayamnya. Bermodalkan ijazah sarjananya, dia pun mulai melamar pekerjaan dari satu kantor ke kantor lain. Ternyata tidak ada santu perusahaan pun yang meliriknya. Kegagalan ketiga!
Mungkin orang lain akan putus asa? Tidak dengan mas Rendy.
“Urip kuwi kudu murup”, demikian kata pepatah Jawa. Hidup itu harus selalu menyala (semangatnya!)
Sisa tabungannya dihabiskan untuk membeli sepeda motor. Dan dia mangkal di pangkalan ojek, menarik ojek dengan sepeda motornya. Mengapa dia tidak gengsi sebagai sarjana harus menarik ojek? Karena gengsi dan harga diri tidak akan menjamin masa depan. Urip kuwi kudu murup. Karena semangat hiduplah yang akan menjamin masa depan.
Mas Hendy pun menikah dengan seorang gadis yang mau menerima dia apa adanya.
“Aku memang begini. Kalau kau mau menerima, mari kita menikah.”
Mereka menikah dengan acara yang sangat sederhana.
**
Setelah mengojek bertahun-tahun, akhirnya mas Hendy berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai karyawan di sebuah perusahaan dan merangkak dari bawah dalam kariernya. Istrinya mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan travel. Kehidupan mereka mulai membaik.
Beberapa tahun kemudian, pada saat proses melahirkan salah seorang anak mereka, istrinya meninggal. Kesedihan lagi menimpa hidupnya.
Pelan-pelan mas Hendy harus menata kehidupannya lagi.
**
Orang Bugis mempunyai pepatah, ““Pura babbara sompekku…Pura tangkisi’ golikku… lebbirenni tellenngé nato’walié.”
“Layarku sudah terkembang…Kemudiku sudah terpasang…, aku lebih baik tenggelam daripada surut langkah.
Yang artinya sekali kita punya cita-cita hidup, tak ada apapun yang akan mampu menghambat perjuangan kita untuk mencapai cita-cita kita.
Nahkoda yang handal hanya lahir setelah ditempa oleh badai dan ombak besar yang datang menerpa.
Banyak yang berpikir bahwa orang yang berhasil itu karena mereka cerdas atau kaya dari dulunya.
Ternyata tidak semua anak orang kaya berhasil dalam hidupnya. Ternyata tidak semua lulusan universitas terbaik dengan IP tertinggi berhasil dalam hidupnya. 

*Ternyata keberhasilan lebih ditentukan oleh kemampuan kita untuk bangkit dari kegagalan-kegagalan yang kita hadapi.*

Karena perjalanan untuk mencapai keberhasilan itu tidak ada yang berjalan mulus.
Semuanya pasti penuh dengan perjuangan, penderitaan, kegagalan dan kesedihan. Kita yang harus pelan-pelan bangkit dari sana, untuk memotivasi diri kita agar bangkit dan bangkit kembali sampai akhirnya kita mencapai tujuan kita.

Sepertinya halnya mas Hendy yang tidak lebih kaya dari yang lain, seperti mas Hendy yang tidak lebih beruntung dari yang lain, seperti mas Hendy yang tidak selalu berhasil, seperti mas Hendy yang berbekal ijazah dari universitas swasta di Surakarta, mengadu nasib ke Jakarta.
Tetapi ada satu hal yang mas Hendy punya, *semangat juang, untuk selalu bangkit dari kegagalan-kegagalannya, sampai akhirnya dia mencapai keberhasilan yang sekarang.*

**
Terus bagaimana dong, untuk bisa terus menerus bangkit dari kegagalan (yang pasti akan anda hadapi)?
Coba kita terapkan beberapa Langkah di bawah ini..
Cobalah lakukan langkah langkah di bawah ini ...
*
a) Adopt  *“I Won't Quit” Mindset*
Coba masukkan dan terapkan mindset untuk tidak pernah menyerah. Terobsesilah dengan keberhasilan itu. Dan lakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapainya.
*
b) Go Back to Your *“Why”*
Ingat bahwa pada awal perjuangan anda ada alasan tertentu mengapa anda memulai perjuangan ini.
Mungkin karena ingin mengubah nasib, mungkin karena ingin membangun masa depan yang lebih baik, ingin membuktikan kepada orang lain bahwa anda mampu, ingin menjadi kebanggaan anak anak anda, ingin membuat mantan anda menyesal, atau apapun ....? Ingat bahwa tujuan itu tidak akan tercapai kalau anda menyerah dan orang orang lain mungkin akan tersenyum karena mereka merasa benar (setelah mereka meremehkan anda).
*
c) *Find a Different “How”*
Keep trying, but change the method. Ingat ada seribu jalan menuju Roma.
Kalau gagal anda harus mencoba cara yang lain. Albert Einstein berkata,"Kebodohan adalah melakukan hal yang sama berulang kali dan mengharapkan hasil yang berbeda"
Explore, experiment and try new way of doing things. 
*
d) *Use Failure As a Stepping Stone*
Gunakan kegagalan sebagai batu loncatan.
Pelajari apa yang telah anda lakukan ...
- what went well
- what could be improved
And continuously improe so you can get closer to your success.
*
e) *Keep Trying*
Teruslah mencoba.
Teruslah berusaha.
You dont know how close you are to your destination.
So keep trying and never ever give up.
*
Salam Hangat
*
Pambudi Sunarsihanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar