Kamis, 21 Juli 2016

RESEP ISLAMI MENJAGA KEBERSIHAN LAHIR BATIN

💦

💦 *YOGA*-nya   Islam itu dengan gerakan SHOLAT.

💦 *MEDITASI*-nya orang Islam duduk tenang sambil berDZIKIR.

💦 *SELF HEALING*-nya orang Islam itu melakukan MUHASSABAH (introspeksi)

💦 *DETOX*-nya orang Islam adalah dengan rajin berPUASA.

💦 *RUWATAN*-nya (buang sial) orang Islam bisa dengan SEDEKAH.

💦 *VITAMIN*-nya orang Islam adalah sikap mudah MEMAAFKAN.

💦 *OBAT AWET MUDA* orang Islam: TIDAK MENCAMPURI urusan yg tak perlu.

💦 *NUTRISI TERBAIK*-nya orang Islam adalah BERBAIK SANGKA (Huznudzon).

💦 *PEMBERSIH HATI*-nya orang Islam dengan MENAHAN GHIBAH.

💦 *PENYUCI JIWA*-nya orang Islam adalah: TIDAK BICARA KOTOR & IRI, DENGKI.
SOMBONG.

💦 *PENGAWET PAHALA*-nya orang Islam: TIDAK RIYA maupun SUM'AH.

💦 *PENCEGAH PRAHARA*-nya orang Islam: MENGHINDARI PERDEBATAN.

💦 *PENGUKUR RENDAH HATI*-nya orang Islam: TIDAK MENYEBUT KELEBIHANNYA.

💦* PENDETEKSI KEIKHLASAN*-nya orang ISLAM: TIDAK MENYEBUT KEBAJIKANNYA.

💦*SARIPATI*-nya dlm beribadah itu adalah DOA, dan RUH-nya dalam beramal itu adalah IKHLAS.

😍✍  APOTIK MUSLIM dan MUSLIMAH  !
DAFTAR OBAT:  👇🏿

1. SERING SAKIT = silahkan Puasa
2. WAJAH GELAP = sholat Dhuha
3. HATI SEMPIT = baca Al-qur'an
4. SUSAH bahagia = Sholat tepat waktu
5. EMOSI melulu = Wudhu dan Istigfar
6. GELISAH = banyak Doa dan olahraga
7. TERTEKAN = baca "Lahaula walaquwwata illa billah"
8. KURANG berkah rezekinya = lirik yang Hallal saja
9. MISKIN melulu = Sering2  Bersedekah
10. BINGUNG berbuat baik = BAGIKAN  STATUS  INI. 👇🏿

💦✍SEMOGA  yang  membagikan INI  ...... meningkat TAQWA dan TAWAKKALNYA  pada Allah SWT dan mendapat REZEKI dari arah yg tak disangka sangka, Aamiin Allahumma Aamiin.

Rabu, 22 Juni 2016

HYPOTHALAMUS*, _THE CENTER OF ACTIVITY_


*Kenapa sahur dan niat itu penting*

*HYPOTHALAMUS*, _THE CENTER OF ACTIVITY_

Ketika kita membaca niat puasa, sebenarnya kita sedang memberi tahu _hypothalamus_ bahwa: tidak akan ada pemasukan kalori dan air minum sama sekali selama 13 jam ke depan. Tolong jagain aye ye, jangan sampai pingsan. Dan _hypothalamus_ akan melakukan langkah berikut:

■ Buang air lebih sering di pagi hari. Ginjal mempunyai 3 fungsi: _filtrasi, reabsorpsi dan sekresi._ Menyaring, menyerap kembali air & zat-zat yang masih dibutuhkan, dan mengeluarkan air & hasil buangan yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
Pada pagi hari, ketika energi kita masih berlimpah setelah sahur, _hypothalamus_ meminta ginjal untuk lebih giat mengeluarkan lebih banyak urine. Terbentuknya urine merupakan hasil 3 proses di atas: _filtrasi, reabsorpsi dan sekresi._

Selewat jam 9 pagi, “sampah-sampah” terlarut di dalam darah yang biasa dikeluarkan oleh urine hampir semuanya telah dibuang.

Ini salah satu alasan mengapa berpuasa dianggap sebagai proses _detoksifikasi._
Jam-jam berikutnya, seiring dengan tidak adanya pemasukan air minum, dan cadangan energi yang mulai berkurang, _hypothalamus_ akan meminta ginjal untuk mengurangi aktivitasnya.

Umumnya anda hanya akan merasa perlu ke toilet 1 kali lagi hingga waktunya berbuka.

_Mission accomplished by the renal_ (ginjal): energi terus berkurang, jadi aktivitas _filtrasi, reabsorpsi dan sekresi_ juga perlu dikurangi.

Tidak masalah, karena sampah2 sudah dikeluarkan di pagi hari. Ketika kita tidak berpuasa, ginjal akan bekerja dengan kecepatan standar, jadi urine dikeluarkan sedikit demi sedikit dalam waktu 24 jam.

😴Ngantuk luar biasa, karena _hypothalamus_ sudah mengetahui bahwa cadangan energi yang ada di hati akan digunakan sepanjang hari, untuk mengkompensasi pemasukan energi yang berhenti sebelum adzan Subuh, maka proses penghematan di semua sektor akan dilakukan (mengencangkan ikat pinggang begitulah istilahnya).
Ketika kita mengantuk, jantung berdenyut lebih pelan (ya iyalah kalau lebih cepat mah namanya deg2an, mana bisa ngantuk, hehehe…), paru-paru juga lebih lambat melakukan _inspirasi dan ekspirasi,_ ginjal bekerja lebih perlahan, otak bekerja lebih perlahan. Itu semua adalah, kalau meminjam bahasa komputer: *“power saving mode”* . Ngantuk itu ikhtiar _hypothalamus_ untuk menghemat sisa energi yang ada. Tapi kita boleh pilih:
💤Siap2 _hybernate_ terus tidur beneran
💤Mengurangi jumlah energi yang kita gunakan untuk beraktivitas
💤Merem sebentar terus nanti melek lagi biar lebih seger
💤Lawan terus rasa ngantuk dengan kerja maksimal, yang membuat hati akan bekerja keras mengeluarkan lebih banyak cadangan energinya, karena kerja sama hormon _insulin_ dan _glukagon_ akan memastikan bahwa tubuh kita tetap mempunyai energi yang cukup untuk beraktivitas hingga waktunya berbuka.

Poin di atas menjelaskan:
▪Mengapa harus diniatkan. Karena jika tidak ada niat,  hypothalamus bisa kelimpungan. Organ-organ tubuh lain juga tidak siap menyetel dirinya di _*“power saving mode”*_ selama 13 jam. Bisa jadi mereka akan pingsan atau mengalami _hipoglikemia_ parah.

▪Kenapa anak-anak perlu berlatih puasa, agar kerja sama seluruh organ tubuh berlangsung mulus sejak kecil

▪Mengapa sahur juga sangat dianjurkan.. Karena Tuhan menciptakan alam semesta dan seluruh organ tubuh kita dengan prinsip “keteraturan”. Kalau mau puasa ya niat, terus siapkan energi yang cukup dengan sahur.. 
Semoga bermanfaat.._😊

Rabu, 15 Juni 2016

A Morning Learning from a Simple 10 Komando Run

A Morning Learning from a Simple 10K Run:

1. You need to finish 10K Route.
You get tired and exhausted to keep running. Will you stop and rest for 1min or keep speed walking?

My learning... when you work, you better stop. To rest, to think and to gather new strategy. It is more effective to stop a while and start again, to reach your goal.

2. It seems your Goal is still far away and you feel exhausted. What do you do?
Close your eyes and Dream Visualize your dreams into reality. It will gather more energy for you.

3. People throwing can and cup glasses on the street. Thumping the plastic glasses like it does not matter. What will you do?
Better you stop and help people, rather than winning a race.

4. When you run, no one is your enemy except yourself. So everyday what we need to do is just to Beat Ourselves.

Begitukah?

Selasa, 14 Juni 2016

Learned from Globe 150 Indonesian Richest

Accidentally reading recent 150 richest Globe Magazine and learned another more from Mas @SandiagaUno that creating businesses must envision what future might need, by reading present trends. Then brave enough to initiate, take risk and make it happen.

Another improtant article came from Pak Teddy P Rachmat where his wisdom saying that "To create businesses must envision the businesses to be important national assets. To create things what matter for people"

This is the beauty of Entrepreneurship : to envision, to create and to build what will make people's better life.

Lastly, looking at the profile of 150 Indonesian Richest, surprisingly I learned that none of them would care so much on competition. They dont compete just to compare their wealth.
They focus on their works, their ouput creation.

I guess this is another tips of success. "Dont bother to competition , or even worse; comparing". Focus on your work and your creations.

Jumat, 10 Juni 2016

Cerita BJ Habibie yg mengharukan ketika berkunjung ke Garuda Indonesia

February, 2016

Cerita BJ Habibie yg mengharukan ketika berkunjung ke Garuda Indonesia

Dik, anda tahu, saya ini lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka pembicaraan dgn gaya khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dgn kata “Dik” kemudian secara lancar beliau melanjutkan “Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, itu sebenarnya memiliki visi yg luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur, Indonesia dgn geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yg berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara.

Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong2 disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri utk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yg secara khusus dikirim ke berbagai negara.

Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun2 sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dgn ‘How to build Commercial Aircraft’ bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan2 strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.

Sekarang Dik, anda semua lihat sendiri, N-250 itu bukan pesawat asal2an dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan utk pesawat yg ‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan utk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu2nya pesawat turboprop di dunia yg mempergunakan teknologi ‘Fly by Wire’ bahkan sampai hari ini.

Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang lebih dari 900 jam dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara2 itu.
Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang Indonesia mampu bikin pesawat terbang??

Tiba2, Presiden ke 2  memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dgn industri strategis lainnya.

Dik tahu... di dunia ini hanya 3 negara yg menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dgn Nazi, lalu Cina dan Indonesia. Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa.

Hati siapa yg tidak sakit menyaksikan itu semua?
… Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yg terhebat yg mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dgn negara manapun!!.
Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yg berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yg beli pesawat negara mereka!!...

Pak Habibie menghela nafas, dan  melanjutkan pembicaraannya….

… Hal yg sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N-2130 jadi diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus utk membangun jembatan udara di Indonesia.

Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,
− Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten
− C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis
− D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu! Itu saja!!

Pak Habibie melanjutkan penjelasan ttg QCD sbb:
..Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik, organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik... dengan hati”

Tiba2, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu…

…Dik, saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba2. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dgn penuh kasih sayang dan rasa sabar.

Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dgn istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dgn saya. Gini ya, saya mau kasih informasi.. Saya ini baru tahu bhw ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda2 dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu.

Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yg mendalam, seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie...

Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan…

…Dik, kalian tau, 2 minggu setelah ditinggalkan ibu, suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu… Ainun…. Ainun …….. Ainun ……..saya mencari ibu di semua sudut rumah.

Para dokter yg melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat ‘Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini…’ mereka bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong Habibie.

Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;
Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di RS Jiwa!

Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dgn mereka dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus…

Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.
Saya pilih opsi yang ketiga…

Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun….dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia.

Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat….. saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya.

Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia.

Seluruh hadirinn terhenyak dan tak kuasa lagi membendung air mata……

(sumber:khozanah.wordpress.com)

Minggu, 22 Mei 2016

Chuck Feeney: Start by Deciding When You Will Give It Away Before You Making It

An article by Roger James Hamilto

Would you give all your money away? If so, where? This is the extraordinary story of Chuck Feeney, who finally achieves his 34 year mission of going from $8 billion to broke this year.

2016 is the year his Foundation gives the last of his money away. In the process, he has become the hero of Bill Gates and Warren Buffett, who said “Chuck has set an example not only for people of my age but also younger generations. He will be an example 100 years from now or 200 years from now.”

“He is my hero. He is Bill Gates’ hero. He should be everybody’s hero.”

Here’s Chuck’s 3 steps to making, and giving away $8 billion.

START BY DECIDING TO GIVE IT AWAY BEFORE YOU MAKE IT

Chuck was born into a poor, Irish family during the Great Depression in 1931. He shovelled snow and sold Christmas cards door-to-door as a kid to make money to take home. While young and in poverty, he read Andrew Carnegie’s classic essay, “The Gospel of Wealth”.

Andrew Carnegie’s essay was a revolutionary call for those who create wealth to live modestly, and to give all their excess wealth to support others while still alive: “Giving while living.”

The words touched him so deeply, Chuck decided at that moment that he would dedicate his life to create wealth to give away, saying “I want the last cheque I write to bounce.”

THEN TRAVEL THE WORLD

As a teenager, Chuck joined the US airforce during the Korean War. He got to see first hand the difficulty servicemen had in getting the products they wanted from home. So he set up a business to import and sell them the goods they wanted. He found a way to sell them without duty, by setting up stores on the air-side of airports and his company, Duty Free Shoppers took off.

Ever bought anything from a DFS shop at an airport? That’s Chuck’s company.

But from the early days, Chuck had already set up his company so that all the proceeds went into his foundation, the Atlantic Philanthropies, so the money the company made could be given away each year. The money has gone into causes around the world in health, education and human rights.

When Chuck sold DFS in 1996, his Foundation took all the money from the sale, and committed to spend everything within 20 years - by 2016. By the time it gives the last of his money away, it will have given away $8 billion.

AND CHUCK IT ALL THE WAY

What about Chuck? Surely he has kept enough aside to live in luxury? Today, at 85 years old, Chuck does not own a home or a car. He still famously wears a watch he bought for $15, and he carries his papers in a plastic bag.

Chuck says “I always tried to live my life as though nothing changed. People would say, 'You can have a Rolls-Royce'. I'd say to that, 'What do I want with a Rolls-Royce when I can have a bike?’"

Instead of measuring his success by his level of money in the bank, he measures it by his level of happiness: “People used to ask me how I got my jollies, and I guess I'm happy when what I'm doing is helping people and unhappy when what I'm doing isn't helping people.”

2016 marks the end of Chuck’s giving, but just the beginning of his legacy. His story inspired Bill Gates to also give all his money away, and to launch the Giving Pledge, which now has 142 of the World’s Billionaires pledging to give the majority of their wealth away while alive - including Richard Branson, Mark Zuckerberg, Elon Musk, Tim Cook, Warren Buffett and many more.

Bill Gates credits Chuck for the new age of giving, saying “Chuck Feeney is a remarkable role model, and the ultimate example of giving while living.”

As you begin another week, how would things change if you were to know everything you make will be given away to a cause far bigger than yourself?

Where would you contribute the money you are yet to make?

How would it change your sense of purpose and determination?

Make that decision now so you can focus at money flowing through you, not to you.

“There’s a limit to what you can get. There’s no limit to what you can give.”

Sabtu, 07 Mei 2016

Message to Parents Spoiling Their Kids

Teacher’s Message To Parents Spoiling Their Kids Is Going Viral – And It’s Not Hard To Understand Why. | Newsner http://www.newsner.com/en/2015/09/his-message-to-parents-spoiling-their-kids-is-going-viral-and-its-not-hard-to-understand-why/

Teacher’s Message To Parents Spoiling Their Kids Is Going Viral – And It’s Not Hard To Understand Why.

Jonas Harrysson has worked at a school for close to 16 years. During this time, he’s noticed a stark difference in the way young parents are raising their children.

And he believes that the tendency is clear: today’s parents are spoiling and servicing their children, to the extent that kids must always be entertained and can never be ‘bored’.

Jonas expressed his thoughts in a Facebook post in which he highlighted three major areas he’d like to see parents change the way they raise their kids. In just two days, the post has been shared by close to thousands.

You can read it below, and decide for yourself whether you agree with him or not.

 =========%

I have worked with kids for almost 16 years and there are several things that I’ve noticed children getting worse and worse at.

No.1. Children find it very difficult to be bored! There constantly needs to be something going on.
Please stop spoiling and servicing your children. It’s not dangerous for them to be bored sometimes.

No 2. I’ve met many parents who are soooo proud that their kids can read and count before starting preschool.
Well, I hate to break it to you, but reading and counting, they’ll learn to do soon enough. Teach them instead to play, to be a good friend, and to share.

My third point is that many children find it difficult to show gratitude, both to other kids and towards adults. Can they get an “another one” is unfortunately often a first question – and “we only get one!?” is a common complaint I hear.
What happened to PLEASE!? And thanks for dinner, and thanks for the ride, and so on?

I have no children at the moment, but if I do sometime in the future I plan to teach them to play, to be good friends, to show gratitude and to be bored from time to time. Once they’ve learned those things, then I’ll teach them to read and count:)

After his post went viral, Jonas was interviewed by a local paper. He told them that he believes that spoiling children has quite the opposite effect that parents hope for.

“By spoiling them, we’re doing them a disservice. Children have loads of imagination and we mustn’t destroy it by constantly feeding them with ideas of things to do. They can playing cowboy and Indian with just a stick and a leaf,” he told the paper.