Tampilkan postingan dengan label Business. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Business. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Februari 2016

Robohnya Samurai

The Death of Samurai
〰〰〰〰〰
Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan SanyoPast Hot Thread
Hari-hari ini, langit diatas kota Tokyo terasa begitu kelabu. Ada kegetiran yang mencekam dibalik gedung-gedung raksasa yang menjulang disana. Industri elektronika mereka yang begitu digdaya 20 tahun silam, pelan-pelan memasuki lorong kegelapan yang terasa begitu perih.

Bulan lalu, Sony diikuti Panasonic dan Sharp mengumumkan angka kerugian trilyunan rupiah. Harga-harga saham mereka roboh berkeping-keping. Sanyo bahkan harus rela menjual dirinya lantaran sudah hampir kolaps. Sharp berencana menutup divisi AC dan TV Aquos-nya. Sony dan Panasonic akan mem-PHK ribuan karyawan mereka. Dan Toshiba? Sebentar lagi divisi notebook-nya mungkin akan bangkrut (setelah produk televisi mereka juga mati).

Adakah ini pertanda salam sayonara harus dikumandangkan? Mengapa kegagalan demi kegagalan terus menghujam industri elektronika raksasa Jepang itu? Di Senin pagi ini, kita akan coba menelisiknya.

Serbuan Samsung dan LG itu mungkin terasa begitu telak. Di mata orang Jepang, kedua produk Korea itu tampak seperti predator yang telah meremuk-redamkan mereka di mana-mana. Di sisi lain, produk-produk elektronika dari China dan produk domestik dengan harga yang amat murah juga terus menggerus pasar produk Jepang. Lalu, dalam kategori digital gadgets, Apple telah membuat Sony tampak seperti robot yang bodoh dan tolol.

What went wrong? Kenapa perusahaan-perusahaan top Jepang itu jadi seperti pecundang? Ada tiga faktor penyebab fundamental yang bisa kita petik sebagai pelajaran.

Faktor 1 : Harmony Culture Error. Lost in SPEED when Digital is here: Nightmare!

Dalam era digital seperti saat ini, KECEPATAN adalah kunci. Speed in decision making. Speed in product development. Speed in product launch. Dan persis di titik vital ini, perusahaan Jepang termehek-mehek lantaran budaya mereka yang mengangungkan harmoni dan konsensus.

Datanglah ke perusahaan Jepang, dan Anda pasti akan melihat kultur kerja yang sangat mementingkan konsensus. Top manajemen Jepang bisa rapat berminggu-minggu sekedar untuk menemukan konsensus mengenai produk apa yang akan diluncurkan. Dan begitu rapat mereka selesai, Samsung atau LG sudah keluar dengan produk baru, dan para senior manajer Jepang itu hanya bisa melongo.

Budaya yang mementingkan konsensus membuat perusahaan-perusahaan Jepang lamban mengambil keputusan (dan dalam era digital ini artinya tragedi).

Budaya yang menjaga harmoni juga membuat ide-ide kreatif yang radikal nyaris tidak pernah bisa mekar. Sebab mereka keburu mati : dijadikan tumbal demi menjaga “keindahan budaya harmoni”. Ouch.

Faktor 2 : Seniority Error. TODAY YOUTH IS THE KEY. Youth Means Innovation.

Dalam era digital, inovasi adalah oksigen. Inovasi adalah nafas yang terus mengalir. Sayangnya, budaya inovasi ini tidak kompatibel dengan budaya kerja yang mementingkan senioritas serta budaya sungkan pada atasan.

Sialnya, nyaris semua perusahaan-perusahaan Jepang memelihara budaya senioritas. Datanglah ke perusahaan Jepang, dan hampir pasti Anda tidak akan menemukan Senior Managers dalam usia 30-an tahun. Never. Istilah Rising Stars dan Young Creative Guy adalah keanehan.

Promosi di hampir semua perusahaan Jepang menggunakan metode urut kacang. Yang tua pasti didahulukan, no matter what. Dan ini dia : di perusahaan Jepang, loyalitas pasti akan sampai pensiun. Jadi terus bekerja di satu tempat sampai pensiun adalah kelaziman.

Lalu apa artinya semua itu bagi inovasi ? Kematian dini. Ya, dalam budaya senioritas dan loyalitas permanen, benih-benih inovasi akan mudah layu, dan kemudian semaput. Masuk ICU lalu mati.

Faktor 3 : Old Nation Error.

Faktor terakhir ini mungkin ada kaitannya dengan faktor kedua. Dan juga dengan aspek demografi. Jepang adalah negeri yang menua. Maksudnya, lebih dari separo penduduk Jepang berusia diatas 50 tahun.

Implikasinya : mayoritas Senior Manager di beragam perusahaan Jepang masuk dalam kategori itu. Kategori karyawan yang sudah menua.

Disini hukum alam berlaku. Karyawan yang sudah menua, dan bertahun-tahun bekerja pada lingkungan yang sama, biasanya kurang peka dengan perubahan yang berlangsung cepat. Ada comfort zone yang bersemayam dalam raga manajer-manajer senior dan tua itu.

Dan sekali lagi, apa artinya itu bagi nafas inovasi? Sama : nafas inovasi akan selalu berjalan dengan tersengal-sengal.

Demikianlah, tiga faktor fundamental yang menjadi penyebab utama mengapa raksasa-raksasa elektronika Jepang limbung. Tanpa ada perubahan radikal pada tiga elemen diatas, masa depan Japan Co mungkin akan selalu berada dalam bayang-bayang kematian.

Sabtu, 07 Februari 2015

Soft Launch of ALL NEW SOUR SALLY


Sejak tahun 2008 diluncurkan, di awal tahun 2015 ini Sour Sally baru saja Soft Launch di sebuah acara exhibition konsep baru All-New Sour Sally.

Sebuah reformasi yang luar biasa dengan konsep design yang berbeda dan product concept yang dikembangkan dengan menambah sauce dan beberapa jenis topping yang lain.


ALL NEW SOUR SALLY LOGO

Inilah logo baru Sour Sally yang akan diluncurkan:


Interesting copywriting tag "Hand-Mate" memperkuat posisi brand Sour Sally yang selalu menonjolkan inovasi dan kreasi rasa-rasa baru dalam frozen yogurt.
Font Sour Sally yang baru dengan model hand-writing justru memberikan kesan 'baru' dan modern dan minimalis.

ALL-NEW SOUR SALLY MENU

Sebuah breakthrough yang telah diluncurkan Sour Sally hari ini di acara exhibition ini. Sour Sally mengeluarkan dua basic menu yang kreatif.




1. All-New Sour Sally #Riche



Sebuah konsep frozen yogurt dengan berbagai macam topping yaitu Sauces, Fruits dan Crunchy Toppings.


Bermacam-macam sauces, seperti: Matcha sauce, Chocolate Sauce, Red Sakura sauce.
Buah-buahannya pun bervariasi dari buah Kiwi, Mango, Semangka (Watermelon), Rock Melon dan Pinapple. 

Kemudian Dry Toppingnya pun tidak ketinggalan:



Kita punya Granola, Gold Dust (coconut powder), and Black Sesame, bahkan Pop Corn Green Tea


And here we are looking at a yummy #Riche All-New Sour Sally



2. All-New Sour Sally Black Sakura (



Menu yang satu ini adalah inovasi pertama di dunia untuk black frozen yogurt dengan resep khusus dari Sakura blossoms.
Super healthy blend of Black Sakura combined with Greenfields 100% honest skimmed milk.

Ini dia:




Asiknya adalah, sekarang All-New Sour Sally menyediakan berbagai macam Cone yang yummy!


Beberapa orang yang telah menikmati All-New Sour Sally adalah sebagai berikut:







SOUR SALLY MINI FRANCHISE

Semakin terdepan dalam segala inovasi dan kreativitas menu dan konsep, Sour Sally sekali lagi mengundang masyarakat untuk bisa ikut bergabung untuk investasi Franchise dalam membuka outlet Sour Sally Mini di daerah manapun di Indonesia.

TVC Franchise Sour Sally Mini Across Indonesia

CONTACT US 

EMAIL:

WEBSITE: