Rabu, 30 Maret 2011

Empat Kelompok Orang Kaya

Empat Kelompok Orang Kaya

By marketeers | March 30, 2011 3:26 pm
 


Riset MarkPlus Insight membagi orang-orang kaya menjadi empat golongan. Keempat golongan ini layak diperhatikan oleh para pemasar.  Hal ini disampaikan oleh Dr. Jacky Mussry, Chief Knowledge Officer MarkPlus, dalam Aladin di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (30/03).

Keempat golongan itu adalah:

1. Tradisional (18.04%)
Golongan ini cenderung memikirkan keluarga dan kerap membeli barang yang terbaik buat keluarganya. Kelompok ini senang membaca buku pengembangan diri, novel romantis, dan biografi orang-orang terkenal. Tradisional adalah kelompok masyarakat yang telah mapan namun introverted. Brand yang sesuai dengan karakternya akan menjadi pilihan kelompok ini.  Misalnya,  Mercy untuk kategori mobil.

2. Feodal (14.15%)
Golongan ini mengharapkan untuk dihormati karena mereka memiliki harta dan kekayaan. Posisi, gelar dan aktualisasi diri sangat penting bagi kelompok ini. Mereka cenderung membeli untuk menyenangkan diri sendiri. Kelompok ini senang membaca buku biografi orang terkenal, keuangan, manajemen, pendidikan, dan sumber daya manusia. Kelompok Feodal memiliki ego lebih tinggi dibanding tradisional namun sama-sama introverted. Brand yang cocok untuk kelompok ini misalnya Rolex untuk kategori jam tangan.

3. Narcis (28.79%)
Orang dalam golongan ini berfikir untuk diri sendiri dan lebih banyak didominasi oleh orang muda atau generasi kedua orang kaya. Mereka menikmati dan ingin menjadi pusat perhatian, ingin menjadi trendsetter, pengadopsi awal, dan ingin dikenal oleh orang lain. Kelompok ini adalah mesin dari pasar barang mewah massal. Mereka suka membaca buku biografi orang terkenal, buku finance, dan buku marketing.  Kelompok narsis memiliki ego tinggi namun suka pamer. Brand yang sesuai dengan kelompok ini.  Misalnya, Starbuck untuk kategori tempat hangout.

4. Philanthropist (39.2%)
Golongan  ini suka berderma. Mereka  terbagi rata antara generasi pertama dan generasi kedua orang kaya. Mereka senang berada dalam masyarakat dimana mereka bisa membuat perbedaan.  Buku yang senang dibaca mereka adalah biografi orang-orang ternama, non-fiksi dan buku pendidikan. Karena suka berderma kelompok ini suka dengan program CSR yang dibuat perusahaan.

*Ulasan lebih dalam dan data lebih lengkap dari riset  “luxury brand” ini dibaca di Majalah Marketeers edisi April 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar