7 Cara Hidup Sederhana Ala Warren Buffet
Warren Buffet memilih untuk bijak membelanjakan uang, hidup sederhana dan bersahaja. Kita perlu belajar banyak cara hidup sederhana dari seorang Warren Buffet loh. Berikut ini 7 pelajaran yang dapat kita ambil:
1. Beli Rumah yang Sesuai dengan Kebutuhan dan Kemampuan
Warren Buffet tinggal di sebuah rumah di kawasan Omaha Nebraska sejak tahun 1958. Rumah tersebut memiliki lima kamar sesuai dengan kebutuhannya (pada saat itu). Dia membeli rumah tersebut seharga US$ 31.500 pada tahun 1958.
Mungkin saat ini harga rumah tersebut setara dengan US$ 255.000. Kalau boleh dibandingkan, banyak loh orang-orang Indonesia yang memiliki rumah dengan nilai lebih dari harga tersebut.
Menurutnya, beli rumah yang sesuai dengan kebutuhan dengan harga yang sesuai kemampuan adalah cara yang tepat, karena kita dapat memanfaatkan uang kita lainnya untuk kebutuhan pendidikan anak atau biaya saat pensiun.
Ingat ya, rumah kita belum tentu jadi aset, bahkan rumah yang kita tinggali bisa saja merupakan sebuah liabilitas. Aturan orang kaya adalah selalu memperbesar aset dan mengurangi (bahkan mengeliminasi) liabilitas (terlebih utang jelek).
2. Memprioritaskan Investasi dan Berinvestasi dengan Cermat
Salah satu perbedaan antara Warren Buffet dan orang-orang pada umumnya adalah bagaimana ia memprioritaskan pengeluaran.
Selain beramal, investasi adalah salah satu prioritas dalam menyusun pengeluaran bulanan. Dalam berinvestasi, Warren Buffet memiliki aturan main yaitu, jangan sampai kehilangan uang.
Salah satu nasehat Warren Buffet adalah jangan pernah berutang untuk investasi, kecuali kita sudah benar-benar yakin memperoleh return. Dia juga menyarankan agar kita berinvestasi pada diri sendiri, dengan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman, sebab gak ada orang yang dapat mengambil pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki.
3. Hindari Mainan Mahal dan Barang-Barang Mewah
Nasehat tersebut adalah nasehat yang tentu saja umum dan sering kita dengar, nah bagaimana orang terkaya nomor 2 di dunia dapat melakukan hal-hal tersebut?
Ada sebuah survey untuk mengetahui “mainan” (barang-barang mewah) orang-orang kaya di dunia. Ternyata Warren Buffet gak memiliki perahu pesiar (yacht) atau barang-barang mewah lainnya. Menurutnya, kebanyakan “mainan” hanya menimbulkan sakit leher.
Wuiiih paling enak ya berlayar dengan yacht pribadi bareng si yayang ciyeee
Jika kita dapat menarik pelajaran dari Warren Buffet, kita tentunya dapat mengesampingkan GENGSI atau SOCIAL CURRENCY.
Setidaknya kita gak mudah tergiur dengan mobil sport mewah atau barang-barang bermerk lainnya. Justru Warren Buffet adalah seorang yang rajin menabung dan berinvestasi. Sementara orang lain bingung kehabisan uang, ia tinggal duduk santai melihat uangnya tumbuh.
4. Kejar Habis-Habisan Minat (Passion) dan Wujudkan Tujuan Keuangan Kita
Tahukah gak kalau Warren Buffet adalah orang yang sangat mencintai apa yang ia kerjakan. Hebatnya lagi, ia sampai-sampai jarang mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk membeli “mainan” dan pergi berlibur. Apakah kita termasuk orang yang mencintai pekerjaan kita?
Mungkin kita gak seberuntung Warren Buffet, bisa melakukan pekerjaan yang disukai. Sebenarnya kita dapat menemukan hobi atau kegemaran kita dan menjadikannya sebagai sumber tambahan pendapatan, sekaligus cara untuk melepas stress.
5. Jangan Pernah Membeli dengan Harga Ritel
Bagi kamu yang suka menawar harga, tentu saja saran ini adalah saran yang menyenangkan. Warren Buffet ternyata menyukai barang-barang yang didiskon loh.
Ia juga menerapkan hal yang sama dengan cara berinvestasinya. Salah satu strategi investasinya adalah membeli bisnis pada saat harga diskon dan menjualnya saat ada keuntungan pasti.
6. Berdonasi dan Memberi Sedekah
Salah satu ajaran dan wejangan dari Warren Buffet adalah berdonasi. Orang terkaya nomor 2 di dunia ini juga pernah mendonasikan setengah hartanya untuk kegiatan sosial.
Hidup itu harus seimbang, jangan egois ya!
Menurutnya mendonasikan barang-barang yang kita miliki atau memberikan bantuan kepada orang lain dapat memberikan kebahagiaan dan kententeraman dalam hidup.
7. Menimbang Baik dan Buruknya
Terkadang kita lupa memperhitungkan baik buruk atau untung ruginya melakukan satu tindakan. Salah satu saran dari Warren Buffet adalah untuk selalu memperhatikan baik buruknya ketika kita membelanjakan uang, mengambil utang dan berinvestasi.
Hal yang paling sederhana adalah komitmen terhadap pinjaman. Dia adalah pengusaha yang juga menggunakan ponjaman untuk memaksimalkan keuntungan. Nyatanya ia mampu berkomitmen terhadap keputusan tersebut.
So, hidup hemat dan sederhana bukan berarti kita harus hidup sengsara dan serba merana. Menikmati hidup juga gak harus memaksakan gaya hidup orang lain kepada diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar