Facts:
1. Kita potensi terjebak dalam Middle Income Trap. Mengandalkan Konsumsi Domesik Dalam Negeri.
2. Tren Turun Industri Manufaktur. Penciptaan Karya baru.
3. Perlunya INOVASI dan MANUFAKTUR PENCIPTAAN ADDED VALUES.
4. Perlunya SDM yang INOVATIF, Has Critical Thinking, Perseverance.
INNOVATION IS SIMPLE
Kali ini saya diajak berdiskusi oleh seorang Operations Director di sebuah perusahaan nasional. Sebut saja namanya Rahmat.
Rahmat baru pulang dari Amerika mengambil 3 bulan management course di sebuah universitas ternama di sana.
Rahmat punya passion yang sangat tinggi terhadap inovasi. Dan pada saat dia kuliah di sana dia semangat sekali belajar tentang inovasi. Jadi pada saat dia pulang ke Jakarta, semangatnya untuk mengimplementasikan inovasi (yang dipelajarinya di Amerika) pun meluap luap. Rahmat pun presentasi ke Board of Directors (yang tentunya idenya diterima dengan sangat antusias, siapa sih yang tidak menyukai kata inovasi?).
Dia pun membentuk task force di directorate nya, dan mereka pun spend berhari hari untuk workshop, brainstorming ... team exercise, team activities, team building .... etc... you name it.
Board of direksi pun punya ekspektasi yang sangat tinggi.
Dan kemudian ....4-5 bulan kemudian .... hasilnya nihil, nothing ... nol besar.
Rahmat pun malu banget. Malu pada Board of direksi, malu pada timnya dan malu kepada dirinya sendiri.
Dan malam itu dia menceritakan pengalaman pahitnya ke saya ....
Pantes saja Rahmat kelihatan kuyu dan capek, sambil pelan pelan makan sop asparagus di depannya.
Saya pun diam sejenak dan kemudiannya menenangkannya,"You are not alone, dont worry. You will try again, and you will be more successfull next time"
Tapi sebelumnya saya ingin bertanya dulu, menurut Rahmat sendiri, mengapa project itu gagal?
Dan Rahmat pun melanjutkan ceritanya," Boro-boro mau berinovasi, mengerjakan pekerjaan sehari-haripun kita terkuras waktu dan energinya.
Akibatnya semuanya kita curahkan untuk mencapai our quarter objective kita, dan project inovasi yang di depan hangat hangat itupun akhirnya terlupakan.
Dan apa artinya project yang penuh dengan ide yang bagus kalau akhirnya tidak diimplementasikan?
Sound familiar to you?
I bet...that this case happen in many different places.
Dan memang benar, saat ini pressure di dunia bisnis begitu tingginya ...banyak waktu karyawan yang tersita untuk mengerjakan tugas sehari hari. Dan tenggelamlah mereka dalam kerutinan dan monotoni yang membuat mereka tidak bisa pulang malam, tidak bisa istirahat lagi, tidak bisa bernafas lagi, jadi inovasi pun menjadi lagu yang indah dinyanyikan dan susah diimplementasikan.
Rahmat bertanya... apakah memang konsep inovasi yang begitu hebat ini tidak mungkin diterapkan perusahaan perusahaan di Indonesia?
Saya pun termenung sejenak sambil minum jus nanas di depan saya ....
Mari kita bahas dulu ... apa sih inovasi itu ?
Inovasi adalah menciptakan "sesuatu" yang baru. Dalam kata "sesuatu" artinya bisa berbeda-beda. Memang product bisa salah satu hal yang bisa kita ciptakan. Tapi apakah berarti bagian "Product development" adalah satu satunya yang bisa berinovasi? Ternyata tidak. Saya yakin semua bagian dan semua departemen bisa berinovasi. Karena sesuatu yang baru yang diciptakan itu belum tentu product, bisa saja itu adalah proses, system, metode atau cara cara baru untuk menyelesaikan masalah kita di perusahaan.
Memang Thomas Alva Edisson bisa menciptakan bola lampu melalui inovasinya, and it's great for us if we can invent something new like him.
Tetapi kalau kita menunggu Thomas Alva Edisson kedua mungkin perlu waktu ratusan tahun lagi kan?
Saya yakin kita semua bisa menciptakan proses atau methode baru. Bisa melakukan process improvement or simplification. And that's innovation.
Seperti halnya leadership, anda tidak usah menunggu menjadi CEO untuk mempraktekkan leadership.
Leadership can start with simple things that you do everyday. Innovation can also be simple.
Contohnya ... kami sekeluarga baru pulang dari liburan di Thailand.
Kebetulan kami pernah tinggal dan bekerja di sana dan setelah itu kami kadang kadang pergi ke sana setiap 2 atau tiga tahun sekali.
Yang menarik ternyata sektor pariwisata mereka sangat menarik berisikan atraksi turis yang sangat bervariasi dan improve dari tahun ke tahun. Jauh lebih pesat meningkatnya dibandingkan beberapa negara tetangganya (termasuk negara.kita). Dangan hebatnya inovasi mereka di sektor pariwisata, wajar kalau revenue mereka grow dengan sangat healthy dari tahun ke tahun.
Lihat kan? Inovasi bukan hanya di bidang teknologi, tetapi di juga di bidang pariwisata sektor sektor lain.
Sebenarnya ada banyak type type inovasi.
Dan ini adalah 5 type inovasi yang sederhana:
- CREATE
- REPLACE
- SIMPLIFY
- IMPROVE
- COMBINE
Kita bahas dan kita lihat contohnya yuk.
- CREATE
Di sini anda menciptakan product atau barang yang baru. Contoh: bola lampu, komputer, mesin uap, alat penangkal petir ... etc.
- REPLACE
Di sini anda menggantikan sesuatu dengan benda lain yang bisa mempunyai fungsi yang sama.
Contohnya menggunakan telephone conference untuk menggantikan pesawat terbang sehingga kita menghemat cost.
Contoh lain berusaha mencari solusi lain selain bahan bakar minyak.
- SIMPLIFY
Contoh mengurangi proses dari 12 langkah menjadi 6 langkah agar menghemat waktu, tenaga dan biaya.
- IMPROVE
Effort untuk memperbaiki product yang sudah ada agar kwalitasnya lebih baik.
Contohnya inovasi menciptakan compact disc untuk memperbaiki voice quality dari product sebelumnya (kaset).
Inovasi untuk menciptakan TV High Definition untuk menggantikan TV sebelumnya yang image quality nya di bawahnya.
- COMBINE
Meng combine 2 hal yang berbeda untuk menciptakan product baru yang mempunyai value added.
Contoh menggabungkan jasa ojek aplikasi on line untuk membuat layanan GOJEK.
Menggabungkan mobile technology dan layanan banking untuk membuat mobile Banking.
Menggabungkan proses admistrasi dan IT system untuk membuat e-Invoicing tool.
Nah, jadi kita bisa lihat kan bahwa banyak sekali bentuk bentuk inovasi yang kita lakukan. Saya khawatir bahwa banyak yang seperti Rahmat yang begitu narrow bahwa menganggap bahwa inovasi hanyalah menciptakan product baru yang akan dilempar ke market.
Jadi bagaimana dong kalau kita mau menerapkannya?
Sederhana saja, anggap bahwa masalah yang mau anda perbaiki itu sebuah kereta api. Anggap bahwa kereta api itu akan melewati 5 terowongan inovasi (Replace, Combine, Simplify, Improve dan Create). Kemudian setiap kali kereta api anda melewati satu terowongan anda harus memikirkan bagaimana anda memperbaiki masalah tersebut dari sudut pandang di terowongan tersebut (replace, combine simplify, improve, create).
Contoh sederhana adalah anda bekerja di HR dan anda ingin berinovasi untuk memperbaiki recruitment process anda ...maka kita akan melewati beberapa tahap seperti ini ...
- REPLACE ...
Bagian apa di proses recruitment yang bisa di-replace (diganti).
Misalnya: iklan di surat kabar diganti dengan iklan di internet.
- COMBINE ...
Proses apa yang bisa digabung.
Misalnya (masih untuk recruitment tadi) dengan menggabungkan business trip dari senior leader dengan recruitment.
Jadi waktu senior leader travelling ke Singapore kita bisa menyarankan mereka untuk menambah satu hari dan mereka menemui mahasiswa mahasiswa Indonesia di Singapore untuk memperkenalkan perusahaan kami sekaligus membina hubungan dengan mereka dan menerima CV mereka sebagai calon karyawan di tempat kami.
Mari kita lanjutkan perjalanan kereta ke terowongan berikutnya.
- IMPROVE
Assessment apa yang sudah dilakukan untuk recruitment proses anda? Pikirkan apa yang bisa diperbaiki di situ? Menggunakan online version yang bisa dilakukan di manapun? Mengassess bukan hanya intelectual capability tetapi mungkin dengan meng assess emotional intelligence and cultural adaptability?
Itu tadi hanyalah beberapa contoh dan setelah itu anda bisa meneruskan perjalanan kereta api tadi melalui beberapa terowongan berikutnya (simplify dan create).
Intinya coba perbaiki proses anda dengan menerapkan ....
- IMPROVE
- CREATE
- SIMPLIFY
- REPLACE
- COMBINE
See how simple it is?
And it worked.
Seandainya diperlukan anda juga bisa mengubah urutan terowongan terowongan tadi.
Misalnya , jika anda ingin menciptakan product baru... anda bisa memulai dengan create. Jadi mungkin urutannya menjadi Create, Replace, Combine, Improve dan Simplify.
Coba kita terapkan yuk....
Salam Hangat
Pambudi Sunarsihanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar