Rabu, 04 April 2018

BEST 25 TOURISM DESTINATION

1. Bali, Indonesia
2. London, Inggris
3. Paris, Prancis
4. Roma, Itali
5. New York, Amerika Serikat
6. Crete,Greece
7. Barcelona, Spanyol
8. Siem Reap, Cambodia
9. Prague, Republik Ceko
10. Phuket, Thailand
11. Istanbul, Turki
12. Jamaika
13. Hoi An, Vietnam
14. St. Petersburg, Russia
15. Roatan, Bay Island
16. Marrakech, Maroko
17. Ambergris Caye , Belize Cayes
18. Rio de Janeiro, Brazil
19. St Martin
20. Playa de Carmen, Meksiko
21. Dubai, Uni Emirat Arab
22. Grand Cayman, Kepulauan Cayman
23. Kathmandu, Nepal
24. Bora Bora
25. Cusco, Peru

https://travel.tempo.co/read/1067443/kalahkan-paris-bali-peringkat-1-destinasi-wisata-terbaik-dunia

THINK OF OTHERS FIRST by XI JIN PING

Presiden Xi Jin Ping dari Tiongkok
berkata:

Ketika saya masih kecil, saya sangat egois, selalu mengambil yang terbaik untuk diri saya sendiri. Perlahan-lahan, semua orang meninggalkan saya dan saya tidak punya teman. Saya tidak berpikir itu salah saya tetapi saya mengkritik dan menyalahkan orang lain.

Ayah saya memberi saya 3 kalimat untuk membantu saya dalam hidup.

Suatu hari, ayah saya memasak 2 mangkuk mie dan meletakkan 2 mangkuk di atas meja. Satu mangkuk hadir dengan satu telur di bagian atas mie dan mangkuk lainnya tidak memiliki telur di atasnya.

Ayah berkata, "Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan ”. Telur sulit didapat saat itu! Hanya bisa makan telur selama festival atau Tahun Baru. Tentu saja saya memilih mangkuk dengan telur! Saat kami mulai makan. Saya mengucapkan selamat kepada diri saya sendiri atas pilihan dan keputusan bijak yang saya lakukan dan mendapatkan telur itu. Lalu saya terkejut ketika ayahku makan mie, ada dua telur di bawah mangkuknya, tersembunyi di bagian bawah mie! Saya sangat menyesal! Dan memarahi diriku sendiri karena terlalu terburu-buru dalam keputusanku. Ayah saya tersenyum dan iba kepada saya, ”Anakku. Kamu harus ingat apa yang dilihat mata Anda mungkin tidak benar. Jika kamu berniat mengambil keuntungan dari orang-orang, kamu akan berakhir dengan kekalahan!”

Keesokan harinya, ayah saya kembali memasak 2 mangkuk mie: satu mangkuk dengan telur di atasnya dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya. Sekali lagi, dia meletakkan dua mangkuk di atas meja dan berkata kepada saya, ”Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan? ”Kali ini saya lebih pintar. Saya memilih mangkuk tanpa telur di atasnya. Yang mengejutkan saya, saat saya memisahkan mie di atas, tidak ada satu pun telur di dasar mangkuk! Sekali lagi ayah saya tersenyum dan berkata kepada saya, “Anakku, kamu tidak harus selalu bergantung pada pengalaman karena kadang-kadang, hidup dapat mengecohmu atau menipu kamu. Tetapi kamu tidak boleh terlalu jengkel atau sedih, hanya memperlakukan ini sebagai pengetahuan yang kamu dapat sebagai proses pembelajaranmu. Kamu tidak akan mendapatkan pelajaran semacam ini dari buku teks.

Hari ketiga, ayah saya lagi memasak 2 mangkuk mie, lagi satu mangkuk dengan telur di atas dan mangkuk lainnya tanpa telur di atasnya. Dia meletakkan 2 mangkuk di atas meja dan kembali berkata kepada saya, ”Anakku. Silahkan kamu pilih. Mangkuk mana yang kamu inginkan?”. Kali ini, aku memberi tahu ayahku, "Ayah, kamu pilih dulu. Ayah adalah kepala keluarga dan berkontribusi paling banyak kepada keluarga." Ayah saya tidak menolak dan memilih mangkuk dengan satu telur di atasnya. Saat saya makan semangkuk mie saya, di hati saya berkata pasti tidak ada telur di dalam mangkuk. Yang mengejutkan saya! Ada dua telur di dasar mangkuk.

Ayah saya tersenyum kepada saya dengan cinta di matanya, "Anakku, kamu harus ingat! Ketika kamu berpikir untuk kebaikan orang lain, hal-hal baik akan selalu alami terjadi pada dirimu!"

Saya selalu ingat 3 kalimat nasehat ayah saya dan hidup dng melakukan sesuai nasihatnya. Dan benar, saya bisa sukses besar.

Xi Jin Ping

Senin, 02 April 2018

Pariwisata Sumbang Devisa Terbesar Kedua

https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3687715/tiga-tahun-jokowi-jk-pariwisata-sumbang-devisa-terbesar-kedua

Selasa, 17 Okt 2017 14:05 WIB

Tiga Tahun Jokowi-JK, Pariwisata Sumbang Devisa Terbesar Kedua

detikFinance

Sektor pariwisata nasional kini menjadi primadona baru bagi pembangunan nasional. Sumbangan devisa maupun penyerapan tenaga kerja dalam sektor ini amat signifikan bagi devisa negara. Bahkan, diperkirakan pada 2019 sudah mengalahkan pemasukan devisa dari industri kelapa sawit (CPO).

Devisa dari sektor pariwisata;

Pada 2016 sebesar US$ 13,568 miliar berada di posisi kedua setelah CPO US$ 15,965 miliar.

Pada 2015, devisa dari sektor pariwisata sebesar US$ 12,225 miliar atau berada di posisi keempat di bawah Migas US$ 18,574 miliar, CPO US$ 16,427 miliar, dan batu bara US$ 14,717 miliar.

"Perolehan devisa negara dari sektor pariwisata sejak tahun 2016 sudah mengalahkan pemasukan dari migas dan di bawah pemasukan dari CPO.

Diperkirakan pada tahun 2019, sektor pariwisata menjadi penyumbang utama devisa utama Indonesia," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2017).

Arief menjelaskan dari hasil riset Wolrd Bank, sektor pariwisata adalah penyumbang yang paling mudah untuk devisa dan pendapatan domestik bruto (PDB) suatu negara. Pasalnya, dampak turunan dari investasi di sektor pariwisata terhadap PDB memang amat besar.

World Bank mencatat investasi di pariwisata sebesar US$ 1 juta mampu mendorong 170% dari PDB. Ini merupakan dampak ikutan tertinggi suatu industri kepada negaranya. Sebab, industri pariwisata mampu menggerakkan usaha kecil menengah seperti kuliner, cenderamata, transportasi dan lainnya.

"Presiden Jokowi sudah menyadari dan meminta agar pariwisata menjadi sektor unggulan terbesar nasional," jelas Arief.

Indonesia juga dinilai sebagai salah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan paling cepat di sektor pariwisata. Pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68%. 

Sedangkan industri pariwisata di kawasan Asia Tenggara hanya tumbuh 7% dan sementara dunia hanya berkembang 6%.

Daya saing Pariwisata

Selain itu, dibandingkan dengan negara jiran seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, Indonesia juga lebih unggul dalam hal tourism branding dan destinasi dengan berbagai penghargaan yang diraih Indonesia.

Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia menurut World Economy Forum (WEF) menunjukkan perkembangan menggembirakan. Peringkat Indonesia naik 8 poin dari 50 di 2015, ke peringkat 42 pada 2017. 

Satu hal dari peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang meningkat selama tiga tahun terakhir dari 10 juta orang pada tahun 2015 menjadi 12 juta pada tahun lalu menambah tebal pemasukan devisa negara dari US$ 12,336 miliar menjadi US$ 12,44 miliar. 

Adapun dalam paruh pertama tahun 2017 ini tercatat jumlah pelancong asing sudah mencapai 7,8 juta orang. Demi meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dengan targetnya 20 juta kunjungan pada 2019,Kementerian Pariwisata mempromosikan 10 destinasi wisata baru di Indonesia

Arief menjelaskan bahwa destinasi pariwisata Indonesia yang gencar dipasarkan karena sudah berkembang, serta ada juga destinasi yang masih dikembangkan. Berbagai destinasi
memang dikategorikan berdasarkan atraksi dan akses masing-masing, untuk menyambut wisatawan.

Destinasi yang pengembangannya prioritas ada 10, meliputi

Tanjung Kelayang,
Tanjung Lesung,
Mandalika,
Morotai,
Borobudur,
Danau Toba,
Kepulauan Seribu,
Bromo Tengger Semeru,
Wakatobi, dan
Labuan Bajo. 

Sementara itu,10 daerah yang sektor pariwisatanya sudah berkembang dan lebih siap menyambut banyak turis meliputi 3 destinasi DIVING;
1. Wakatobi,
2. Raja Ampat,
3. Bunaken,

serta 3 destinasi pemasaran utama di

Bali, Jakarta, Kepulauan Riau,serta Banyuwangi, Bandung, serta Yogyakarta, Solo dan Semarang

(ara/hns) 

Copyright @ 2018 detikcom 
All right reserved

Top Penyumbang Devisa Dollar ke Indonesia

http://strategimanajemen.net/2017/10/23/ranking-10-besar-penyumbang-devisa-dollar-ke-indonesia/

October 23, 2017   by Yodhia Antariksa @ Blog Strategi + Manajemen

Peringkat 10 Besar Penyumbang Devisa Dollar ke Indonesia

Devisa negara itu adalah KOENTJI : salah satu pilar yang menunjukkan kekuatan ekonomi sebuah negara. Devisa intinya adalah kekayaan sebuah negara dalam bentuk valuta asing (biasanya dalam dollar) dan bisa digunakan untuk transaksi internasional.

Makin tinggi cadangan devisa yang dkantongi negara, maka makin tajir kekuatan ekonomi negara itu.

Lalu industri apa saja yang menjadi 10 besar penyumbang devisa terbesar di negara ini? Jawabannya agak mengejutkan, dan kita akan lacak pagi ini.

Sumber devisa yang paling utama adalah dari hasil ekspor beragam produk ke luar negeri, kiriman valuta asing dari tenaga kerja kita di luar negeri, dan juga belanja wisatawan asing yang melancong ke tanah air.

Berikut peringkat 10 besar penyumbang devisa terbesar di Indonesia berdasar data terakhir (data didapat dari BPS dan Kementerian Perindustrian).

1. Devisa Hasil Ekspor Kelapa Sawit dan Karet– Rp 239 triliun
2. Jasa Pariwisata (Turis Asing) – Rp 190 triliun
3. Eskpor Tekstil – Rp 159 triliun
4. Ekspor Migas – Rp 170 triliun
5. Ekspor Batubara – Rp 150 triliun
6. Jasa TKI – Rp 140 triliun
7. Ekspor Elektronik – Rp Rp 80 triliun
8. Ekspor Hasil Kayu Hutan – Rp 70 triliun
9. Ekspor Karet – Rp 65 triliun
10. Ekspor Sepatu dan Sandal – Rp 60 triliun

Ada sejumlah catatan yang layak diracik berkaitan dengan data peringkat 10 besar penyumbang devisa Indonesia diatas. Mari kita ulik satu demi satu.

Catatan Devisa # 1 : Produk Jadul Terus Berdansa
Ditengah kemeriahan wacana tentang ekonomi digital, ecommerce, industri kreatif dan blah-blah lainnya, ternyata komoditi unggulan negeri ini adalah produk yang sudah jadi legenda sejak jaman kolonial : kelapa sawit. Produk jadul yang usianya sudah ratusan tahun.

Kelapa sawit (peringkat 1) dan Karet (peringkat 9) memang dua renewable products primadona negeri ini yang harus terus dipeliharan. Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar 1 dunia, dan produsen karet no. 2 terbesar dunia.

Yang perlu didorong adalah agar terjadi kenaikan produktivitas kelapa sawit per hektar. Saat ini rata-rata produktivitas kebun milik perusahaan modern adalah 20 ton sawit/hektar. Idealnya bisa naik jadi 30 ton.

Lalu juga perlu dikembangkan pengembangan produk turunan yang nilai tambahnya lebih tinggi, daripada sekedar ekspor sawit mentah atau hanya dalam bentuk CPO (crude palm oil).

Jika produktivitas kelapa sawit naik tajam dan pengembangan produk turunan sukses, maka sumbangan devisa dari produk jadul ini bisa makin masif.

Masa depan ekonomi negara itu bukan bergantung pada ekonomi digital dan e-commerce yang katanya serba gemerlap itu. Bukan.

Masa depan negeri ini ada pada KELAPA SAWIT dan KARET. Ingat selalu akan hal ini.

Catatan Devisa # 2 : Turis Asing Membawa Rezeki
Diam-diam, sektor pariwisata secara mengejutkan menjadi penyumbang devisa terbesar 2 negara ini.

Limpahan dolar datang dari uang belanja jutaan turis asing yang melancong ke negeri ini. Total ada Rp 190 triliun yang masuk karena wisman, dan memberikan multiplier effect yang sangat besar bagi penciptaan lapangan kerja dan ekonomi lokal.

Maka sambutlah turis asing dengan senyum keramahan  

Target jumlah wisman tahun ini adalah 17 juta orang; masih kalah dari wisman ke Singapore (20 juta), Malaysia (25 jutaan) dan Thailand (30 jutaan).

Harusnya jumlah wisman ke Indonesia bisa tembus 50 juta.

Dengan destinasi kelas dunia seperti

Bali, Wakatobi, Labuan Bajo, Raja Ampat, Bandung dan Jogja,

maka mestinya angka wisman kita bisa segera tembus ke arah 50 juta. Kalau ini tercapai, maka hutang negara kita bisa cepat dilunasi.

Kampanye wisata Wonderful Indonesia perlu digalakkan. Sumber utama wisman ke Indonesia itu adalah warga Jepang, China, Malaysia, Singapore, dan Australia.

Fokuskan saja kampanye yang super kreatif dan viral campaign ke 5 negara itu. Gunakan prinsip Pareto – prioritas dana dan tenaga kepada key customers.

Manfaatkan aliansi dengan Alibaba untuk attract turis dari China. Lalu manfaatkan buzzer/akun-akun social media terkenal di Spore, Malaysia dan Aussie untuk promosikan keindahan nusantara.

50 Million Visitors for Wonderful Indonesia. Slogan yang hanya bisa diwujudkan melalui cara pemasaran yang super kreatif.

Catatan Devisa # 3 : Keringat dan Doa TKI demi Ibu Pertiwi
Sumbangan devisa dari jutaan TKI kita diluar negeri ternyata jumlahnya cukup mencengangkan, Rp 140 triliun per tahun dan terus tumbuh.

Mayoritas TKI kita memang masih berstatus buruh migran atau low-skilled workers, baik yang bekerja di Hongkong, Korea, Singapore, Malaysia dan sejumlah negara Timur Tengah.

Namun karena jumlahnya jutaan, maka para buruh migran itu mampu mengalirkan devisa trliunan ke kampung halamannya.

Fyi, tenaga kerja di luar negeri juga merupakan sumber devisa utama bagi negara Philipina, India dan banyak negara lainnya.

Ekspor tenaga kerja ke luar negeri. Ini sejatinya sebuah langkah brilian sepanjang jenis tenaga kerja yang diekspor makin tinggi ketrampilannya.

India termasuk sukses dalam mengekspor jutaan pekerja level medium and high skills (atau level manajer) ke seluruh dunia.

Expat India terkenal ada dimana-mana. Diaspora India mampu berikan devisa yang masif bagi negaranya.

Kabar baiknya : kini juga makin banyak lulusan SMK Indonesia yang dikirim menjadi teknisi di luar negeri (Jepang, Korea). Juga banyak perawat Indonesia yang diekspor ke Jepang dan Timur Tengah. Banyak juga lulusan akademi kelautan yang kerja di luar negeri.

Artinya : pelan-pelan level skills TKI yang kerja diluar negeri makin meningkat.

Saya membayangkan, lulusan SMK dan akademi teknik Indonesia yang andal makin banyak yang invasi ke Jepang, sebab mereka memang makin kekurangan penduduk dan pekerja teknisi muda.

Diaspora Indonesia semoga bisa meniru sukses India. Ekspor tenaga kerja berkualitas demi masa depan Ibu Pertiwi.

Catatan Devisa # 4 : Fokus pada 3 Trio Maut
Ini catatan yang terakhir. Daftar 10 penyumbang devisa terbesar Indonesia diatas memberikan inspirasi : kita harus prioritaskan energi, kekuatan kreatif dan dana pengembangan pada 10 sektor ini.

Namun kalau mau diperas lagi menjadi 3 sektor unggulan utama yang perlu habis-habisan dikembangkan maka saya akan memilih :

1) kelapa sawit
2) pariwisata dan
3) karet.

Migas dan batubara adalah non-renewable products, jadi kelak akan habis. Minyak bumi dan batubara sebenarnya juga “dirty energy” yang menyumbang global warming. Makanya tak perlu jadi prioritas.

Saya memilih sawit, karet dan pariwisata karena terinspirasi konsep “comparative advantage” dari ekonom klasik David Ricardo.

Comparative advantage artinya adalah negara Anda punya keunggulan unik yang amat sulit ditiru negara lain (mungkin karena faktor geografis, kondisi alam dan sejarah negara itu).

Tak banyak negara yang bisa produksi sawit dan karet (makanya Indonesia produsen terbesar dunia untuk dua produk ini). Lokasi geografis Indonesia yang memungkinkan kita jadi raja untuk dua komoditi ini secara global. Ini adalah berkah alam yang harus disadari dan dimanfaatkan.

Potensi parisiwasata Indonesia juga amat kaya karana “berkah alam semesta” (keajaiban alam yang tak mungkin direplikasi negara lain).

Alokasi anggaran, energi dan kekuatan kreatif harusnya difokuskan pada trio keunggulan komparatif ini.

Sebab keunggulan komparatif dari trio produk sawit, karet dan pariwisata ini adalah penentu masa depan ekonomi Ibu Pertiwi.

DEMIKIANLAH, 4 catatan yang layak dihadirkan berkaitan dengan data 10 Besar Penyumbang Devisa Indonesia.

Majulah Terus Indonesia. Majulah Terus Negeri Tercinta.

© Blog Strategi + Manajemen

10 Usaha Menjanjikan Masa Depan di Indonesia ala Hipwee

https://www.hipwee.com/list/10-usaha-yang-menjanjikan-di-masa-depan/

10 Usaha yang Menjanjikan di Masa Depan

26 April 2017

Analisa yang di data ditahun sebelumnya, maupun agenda pemerintah dan juga keadaan perekonomian secara global dan nasional merupakan suatu bahan pertimbangan penting yang harus kamu ketahui.

Trend wirausaha saat ini sudah menjamur di Indonesia. Banyak sekali orang-orang yang berlomba-lomba ingin menjadi seorang entrepreneur yang sukses. Kalangan anak muda tau bagi pemula sekali pun nampaknya tidak ingin ketinggalan. Mereka terpacu untuk mengembangkan dunia usaha dan mendapatkan untung besar demi tercapainya  kesejahteraan bersama.

Satu hal yang menjadi perhatian dalam menentukan suatu usaha yaitu melihat prospek dari usaha tersebut apakah bisa bertahan lama atau musiman. Tapi sayang tidak sedikit dari para pelaku usaha masih mengabaikan hal ini.

Kamu tentunya tidak ingin mengalami hal yang sama baik sekarang hingga masa depan, karena itu penting sekali untuk bisa melihat prospek dari usaha yang akan kamu pilih apakah menjanjikan untuk masa depan atau sekedar usaha yang booming musiman seperti halnya waralaba atau frachise yang cenderung cepat besar namun jika para  konsumen bosan maka usaha tersebut menjadi layu.

Bagi pengusaha Indonesia, meningkatnya biaya listrik dan juga BBM saat ini sangat tinggi. Akibatnya, produk impor dari luar negeri terus menerus membanjiri pasar domestik.

Ancaman buruk yang terjadi terhadap pengusaha lokal pun sangat besar, apalagi jika  peluang usaha yang dikembangkannya kurang kompetitif, sudah tentu akan gulung tikar bangkrut seperti halnya beberapa pabrik tekstil banyak yang tutup karena pakaian impor murah dari China.

Tapi setidaknya masih ada beberapa bisnis yang potensinya masih sangat baik di masa depan, yang dapat kita kembangkan karena potensi persaingan dipasar masih cukup kecil. Apa saja peluang bisnis yang menjanjikan tersebut?

 1. Bidang Usaha Kuliner

Usaha Kuliner via http://Google.com

Bisnis kuliner adalah bidang usaha yang tidak ada matinya, dari bulan ke bulan hingga tahun ke tahun.

Mengapa? karena makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa lepaskan. Tapi untuk bisa bertahan dalam bisnis kuliner diperlukan juga kreatifitas dan inovasi terus menurus. Semakin banyak kreatifitas tentang kuliner yang kamu punya, akan semakin banyak pula pelanggan yang selalu penasaran dengan menu kuliner yang kamu sajikan.

Seperti apa peluang kuliner tersebut? Kamu bisa menjalankan seperti membuat makanan ringan, membuka catering, warung tenda, dll. Jangan lupa untuk konsisten dan jangan pernah pantang menyerah dalam menjalankan usaha kuliner ini.

Jika menu makanan yang disajikan memiliki rasa yang nikmat, nama bisnis kamu akan pun akan menyebar dengan sendirinya. Bisnis kuliner sendiri memiliki beberapa kategori, mulai dari makanan ringan, minuman atau makanan pokok. Semua ini  memiliki prospek yang bagus, tergantung bagaimana cara kamu mengemasnya.

2. Usaha Bisnis Online

Usaha Bisnis Online via http://Google.com

Peluang bisnis terbaik lain sepanjang masa berkaitan dengan internet. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia merupakan potensi bisnis baru yang layak diperhitungkan.

Bahkan dengan semenjak adanya Facebook dan Twitter menjadikan Indonesia termasuk pengguna internet lima besar didunia. Dengan adanya peluang bisnis online akan sangat baik jika dikembangkan pada jejaring sosial. Walaupun sudah ada Facebook dan situs lain, tapi situs yang bersifat lokal akan lebih mengerti akan keinginan penggunanya di Indonesia.

Kamu pun bisa menjalankan bisnis tersebut. Seperti membuka toko fashion online, berjualan di bukalapak atau tokopedia, sebagai dropshipper, affiliate, atau jasa penulisan konten website dan lain-lain.

3. Bidang Usaha Pariwisata

Usaha Pariwisata via https://mamikos.com

Potensi Indonesia yang memiliki pariwisata tercantik didunia membuat pariwisata dari tahun ketahun terus meningkat.

Dengan banyaknya para turis lokal maupun asing yang berwisata tentu akan menciptakan tenant-tenant baru untuk memenuhi kebutuhan turis selama berwisata tersebut. Maka, peluang untuk terjun bisnis dan berhasil di masa depan dalam pariwisata masih sangat terbuka.

4. Usaha Bidang Tanaman Buah

Tanaman Buah via http://Google.com

Kenapa budidaya dijadikan salah satu peluang bisnis yang awet? Alasannya sih sederhana, karena banyak sekali yang membutuhkan tapi sedikit saja yang melakukan.

Kamu bisa melihat sendiri di kehidupan nyata, peminat tanaman buah sangatlah banyak. Sebaliknya, pembudidaya tanaman buah masih sangat sedikit karena memang butuh ketelatenan dan kesabaran untuk menjalankan bisnis ini.

5. Bidang Pendidikan

Pendidikan via https://mamikos.com

Pendidikan adalah modal utama bagi perkembangan setiap bangsa. Karena begitu pentingnya pendidikan bagi sebuah bangsa, dan ternyata sarana yang yang ada di Indonesia masih minim kamu bisa memanfaatkan peluang ini.

Ada banyak sekali kategori dalam bisnis pendidikan yang bisa kamu manfaatkan. Misalnya beberapa contoh usaha yang bisa dibuka seperti jasa les mata pelajaran tertentu, dll. Itulah beberapa prospek peluang usaha yang menjanjikan di masa depan. Pilih juga usaha yang menjanjikan di masa depan di bidang yang sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki.

6. Bidang Usaha Peternakan Sapi

Peternakan Sapi via http://Google.com

Menurut informasi, saat ini persediaan daging sapi sedang menipis. Padahal, banyak sekali restoran ataupun hotel yang membutuhkan pasokan daging sapi lebih dari biasanya.

Tak tanggung-tanggung pemerintah pun akhirnya mencanangkan program swasembada daging yang diprediksikan tercapai di tahun 2020. Inilah kesempatan kamu yang gemar bergelut di bidang peternakan untuk membuka usaha peternakan sapi.

7. Bidang Industri Kreatif

Industri Kreatif via http://Google.com

Usaha yang Menjanjikan di Masa Depan. Bisnis di bidang industri kreatif yang ada di Indonesia ternyata masih sedikit sehingga untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri masih saja mengandalkan impor dari China. Peluang usahanya sangat memungkinkan nih selama harganya dapat bersaing dengan produk china yang sangat terkenal murah.

8. Bidang Usaha Properti

Properti via http://Google.com

Jumlah Penduduk dunia dari hari ke hari akan semakin bertambah. Begitu juga dengan  Negara Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia.  Dengan melihat jumlah manusia yang semakin meledak, kebutuhan tempat tinggal pun semakin meningkat. Di sinilah para pengembang bisnis properti harus bermain. Setidaknya sambil berbisnis, kamu pun menyumbangkan tempat tinggal layak huni di Indonesia.

9. Bidang Fashion

Properti via http://Google.com

Sama seperti bisnis kuliner, bisnis fashion (pakaian) merupakan jenis bisnis yang memiliki potensi besar untuk selalu dicari oleh banyak orang. Alasanya karena pakaian merupakan kebutuhan primer bagi manusia, dan manusia pun sekarang mempunyai  banyak keinginan untuk model pakaianya. Bisnis fashion pun memiliki banyak kategori produk, seperti pakaian pria atau wanita, busana muslim, model korea dan lain-lain.

10. Usaha Otomotif

Usaha Otomotif via http://Google.com

Di Indonesia perkembangan otomotif sangat pesat. Lihat saja kendaraan bermotor semakin hari semakin banyak, apalagi saat ini banyak sekali kemudahan yang ditawarkan untuk memiliki kendaraan bermotor seperti penawaran kredit, dll.

Tentu saja hal seperti ini bisa kamu manfaatkan sebagai peluang usaha. Usaha dalam bidang otomotif tidak perlu langsung besar yang penting adalah menguntungkan untuk jangka panjang. Beberapa jenis peluang usaha bidang otomotif misalnya jasa bengkel, menyediakan spare part, jasa cuci motor/mobil, dll.

Itulah 10 Usaha yang Menjanjikan di Masa Depan yang bisa kamu jadikan peluang bisnis dan sebenarnya masih banyak usahal lain.

©2018 HIPWEE

Senin, 26 Maret 2018

SYLLABUS DIGITAL COURSE

Syllabus 

Module 1
5 Domains of Digital Transformation

Module 2
Customer Networks & the New Path to Purchase

Module 3
Understanding Digital Customer Behaviours

Module 4
Platform Business Models

Module 5
Coopetition, Disintermediation and Asymmetric Competitors

Module 6
Building Data as a Strategic Asset for your Business

Module 7
Big Data at Work: New Data, New Tools and Templates of Value

Module 8
Innovation through Experimentation: AB Test and Minimum Viable

Module 9
Translating the Lean Startup to Enterprise Scale Innovation

Module 10
Adapting your Value Proposition

Module 11
Mastering Disruptive Business Models

Module 12
Surviving Disruption: 6 Incumbent Responses to a Disruptive Challenger

Module 13
Leadership and the Customer Value Imperative Frameworks

Selasa, 06 Maret 2018

RETAIL RULES BEFORE FRANCHISING

*Retail Rules before Franchising*

Pada proses Business Mastery dalam persiapan mem-franchise-kan bisnis, kami sering berdiskusi dan mengingat2 kembali pakem2 bisnis ritel. Ini diperlukan agar dapat membimbing para mitra franchisee memahami dan menjalankan bisnisnya.

Sebagian besar bisnis yg difranchisekan memang berbasis ritel. Presepsi "Retail" dibeberapa negara kadang berbeda. Di Amerika, jika kita mengucapkan "retail" presepsinya sebagian besar adalah toko busana (fashion). Di Indonesia, kata "retail" mungkin lebih dipresepsikan sebagai toko kelontong (mini market). Di Korea atau Jepang, mungkin presepsinya lebih ke toko kosmetik.
Tetapi dalam hal ini yang dimaksud dengan outlet retail adalah gerai/toko fisik yg berdiri di atas sebuah lokasi.

Rule #1 Best Location.
Gerai ritel wajib berada dilokasi yg tepat! Lokasi itu wajib memiliki kondisi:
- Berada di area target marketnya
- ‎Memiliki exposure yang optimal
- ‎Memiliki akses yg mudah dicapai

Rule #2 The more space, the more sales
Dibisnis ritel, pada umumnya Penjualannya berbanding lurus dg luasan gerainya. Maka untuk membandingkan produktifitas gerai ritel, kita bisa membandingkan berapa Sales (penjualan)nya dengan luasannya.

Rule #3 Penuh, Lengkap, Murah
Gerai ritel biasanya harus memberikan KESAN: Penuh (barangnya tidak kosong & ramai pengunjung), Lengkap (semua yg dicari pembeli tersedia), dan Murah (lebih murah, banyak diskon).

Rule #4 Best Service
Bisnis ritel akan tambah sukses saat pelanggannya mulai merekomendasikan gerainya kepada calon pembeli lainnya. Hal ini hanya akan terjadi bila pelanggan merasa sangat puas dengan pelayanan yg didapat dari gerai ritel tersebut..

Rules retail di atas adalah beberapa landasan yg perlu kita siapkan untuk Business Model kita yg layak difranchisekan. How retail you are..

#retail
#retailbusiness
#Franchise
#FranchiseAcademy
#SmallBusiness
#franchiseconsultant