https://www.kubik.co.id/3-rahasia-sukses-dari-salah-satu-ceo-terbaik-indonesia/
Di balik nama beberapa perusahaan besar (Astra, United Tractor, Pama Persada, Adaro, Adira, Triputra) yang menjadi client Kubik Leadership ternyata ada sosok yang melekat di dalamnya, yaitu Bapak TP Rachmat. Ya, nama-nama perusahaan yang saya sebutkan di atas adalah perusahaan yang dibidani, pernah dipimpin oleh beliau atau ia menjadi pelaku awal cikal bakal berdirinya perusahaan tersebut.
Semua perusahaan yang dilahirkan dan disentuhnya selalu menjadi perusahaan besar di Indonesia sehingga mengantarkan beliau menjadi orang terkaya ke 8 di Indonesia (2017). Saya pun kemudian penasaran ingin mendapat curahan ilmu dan pelajaran dari lelaki kelahiran Kadipaten Majalengka tahun 1943 ini. Saya bertanya kepada yang mengenal lelaki jebolan ITB ini, saya googling dan menonton video-video beliau.
Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari Bapak TP Rachmat, baik untuk pebisnis, professional maupun untuk menjalani kehidupan.
Pelajaran pertama, genjotlah keunikan. Saat kita sudah memutuskan bisnis yang tepat maka fokuskanlah kepada keunikan yang kita miliki, tidak perlu sibuk dengan sesuatu yang bukan keunikan kita. Memfokuskan energi dan sumberdaya untuk mengkapitalisasi keunikan akan melahirkan reputasi di bisnis yang kita tekuni.
Reputasi mengundang berbagai peluang, kepercayaan dan tentu kekayaan dengan sendirinya. Untuk itulah, seorang pebisnis dalam hidup jangan mencari uang tetapi mengelola organisasi yang menghasilkan uang. Dan membangun reputasi adalah salah satu cara melahirkan organisasi yang mempunyai nilai yang tinggi.
Pelajaran kedua, DISIPLIN DALAM EKSEKUSI. Agar hal ini terjadi diperlukan anggota tim yang memiliki talenta, karakter dan passion, jangan asal rekrut orang. Anggota tim (people) tersebut perlu dididik agar fokus pada standar proses kerja yang tinggi. Sebab, bila prosesnya benar maka hasilnya akan benar dan berjangka panjang. Orang yang hanya fokus pada hasil, boleh jadi hasilnya tercapai tetapi karena tidak paham prosesnya maka saat diminta untuk mengulang hasilnya mereka tidak mampu mendapatkannya.
Menciptakan Pemimpin Revolusioner
Pelajaran ketiga, milikilah kelebihan apabila ingin menebar banyak kebaikan. Untuk membuat perubahan, kita harus punya kekuatan. Untuk bisa memberikan banyak kontribusi kita harus kaya. Untuk bisa “ngajarin” orang kita perlu pintar. Gunakan kelebihan untuk memberikan arti dalam hidup. Pelajaran ketiga ini begitu kuat melekat pada diri beliau karena sejalan dengan motto hidupnya “Less for self, more for others, enough for everybody.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar